Bisa Kah Aku Berani?

2233 Words
Sampai ketika Sang terus saja berbincang dengan pedagang tersebut Sang pun begitu merasa jika dirinya ternyata sudah melakukan hal yang benar dengan bersikap ramah sehingga saat ini Sang akhirnya mendapatkan sebuah hal baik dari sikap ramahnya tersebut, dan bukan hanya itu sepertinya Sang saat ini memiliki orang yang begitu memperhatikannya selain ibunya, dan tentu saja hal itu sangatlah Sang syukuri. Sampai pada akhirnya Sang pun sadar jika waktunya beristirahat sudah akan berakhir Sang pun sedikit bergegas untuk kembali bekerja. " Oh pak aku jadi malah lupa waktu dan bicara panjang lebar kepada mu maaf pak, terima kasih untuk semuanya pak sepertinya ini sudah cukup dan aku harus kembali bekerja. Terima kasih untuk semuanya dan semua saran bersama dengan simpati itu sangat bisa aku terima. Terima kasih pak, aku kembali bekerja lagi,"ujar Sang saat itu berterima kasih mengenai apa yang sudah pedagang tersebut berikan kepada Sang sampai pada akhirnya Sang pun langsung saja pergi pamit untuk kembali bekerja setelah membayar apa yang Sang pesan barusan. Sang pun kembali saja ke tempat bekerjanya dengan saat itu terlihat di ruangannya bosnya yang sedang melihat-lihat ke meja kerja Sang, sampai karena Sang penasaran dengan apa yang di lakukan bos nya Sang pun langsung saja menghampiri bos nya tersebut dan bertanya, apa yang sedang di lakukan di ruangan kerja Sang dan apakah ada hal salah yang Sang lakukan saat itu. Tapi dengan langsung saja melihat kearah Sang bosnya pun menjawab jika tak ada yang salah dengan Sang dan semua pekerjaannya, lalu mengatakan jika Sang tak usah merasa cemas dan gugup saat itu karena kedatangan bosnya saat itu bertujuan hanya untuk melihat saja projek kerja mereka dan yang paling penting adalah bos Sang ingin melihat sudah sampai seberapa jauh Sang mengerjakan pekerjaan tambahnya saat itu. Dan bosnya pun saat itu berkata jika dia merasa bertanggung jawab juga dengan pekerjaan yang hari ini begitu banyak sehingga hampir terlihat tak wajar dengan membebankan mu kepada Sang dan temannya saat itu, lalu meskipun bosnya saat itu ingin melihat progres pekerjaan tambahan untuk Sang dan temannya bosa Sang saat itu juga memperhatikan makan dan minuman untuk Sang dan temannya, memberikan sebuah makanan dan minuman yang bisa membuat energi dan pikiran Sang dan teman nya bisa tetap fokus dan terus bekerja tanpa merasakan rasa lelah yang berlebihan. Dan tanpa bicara apa-apa lagi bos Sang pun langsung saja memberikan minuman dan makanan yang sudah di belinya kepada Sang dan temannya yang saat itu sedang mengerjakan pekerjaan yang begitu banyak karena mendadak ada klien yang begitu terdesak ingin menyelesaikan sebuah dokumen hari ini juga dan karena klien tersebut adalah klien langganan sekaligus teman bosnya dengan sedikit merasa agak terpaksa bos Sang pun menerima pekerjaan itu, tapi tak terduga hari ini Cang malah tan masuk untuk bekerja sehingga pekerjaan mendadak itu pun hanya di kerjakan oleh Sang dan temannya yang satu lagi, sampai akhirnya kesibukan seperti ini lah yang terjadi pada Sang dan temannya tersebut. Setelah bos Sang memberikan makanan dan minuman peningkatan stamina sekaligus dengan vitamin untuk di berikan kepada Sang dan temannya yang begitu sibuk saat itu beliau pun mengatakan jika tadi Cang menelepon dengan keadaan yang kurang baik, di mana suara Cang terdengar begitu berat dan tak terlalu bisa mengeluarkan suaranya sehingga dapat di pastikan saat ini Cang tak bisa masuk bekerja karena keadaan Cang yang tentu saja tak baik atau bisa di katakan sedang sakit, sampai tentu saja Cang tak bisa di paksa untuk bekerja dan hanya Sang dan temannya yang hari ini melakukan pekerjaan tambahan yang bos nya dapatkan dari kliennya tersebut. Tapi Sang pun saat itu tak mengeluh apa lagi sampai menyalahkan Cang yang tak bisa masuk bekerja hari ini meskipun bukan karena keadaan Cang yang kurang baik, dan Sang pun mengatakan jika dirinya ikhlas mengerjakan semua ini dan tentu saja Sang melakukan semua itu dengan rasa profesionalisme nya dalam bekerja, sampai setelah mereka berbincang pun akhirnya bosnya saat itu langsung saja meninggalkan ruangan kerja Sang dengan ucapan terima kasih karena Sang menjawab dengan kata-kata yang begitu sangat di terima oleh bosnya tersebut. Sampai saat itu Sang pun langsung saja kembali duduk di kursi bekerja nya dan tentu saja memulai kembali menyelesaikan apa yang menjadi pekerjaannya saat itu, agar apa yang di inginkan kliennya bisa terpenuhi dan kantor ini bisa terus menjadi salah satu kantor yang terpandang baik karena bisa membuat pelanggannya puas. Sebelum bekerja sudah dari sejak lama Sang mengidolakan dan begitu sangat menyukainya seekor kucing sehingga tentu saja apa yang dilakukannya tadi langsung saja Sang lakukan, di mana Sang melihat kembali terlebih dahulu kucing yang di pajang di toko yang ada berdekatan dengan kantor Sang bekerja sampai pada akhirnya dengan melakukan hal itu Sang kembali mendapatkan suntikan semangat yang saat itu begitu sangat Sang senangi, sehingga Sang pun dengan penuh semangat dan pikirannya yang kembali fresh langsung saja mengerjakan kembali semua pekerjaan nya yang masih menumpuk memenuhi meja kerjanya. Meskipun pekerjaan yang menumpuk ini bukan pekerjaan asing dan sudah begitu banyak Sang dapatkan tapi karena banyaknya pekerjaan ini tentu saja pikiran dan fokus Sang perlahan menurun sehingga memerlukan istirahat terlebih dahulu untuk membuat pikiran Sang bisa tenang kembali dan bisa fokus kembali mengerjakan pekerjaan tersebut. Di samping itu ketika Sang begitu sibuk dengan pekerjaannya di kantor saat itu Cang yang tadi menghubungi bosnya di kantor dan bicara sedang tak enak badan tentu saja tak bicara dengan jujur karena sebenarnya bukan karena keadaannya yang sedang sakit Cang tak masuk bekerja hari ini, tapi karena Cang bangun terlambat pagi tadi di karenakan pesta yang Cang gelar tadi malam sampai sangat pagi bersama dengan kawan-kawan nya dan tak terlewat Sang berpesta dengan melakukan eksperimen gilanya yang begitu sangat sadis melibatkan hewan dan peledak dengan daya tinggi tentu saja mewarnai pesta yang Cang tadi malam. Dan saat ini kegilaannya berlanjut dengan Cang yang sedang menyusun sebuah rencana mengenai pesta yang akan kembali Cang gelar nanti malam dengan Cang yang saat itu tengah kembali berkumpul di sebuah cafe dengan beberapa temannya langsung saja membicarakan segala rencana gila yang ingin Cang lakukan bersama dengan teman-teman nya kembali dan yang paling penting tentu saja Cang begitu sangat mempersiapkan bahan peledak dan hewan yang akan dirinya jadikan eksperimen gila dalam pestanya tersebut dan dengan ekspresi yang sangat puas Sang membicarakan apa yang sudah Sang lakukan di sana pesta kemarin malam dan pada malam ini juga Cang akan kembali melakukannya. Yang paling gila saat ini adalah Cang yang sudah menyiapkan seekor kucing sudah ada di rumahnya sedang di siapkan untuk di ledakan di pesta Cang nanti malam, Cang melakukan semua itu bukan tanpa alasan tapi Cang melakukan itu karena Cang begitu sangat ingin puas dengan menghancurkan apa yang di sukai oleh Sang, karena gelap mata iri, dan dengki Cang pun begitu sangat ingin merasa puas dengan dirinya yang begitu sangat ingin menyingkirkan keberadaan Sang sehingga dengan caranya yang seperti ini Cang berharap sedikit demi sedikit merasa puas dengan menyiksa hewan yang begitu Sang sukai, sampai setelah Cang merancang sebuah rencana gila yang akan di lakukannya Cang pun berteriak dengan sangat keras. " Rasakan Sang, rasakan lah siksaan yang akan aku berikan pada mu di mulai dari apa yang kau sayangi Sang, rasakan lah hahahahaha,"dengan berteriak dan membentangkan tangannya Cang pun bicara seperti itu mengarahkan penglihatannya ke langit. Kembali ke Sang yang saat itu tengah asik mengerjakan pekerjaan tambahan dari bosnya langsung saja merasa sedikit terkejut dan menjadi memiliki pikiran buruk beserta pikirannya yang saat itu tiba-tiba menjadi cemas tanpa alasan, sampai saat itu pun Sang hanya termenung di meja kerjanya menjadi memikirkan hal yang belum jelas apa yang sebenarnya Sang cemaskan saat itu, tapi tak tahu kenapa Sang begitu sangat merasa jik apa yang di rasakannya sangatlah mengganggu Sang dan begitu sangat membuat Sang memikirkan hal itu, sampai saat Sang termenung bingung teman Sang yang sedang ada bekerja bersamanya saat itu langsung saja menepuk bahu Sang karena Sang yang tak merespon ketika temannya sudah beberapa kali memanggil dirinya saat itu. Dengan kaget Sang pun langsung saja mengalihkan perhatiannya ke temannya tersebut dan meminta maaf karena sikapnya tersebut sampai akhirnya Sang bisa fokus kepada teman Sang dan menanyakan apa yang di inginkan, dengan sedikit aneh teman Sang pun kembali bicara menanyakan bagaimana pekerjaan Sang saat itu, masih banyak atau tidakkah pekerjaan yang menjadi tugasnya saat itu, teman nya menanyakan hal seperti itu karena saat itu waktu mereka bekerja sudah selesai, dan waktu pulang pun sudah tiba. Tapi karena pekerjaan Sang belum selesai semuanya Sang pun langsung saja menjawab dan langsung mengerjakan kembali pekerjaannya yang sudah tersisa sedikit saja. Bos nya pun menghampiri Sang saat itu dan melihat jika pekerjaan Sang belum selesai termasuk pekerjaan temannya, tapi bosnya saat itu mengerti dengan keterlambatan kerja mereka dan memaklumi hal tersebut apa lagi pekerja mereka saat itu sudah hanya tinggal beberapa berkas lagi, sampai saat itu pun bos mereka bicara jika beliau percaya dengan Sang dan temannya dan pekerjaan ekstra yang di berikannya tak akan lama lagi pasti akan selesai, sampai bosnya pun memberikan sebuah Sang dan temannya sebuah box agar jika mereka sudah menyelesaikan pekerjaannya mereka bisa langsung memasukkan semua berkasnya ke box tersebut, lalu menyimpannya di pos security saat mereka pulang nanti, dan akan ada orang yang mengambil berkas tersebut nanti lalu semua nya akan beres. Sampai setelah mengatakan itu semua pun bosnya langsung saja pergi terlebih dahulu meninggalkan kantor. Tak lama kemudian akhirnya Sang dan temannya bisa menyelesaikan pekerjaannya dan langsung saja melakukan apa yang bosnya pesan tadi, melihat waktu yang sudah semakin terlambat untuk mereka pulang Sang dan temannya pun dengan cepat langsung saja membereskan semua berkas yang diinginkan klien ke dalam box yang sudah bos mereka siapkan sebelum dia pergi tadi, tak lama saat mereka meninggalkan kantor tentu saja Sang menyimpan box tersebut di pos security dan menyampaikan apa yang di katakan bosnya tadi ke kepala security, karena sudah selesai Sang pun langsung meninggalkan kantornya untuk pulang saat itu. " Bersyukur semuanya bisa selesai meskipun aku sedikit pulang terlambat, sebaiknya aku cepat jangan sampai membuat ibu ku cemas dan menunggu di rumah karena aku yang baru pertama kali ini terlambat untuk pulang, itu pun ada karena pekerjaan ku yang tadi mendadak jadi banyak sekali,"ujar Sang dalam hatinya saat itu sambil memacu kendaraanya dengan cukup cepat. Di tengah perjalanan Sang mengalami sedikit masalah karena salah satu ban kendaraan Sang mengalami kebocoran sehingga Sang pun tentu saja tak bisa membiarkan itu terus dan langsung saja mencari tempat tambal ban di sekitar tempatnya mengalami sebuah insiden kecil tersebut, saat itu Sang ingat jika melewati sebuah tempat tambal ban di jalan sebelumnya sampai Sang pun memutuskan untuk secepatnya ketempat tersebut membereskan masalah yang di alaminya dan kembali melanjutkan perjalanannya untuk pulang. Tak lama akhirnya Sang menemukan tempat tambal ban yang saat itu benar dia lihat yang tak jauh ada dari tempat insidennya tersebut, sambil menunggu ban kendaraan Sang di perbaiki Sang pun entah kenapa merasa sangat tak enak, dan merasakan tubuhnya yang begitu sangat kepasana dan gerah sampai Sang pun di buat banjir keringat saat itu. Karena keadaan tubuhnya yang saat itu begitu tak enak Sang pun langsung saja memutuskan untuk mencari udara segar saja, dan perlahan berjalan ke jalan kecil yang tak jauh dari tempat tambal ban tersebut dan terlihat ada sebuah lapangan luas saat itu. " Sepertinya sambil aku menunggu kendaraan ku selesai di perbaiki aku bisa pergi dulu untuk mencari udara segar, di sana terlihat begitu enak untuk aku mendapatkan udara segar,"ujar Sang sambil terus berjalan ke sebuah lapangan yang luas tersebut. Tapi saat Sang terus saja berjalan ke lapangan tersebut Sang melihat ada hal yang aneh terlihat. " Ada beberapa benda hitam seperti gosong, apa itu? kendaraan?"tanya Sang aneh. Saat Sang terus saja melihat hal tersebut di lapangan luas tersebut Sang pun akhirnya bisa melihat dengan jelas apa yang ada di lapangan tersebut yang bisa Sang lihat dengan jelas adalah sebuah drum bekas. Saat Sang sudah setengah jalan dari lapangan tersebut Sang baru sadar jika di sebelah kanan dirinya ada sebuah rumah yang cukup besar yang tertutup banyak pohon sehingga pantas saja jika Sang tak dapat melihat rumah tersebut tadi. Yang Sang lakukan saat itu tak fokus terhadap rumah tersebut tapi fokus ke lapangan yang Sang lihat karena ingin mendapatkan udara segar di lapangan tersebut, tapi saat Sang terus saja berjalan Sang pun tak sengaja melihat ke arah rumah yang Sang lihat tadi, Sang sedikit aneh karena Sang melihat beberapa kandang yang berisi juga hewan di setiap kandang tersebut. " Sepertinya orang yang memiliki rumah ini adalah pecinta hewan juga, syukurlah sepertinya orang yang memiliki hati nurani kepada hewan masih banyak,"ujar Sang sambil tersenyum. Saat itu Sang tak sadar jika Sang terus saja berjalan ke arah rumah tersebut sampai akhirnya pemandangan yang begitu membuat Sang bingung pun bisa Sang lihat, di mana saat itu Sang melihat dengan jelas sebuah dinamite di sebelah kandang tersebut. Seketika itu pun pikiran Sang langsung saja berpikir buruk mengenai dinamite tersebut sampai Sang pun langsung saja berdiam diri sejenak, mencoba melihat dengan lebih jelas apa yang di lihatnya itu benar-benar dinamite atau bukan. " Entah apa yang akan di lakukan dengan dinamite dan beberapa hewan tersebut termasuk kucing itu, tapi aku merasa tak enak melihat hal ini. Apa yang harus aku lakukan? ( Sang terdiam sejenak ). Aku tak tahu apa yang pemilik rumah ini rencanakan tapi aku akan melepaskan saja hewan-hewan itu,"ujar Sang dengan sedikit perdebatan dalam dirinya sendiri saat itu. Sampai Sang pun mencoba saja melakukan apa yang Sang rencanakan tadi, tapi langkah Sang harus terhenti karena saat itu Sang berpikir kembali " apa Sang berani melakukan hal itu ".
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD