Hanya Pencitraan

2039 Words
" Sepertinya setelah aku makan ini aku akan bicara kepada ibu mengenai rencana ku esok hari. Aku tak akan pergi lama hanya mengunjungi toko toko itu saja dan langsung pulang kemari lagi,"ujar Sang dalam hatinya. Tak lama Sang menunggu Yang pun datang dengan membawa makanan yang sudah matang untuk mereka santap saat itu, karena makanan sudah siap Sang pun langsung saja makan bersama dengan ibunya saat itu. " Bu hari ini tak ada tragedi buruk yang kembali terjadi di kampung kita kan bu?"tanya Sang di sela-sela mereka makan saat itu. " Hari ini kita patut bersyukur karena tak ada kembali tragedi yang terjadi kepada kita Sang semoga saja semuanya kembali membaik, dan tragedi yang mengancam keselamatan kita tak kembali terjadi,"ujar Yang sambil berharap. " Ya syukur jika begitu. Tapi meskipun keadaan mulai membaik lagi saat ini kita tak bisa terlena dan menganggap semuanya kembali aman bu, kita harus terus waspada jika ada apa-apa, jangan sampai lengah Bu,"ujar Sang. " Ya tentu Sang kau tak usah khawatir dengan ku justru kau lah yang harusnya di khawatirkan, ibu harap jika kau tak memiliki kepentingan yang sangat penting kau tak usah pergi keluar Sang diam lah di rumah untuk beristirahat, ibu khawatir dengan keadaan mu jika kau bepergian tanpa ada hal yang sangat penting yang harus kau lakukan Sang,"ujar Yang. Untuk itu kau tenang saja bu aku tak akan kenapa-kenapa karena aku menjaga dengan sangat keadaan ku bu,"Yang menjawab. " Oh mengenai itu ya bu tentu aku akan mencoba untuk lebih berdiam diri di rumah saja tak bu maaf sebenarnya tak ingin membicarakan ini terlebih dahulu dengan mu tapi karena kau sudah bicara seperti itu sebaiknya aku langsung saja bicara jika aku memiliki sebuah niat untuk pergi sebentar besok bu, ada sebuah toko baru di dekat kantor yang entah mereka menjual apa tapi aku merasa sedikit penasaran dengan apa yang mereka jual bu dan teman ku mengajak ku untuk mengunjungi tempat itu besok. Dan maksud ku sekarang tentu saja berniat ijin pada mu apakah aku boleh pergi besok siang bu? dan jika ibu khawatir tenang saja bu aku tak sendiri kan pergi ke sana, bahkan teman ku yang mengajak ku mengunjungi tempat itu Bu,"ujar Sang langsung saja menjelaskan jika saat itu Sang memiliki rencana pergi esok hari disaat dirinya libur bekerja. " Ya Sang kau boleh pergi aku tak akan melarang mu, tapi kau harus ingat jika saat ini di tempat kita dengan dalam keadaan yang cukup siaga karena ada beberapa tragedi yang membuat kita gempar dengan tragedi yang terjadi tersebut dan pengurus disini masih belum bisa menangkap dan mengungkap apa, dan siapa yang ada di balik semua ini sampai tentu saja kita masih dalam keadaan yang harus siap siaga Sang, yang ibu khawatirkan tentu saja mengenai kau Sang tapi karena kau bilang besok kau akan pergi siang hari ibu tak terlalu cemas jadi kau boleh pergi Sang. Hati-hati dan ingat waktu jika kau esok hari memang akan pergi,"ujar Yang menginginkan Sang pergi dengan Yang yang kembali memperingatkan Sang agar Sang berhati-hati jika esok hari memang akan pergi. " Ya bu terima kasih, terima kasih sudah mengijinkan ku pergi esok hari aku akan sangat berhati-hati dan aku tak akan kelewatan besok bu hanya akan pergi sebentar saja besok dan setelah melihat apa yang toko tersebut jual aku akan langsung pulang bu, aku janji. Dan di samping itu aku tentu saja tak akan sampai ingin pergi lama-lama meninggalkan ibu disini sendirian bu, karena aku tentu saja merasa khawatir dengan ibu yang di sini sendirian bu,"ujar Sang dengan semangat berterima kasih kepada Yang karena mengijinkan Sang esok hari untuk sekedar melihat toko tersebut. " Ya Sang sama-sama. Baiklah sekarang ayo teruskan makan mu Sang, makan yang banyak agar stamina mu kembali pulih dan kau tak terus merasakan kelelahan Sang, ayo,"ujar Yang. " Ya baik bu. Maaf Bu sebenarnya aku ke toko tersebut karena aku begitu tertarik dengan kucing yang ada di sana aku begitu ingin memeliharanya jika kucing itu di jual bu, maaf aku tak menceritakan ini tapi yang paling penting adalah aku tak akan pergi lama karena aku tentu saja khawatir dengan mu yang di sini sendirian,"ujar Sang menjawab, lalu bicara dalam hatinya. Setelah pembicaraan Sang sudah selesai bahkan sudah meminta ijin juga dengan ibunya Sang langsung saja melanjutkan dirinya menyantap makan malam saat itu. Singkat cerita Sang dan ibunya sudah selesai makan dan membereskan peralatan makan sehingga Sang dan ibunya pun masing-masing langsung saja masuk ke kamar, Yang yang saat itu berniat untuk beristirahat Sang pun masuk ke dalam kamarnya untuk melakukan hal yang sama. Tapi saat Sang sudah masuk ke dalam kamarnya saat itu Sang tak langsung membaringkan dirinya apa lagi tidur, Sang tak merasa lelah kembali karena saat Sang baru saja pulang bekerja tadi Sang sudah bisa beristirahat dan sekarang Sang belum mengantuk sehingga tak ingin kembali beristirahat dulu. Saat itu yang Sang lakukan hanya duduk di kursinya dengan posisi duduknya yang menghadap keluar jendela kamarnya berniat untuk memandang ke luar sana, berharap dengan melihat sebuah pemandangan Sang bisa membuat kepalanya relaks dan mengeluarkan segala keluh kesah yang sedikit ada di dalam pikirannya karena pekerjaannya saat itu, sampai entah kenapa saat Sang melamun Sang tiba-tiba ingat dengan peristiwa yang sudah Sang lewati tadi, ketika Sang menyelamatkan kucing itu dari dalam sumur kucing tersebut memang langsung Sang biarkan pergi sampai di dekat mobilnya, tapi setelah Sang pergi juga meninggalkan kucing tersebut, Sang bisa melihat kucing itu dari kaca spion kendaraan nya yang seperti terus saja melihat ke arah Sang dengan telinganya yang aktif menjulang runcing ke atas, kucing tersebut tak mengalihkan perhatiannya ke arah lain sampai Sang pun benar-benar menjauh dan tak bisa melihat kembali kucing tersebut. Tapi Sang kembali ingat dengan peristiwa tadi siang yang Sang pikir agak aneh juga. " Setelah aku menyelamatkan dan meninggalkan kucing itu keadaan di pemukiman yang biasanya aku menyebarkan makanan untuk beberapa kucing tak aku lakukan karena semua kucing tersebut tak ada yang muncul satu pun. Aku baru ingat sekarang ternyata tadi aku memang melewatkan sesuatu yang sudah sangat biasa aku lakukan, tapi ini benar-benar aneh karena saat aku melewati tempat itu tak ada satupun kucing yang muncul seperti biasanya, pantas saja aku bisa melupakan kebiasaan ku itu. Kemana kucing-kucing itu pergi, biasanya mereka sangat senang dan sudah bersiap menyambut kedatangan ku yang selalu memberikan makanan kepada mereka apa mereka baik-baik saja?"ujar Sang saat itu berpikir mengenai kejadian yang sangat membuatnya aneh dan penasaran karena dengan sangat tak biasa kucing yang biasa Sang beri makan tak muncul satu pun di tempat di mana biasanya Sang membagikan makanan. " Oh ya esok hari aku sudah mendapatkan ijin untuk pergi ke toko tersebut dan aku hampir lupa memberikan kabar kepada teman ku jika esok hari aku bisa pergi, sebaiknya aku memberi kabar padanya sekarang,"ujar Sang bicara seperti itu dengan langsung saja mengangkat ponselnya dan menelepon ke teman Sang. Saat Sang mencoba menghubungi temannya saat itu Sang tiba-tiba mendengarkan kembali suara kucing yang entah darimana asalnya, suara kucing tersebut begitu terdengar lirih seperti suara yang merintih kesakitan dan dalam keadaan yang buruk sampai Sang pun melihat ke luar jendelanya saat itu, dengan ponsel Sang yang masih saja menempel di telinganya karena Sang sudah menelepon temannya tadi hanya saja belum mendapatkan jawaban dari temannya tersebut. Sampai Sang pun terus saja berusaha untuk mencari dari mana asal suara tersebut dengan cepat sampai tiba-tiba. " Halo Sang, ada apa?"teman Sang ternyata sudah mengangkat teleponnya tersebut dan langsung bicara seperti itu. " Ah. Oh sial kau mengagetkan ku saja,"sambil nafas Sang yang terengah-engah karena kaget, Sang bicara seperti itu. " Kaget? kau yang menelepon ku kan, apa yang membuat mu kaget Sang?"dengan aneh teman Sang bertanya. " Oh ya maaf aku malah kaget dengan perilaku ku sendiri. Aku mendengar suara kucing yang terdengar sangat kesakitan dan bernada sedih seperti sedang dalam keadaan bahaya, barusan aku melihat ke sekitar rumah ku bahkan aku melihat ke luar jendela kamar ku, tapi aku tak menemukannya sampai akhirnya saat aku mencoba melihat ke sekitar rumah ku, aku tak sadar kau sudah mengangkat telepon ku dan aku kaget karena kau yang langsung bicara tadi hahaha dasar sial aku begitu bodoh. Sudahlah sekarang aku hanya ingin bicara mengenai esok hari kawan, aku mendapat ijin keluar rumah dari ibu ku asalkan aku pergi di siang hari, dan maaf esok hari aku bisa pergi tapi aku tak bisa berlama-lama, dan rencana nya adalah aku hanya akan melihat ke toko tersebut dan mencari saja apa yang ingin aku ketahui lalu pulang. Itu tak masalah untuk mu kan?"ujar Sang menjelaskan hal yang membuatnya kaget saat itu, dengan tertawa karena kebodohan dirinya sendiri dan langsung saja membicarakan hal yang sebenarnya Sang ingin katakan mengenai rencana mereka esok hari yang bisa Sang lakukan karena mendapatkan ijin dari ibunya saat itu. " Hahaha banyaklah fokus Sang, aku pikir kau sangat membutuhkan itu. Dan untuk rencana esok hari bagus lah jika kau mendapatkan ijin dari ibu mu, dan jujur saja aku juga tak berniat untuk berlama-lama di toko itu Sang setelah mendapatkan apa yang aku inginkan aku akan langsung saja pulang Sang, jadi tentu saja tak ada masalah dengan rencana mu itu Sang, justru rencana mu itu bagus Sang dan rencana mu sama dengan ku. Oke berarti untuk esok siang kita sepakat untuk pergi kan Sang? oh ya kita bertemu di kantor saja ya Sang lalu kita masuk bersama ke toko itu,"ujar teman Sang saat itu memastikan kesiapan Sang dan langsung saja mengatakan jika lebih baik mereka bertemu saja di kantor dan saat sudah sama berada di kantor mereka bisa masuk ke toko itu bersama. " Oh pikiran kita kembali satu tujuan baguslah kawan sepertinya kita sudah sepakat dan sudah siap untuk hal ini jadi ya tentu untuk esok siang kita bertemu di kantor saja, dan langsung masuk bersama ke dalam toko itu. Baiklah sampai jumpa esok hari,"ujar Sang. " Ya tentu,"jawab teman Sang singkat sambil menutup teleponnya saat itu. " Bodoh, tak tahu atau kau memang polos Sang tapi bersiaplah Sang sepertinya kenyamanan mu bekerja di kantor ini akan terganggu karena kau sudah menyaingi ku. Perlahan aku akan buat kau merasa putus asa dan kecewa Sang sehingga kau tak bisa terus-menerus menciptakan prestasi di dalam kantor yang bisa membuat bos menyukai cara bekerja mu, sehingga aku merasa tersaingi dan merasa di kurang di hargai karena bos lebih menyukai kau yang bekerja dengan lebih giat dari aku. Sepertinya kau memang benar-benar sangat menyukai kucing bahkan sampai kesukaan mu itu membuat mu memiliki feeling yang baik Sang, apa yang kau katakan mengenai kucing itu benar Sang ada kucing yang sedang dalam bahaya, dan ketakutan disini Sang hahahahaha,"ujar teman Sang saat itu setelah memutus sambungan teleponnya bersama, dan bicara mengenai Sang yang memiliki feeling yang baik jika menyangkut kesukaannya karena bisa sampai merasakan ada seekor kucing yang sedang dalam keadaan bahaya dan ketakutan saat ini, karena teman Sang sudah menyiapkan hal yang keji untuk menyiksa kucing. Saat Sang sudah selesai menelepon dan berbincang dengan temannya Sang langsung saja kembali mencari suara seekor kucing yang tadi sempat Sang dengarkan sebelum teleponnya bisa diangkat oleh temannya, tapi Sang tak bisa kembali mendengarkan suara kucing tersebut sehingga Sang pun langsung saja menutup jendelanya dan langsung saja berjalan ke kasurnya untuk merebahkan badannya yang sudah mulai merasakan kembali kantuk dan ingin beristirahat. Di samping itu di suatu tempat yang tak jauh dari rumah Sang teman Sang sedang bersenang-senang dengan menyalakan api unggun seperti seorang yang sedang mengadakan pesta bersama dengan teman-teman saat itu. " Sang ini adalah ucapan selamat datang ke pada mu ke dunia ku yang keji, dimana aku akan mencoba untuk merusak karir mu yang begitu bagus karena kau di senangi oleh bos dengan pekerjaan mu yang bisa kau kerjakan sangat baik. Tapi aku tak menyukai itu dan aku inginkan perhatian dari bos itu untuk ku bukan untuk mu Sang, begitu kuat insting mu tadi sampai seperti nya kau bisa mendengarkan jeritan kucing ketakutan dan dalam bahaya ini yang sedang aku siapkan untuk eksperimen bertahan hidup ku ini Sang hahahaha ayo rasakan Sang rasakan dan dengarkan jeritan kucing yang dalam bahaya ini"ujar teman Sang saat itu bicara dengan mimik wajah yang begitu geram kepada Sang karena kepandaian Sang dalam mendapatkan perhatian dari bos nya yang membuat teman Sang tersebut iri dan tak suka sehingga berniat untuk menghancurkan karir Sang perlahan-lahan agar bisa mengambil alih perhatian bos nya saat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD