Penasaran Yang Belum Sirna

2527 Words
" Entahlah apa yang aku pikirkan kawan tapi melihat kucing tersebut pikiran dan hati ku merasa terpanggil untuk mendekatinya bahkan mungkin saja aku bisa mengadopsi kucing itu jika kucing tersebut memang dijual, dengan ijin dari orang tua ku tentunya. Aku merasa sangat tertarik saat melihat kucing itu, dan yang paling aku rasakan adalah aku begitu sangat merasa semangat jika saat aku bekerja aku bisa melihat kucing tersebut sampai sekarang kita mempunyai rencana mengunjungi toko tersebut karena dalam hati dan pikiran ku ingin mengetahuinya kebenaran mengenai kucing itu. Dan jujur saja aku sangat-sangat menyukai kucing,"ujar Sang menceritakan apa yang menjadi daya tarik baginya dalam keinginannya mengunjungi toko tersebut, dan mengatakan sebuah rahasia jika Sang sangat menyukai seekor kucing. " Oh ternyata kau memiliki tujuan khusus mengetahui isi dari toko itu Sang, tapi aku pikir tak apa-apa kau begitu tertarik dan begitu menyukai seekor hewan, aku pun memiliki seekor peliharaan sampai saking sayangnya peliharaan tersebut tak pernah aku keluarkan dari kandang karena tak ingin hewan yang aku miliki itu kotor atau bisa saja di serang hewan lain, sampai aku begitu sangat menjaga sampai tak mengeluarkan hewan kesayangan ku tersebut ke dunia luar dan menjaganya di tempat yang akan untuknya saja. Kita sama Sang memiliki binatang kesayangan,"ujar teman Sang. " Wow aku tak percaya kau ternyata juga memiliki sebuah hal yang sama dengan ku, berarti sepertinya kau mengerti kenapa aku begitu sangat ingin ke toko tersebut dengan tujuan utama ku menanyakan tentang kucing tersebut?"ujar Sang tak percaya, dan bertanya mengenai pengertian darinya mengenai sikap Sang yang tertarik dengan seekor kucing yang ada di toko tersebut. " Ya sepertinya begitu Sang. Dasar bodoh sepertinya aku sekarang bisa membuat mu sedikit demi sedikit merasakan kehilangan semangat mu Sang, aku jadi tahu jika kucing tersebut ternyata menjadi salah satu penyemangat mu bekerja Sang. Jika seperti itu sepertinya kau akan mengalami gangguan yang cukup besar jika kucing yang menjadi penyemangat mu itu tak ada dengan cara yang halus atau sedikit cara yang kasar,"ujar teman Sang dalam hatinya yang sejatinya memiliki sebuah rencana buruk yang akan dia lakukan kepada Sang saat itu. " Ya baiklah kawan, aku juga sepertinya akan selesai makan kau duluan saja jika ingin kembali ke kantor,"ujar Sang. " Ya baiklah aku pergi duluan,"jawab teman Sang sambil dirinya membayar makanan yang sudah dia pesan dan langsung saja pergi. Berbeda dengan teman Sang yang saat itu selesai makan sehingga langsung saja masuk kembali ke dalam kantor untuk bekerja Sang masih menikmati makanannya saat itu dengan santai, tapi saat itu Sang bukan hanya makan di sana melainkan Sang juga sambil sesekali melihat ke arah toko tersebut yang saat ini toko tersebut sepertinya memiliki beberapa pengunjung sampai Sang melihat jika toko tersebut sedikit memiliki antrian untuk masuk ke dalam toko tersebut. Sampai saat Sang terus saja melihat itu dengan lebih jeli tiba-tiba pedagang kaki lima tersebut bicara. " Kau sepertinya begitu memperhatikan toko itu? Ya ini juga pertama kalinya aku melihat toko tersebut ramai di kunjungi orang, biasanya tidak dan ini semua bisa di katakan adalah momen pertama toko tersebut memiliki cukup banyak pengunjung bahkan sampai pengunjung harus rela antri untuk masuk ke dalam toko tersebut,"ujar pedagang tersebut kepada Sang. " Ah kau, ya sepertinya kau benar. Tapi apa kau yakin ini pertama kali toko tersebut memiliki pengunjung yang cukup banyak seperti ini?"sambil sedikit kaget karena pedagang tersebut bicara tanpa di belakang Sang, Sang pun bertanya. " Ya tentu ini benar-benar pertama kali mereka mendapatkan pengunjung yang cukup banyak sampai antri seperti itu. Aku lebih tahu mengenai toko ini karena sepanjang waktu aku disini untuk berjualan di banding kau yang hanya bisa melihat toko tersebut sesekali saja. Sehingga aku yakin jika ini adalah hari pertama toko ini memiliki cukup banyak pengunjung,"jawab pedagang tersebut dengan yakin. " Oh ya kau benar pak, kau tentu saja lebih mengetahui mengenai ini dibandingkan aku pak. Tapi maaf pak aku sampai seperti ini melihat ke toko tersebut karena aku juga merasakan ada sedikit hal aneh dengan toko tersebut pak, dan yang membuat ku merasa aneh mengenai toko tersebut adalah, apa kau bisa melihat ke dekat pintu dan di sebelah pintu itu ada jendela yang cukup besar kan pak, apa kau bisa melihat ke dalam sana? aku bisa melihatnya pak karena kaca itu putih dan tentu saja tembus pandang, hal yang membuat ku aneh adalah aku melihat lewat jendela tersebut jika di dalam tak seramai ini pak, di dalam sana tak penuh dengan pengunjung tapi kenapa pengelola toko tersebut membuat mereka yang baru ingin masuk antre dan tak langsung memasukkan mereka ke dalam sana yang tak penuh,"ujar Sang mengatakan jika dirinya merasakan sebuah kejanggalan mengenai toko tersebut. " Wow penglihatan mu bisa jeli seperti itu, mungkin aku sudah cukup lebih tua dari mu sampai sekarang kau bisa dengan sangat jeli melihat ke dalam sana lewat kaca yang ada di dekat pintu sementara aku tak melihat itu nak, dan apa kau yakin dengan apa yang kau katakan itu? jika benar seperti itu tentu saja aku juga merasa sedikit aneh dengan toko tersebut yang membuat antre pengunjung mereka yang baru sementara di dalam sana tak penuh dengan pengunjung toko itu. Ah tunggu sebentar,"uja pedagang tersebut bicara seperti itu dan bicara akan Sang berhenti bicara saat ini dengan langsung saja pergi meninggalkan Sang dan ternyata pedagang itu di panggil oleh seseorang yang seperti nya seorang karyawan di toko tersebut. Saat itu Sang terus saja mencoba melihat apa yang Sebenarnya terjadi di dalam sana sehingga pengelola toko tersebut tak langsung membiarkan mereka masuk tapi malah membuat pengunjung toko tersebut terlebih dahulu antre di depan toko tersebut, dan selain Sang yang memperhatikan hal itu Sang juga memperhatikan pedagang tersebut yang saat itu di panggil dan langsung berbincang sesuatu dengan salah satu pegawai toko tersebut. Sampai sesaat kemudian karena Sang tak ingin terlihat ingin tahu mengenai urusan orang lain Sang pun dengan cepat duduk kembali di kursinya, berlaga seperti orang yang tak melakukan apa-apa selagi pedagang tersebut pergi. Sampai saat itu pedagang tersebut pun kembali ke tempatnya berdagang dan langsung saja membuat beberapa makanan. " Sepertinya pedagang ini di panggil tadi karena orang itu memesan beberapa makanan sampai pedagang ini langsung saja membuatkan pesanan nya saat ini, lebih baik aku diam saja tanpa bicara dan melakukan apa-apa, semoga saja dia akan mengantarkan makanan yang orang itu pesan sampai ke dalam, dan setelah itu meskipun sedikit malu aku akan bertanya mengenai apa yang sebenarnya terjadi di dalam sehingga toko itu membuat pengunjung yang baru antre terlebih dahulu sebelum mereka di izinkan masuk,"ujar Sang dalam hatinya saat itu dengan tenang saja merencanakan sesuatu sambil terus saja makan dan minum makanan yang sudah Sang pesan tadi. Singkat cerita pedagang tersebut sudah bisa membuatkan semua makanan yang di pesan oleh orang yang sepertinya adalah pegawai toko tersebut, sehingga dengan terlihat seperti orang yang sedikit terburu-buru pedagang tersebut langsung saja membawa makanan tersebut untuk langsung di berikan kepada pemesan yang sepertinya memang karyawan toko tersebut. Sang pun saat itu melihat pedagang tersebut yang langsung saja pergi meninggalkan lapaknya dan tepat yang di pikirkan Sang pedagang tersebut mengantarkan makanan yang di pesan karyawan toko tersebut, dan saat itu dengan biasa saja tanpa hadangan dari penjaga pintu toko tersebut pedagang itu di ijinkan masuk untuk mengantarkan makanan tersebut. " Sepertinya aku bisa menanyakan mengenai apa yang sebenarnya sedang ada di dalam toko sana kepada pedagang itu meskipun sepertinya aku akan sedikit merasa malu. Tapi menjawab semua rasa penasaran ku aku tak usah memikirkan mengenai rasa malu ku,"ujar Sang dalam hatinya sambil terus melihat ke arah pedagang tersebut yang belum keluar kembali. Sampai Sang sadar jika ini adalah waktu istirahatnya, sehingga tentu saja Sang masih terikat jam kerja yang membuat Sang harus masih bekerja, dan saat itu Sang melihat jika waktu istirahat Sang akan berakhir dalam 15 menit lagi, sampai Sang pun menjadi sedikit khawatir jika waktu Sang beristirahat sudah habis tapi pedagang tersebut masih belum juga kembali ke lapaknya sehingga Sang tak bisa menanyakan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di dalam toko tersebut. Sampai tak lama kemudian pedagang tersebut akhirnya keluar dari toko tersebut dan langsung saja kembali ke lapaknya, dengan cepat pedagang tersebut membereskan tempat makannya sehingga pedagang tersebut pun terlihat sudah sedikit santai sambil mengelap kaca gerobaknya tersebut saat itu. Ketika Sang melihat itu Sang pun berpikir jika sepertinya ini adalah kesempatan nya bertanya mengenai apa yang sedang terjadi di dalam sana sampai akhirnya Sang pun memberanikan diri, dan tak terlalu menganggap rasa malunya untuk langsung saja bertanya mengenai toko tersebut. Sang baru saja sedikit membuka mulutnya untuk bertanya kepada pedagang tersebut tapi. " Ternyata toko tersebut sedang di adakan pembersihan menyeluruh barusan, sampai sepertinya itu menjadi alasan kenapa mereka terlebih dahulu membuat pengunjung yang baru ini antre di luar. Saat di barusan memang ada beberapa pengunjung tapi itu tidak membuat toko tersebut penuh sampai akhirnya membuat pengunjung toko di buat antre dan menunggu diluar, hanya saja barusan aku melihat ada petugas kebersihan dan beberapa orang yang sedang mengangkut sebuah barang entah apa itu, aku tak bisa melihatnya dengan jelas karena benda itu di tutupin dengan kain yang tebal, hanya saja benda tersebut terlihat persegi panjang dan membuat 4 orang harus menggotong benda tersebut saat memindahkannya ke sebuah ruangan lain. Ya itu yang aku lihat, bukan apa-apa aku menceritakan apa yang aku lihat barusan hanya agar kau tak terus merasa penasaran dengan ini semua, dan aku dengar kau barusan akan mengunjungi toko itu dengan teman mu? maaf bukan maksud ku menguping tapi berhati-hati lah jika kau memang berniat seperti itu dan apa yang sudah kau niatkan akan kau lakukan karena dunia ini tak sebaik yang kau pikirkan nak, aku hanya memberi mu saran agar kau berhati-hati, jangan terlalu mudah percaya dengan orang lain apa lagi orang asing,"ujar pedagang tersebut saat itu memotong Sang yang hampir bertanya mengenai toko tersebut kepadanya sampai akhirnya belum Sang sempat bertanya pedagang tersebut sudah menjelaskan apa yang Sang ingin tanyakan sehingga Sang pun mengetahui apa yang Sang ingin tanyakan tanpa harus Sang bertanya. Tapi aneh pedagang tersebut memberikan Sang saran dengan seperti memperingatkan Sang saat itu, tapi Sang tak terlalu menghiraukan itu dan Sang pun tentu saja akan berhati-hati dalam melakukan hal apapun. " Oh ya? wow sepertinya itu masuk akal. Toko itu begitu memikirkan mengenai kenyamanan pengunjung yang ingin menikmati suasana toko tersebut. Ya pak tak apa-apa aku sadar tadi aku bicarakan rencana kita dengan nada yang tanpa ada keraguan apa lagi ragu tak ingin di dengar oleh orang lain, tidak pak jadi tak apa-apa kau tak salah mendengarkan pembicaraan kami, dan ya rencananya esok hari kita akan mengunjungi tempat itu pak melihat sendiri apa yang sebenarnya mereka jual, dan tujuan yang utama paling aku inginkan adalah melihat dan bertanya langsung mengenai kucing yang mereka pajang di depan toko mereka itu pak, itu tujuan utama ku. Dan tentu aku akan sangat berhati-hati dalam hal apapun pak. Terima kasih atas sarannya, sepertinya jam istirahat ku sudah selesai aku lebih baik masuk ke kantor untuk kembali bekerja pak. Ini uang untuk membayar semua makanan yang aku pesan pak terima kasih,"ujar Sang saat itu dan membenarkan jika apa yang pedagang tersebut katakan memang benar dan memastikan jika esok hari Sang memang akan pergi mengunjungi toko itu agar bisa melihat langsung semua hal yang sebenarnya mereka jual. " Oh ya itu bagus seperti apa yang sudah aku katakan kemarin sebaiknya kau langsung saja memastikan sendiri agar kau tak penasaran dengan apa yang sebenarnya ada di toko tersebut, dan untuk kucing itu sepertinya kau akan cocok jika memeliharanya, toko itu pun tentu saja sepertinya menjual kucing itu kau bisa membelinya. Baiklah nak terima kasih,"ujar pedagang tersebut menjawab perkataan Sang sambil mengatakan jika apa yang Sang rencanakan adalah hal yang bagus. Setelah saat itu Sang membicarakan semua hal yang Sang ingin tahu Sang langsung saja kembali ke kantor untuk bekerja kembali karena jam sudah menunjukkan waktunya untuk kembali bekerja, sampai dengan cepat tentu saja Sang langsung ke meja bekerjanya kembali. " Untung saja pedagang itu kembali di waktu yang tepat sehingga aku bisa mendengarkan apa yang sebenarnya ada di dalam toko tersebut, meskipun tetap saja aku masih merasa penasaran dengan seperti apa toko tersebut tapi sedikit rasa penasaran ku bisa sirna mendengarkan cerita mengenai toko itu dari pedagang tersebut. Dan entahlah hanya perasaan ku saja atau memang ini nyata, pedagang tersebut begitu mengerti dengan apa yang aku inginkan bahkan saat dia menceritakan suasana di dalam toko tersebut yang begitu sangat aku ingin tahu pun dia langsung menceritakannya tanpa harus aku bertanya, terima kasih pak. Baiklah sekarang lebih baik aku kembali bekerja saja,"ujar Sang dalam hatinya sambil berjalan ke meja kerjanya berniat untuk langsung saja kembali mengerjakan semua tugas yang sudah bosnya berikan kepada Sang saat itu. Singkat cerita Sang pun bisa menyelesaikan pekerjaannya saat itu dan Sang pun tanpa sebuah hambatan sudah sampai di rumahnya dengan selamat, dan dengan sebuah pemikiran bagaimana rencana yang sudah Sang rancang dengan teman kerjanya tersebut, yaitu mengunjungi toko tersebut esok hari disaat Sang libur dari pekerjaannya. Tapi Sang pun saat itu tak memikirkan hal itu dulu dan sekarang Sang rehat saja dulu dari pikiran yang membuat Sang merasa terbebani dan langsung saja beristirahat sejenak di kamarnya, saat itu Yang tak terlihat ada di dapur maupun di ruangan tengah dan yang lainnya, tapi Sang tak curiga dan tak khawatir dengan itu karena Sang sudah biasa jika saat Sang pulang Yang suka berada di kamarnya untuk beristirahat sehingga hari ini pun Sang berpikir seperti itu. Karena Sang merasa sedikit lelah dengan pekerjaannya barusan Sang pun langsung saja berniat untuk langsung beristirahat saja dulu. Lalu setelah Sang merasa cukup beristirahat Sang akan menghampiri ibunya yang biasanya ada di kamarnya beristirahat juga untuk mengajak Yang makan malam bersama kembali seperti biasa. Beberapa saat kemudian Sang sudah melewati waktu istirahatnya dan sekarang Sang langsung saja mengganti pakaiannya dan pergi menuju ke kamar Yang untuk mengajaknya makan malam seperti biasa, itu pun jika Yang belum keluar dari kamarnya, tapi saat Sang keluar dari kamarnya Sang pun melewati dapurnya terlebih dahulu dan saat itu Sang melihat jika Yang sudah ada di dapur seperti sedang memotong bahan-bahan makanan untuk di masak dan mereka makan malam, sehingga Sang pun langsung saja menghampiri Yang di sana. " Bu biar aku bantu,"ujar Sang. " Oh Sang kau sudah bangun, ibu lihat kendaraan mu sudah terparkir di sana, dan ibu memastikannya ke kamar kau sedang beristirahat tadi, apa kau kelelahan Sang?"tanya Yang. " Tadi bos beberapa pekerjaan ekstra yang membuat ku sedikit harus bekerja lebih cepat bu dan sepertinya karena itu aku merasa sedikit lelah makannya saat aku sampai aku langsung beristirahat saja sejenak. Saat aku datang aku tak melihat mu ada disini bu kau juga beristirahat tadi, apa kau kelelahan juga bu?"jawab Sang dan bertanya balik kepada Yang saat itu. " Tapi sepertinya kau bisa mengatasi semua itu Sang. Dan untuk itu ibu tak apa-apa Sang ibu sudah biasa beristirahat kan di waktu kau pulang bekerja, dan ibu hanya melakukan hal yang sama seperti apa yang biasa ibu lakukan. Ayo sini biar ibu masak, kau tunggulah di meja makan Sang sebentar lagi ibu menyusul dengan makanan yang sudah siap untuk kita santap. " Ya tentu bu syukurlah jika kau tak apa-apa jangan bekerja terlalu keras Bu kau harus menjaga kesehatan tubuh mu. Baiklah bu, aku duluan ke meja makan,"jawab Sang sambil pergi ke meja makan saat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD