Bukan Apa-apa.

2039 Words
Dengan cepat saat itu Sang langsung saja mengendarai kendaraannya ke kantornya untuk bekerja, sampai pada akhirnya Sang pun sampai di kantornya tanpa ada masalah atau hambatan apapun dengan perasaannya yang sedikit merasa cemas sempat berpikir akan ada sesuatu yang tak di inginkan Sang terjadi di sebabkan oleh mimpi yang Sang kira adalah sebuah firasat mengenai dirinya langsung saja masuk dan kembali ke mejanya biasa bekerja, mengerjakan pekerjaan yang sudah menumpuk saat itu karena sehari Sang tinggalkan. Saat itu belum ada siapa-siapa di ruangan Sang bekerja padahal jam sudah menunjukan waktunya untuk masuk kerja dan hanya kurang beberapa menit saja, tapi keadaan berbeda saat itu karena entah kemana teman Sang saat itu yang biasanya sudah ada di kantor untuk sama-sama bekerja. Sang pun langsung saja me cari tahu apa yang sebenarnya terjadi di kantornya saat itu sehingga tak ada teman Sang yang biasanya sudah ada di sana untuk bekerja. " Apa itu benar-benar adalah sebuah firasat? dan sekarang tak ada seorang pun teman di ruangan ku bekerja. Apa ada hal yang terjadi?"ujar Sang bertanya dalam dirinya aneh. Sang pun langsung saja pergi ke ruangan bosnya saat itu bertanya apakah ada sesuatu yang sedang terjadi saat ini sehingga sesuatu yang tak biasa terjadi di ruangannya bekerja. Sang pun dengan cepat langsung saja pergi ke ruangan bosnya saat itu untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi saat itu. " Permisi bos, kau di dalam?"sambil mengetuk pintu Sang bertanya. Dengan bertanya siapa yang mengetuk pintu bosnya pun langsung menyuruh Sang untuk masuk. Setelah Sang masuk bosnya pun langsung menyambut Sang dan bersyukur Sang sudah kembali bekerja lalu diikuti dengan bosnya yang menyuruh Sang untuk duduk. Tanpa bertele-tele Sang pun langsung saja menanyakan jika di ruangan bekerjanya ada yang aneh sehingga Sang pun bingung dan sekarang Sang mempertanyakan kepada bosnya, dengan sebenarnya apa yang terjadi saat ini. Saat Sang menanyakan hal itu bos nya pun langsung saja menjawab jika sebenarnya tak ada apa-apa hanya saja memang di dalam ruangannya sedang tidak semuanya ada seperti biasa karena Cang belum terlihat akan masuk bekerja saat ini, Sang pun sedikit merasa aneh dan pemikirannya pun sama dengan bosnya yang merasa aneh karena Cang biasanya datang bekerja 15 menit sebelum jam masuk kerja, tapi sekarang bosnya mengatakan jika Cang belum menampakan diri, hanya itu saja yang terjadi selain itu temannya bekerja selain Sang sudah terlebih dulu hadir hanya saja bos Sang menyuruh nya untuk mengambil berkas pekerjaan yang hari ini harus di kerjakan oleh mereka semua ke lantai lain. Sehingga Sang pun mengerti dengan keadaan hari ini dan yang terjadi bukan apa-apa hanya hal biasa dimana ada seorang karyawan yang tak bisa masuk bekerja hari ini seperti yang Sang lakukan kemarin, hanya saja yang salah disini adalah pikiran Sang yang terlalu cemas dan khawatir karena masih mengingat mimpi semalam yang sepertinya begitu menyebabkan pikiran Sang masih terus saja cemas akan hal itu Sang masih sangat cemas jika kucing yang di mimpikan Sang tersebut memanglah kucing yang memberikan Sang sebuah firasat, jika akan terjadi hal buruk yang menimpanya sampai pada akhirnya karena Sang sudah mendapatkan kejelasan mengenai apa yang di cemaskan pikirannya Sang pun langsung saja pamit untuk bekerja ke ruangannya saat itu. Tapi saat Sang sudah pamit seperti itu bos nya tak langsung membiarkan Sang pergi tapi bosnya mengatakan jika hari ini Sang sepertinya akan bekerja ekstra di karenakan pekerjaan di hari ini yang begitu padat, maka bos Sang pun bicara jika Cang sampai tak masuk bekerja hari ini kau tidak mau Sang harus mengerjakan pekerjaan yang harusnya jadi pekerjaan Cang, saat itu bos nya seperti orang yang merasa tak enak kepada Sang karena memberikan pekerjaan ekstra kepada Sang saat itu tapi beliau pun menjelaskan keadaan hari ini yang memang kantor mereka sedang mendapatkan job lebih dan dan job tersebut adalah job yang di diinginkan klien agar selesai hari ini juga karena sehingga bos Sang pun terpaksa memberikan pekerjaan yang harusnya bagian Cang di kerjakan oleh Sang, jika Cang memang tak hadir bekerja hari itu. Tapi karena itu memang pekerjaannya tentu saja Sang tak keberatan meskipun harus mengerjakan semuanya, dan saat itu juga tentu saja Sang langsung menjawab siap untuk mengerjakan semua pekerjaan yang harus di selesaikan hari ini juga, meskipun pekerjaan Sang menjadi sangat menumpuk. Sang pun langsung saja di persilahkan bosnya untuk ke ruangannya dengan pemberitahuan jika pekerjaan yang harus di kerjakan nya akan di bawakan oleh temannya sebentar lagi. Saat di ruangannya seperti biasa Sang tak mengeluh karena bosnya yang barusan sudah bicara hari ini akan ada pekerjaan lebih untuk Sang jika Cang tak masuk bekerja, yang di lakukan Sang justru saat itu kembali melihat ke luar jendela nya tepatnya melihat seekor kucing yang ada di seberang kantor nya yang di pajang oleh toko tersebut. " Biarlah sekarang aku menerima pekerjaan lebih aku tak keberatan, yang penting aku bisa kembali melihat kucing itu untuk menaikan kembali semangat ku di mana hari ini akan begitu berat dan sibuk karena ada pekerjaan yang mendadak karena klien ingin di selesaikan hari ini juga. Hello kucing berikan suntikan semangat untuk ku yang akan melewati hari sibuk ini hehehe,"ujar Sang mengatakan hal seperti itu dan langsung bercanda seolah-olah bicara kepada kucing tersebut meminta semangat untuk Sang agar bisa melewati kesibukan Sang hari ini. Setelah Sang melihat kucing tersebut dan merasa seperti biasa Sang merasakan semangat yang masuk ke dalam dirinya seusai melihat kucing itu Sang pun langsung saja menghadap ke komputernya, berpikir untuk mengerjakan tugasnya yang menumpuk karena kemarin Sang tak masuk bekerja, menyelesaikan semua itu sebelum pekerjaan yang bis nya katakan datang untuk Sang kerjakan. Sampai pada saat Sang sudah mengerjakan sebagain pekerjaannya pekerjaan yang di katakan oleh bosnya pun datang dengan di antar oleh teman Sang yang lain saat itu. " Semangat kawan, kita bisa menyelesaikan nya apa lagi kau yang sudah berpengalaman, jangan terlalu di pikirkan apa lagi sampai membuat mu menjadi merasa terdesak, memang pekerjaan ini banyak tapi pekerjaan ini pekerjaan yang sudah sering kita buat. Ayo semangat untuk kita,"ujar teman Sang yang membawakan pekerjaannya saat itu memberikan semangat untuk mereka bekerja. " Ya tentu kawan. Terima kasih,"jawab Sang. Dengan semangat yang masih saja Sang rasakan Sang pun tanpa banyak bicara langsung saja mengerjakan pekerjaannya tersebut. Setelah beberapa saat Sang mengerjakan pekerjaan tambahannya tersebut karena sudah menyelesaikan pekerjaan nya yang kemarin sempat terbengkalai Sang pun akhirnya bisa sedikit demi sedikit membereskannya, tapi jujur saja saat itu Sang merasa sedikit terbebani dan merasa sedikit terdesak karena ternyata masih begitu banyak pekerjaan yang harus Sang selesaikan. Bahkan saat ini sudah waktunya beristirahat tapi Sang tak bisa pergi dulu untuk beristirahat sejenak karena pekerjaannya begitu masih menumpuk sampai teman Sang yang saat itu bekerja sama dengannya langsung menghampiri Sang dan langsung bicara agar Sang tak terlalu merasa terdesak dengan keadaan ini, dan lebih baik Sang beristirahat sejenak untuk mengisi tenaga nya dan menenangkan pikirannya sejenak dengan beristirahat. " Sudahlah Sang kau sudah terlalu terdesak dengan semua ini, kita bisa langsung menyelesaikan semua ini tenang saja asalkan kita masih bisa bekerja dengan kepala dingin dan tenang tentunya jadi lebih baik kita beristirahat dulu sejenak untuk hari ini dan kembali bekerja setelah kita bisa menenangkan pikiran kita,"ujar teman Sang saat itu begitu memperhatikan semuanya termasuk hal yang seharusnya di lakukan saat ini, sebelum kembali mengerjakan tugas yang di hadapinya dan menyelesaikan semuanya. Maka saat itu Sang langsung saja meninggalkan meja kerjanya agar bisa beristirahat sejenak melepaskan semua penat yang tengah dia hadapi karena begitu sangat banyak mengerjakan pekerjaan hari ini, meskipun saat itu teman Sang yang mengajaknya bekerja tidak pergi ke tempat yang sama karena Sang pun menghampiri saja pedagang kaki lima yang ada di dekat kantornya untuk beristirahat makan siang. Dengan cepat saat itu Sang langsung saja bisa sampai di tempat makan tersebut dan langsung makan makanan dan minuman yang dia pikir bisa membuatnya merasa segar dan melupakan sejenak pekerjaannya yang membuat Sang sangat penat saat ini. " Semoga saja minuman ini bisa membuat mu merasa segar dan melupakan penat mu sejenak. Silahkan di makan dan minum lah,"ujar pedagang tersebut saat memberikan makanan yang Sang pesan karena pesanan Sang bisa dengan cepat di selesaikan saat itu. " Kenapa anda bisa tahu jika aku berharap bisa menemukan minuman dan makanan yang bisa membuat ku melupakan penat yang sedang aku rasakan sekarang pak?"ujar Sang bertanya aneh karena pedagang tersebut bisa tahu jika Sang sedang merasa penat saat itu. " Tentu saja aku tahu, kau tak bisa menyembunyikan itu semua karena rasa lelah dan penat di kepala mu begitu sangat bisa aku lihat nak. Kenapa? kau pikir aku bisa membaca pikiran mu? haha tidak nak tenang saja aku tak bisa melakukan itu dan aku bisa tahu kau sedang merasa kelelahan karena kau begitu sangat menunjukan apa yang sedang kau rasakan di wajah mu,"pedagang tersebut pun menjawab dengan yakin jika dirinya bisa tahu semuanya dari wajah Sang yang begitu sangat menunjukan kelelahannya saat itu. " Oh itu, kau benar pak, dan orang lain termasuk ibu ku juga mengatakan jika aku begitu mudah di tebak, jika aku memiliki sebuah rahasia atau sebuah hal yang sedang aku pikirkan aku tak bisa apa lagi pintar menyembunyikan itu, sehingga semua orang termasuk kau mungkin dengan mudah bisa membaca pikiran yang sedang ada dalam kepala ku. Tapi terima kasih sudah menyiapkan ini secepat mungkin untuk membuat ku bisa secepatnya menyantap makanan ini dan berharap bisa membuat ku sejenak melupakan rasa penat ku karena pekerjaan ku,"ujar Sang mengatakan jika apa yang pedagang tersebut benar, dan jadi malah mengatakan jika Sang memang tak bisa menyembunyikan sesuatu apapun yang sedang dia hadapi termasuk masalahnya Karen Sang tak pintar berbohong apa lagi menyembunyikan masalah yang sedang di hadapi saat itu. " Hahaha ya kau benar, kau begitu mudah untuk di tebak Karen wajah mu yang tak bisa kau kontrol, tapi bagaimana dengan perkataan ku mengenai kau yang sebaiknya bisa belajar mengontrol emosi dan ego mu, apa kau sudah bisa sedikit belajar mengenai itu? sepertinya itu adalah kelemahan mu dalam hal apapun nak, kau begitu mudah di pengaruhi oleh hal tersebut sehingga kau kadang hilang kontrol dan Karen hal itu kau bisa saja malah mendapatkan masalah. Jadi sudahkah kau bisa mengontrol itu?"ujar pedagang tersebut langsung saja mengatakan jika Sang memang tak pintar dalam berbohong dan menyembunyikan sesuatu, dan pedagang tersebut yang menanyakan mengenai sudah atau belum nya Sang mengontrol emosinya seperti apa yang di sarankan pedagang tersebut. " Soal itu, entahlah sudah bisa atau tidak tapi aku sudah berusaha pak tapi aku tak bisa menilai diri ku sendiri untuk masalah ini, yang orang lain lah yang bisa menilai sudahkah aku bisa mengontrol emosi, dan ego ku tapi jika untuk berusaha dari awal kau memberi ku saran untuk bisa mengontrol ego dan emosi ku aku begitu sangat langsung antusias dan langsung melakukan saran mu itu pak. Maaf aku ingin bertanya pak, aku merasa jika kau begitu baik kepada ku untuk simpati dan saran yang kau berikan pada ku, aku bisa menerima itu dengan baik, tapi apa alasannya pak?"ujar Sang menjawab pertanyaan pedagang tersebut dan langsung bertanya alasan kenapa pedagang tersebut begitu baik kepada Sang, sampai memberikan Sang sebuah saran dan simpati yang begitu bisa di di terimanya. " Ya baguslah jika seperti itu, aku senang jika apa yang aku sarankan padamu bisa kau terima dengan baik dan bisa kau lakukan. Hahaha kenapa aku bisa seperti ini? sampai memberikan mu saran dan simpati? kau ingat pertama kali kau kemari? kau begitu ramah dan langsung mengajak aku berbincang seperti orang yang sudah kenal lama dengan ku, jujur aku tak pernah menemukan pelanggan seperti itu, kebanyakan datang kemari yang untuk makan, beristirahat dan mereka pun pulang tanpa membeeikan senyuman atau mereka mengajak ku berbincang seperti apa yang kau lakukan. Dan satu hal lagi yang bisa membuat ku bersikap seperti ini bahkan sampai memberi mu simpati dan saran yang bisa kau terima adalah karena aku senang dengan janji mu yang bisa kau tepati itu nak,"ujar pedagang tersebut menjawab dan langsung saja memuji Sang dengan sikapnya yang saat itu begitu bisa memenangi perhatian pedagang tersebut sampai akhirnya dengan sangat tulus pedagang tersebut pun membalas perilaku Sang yang begitu dianggapnya sangat ramah kepadanya. " Aku pikir aku yang pertama kali banyak bertanya dan bicara kepada mu membuat mu sedikit terganggu pak, tapi ternyata hasilnya seperti ini hahaha terima kasih pak,"ujar Sang berterima kasih kepada pedagang tersebut karena menganggap Sang tak menggangunya tapi orang satu-satunya yang ramah selama dirinya berdagang di tempat tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD