Teman?

1989 Words
Ketika Sang dan Say bertemu di sebuah tempat yang tak mereka duga sama sekali yaitu toko yang ternyata di miliki langsung oleh Say mereka pun langsung saja berbincang bahkan Sang yang saat itu memiliki perasaan pemalu jika harus berbincang dengan seseorang entah kenapa sekarang begitu tak kembali merasakan hal tersebut, tapi saat itu justru Sang melakukan kebalikan dari semua sikapnya itu, menjadi sangat senang berbincang bahkan Sang meminta Say agar dirinya bisa menemani Sang karena Sang yang ingin langsung mengetahui lebih jauh mengenai toko tersebut dari orang yang terpercaya langsung, yaitu Say selaku pemilik dari toko tersebut sampai pada akhirnya Sang pun saat itu di temani oleh Say ketika waktunya beristirahat di tempat tersebut untuk benar-benar merasakan suasana yang begitu mengundang rasa penasaran Sang terhadap toko tersebut. Ketika Say mendengar Sang yang bicara seperti itu Say pun hanya bisa tersenyum ke arah Sang. " Kau bisa saja Sang, tapi bukan aku bisa membaca pikiran orang lain atau memiliki kekuatan yang tak seharusnya manusia biasa miliki Sang, tapi aku hanya melakukan tugas yang biasa aku lakukan Sang yaitu menjelaskan dasar dari semua ini. Itu saja,"ujar Say menjawab pernyataan Sang. " Ya jika seperti itu apa yang kau lakukan mendapatkan kesetujuan lagi dari ku, karena kau benar-benar membuat orang yang mengunjungi toko mu ini begitu nyaman dan puas dengan apa yang kau lakukan ini, termasuk aku. Terima kasih, lanjutkan pekerjaan bagus mu karena dengan semua itu sepertinya kau akan menjadi bisa lebih baik lagi dalam mengembangkan usaha mu,"ujar Sang memberikan saran. " Jika apa yang aku lakukan bisa dengan sangat baik kau terima tentu saja aku akan melakukan terus tugas ini, dengan lebih baik dan lebih baik lagi. Tentu aku akan melakukan saran dari mu karena saran dari seorang pengunjung adalah sesuatu yang tentu saja akan menghasilkan hal baik. Terima kasih juga Sang sudah memberikan komentar bagus mengenai toko ku ini, dan sudah memberikan ku saran yang sepertinya tentu saja sangat baik untuk toko ku ini,"ujar Say berterima kasih karena saran dan komentar yang di katakan Sang saat itu. " Ya terima kasih juga jika saran ku kau anggap adalah hal yang baik bahkan akan terus kau lakukan, semoga apa yang aku katakan ini memang benar menjadi saran yang baik untuk mu dan usaha mu ini. Oh ya selain itu aku ingin mengatakan jika toko mu ini benar-benar sudah sangat bisa menarik perhatian orang terlebih lagi aku yang begitu menyukai kucing, dan tampilan yang benar-benar membuat ku sangat tertarik untuk tahu apa yang ada di dalam toko ku ini adalah begitu putih bersihnya toko mu ini, begitu sangat enak untuk di pandang sehingga membuat aku tertarik untuk mengunjungi toko mu ini, dan ketika aku masuk ke toko mu ini begitu sangat banyak hal yang membuat ku merasa senang termasuk dengan kucing yang kau pajang di ruang depan mu itu, dan setelah kau bicara mengenai kau yang sengaja membuat toko ini dengan dasar tujuan mu adalah menolong kucing aku jadi lebih merasa semangat dan merasa kagum dengan toko mu ini. Aku harap aku bisa melakukan sesuatu untuk bisa menolong toko ini agar lebih maju, karena jujur saja aku sangat suka dan sangat kagum dengan niat mu yang menyayangi kucing, kucing kampung maupun kucing yang sengaja di serahkan pemilik nya untuk kau pelihara disini,"ujar Sang kembali mengutarakan isi hatinya yang sangat kagum dan sangat menyukai toko tersebut. " Itu adalah ulasan yang sangat berharga untuk ku, dan toko ini terima kasih jika kau sudah sangat menyukai toko ku ini semoga ke depannya toko ini akan kedatangan tamu seperti mu, sehingga toko ini semakin baik dan semakin baik lagi. Agar aku bisa terus menampung kucing yang memang memerlukan perhatian lebih karena mereka yang hanya bisa tinggal di jalanan atau karena pemilik mereka yang sudah bosan memelihara mereka sehingga dengan tega menyerahkan nya ke panti ini. Tapi mereka yang menyerahkan kucing mereka ke panti ini lebih baik dari pada mereka yang sengaja tak mengurus kucing mereka sehingga terlantar dan menjadi kucing yang tersiksa karena hidup mereka tak tahu harus kemana untuk bertahan hidup,"ujar Say. " Ya kau juga berpikir seperti apa yang aku pikirkan mengenai kucing-kucing tersebut dan jika boleh jujur aku sebenarnya memiliki kegiatan yang sudah cukup lama aku lakukan ketika aku pergi bekerja, dimana ketika aku melewati sebuah jalan yang dekat dengan pemukiman warga ada beberapa kucing yang sepertinya kucing jalanan yang suka aku beri makan karena tak tega melihat mereka yang tentu saja kesulitan mendapatkan makanan dari hidup mereka di jalanan seperti itu, sehingga aku pun berinisiatif memberi mereka makan setiap aku berangkat bekerja. Tapi meskipun seperti itu aku sempat berpikir jika sepertinya apa yang aku lakukan untuk mereka tak terlalu membantu mereka, aku sempat berpikir ingin mengurus mereka sehingga mereka tak hidup di jalanan seperti itu kesulitan untuk mencari makan, aku ingin mereka mendapatkan hidup yang lebih layak tapi aku belum bisa melakukan hal yang lebih untuk mereka karena aku bingung dengan apa yang sebaiknya aku lakukan karena aku tak mungkin membawa mereka ke rumah ku untuk aku rawat. Aku pernah mengalami sebuah insiden yang membuat ibu ku menjadi tak suka dan bahkan marah dengan aku yang saat itu memelihara kucing, ibu ku bilang aku menjadi seperti orang gila karena kucing tersebut jadi ibu ku memutuskan untuk memberikan kucing ku tersebut ke sebuah penampungan kucing, meskipun aku sempat kesal kepada ibu ku karena ibu ku tega melakukan itu, tapi beberapa saat hari kemudian aku tak kembali merasa kesal lagi kepada ibu ku, entah apa yang membuat ku seperti itu tapi semua rasa kesal itu seketika sirna dan sekarang aku pun menjadi hidup seperti biasa lagi. Entah lah apa yang harus aku lakukan agar kucing-kucing itu mendapatkan hidup yang lebih baik lagi dari sekarang, aku harap," " Aku mengerti dengan apa yang kau maksudkan Sang, kau tak usah sungkan mengatakan sesuatu ke pada ku dan toko ku karena aku benar-benar ikhlas melakukan semua ini, sudah hobi ku memelihara kucing sehingga aku membuat penampungan kucing seperti ini, dan jika aku mendengar apa yang kau katakan barusan, aku sepertinya bisa membaca apa yang sebenarnya kau maksudkan Sang, dan jika kau bertanya mengenai bagaimana respon ku sepetinya aku bisa melakukan apa yang kau harapkan untuk kucing-kucing itu Sang. Jadi sekarang aku tanya kapan kita bisa pergi ke tempat tersebut untuk melihat, dan jika bisa kita langsung tangkap saja mereka untuk kita bawa kemari Sang,"dengan memotong pembicaraan Sang, saat itu Say langsung saja kembali membaca pikiran Sang dengan langsung saja mengatakan jika pikirannya saat itu sepertinya sama dengan apa yang di harapkan Sang. " Entahlah apa yang harus aku katakan mengenai pikiran mu yang sepertinya benar-benar bisa membaca pikiran orang lain, atau mungkin membaca pikiran ku tapi terima kasih, aku sangat berterima dengan apa yang kau katakan karena kau benar mengenai apa yang aku harapkan saat ini, menolong kucing-kucing tersebut agar mendapatkan kehidupan yang lebih baik lagi dan untuk mewujudkan itu tentu sepertinya toko mu ini adalah jawaban dan tempat yang tepat untuk aku mewujudkan perkataan ku barusan Say. Jika kau langsung bertanya seperti itu entahlah kapan kita bisa ke tempat tersebut karena aku tak yakin jika mereka akan mudah di tangkap untuk kita bawa kemari, karena aku tak yakin mereka akan ada di tempat yang sama ketika aku datang menghampiri mereka seperti biasanya, seperti tadi pagi. Karena belakangan ini mereka semua tak seperti biasanya, mereka yang awalnya begitu sangat konsisten ada di tempat yang sama ketika aku memberikan mereka makan, bahkan ada kucing yang seperti menunggu dan menyambut ku di tempat tersebut, tapi untuk beberapa hari kemarin mereka tak melakukan itu, mereka tak ada di tempat biasa aku memberi mereka makan, bahkan tadi pagi pun aku bisa menemukan mereka karena aku yang menunggu dan mencoba mencari mereka, ketika aku baru saja akan pergi tiba-tiba salah satu di antara mereka datang dan menghampiri ku sehingga aku pun tak jadi pergi dan memberi kucing tersebut makan, sehingga beberapa saat kemudian kucing yang lainnya datang dan pada akhirnya aku bisa kembali bertemu dengan mereka untuk memberi mereka makan. Jadi untuk pertanyaan mu, jawabannya aku tak tahu kapan kita harus ke tempat tersebut untuk bisa menemui dan menangkap mereka agar bisa langsung di bawa kemari Say,"ujar Sang menceritakan apa yang alami beberapa hari ini, dan menjawab tak tahu dengan pertanyaan Say barusan karena kucing-kucing tersebut yang baru-baru ini tak konsisten menunggu Sang di tempat tersebut seperti biasanya. " Oh seperti itu kah? jika keadaannya memang seperti itu tentu kita tak akan mudah untuk melakukan apa yang sudah kita rencanakan meskipun tujuan kita baik, ingin menolong mereka. Jadi apa yang kau rencanakan sekarang Sang? mungkin kau memiliki sebuah ide agar kita bisa melakukan rencana kita dengan baik,"tanya Say. " Maaf Say sepertinya aku belum bisa memikirkan sesuatu yang bisa kita lakukan saat ini, mungkin lain waktu aku akan kemari lagi setelah aku bisa memikirkan cara yang tepat untuk menangkap dan membawa kucing-kucing tersebut kemari,"ujar Sang. " Ya baiklah Sang, aku tunggu ide dari mu. Bagaimana pun semua ini hanya kau yang tahu dimana kau melihat kucing-kucing tersebut, jadi tentu aku menunggu mu saja ide dari mu Sang,"ujar Say. " Ya terima kasih Say, aku akan mencoba memikirkan sesuatu secepat mungkin. Maaf sedikit pertanyaan kembali, apa aku bisa berkeliling melihat ke lantai 2 toko mu ini?"tanya Sang. " Oh ya tentu kau boleh Sang, maaf aku jadi membicarakan hal yang panjang sehingga kau tak punya kesempatan untuk bicara hal lain. Ayo kita berkeliling Sang,"ujar Say mengajak Sang pergi berkeliling tokonya tersebut saat itu. " Tenang saja itu bukan kesalahan mu Say, semua pembicaraan ini aku yang memulai jadi tentu saja kau tak salah. Baik terima kasih Say,"ujar Sang sambil berdiri ingin berkeliling melihat ruangan lantai 2 toko tersebut, ketika makanannya sudah habis barusan. Mereka pun langsung saja pergi dari meja makan Sang melakukan apa yang Sang inginkan, yaitu berkeliling melihat ruangan lain di toko tersebut. " Mungkin toko ini tak terlalu besar untuk orang banyak Sang, tapi toko ini bisa menampung cukup banyak kucing untuk aku rawat, dan seperti yang kau lihat baru inilah kucing yang bisa aku bawa kemari dan aku rawat di sini,"ujar Say sambil membuka pintu lantai 2 nya dan menunjukan kucing-kucing yang menghuni ruangan tersebut saat itu. " ( Sang terdiam melihat seluruh kucing-kucing tersebut ) Wow aku tak tak menyangka jika di sini masih ada orang yang baik seperti mu karena dengan suka rela merawat kucing-kucing ini, kucing yang bagus atau pun hanya kucing kampung yang tentu saja mereka hidup tak menentu karena hanya mengandalkan makanan yang bisa mereka temukan di tong sampah,"ujar Sang merasa tak percaya. " Sebenarnya ini semua sepertinya karena aku yang menyayangi mereka Sang, mereka juga makhluk hidup tentu saja mereka ingin hidup baik, melihat mereka yang hidup di jalanan yang kotor, mencari makanan di tong sampah dan tidur di kolong jembatan atau bahkan di dalam gorong-gorong tentu saja aku merasa kasihan kepada mereka, lalu di sisi lain aku juga memanfaatkan mereka untuk usaha ku, dan hasilnya ya seperti inilah. Berkat rasa sayang ku kepada kucing-kucing tersebut aku jadi bisa memiliki penghasilan yang lebih dari cukup karena toko ini yang di isi oleh mereka yang tentu saja mempunyai banyak peminat, meskipun mungkin hanya peminat untuk bermain saja bukan untuk memiliki mereka seutuhnya. Jadi aku tak merasa keberatan mengadopsi mereka karena sejujurnya mereka juga membuat ku jadi beruntung, kita bisa saling menguntungkan karena aku yang merawat mereka disini dan mereka yang membuat toko ku lebih ramai karena banyaknya peminat mereka,"ujar Say menjelaskan keikhlasannya yang bisa memanfaatkan mereka sehingga, Say dan kucing tersebut bisa saling menguntungkan. " Sepertinya hal serupa adalah tempat tinggal dan tempat kucing yang aku maksudkan karena jika mereka tak tinggal di gorong-gorong atau mencari makan di tempat sampah dimana lagi mereka mencari makan, dan mencari tempat berteduh tak mungkin jika bersama dengan para penduduk di pemukiman tersebut. Maka dari itu aku benar-benar ingin menolong mereka membuat mereka setidaknya mempunyai tempat berteduh yang layak, bukan di gorong-gorong atau mencari makan di tempat sampah yang tak selalu ada makanan yang bisa mereka makan tentunya,"ujar Sang menjelaskan kekhawatirannya kepada kucing-kucing tersebut saat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD