Bab 21 - Tersiksa

1519 Words

Sepasang bola mata emerald Krystal membulat besar. Ia langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat setelah mendengar ancaman yang dilayangkan Kaizer. Pria itu tersenyum melihat reaksi Krystal. “Anak pintar,” pujinya. Ia melangkah masuk ke dalam lift dengan kedua tangan yang masih menggendong gadis itu. “Tapi, sangat disayangkan. Padahal saya berharap bisa menciummu,” aku Kaizer yang malah memancing emosi gadis itu. Krystal langsung mendelik tajam. "Tuan Lanzo, apa Anda tidak merasa malu berbicara seperti tadi?” timpalnya. Kaizer tersenyum smirk. “Malu? Kamu adalah calon istri saya dan sepertinya saya berhak untuk menerima ciuman itu?” godanya. "Jangan bilang kalau kamu bermaksud untuk tidak melakukan apa pun di malam pertama kita nanti, Nona Davies," terka Kaizer ketika melihat gadis it

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD