Entahlah apa itu

2049 Words
Saat sedang berbincang Sang pun Sang akhirnya mendapatkan makanan yang sudah Sang pesan barusan sampai tentu saja Sang memakannya, saat itu entah apa yang Sang mimpikan semalam sehingga Sang begitu mendapatkan sebuah keberuntungan saat ini, selain Sang merasakan sebuah semangat yang lebih dari biasanya sebuah keberuntungan Sang pun kembali di dapatkan ketika pedagang tersebut pun begitu berbaik hati kepada Sang memberikan makanan yang lebih dari apa yang Sang pesan. " Kau begitu baik sudah menjadi tamu langganan ku sepertinya sebuah makanan gratis ini bisa mengutarakan perasaan senang dan terima kasih ku kepada mu. Makan lah,"ujar pedagang tersebut saat itu dengan memberikan makanan lebih untuk Sang saat itu. " Wow pak, apa ini tak berlebihan karena sebenarnya apa yang aku lakukan sehingga sepertinya tak ada yang menguntungkan mu bahkan sepertinya terbalik pak aku lah yang seharusnya memberi mu sesuatu karena sudah kau sudah banyak membantu ku bahkan kau memberikan ku saran yang begitu berguna yang tentu saja sangat aku rasakan manfaatnya pak,"ujar Sang. " Hahaha tapi jujur saja nak jika saat kau pertama kemari dan memutuskan untuk menjadi langganan di tempat makan ku ini, set lah itu pelanggan ku langsung meningkat dan sepertinya itu adalah sebuah kharisma diri mu yang membawa pelanggan cukup banyak kemari, dan tentu saja untuk membalas kebaikan mu yang tak kau duga ini makanan yang aku berikan tak seberapa bahkan mungkin seharusnya aku memberi mu hadiah lebih baik dari ini, jadi tak usah kau tolak terimalah itu nak,"ujar pedagang tersebut seperti itu, menjelaskan sebuah keajaiban yang terjadi kepada tempat makannya ketika Sang pertama makan sampai memutuskan untuk menjadi langganan tempat makan tersebut. " Aku tak percaya ini pak, tapi terima kasih lagi aku begitu mendapatkan lebih dari satu keberuntungan hari ini pak hahaha. Semoga usaha mu lebih maju lagi pak,"ujar Sang kembali berterima kasih atas kebaikan pedagang tersebut, dan mendoakan kebaikan untuknya saat itu. Dengan perasaan yang tak percaya dan tentu saja senang Sang pun langsung saja memakan semua makanan yang di pesan bersama makanan yang di berikan percuma oleh pedagang tersebut saat itu. Setelah beberapa saat Sang menghabiskan waktu beristirahat dan makan di tempat itu Sang pun sedikit menghela nafas karena merasa lebih kenyang yang di sebabkan oleh makanan yang di makan dari biasanya. " Wow pak aku tak pernah makan sampai bisa merasakan kekenyangan seperti ini, ini semua karena kebaikan mu pak terima kasih. Waktu istirahat ku masih sedikit tersisa dan sepertinya aku akan menghabiskan waktu istirahat disini saja berdiam diri supaya perut ku bisa mencerna makanan ku sampai pada saat waktu istirahat ku sudah selesai aku tak akan merasa kekenyangan kembali,"ujar Sang saat itu. " Ya tentu lakukan lah apa yang kau pikir itu baik untuk mu, tenang saja aku tak akan sampai mengusir mu yang beristirahat disini hahaha,"jawab pedagang tersebut sambil tertawa karena menjawab sambil bercanda barusan. " Hehe ya pak tentu. Terima kasih,"jawab Sang kembali berterima kasih. Sang pun saat itu hanya berdiam diri saja dengan dirinya yang masih merasakan sedikit sesak di perutnya karena dia yang kekenyangan di sebabkan oleh dirinya yang makan terlalu banyak barusan, sehingga Sang hanya bisa berdiam diri saja mencerna makanan yang sudah di santap nya. Saat Sang terus saja berdiam diri Sang pun tak sadar jika dirinya saat itu melamun dan dirinya melakukan hal yang sempat terjadi di kediamannya mengenai makhluk yang entah apa itu, Sang berpikir apakah itu benar-benar sebuah makhluk hidup yang memang memiliki sikap yang kejam atau apa, tapi semua itu sedikit tak masuk akal dengan sesuatu yang Sang dan kepolisian temukan, dan Sang merasa jika makhluk tersebut tak begitu Sang yakini sebagai sesosok manusia. Sang berpikir seperti itu karena Sang semalam melihat seberkas cahaya yang berasal dari kandang tetangganya tersebut sehingga Sang mendapat keyakinan jika sosok itu bukanlah manusia. " Entah apa itu tapi sejujurnya saja sekarang aku sangat yakin jika itu bukanlah manusia, karena saat aku melihat sosok itu tadi malam melihat matanya yang begitu terlihat merah menyala menatap ke arah ku. Sepertinya aku harus bisa tak terlalu lelap jika sedang beristirahat malam, aku harus bisa sedikit berjaga-jaga dan tentu saja memperhatikan jika sampai makhluk itu datang lagi. Aku sangat khawatir jika sampai makhluk itu mendekati rumah ku, dan tentu saja membuat aku menjadi sangat cemas dengan ibu ku. Aku khawatir jika apa yang aku temukan ( jimat kayu ) adalah sesuatu yang berhubungan dengannya, dan dia kembali ke kandang tersebut untuk mencari jimat tersebut. Jika itu sampai terjadi aku mau tak mau, berani atau tidak tentu saja aku harus menghadapi itu dan mengusirnya,"ujar Sang saat itu memikirkan hal yang menjadi kekhawatiran dirinya, begitu berpikir fokus mengenai hal tersebut. " Sepertinya ini sudah cukup lama kau berdiam diri dan melamun disini, sekarang aku sarankan kau melihat ke jam yang kau kenakan,"ujar pedagang tersebut. " Oh pak maaf aku malah melamun hahaha, dan sepertinya ( Sang melihat jam nya ) apa aku tak salah melihat? sepertinya karena aku melamun tadi aku tak kerasan jika waktu berjalan begitu cepat sampai pada akhirnya 10 menit lagi sudah waktunya untuk aku kembali bekerja pak. Tapi sepertinya tak apa aku kembali di waktu tepat pukul 13.00 saat waktunya kembali ke ruangan ku, entahlah apa yang aku rasakan sekarang tapi aku belum mau beranjak dari tempat ku duduk sekarang hehe. Kau bicara seperti ini tak bermaksud mengusir ku kan pak?"ujar Sang saat itu, dengan langsung bertanya menggunakan nada bicaranya yang bercanda. " Ya baiklah jika seperti itu di hari yang cukup sepi ini aku jadi ada teman untuk bisa berbincang nak, dan kau lah orangnya. Hahaha tentu tidak nak tenang saja aku tak mengusir mu dan tentu saja tak akan sampai melakukan itu tak usah khawatir, aku bicara seperti itu karena tentu saja aku tak ingin kau sampai terlambat kembali masuk bekerja karena lamunan mu yang sepertinya begitu sangat mempengaruhi pikiran mu,"ujar pedagang tersebut menjawab dengan langsung saja bicara jika tentu saja dirinya tak bermaksud untuk mengusir Sang dengan perkataannya tersebut. " Oh haha terima kasih pak kau begitu sangat baik pada ku tapi tentu saja aku tak akan sampai terlalu terlelap di dalam lamunan ku, tapi itu pun sepertinya dengan perhatian mu yang seperti ini haha, terima kasih pak. Dan jika itu maksud mu tentu saja aku begitu siap untuk menjadi teman mu berbincang,"ujar Sang. " Kau begitu banyak bicara terima kasih pada ku, sepertinya sekarang adalah giliran ku untuk berterima kasih pada mu karena kau sudah mau mau menjadi teman ku berbincang, terima kasih nak. Tapi apa yang aku ingin bicarakan sepertinya bukan waktu yang tempat aku bicarakan sekarang, tapi sekarang aku hanya akan bicara sedikit saja tak apa kan? bukan sebuah hal yang mungkin terlalu penting bagi mu dan yang ingin aku katakan kepada mu sekarang adalah sepertinya kau harus lebih berhati-hati lagi Sang, entah lah apa yang akan kau lakukan atau kau datangi di kemudian hari tapi aku rasa kau harus benar-benar sangat berhati-hati dan sangat menjaga keselamatan mu Sang. Dan kembali aku katakan lagi jika sebaiknya kau lebih bisa menguasai diri mu, ingat apa yang aku katakan di awal berhati-hati dan lebih baik kau jangan terlalu percaya dengan orang lain karena ( pedagang tersebut seketika terdiam ) ah sudahlah aku sepertinya tak usah membicarakan alasan mengenai hal ini karena sepertinya kau tahu alasan ku mengatakan hal ini,"ujar pedagang tersebut kembali memberikan saran kepada Sang saat itu sampai akhirnya pedagang tersebut kembali mewanti-wanti agar Sang lebih baik tak terlalu percaya dengan orang lain. Sang pun hanya terdiam seketika berpikir akan apa yang sebenarnya akan terjadi dengan pedagang ini yang selalu saja membicarakan agar Sang berhati-hati dan terus menjaga dirinya serta terus saja mengatakan jika Sang lebih baik tak terlalu percaya dengan orang lain, sampai saat Sang akan menjawab perkataan pedagang tersebut Sang tiba-tiba di kejutkan dengan teman Sang yang saat itu memanggilnya, karena jam sudah menunjukkan waktunya untuk kembali bekerja Sang pun tentu saja langsung menghampiri temannya, sebelum pergi tentu saja Sang tak lupa membayar makanan yang sudah di pesannya barusan. Sampai ketika Sang sudah menghampiri teman kerja Sang yang memanggilnya barusan Sang pun langsung saja di ajak masuk olehnya dan tentu saja untuk kembali bekerja. Sambil berjalan menuju ke ruangan kerjanya lagi Sang pun sedikit aneh dengan temannya yang saat itu begitu seperti orang yang terburu-buru mengajak Sang masuk ke ruangan kerjanya, dan ketika Sang sudah ada di ruangan kerjanya Sang kembali melihat bosnya yang sudah ada sambil melihat sebuah dokumen yang ada di meja Sang. Dengan sedikit aneh dan was-was takutnya ada kesalahan dengan yang di kerjakan Sang, beliau pun langsung bertanya langsung kepada bosnya. " Maaf bos apa ada sesuatu yang salah?"tanya Sang, dengan sedikit cemas. " Oh Sang kau sudah ada disini. Kenapa kau begitu terlihat grogi seperti itu? tenanglah tak ada apa-apa, dan tak ada yang salah dengan apa yang kau kerjakan. ( Bosnya melihat sebuah dokumen, yang di kerjakan Sang ) Mengenai dokumen ini, aku butuh tanda tangan mu,"ujar bosnya saat itu sambil menyodorkan dokumen yang sedang di pegang barusan. " Oh syukurlah bos. Tanda tangan ku?"ujar Sang, lalu bertanya aneh. Bosnya pun yang menyodorkan dokumen tersebut dengan langsung menunjukan di mana Sang harus tanda tangan, selalu menjawab jika benar saat itu bosnya membutuhkan tanda tangan Sang di dokumen tersebut. Sang pun tanpa bertanya lagi langsung saja menandatangani dokumen tersebut seperti yang di minta oleh bosnya. Sejujurnya saat itu Sang merasa penasaran untuk apa tenda tangan Sang di dokumen tersebut, tapi Sang ragu untuk menanyakannya dan hanya menyangka jika itu adalah sebuah dokumen yang hanya berisi mengenai pekerjaan yang sudah di kediamannya sehingga Sang pun pada akhirnya menandatangani dokumen tersebut tanpa menanyakannya terlebih dahulu meskipun saat itu Sang penasaran. Setelah Sang menandatangani dokumen tersebut tiba-tiba bosnya langsung bertanya. " Apa kau tak penasaran dengan untuk apa tanda tangan mu ini Sang? kau tak mau tahu mengenai untuk apa tanda tangan ini?"ujar bos Sang saat itu. " Aku, aku sebenarnya," " Bagaimana jika dokumen ini adalah sebuah persetujuan mengenai sebuah rencana jahat yang bisa saja aku berikan pada mu agar bisa memanfaatkan mu, misalnya disini kau aku menulis semua yang aku inginkan ketika kau bekerja di sini, tapi dengan tujuan jahat seperti mungkin saja aku menginginkan mu yang bekerja tanpa di gaji, meminta mu menandatangani dokumen ini dan lalu setelah mendapatkan itu t itu saja apa yang aku inginkan sudah kau setujui karena kau menandatangani dokumen ini? kau tak merasa takut aku akan melakukan hal jahat seperti itu Sang?"dengan memotong pembicaraan Sang yang bicara dengan ragu, bosnya saat itu menanyakan penasaran atau tidaknya Sang mengenai dokumen ini yang begitu sangat mudah memberikan tanda tangannya saat itu, dan lantas bertanya apakah Sang pun tak takut jika misalnya bos Sang berencana melakukan rencana jahat menggunakan dokumen itu. " A-aku, aku, tentu tak ingin itu terjadi bos tapi meskipun hal itu sedang terjadi aku tak merasa khawatir sekarang karena aku percaya dengan mu bos, aku percaya kau tak sampai memiliki pikiran buruk seperti itu kepada ku. Aku merasa penasaran dengan tujuan sebenarnya mengenai dokumen yang membutuhkan tanda tangan ku ini tapi kepercayaan ku pada mu lebih besar dari rasa penasaran ku sehingga aku percaya pada mu yang tak mungkin berniat jahat menjebak ku untuk melalukan apa yang kau mau bos. Dan berpikir mengenai itu untuk apa kau berniat jahat kepada ku, kepada orang yang tentu saja tak berarti untuk mu bos selain yang salah satu karyawan mu, aku bukan orang kaya, aku bukan orang hebat, dan aku bukan orang pintar sehingga sepertinya tak mungkin kau ingin memanfaatkan orang bodoh dan tak memiliki apapun seperti ku bos. Sampai pada akhirnya sekarang aku sudah memberikan tanda tangan ku di dokumen tersebut tanpa aku memiliki rasa curiga kepada mu apa lagi takut kau akan melakukan hal jahat kepada ku, tidak bos,"ujar Sang saat itu menjawab pertanyaan bosnya dengan sangat yakin dan tak takut karena percaya dengan bosnya saat itu. " Entahlah apa yang harus aku katakan pada mu Sang tapi jawaban mu begitu sangat membuat ku puas, dan keyakinan mu itu tak salah. Tapi ada salah satu perkataan mu yang salah Sang, salah jika kau berkata jika kau bodoh, aku tak setuju dengan itu, aku sangat-sangat tidak setuju dengan semua itu. Baiklah sebaiknya aku langsung saja, kau ikutlah dengan ku Sang,"ujar bosnya saat itu sambil meninggalkan ruangan bekerja Sang dan menyuruh Sang duduk mengikutinya menuju ke kantor bosnya. " Semoga saja semua ini tak berarti aku sedang dalam keadaan yang kurang baik,"ujar Sang dalam hatinya bicara sambil terus saja mengikuti bosnya saat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD