Sedikit Rasa Aneh

1567 Words
“ Sepertinya ibu sedang memasak makanan enak, sampai bau nya tercium hingga bisa masuk ke toilet, karena biasa nya tak seperti ini, ibu memasak tapi tak pernah bisa aku cium baunya sampai ke kamar mandi ini. Sebaiknya aku cepat-cepat membersihkan diriku karena mencium bau masakan ibu aku menjadi lapar kembali, padahal tadi aku sudah makan dengan sangat lahap,”ujar Sang berkata seperti itu dalam hatinya sendiri, sambil dengan sangat cepat terus membersihkan dirinya saat itu. Lalu saat itu Sang langsung saja dengan cepat mencoba membereskan dirinya yang sedang membersihkan dirinya. Beberapa saat kemudian Sang sudah selesai membersihkan dirinya, lalu Sang langsung saja memakai baju, tapi setelah Sang memakai baju Sang tak langsung masuk ke kamarnya melainkan Sang langsung saja menuju dapur melihat apa yang sedang di masak ibunya sehingga baunya sangat enak tercium sampai ke kamar mandi tadi. Saat Sang sampai di dapur, benar saja apa yang Sang cium, karena Yang sedang memasak makanan saat itu. “ Ibu apa yang kau masak? Aroma nya sampai tercium ke kamar mandi tadi, aku jadi sampai terburu-buru selesaikan mandi karena aku kembali merasa lapar dengan aroma yang aku cium sangat lezat dari sini bu,”ujar Sang bertanya, dan berkata seperti itu. “ Oh ya? Apa itu benar Sang? Tapi aku hanya sedang memasak daging ini Sang, bagaimana aroma dari masakan ini bisa sampai ke kamar mandi tadi? Mungkin kau sedikit membuka pintu kamar mandi sehingga kau bisa mencium aroma masakan ku ini Sang. Tumben sekali kau bisa merasa lapar lagi Sang, padahal kau tadi baru makan bahkan sampai menghabiskan 3 piring kan Sang? Tapi tak apa, kau beberapa hari tidak makan Sang ini imbasnya, kau jadi cepat kembali lapar Sang. Yasudah setelah ini kau makan saja kembali Sang,”Ujar Yang bicara seperti itu kepada Sang saat itu, dan menyuruh Sang untuk kembali makan. “ Oh ya bu, sepertinya apa yang kau katakan benar. Baiklah bu aku akan pergi dulu ke kamar mengganti pakaian ku,”ujar Sang. “ Ya baiklah Sang,”jawab Yang. Sang langsung saja pergi kamar nya mengganti pakaiannya. Lalu dengan biasa saja tanpa tergesa-gesa Sang mengganti pakaiannya. Saat Sang sudah selesai mengganti pakaiannya Sang langsung saja berniat untuk langsung pergi ke dapur, kembali makan karena perutnya yang sudah kembali meronta-ronta ingin di isi makanan. Tapi saat Sang baru saja akan keluar membuka pintu kamar, tiba-tiba terdengar kembali suara kucing yang saat itu dengan suara nya yang pilu, seperti sedang ketakutan kembali terdengar jelas di kuping Sang. “ Kucing? Ini benar suara kucing, tapi dimana suara kucing ini?”tanya Sang dalam pikirannya. Sang saat itu langsung saja kembali masuk ke dalam kamarnya dan melihat ke luar jendela untuk mencoba mencari dimana asal suara kucing tersebut. Dan saat Sang sudah sampai di jendela dengan sangat cepat, dan jeli Sang langsung saja mencoba mencari dimana suara kucing tersebut. Sang kembali mencoba melihat ke arah kiri, dan kanannya saat itu sehingga Sang tiba-tiba melihat jika ternyata kucing tersebut memang ada dan memang sedang bersuara seperti kucing yang kesepian, dan ketakutan karena tak ada teman. Sang melihat jika kucing tersebut terus saja mengeong di sebuah semak-semak yang ada lumayan jauh di pekarangan rumah tetangganya. “ Kasihan sekali kucing itu, mungkin dia adalah peliharaan tetangga ku itu, tapi kenapa tetangga ku itu tak merawat kucing itu ya? Tapi yasudah lah mungkin tetangga ku sedang pergi bekerja, jadi kucing itu berada di luar sana,”ujar Sang bicara seperti itu dalam hatinya. Saat itu Sang langsung saja menutup jendela kamarnya, lalu pergi. Saat itu tentu saja Sang langsung melakukan apa yang Sang sudah niatkan tadi, mengganti pakaiannya dan makan bersama dengan ibunya yang sudah menyiapkan makan untuk mereka. Tak lama Sang sudah membereskan dirinya sehingga langsung saja menghampiri ibunya yang sudah ada di meja makan menunggu Sang untuk makan bersama, tanpa bicara apapun lagi Yang tentu saja langsung mengambilkan makan untuk Sang. " Terima kasih bu. Em bu apa kau tahu sesuatu mengenai tetangga kita yang memiliki rumah yang terletak di depan kamar ku? apa dia bekerja?"tanya Sang di sela-sela mereka yang sedang makan saat itu. " Tetangga kita yang itu? ya Sang ibu pernah melihat nya beberapa kali saat ibu sedang membersihkan halaman rumah, dan dia terlihat sedang berangkat dengan pakaian rapi yang sepertinya berangkat bekerja. Kenapa Sang tiba-tiba kau bertanya mengenai hal itu, ada sesuatu?"jawab Yang, dan balik bertanya kepada Sang. " Oh ya Bu, tidak ada hal yang aneh Bu aku hanya bertanya saja"/,"jawab Sang. Tanpa bertanya apa-apa lagi saat itu Yang, dan Sang langsung saja melanjutkan makan. Karena tak ada kegiatan yang harus di lakukan lagi saat itu Sang langsung saja kembali naik ke kamarnya, entah apa yang Sang pikirkan sampai saat itu Sang hanya ingin kembali ke kamarnya saja untuk kembali melihat kucing yang tadi sempat Sang lihat di halaman rumah tetangganya tersebut. " Semoga saja kucing itu masih ada di halaman rumah tetangga ku, kucing itu terlihat begitu bagus dan ini membuat ku terpesona, dan tergoda untuk melihatnya lagi,"ujar Sang saat itu berjalan cepat ke jendela kamarnya agar bisa melihat kembali kucing yang tadinya ada di halaman rumah tetangganya. Sang pun dengan perasaan nya yang tak sabar melihat kucing tersebut lagi langsung saja mengambil posisi yang sama saat Sang bisa melihat kucing tersebut di halaman rumah tetangga tersebut, tapi sayang sat Sang melihat ke arah dimana Sang tadi melihat kucing tersebut Sang tak bisa kembali melihat kucing itu, sampai Sang pun hanya terus saja berdiam diri di kamarnya dengan melihat ke arah rumah dari tetangganya dimana Sang melihat kucing tersebut tadi. Tapi karena Sang tak melihat kucing tersebut lagi Sang pun tentu saja tak terlalu berharap akan melihat kucing tersebut lagi hari ini dan Sang pun jadi langsung saja mengalihkan perhatiannya dengan membuka laptopnya dan langsung melihat-lihat ke sebuah website pet shop dan tentu saja Sang mencari kucing yang sangat Sang favoritkan menjadi peliharaannya, dan jika Sang sudah menemukan kucing yang menarik perhatiannya Sang berpikir untuk mengadopsi kucing tersebut menjadi peliharaannya. Saat Sang melihat ke website sebuah pet shop yang ada di kotanya tersebut tentu saja banyak jenis kucing yang Sang lihat, dan tentu saja bisa Sang adopsi tapi Sang secepat itu memutuskan apa yang Sang inginkan saat ini, dan terus saja mencari kucing yang cocok untuk bisa di jadikannya peliharaan. sampai saat Sang terus saja mencari kucing yang cocok untuk dirinya tiba-tiba Sang mendengar suara kucing dari kamarnya tersebut. " Itu sepertinya suara kucing tadi, suaranya begitu keras sampai terdengar kemari apa dia kelaparan sampai akhirnya dia bersuara begitu keras seperti ini,"ujar Sang saat itu dengan langsung saja beranjak dari posisinya berdiri langsung melihat ke arah luar jendela. Saat Sang melihat keluar jendela dengan senyum bahagianya karena sepertinya Sang bisa melihat kucing tersebut lagi Sang merasa sedikit kecewa karena saat itu Sang tak bisa melihat kembali kucing tersebut, entah tadi hanya halusinasi Sang atau apa karena saat Sang lihat kembali ke luar jendela Sang tak melihat ada kucing tersebut lagi. " Apa aku hanya berhalusinasi dengan apa yang aku dengar tadi? sudah ke segala arah aku melihat tapi tak ada kucing tersebut,"ujar Sang dalam hatinya sambil menutup jendela kamarnya, dan langsung saja pergi membaringkan badannya saat itu. Di kemudian hari Sang terbangun di pagi hari yang cerah dimana matahari begitu menyinari rumahnya karena baru saja terbit, dan karena hari ini adalah hari biasa tentu saja Sang harus pergi untuk bekerja di kantor Yang sudah bertahun-tahun menjadi tempatnya untuk mencari uang. Singkat cerita saat itu Sang sudah mempersiapkan dirinya dan langsung saja pergi bekerja. Di perjalanan menuju tempat bekerja Sang terlebih dahulu melewati sebuah pemukiman yang berpenduduk sedikit di sebuah pinggiran kota tersebut, tak ada hal yang membuat Sang berpikir buruk saat itu hanya saja Sang begitu merasa miris karena tempat tersebut memiliki keadaan yang kurang layak untuk di tempat, suasana tempat tersebut yang kotor bahkan di sepanjang jalan berserakan dengan sampah yang tentu saja sebenarnya itu membuat mereka yang tinggal disini tak nyaman. Tapi meskipun begitu hal yang lebih membuat Sang miris adalah di tempat tersebut begitu banyak kucing kampung yang berkeliaran dan tentu saja dengan keadaan mereka yang kotor, dan kurus karena mereka tak ada yang merawat dan hal itulah yang membuat Sang merasa miris, sehingga Sang pun memiliki inisiatif mengenai kondisi yang selalu Sang lihat tersebut dengan saat Sang melewati tempat tersebut, Sang tak pernah lupa untuk membawa sebungkus makanan untuk kucing dan saat Sang melewati tempat tersebut Sang langsung saja membagikan makanan yang Sang bawa kepada kucing-kucing tersebut, dan setelah seperti itu tentu saja Sang langsung pergi melanjutkan perjalanannya ke kantor untuk bekerja. Tak ada hal aneh yang terjadi atau pun hal yang menjadi pikiran Sang dengan keadaan yang sudah lama Sang selalu lihat selama Sang melewatinya tempat tersebut sampai ketika beberapa hari belakangan ini Sang sedikit dibuat bingung dengan seekor kucing yang ada di tempat tersebut, entah apa yang kucing tersebut inginkan dari Sang tapi jujur saja kucing tersebut seperti sudah mengenal Sang, karena saat Sang belum melewati sebuah tempat yang di penuhi kucing tersebut salah satu kucing tersebut sudah ada di sebuah tong yang berdiri tegap yang ada di pinggir tempat tersebut, kucing tersebut seolah menunggu kedatangan Sang, dan saat Sang sudah datang melewatinya kucing tersebut langsung saja pergi, kadang menghampiri Sang dan beberapa momen kucing tersebut pergi entah kemana tanpa menghampiri Sang yang saat itu berhenti di tempat tersebut untuk melakukan sebuah kegiatan yang sudah menjadi kebiasaan Sang saat melewati tempat tersebut, yaitu membagikan makanan yang sengaja Sang bawa untuk di bagikan kepada kucing-kucing jalanan tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD