Melihat Langsung ( Part 2 )

2031 Words
" Sang aku melihat panggilan yang tak bisa aku angkat dari mu tadi sampai aku tentu saja langsung menelepon mu kembali. Dimana posisi mu sekarang Sang? apa kau sudah siap untuk pergi Sang?"ujar teman Sang saat itu, dan bertanya. " Oh ya aku masih di jalan dan hanya berputar-putar mencari angin Sebentar. Ya sepertinya aku sudah siap pergi sekarang, bagaimana dengan mu?"ujar Sang dengan kembali bertanya. " Baiklah kita bertemu di dekat kantor saja Sang,"ujar teman Sang sambil langsung menutup teleponnya saat itu. Karena Sang sudah berada setengah jalan dari tujuannya ke toko yang berada di dekat kantornya tentu saja Sang tak langsung berangkat kembali, dan Sang pun hanya terus saja melihat ke arah beberapa kucing yang begitu semangat memakan makanan yang Sang bagikan saat itu, tapi tak semua kucing tersebut sibuk memakan makanan yang Sang bagikan saat itu tapi ada seekor kucing yang malah mengusap-usapkan tubuhnya kepada Sang saat itu, dan kucing tersebut Sang lihat adalah kucing yang biasa menunggu dan menyambut kedatangan Sang ketika Sang berangkat kerja dan berhenti di tempatnya biasa membagikan makanan kepada kucing-kucing itu. Entah apa yang membuat kucing tersebut bersifat seperti ini tapi kucing tersebut begitu santai mengelus tubuhnya kepada Sang, sampai setelah beberapa saat kucing itu melihat ke arah Sang dengan mengeluarkan suara meongannya, Sang pun hanya melihat ke arahnya saja dan terlintas di pikiran nya apa yang sebenarnya kucing tersebut maksudkan Sang merasa suara kucing tersebut seperti mengandung arti kepada Sang, tapi Sang belum bisa tahu apa yang sebenarnya kucing itu maksud kan dengan suaranya tersebut dan Sang pun hanya terus saja melihat ke arah kucing tersebut dengan Sang yang saat itu, bercanda membalas suara kucing tersebut dengan pura-pura mengerti ucapan kucing tersebut dan membalas bicara kepada kucing tersebut. Dengan membalas perkataan kucing tersebut pura-pura mengerti apa yang kucing tersebut katakan Sang merasakan sedikit keanehan yaitu ketika Sang bicara. " Apa karena kucing loreng apa? aku tak ingin aku pergi, kau tak ingin aku tinggalkan?"begitu kata Sang. Kucing itu menjawab dengan suara meongannya yang merintih seperti meminta agar Sang memang tak pergi dan tak meninggalkan kucing tersebut entah karena dia ingin terus Sang beri makan atau ada hal lainnya, tapi Sang tentu saja menganggap jika itu hanya kucing yang memang bersuara seperti itu sampai dengan mengelus kepala kucing tersebut Sang pun langsung saja berdiri berniat untuk melanjutkan perjalanannya ke toko tersebut untuk melihat sendiri apa yang sebenarnya toko tersebut jual, yang paling penting dan yang paling Sang inginkan yaitu menanyakan mengenai kucing yang mereka pajang di depan toko mereka apakah kucing itu untuk di jual atau hanya untuk di pajang saja. Dan Sang pun seketika langsung saja berjalan perlahan meninggalkan kucing itu ke kendaraannya saat itu, saat Sang sudah duduk di kendaraannya Sang kembali melihat ke arah kucing tersebut yang terlihat seperti sedang menahan tangis, dengan matanya yang sudah berkaca-kaca sehingga melihat semua itu Sang pun menjadi berpikir kembali apakah ada yang aneh, dan ada yang di bicarakan kucing itu kepada Sang sampai kucing tersebut terlihat begitu sedih dan cemas saat akan Sang tinggalkan. Tapi Sang pun kembali berpikir positif saat itu. " Kau tak ingin aku tinggalkan karena tak ingin kelaparan saat aku tak ada ya? haha. Tenang esok hari aku akan kembali kesini untuk memberikan mu dan kawan-kawan mu semua makanan lagi kucing loreng. Baiklah aku harus pergi daahhh,"ujar Sang sambil tersenyum melihat kembali ke arah kucing tersebut saat akan pergi kembali menggunakan motornya lagi. Dan Sang pun dengan perasaannya yang tak karuan meninggalkan kucing tersebut langsung saja mencoba untuk kembali fokus karena Sang sudah memilik janji dengan temannya tentu saja Sang tak mungkin untuk mengingkari janji itu karena alasan seekor kucing menghalanginya untuk pergi saat itu, meskipun jujur saja saat itu Sang tak bisa melupakan suara lirih dan wajah memelas kucing tersebut barusan. Sampai Sang pun bisa menangkan dirinya dari pikiran buruk nya mengenai kucing tersebut sehingga Sang pun bisa fokus ke jalan yang di lalui nya dan setelah beberapa saat di jalan Sang pun akhirnya bisa sampai di dekat kantor tersebut, dan langsung saja menunggu di sebuah tempat makan kaki lima yang biasa Sang beli makan saat beristirahat bekerja. " Pak kau ternyata tak tutup di saat kantor kami berhenti bekerja, jadi sepertinya aku bisa menunggu teman ku disini saja. Aku pesan minuman dingin saja pak,"ujar Sang kepada pedagang tersebut. " Oh ya nak tentu aku terus berjualan karena toko yang di seberang kantor mu juga tak tutup dan masih terus beroperasi sepertinya aku tetap bisa berjualan dan mendapatkan pelanggan tak seperti dulu saat toko ini belum beroperasi, saat kantor kalian tutup aku pun jadi tak bisa berjualan disini karena percuma tak ada penghasilan besar di sebabkan oleh kantor kalian yang tutup. Ya baik tunggu sebentar duduklah dulu,"jawab pedagang tersebut. " Ya baguslah pak jadi dengan adanya ini juga itu menambah penghasilan mu, itu bagus kau baik dalam memanfaatkan ini pak. Ya tentu terima kasih,"ujar Sang. " Biasanya jika kantor kalian tutup aku harus bekerja dan membuka dagangan ku ini di tempat lain itu pun tak seaman disini, tapi sekarang aku bersyukur karena toko ini ada di sini yang bisa aku manfaatkan sebagai lapak dagang ku yang hasilnya cukup besar karena cukup banyak karyawan, dan pengunjung toko mereka yang makan di tempat ku ini. Oh ya nak apa kau menunggu teman mu untuk mengunjungi toko itu?"ujar pedagang tersebut menjelaskan rasa bersyukurnya karena dengan bukanya toko tersebut beliau tak harus pergi ke tempat lain untuk berdagang selagi kantor Sang tutup, dan bertanya sambil memberikan minuman yang Sang pesan waktu itu. " Ya syukurlah pak jika seperti itu aku turut merasa senang karena kau tak kesulitan mencari uang pak. Ya aku menunggu teman ku yang kemarin imut makan disini untuk mengunjungi toko itu pak, dia juga tertarik untuk tahu apa yang sebenarnya di jual di toko itu, entah mungkin dia tertarik juga dengan kucing yang mereka pajang pak jadi kami memutuskan untuk sama-sama saja mengunjungi toko itu pak, dan sekarang kita libur bekerja tentu saja ini waktu yang tepat untuk kita mengunjungi toko itu,"ujar Sang menjawab. " Ya bagus nak jika kau ingin mengetahui sesuatu akan lebih baik jika kau melihatnya sendiri. Aku harap kau bisa mendapatkan kepuasan setelah kau mengunjungi toko itu nak, ingat jangan terlalu percaya dengan apa yang orang lain katakan sebelum kau melihatnya sendiri karena rasa penasaran mu akan hilang jika kau melihat apa yang membuat mu penasaran dengan mata kepala mu sendiri bukan dari cerita orang lain,"ujar pedagang tersebut kembali memberikan saran kepada Sang saat itu mengenai baiknya Sang melihat apa yang membuat Sang penasaran dengan mata kepalanya sendiri. " Ya tentu pak terima kasih. Seperti nya itu kendaraan teman ku pak aku lebih baik pergi sekarang, oh ya pak sepertinya nanti aku akan kembali kemari jadi aku akan bayar ini nanti saja tak apa-apa kan?"ujar Sang bicara seperti itu dan bertanya. " Ya tentu nak silahkan,"jawab pedagang tersebut. Dan Sang pun langsung saja menghampiri temannya yang baru datang dengan motornya saat itu, di parkiran kantor. " Kau tak menunggu ku lama kan? ada sebuah hambatan di jalan. Ya kau tau bagaimana di kota kan kemacetan selalu ada di setiap jam. Ayo kau mau langsung mengunjungi toko itu?"ujar teman Sang beralasan dan saat itu dia pun bertanya. " Tidak tenang saja aku juga belum lama datang kemari. Ya jika kau tak lelah dan tak ingin membeli makan atau minum sepertinya aku sudah siap jika kau memutuskan untuk langsung masuk ke toko itu,"jawab Sang. " baiklah sepertinya aku tak lelah, dan aku hanya butuh minuman segar saja agar aku tak merasa kepanasan terus, sepertinya di dalam toko itu mereka juga menjual minuman dingin, jadi kita langsung masuk saja Sang,"ujar teman Sang mengajak nya untuk langsung masuk saja ke toko tersebut. " Ya baiklah,"jawab Sang singkat sambil langsung saja berjalan ke toko tersebut. Dan mereka pun langsung saja berniat untuk masuk ke dalam toko tersebut langsung melihat apa yang sebenarnya mereka jual di dalam sana, tapi saat mereka sudah sampai di pintu depan toko tersebut penjaga toko langsung berdiri seperti menghalangi Sang bersama temannya masuk ke dalam toko tersebut dan langsung saja mempertanyakan identitas mereka terlebih dahulu saat itu. Sang pun tentu saja langsung memberikan kartu identitasnya kepada penjaga toko tersebut dan membiarkannya melihat kartu identitas Sang, sampai penjaga pintu ( security ) itu pun terlihat melihat kartu identitas Sang dan juga menulis di buku. " Sepertinya security ini mencatat identitas ku dan itu lah syarat untuk masuk ke dalam toko ini. Aku kira aku tak keberatan jika ini memang syarat yang mereka berlakukan untuk setiap pengunjung yang akan masuk ke dalam toko itu,"ujar Sang dalam hatinya saat itu. Saat petugas itu mencatat identitas Sang entah hanya penglihatan Sang atau memang benar, sesekali petugas itu mencuri pandang ke teman Sang yang entah apa maksud dari petugas tersebut tapi Sang pun tak terlalu fokus melihat itu sampai Sang pun hanya terus saja melihat apa yang selanjutnya di lakukan petugas itu, petugas itu langsung saja mengembalikan identitas Sang saat itu dan bicara jika Sang di persilahkan untuk masuk tapi saat itu petugas langsung menyuruh Sang masuk dan dia bilang jika teman Sang akan di catat identitasnya terlebih dahulu seperti apa yang sudah Sang lewati barusan, tapi petugas itu tak membiarkan Sang menunggu dan langsung saja menyuruh Sang masuk ke dalam lalu teman Sang akan menyusul jika teman Sang sudah di catat identitasnya. Sang tak merasa aneh atau curiga dengan apa yang di lakukan oleh petugas itu hanya sedikit aneh saja kenapa Sang tak boleh menunggu temannya dan masuk secara bersamaan dengannya ke toko tersebut sampai Sang pun tak memikirkan itu terlebih dahulu dan menunggu saja dulu teman Sang di dalam toko tersebut. Tapi saat Sang sudah masuk ke dalam toko tersebut Sang tiba-tiba ingin ke toilet sehingga Sang pun pergi sejenak untuk mencari toilet di dalam toko tersebut, dan akhirnya Sang pun menemukan toilet tersebut dan langsung saja masuk. Sementara itu diluar teman Sang sudah di catat identitasnya seperti apa yang sudah Sang lalui barusan teman Sang pun akhirnya masuk ke dalam toko itu. Tak lama kemudian Sang sudah selesai dari toilet dan sekarang Sang berniat untuk langsung saja kembali ke pintu utama menemui temannya yang tadi masih di catat identitasnya, sampai ketika Sang akan keluar dari toilet Sang melihat temannya di salah satu sudut toko tersebut, tadinya Sang berniat untuk langsung saja menghampirinya sampai Sang langkah Sang tiba-tiba terhenti karena Sang melihat sedikit keanehan dari temannya tersebut yang terlihat begitu akrab dengan salah satu karyawan toko ini bahkan saat itu teman Sang itu bercanda dengan karyawan toko tersebut yang tengah ada di dekatnya dan berbincang. Sang terus saja melihat temannya yang sedang berbincang dengan karyawan toko tersebut bahkan setelah beberapa saat Sang melihat temannya berbincang Sang pun melihat jika temannya tersebut di datangi kembali sepertinya oleh salah satu karyawan toko ini lagi, tapi sebelum dia berbincang dengan teman Sang, dia pun seperti melihat-lihat dulu kawasan sekitar entah apa yang sebenarnya dia takutkan saat itu tapi saat melihat ke arah Sang, dia bisa melihat Sang sampai teman Sang pun seperti orang yang salah tingkah saat itu dan langsung saja melihat ke arah karyawan toko tersebut dan langsung bertanya, entah apa yang dia tanyakan saja itu tapi Sang pun langsung saja menghampiri temannya yang sedang berbincang dengan salah satu karyawan toko itu. " Kau sudah lama? maaf aku tak tak bisa menahan lagi dan harus ke toilet sampai aku pun tentu saja pergi sebentar, kau sudah lama masuk? apa yang kau tanyakan kepada karyawan toko ini? aku juga ingin mendengarnya,"ujar Sang bicara seperti itu dan bertanya. " Oh Sang ternyata kau sudah ada disini aku tak melihat mu tadi karena ya sepertinya aku terlalu fokus bertanya sesuatu ke karyawan toko ini, dan ya Sang melarikan kau tentu boleh mendengarnya Sang, karena aku juga bertanya mengenai apa saja yang di jual di toko ini Sang, dan begitu mengejutkan ternyata disini ada beberapa alat hunting bahkan untuk naik gunung seperti tenda dan bahkan sampai alat memancing pun aku bisa temukan disini. Sungguh tak terduga aku baru pertama kali kemari dan ternyata disini aku bisa menemukan beberapa hal yang aku sukai dan sepertinya akan aku butuhkan Sang, dan bagaimana dengan mu apa kau sudah sempat bertanya mengenai apa yang ingin kau ketahui Sang?"ujar teman Sang menjawab dan langsung balik bertanya kepada Sang saat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD