Tetap Saja Aneh

2524 Words
" Apa itu hanya halusinasi ku saja atau memang benar jika itu sesosok makhluk hidup, tapi begitu terlihat hitam meskipun dengan tubuhnya yang tinggi dan besar,"ujar Sang. Saat itu Sang pun tentu saja merasa sedikit aneh dengan sesuatu yang dilihat nya saat itu, sampai Sang mencoba melihat ke arah atas atau tepatnya ke bagian kepala dari sosok tersebut. " Jika memang itu sesosok makhluk hidup meskipun gelap, sepertinya aku bisa melihat matanya,"ujar Sang sambil memperhatikan ke bagian kepalanya saat itu. Tapi keanehan pun kembali Sang rasakan karena Sang tak melihat sebuah cahaya yang harusnya terpancar dari kedua mata mereka jika memang itu adalah sesosok makhluk hidup atau orang. " Orang atau bukan lebih baik aku cepat pergi dari sini sebelum ada sesuatu yang tak aku inginkan terjadi. Ayo kaw,"ujar Sang sambil menoleh ke kucing tersebut berniat kembali pergi, tapi Sang kembali aneh ketika Sang taj melihat kucing yang dari tadi sudah Sang bawa tak ada di pegangan tangannya lagi. Saat itu tentu saja Sang langsung berpikir aneh, bertanya-tanya kemana perginya dan kapan kucing tersebut pergi sementara dari tadi Sang memegang kucing tersebut. Sang pun saat itu malah kembali mendengar suara jejak kaki yang kembali menghampirinya, karena Sang berpikir jika itu bukan hal yang baik untuknya dengan cepat Sang pun langsung saja menaiki kendaraannya untuk langsung pergi, melarikan diri dari tempat buruk tersebut. Tak ada pikiran apapun dalam kepala Sang saat itu Yang begitu Sang inginkan saat itu hanya pergi sejauh mungkin dari tempat tersebut agar dirinya benar-benar bisa merasa aman ketika sudah jauh, apa lagi sampai sudah sampai di rumahnya, jam sudah menunjukan pukul 02-00 Sang pun berpikir apakah Sang harus langsung pulang atau Sang melakukan hal lain lagi, yang Sang maksud hal lain adalah ikut kegiatan ronda yang malam ini ada di dekat rumahnya tentu saja. " Sepertinya semua akan bisa lebih baik jika sekarang aku ikut saja dalam kegiatan ronda malam ini seperti izin ku kepada ibu yang tentu saja izin untuk ikut ronda malam ini. Agar aku tak terlalu berbohong kepada ibu, sehingga sepertinya rasa bersalah ku tak akan sampai begitu besar terasa karena aku benar-benar melakukan apa yang aku katakan pada ibu tadi,"ujar Sang dengan langsung saja memutuskan untuk ikut ke kegiatan ronda yang di adakan malam ini seperti izin Sang kepada Yang tadi. Dengan cepat tanpa memikirkan apa-apa lagi Sang pun dengan lebih kencang langsung saja memacu kendaraannya, agar dirinya masih bisa ikut ke kegiatan ronda yang ada di dekat rumahnya malam ini. Singkat cerita saat itu Sang akhirnya bisa sampai di tempat ronda yang sedang ada di dekat rumahnya saat itu, dengan beberapa orang tetangga Sang yang saat itu tentu saja masih berkumpul di sana melaksanakan kegiatan ronda tersebut. Ketika Sang berhenti dan menyimpan kendaraannya di dekat tempat ronda tersebut Sang pun langsung saja menyapa tetangganya yang sedang melaksanakan kegiatan ronda tersebut, dan langsung ikut untuk melakukan kegiatan tersebut, ketika sang bergabung dengan mereka salah satu di antara mereka pun bertanya dari mana Sang, apa dia baru saja pulang bekerja tapi jika pulang bekerja kenapa sampai larut bahkan pagi dia baru pulang. Mendengar pertanyaan itu tentu saja saja Sang merasa sedikit terpojok dan bingung karena memikirkan jawaban apa yang harus di katakan Sang kepada temannya tersebut. Sang pun langsung saja berpikir sehingga tak lama berpikir Sang bisa menjawab pertanyaan tetangganya tersebut dengan mengatakan jika Sang bukan baru saj pergi bekerja, Sang mengatakan jika sebenarnya Sang tadi sudah datang ke tempat dimana mereka melakukan kegiatan ronda, yaitu disini. Tapi Sang berpikir untuk membelikan beberapa makanan untuk menemani ronda mereka, sudah beberapa toko Sang datangi tapi Sang tak menemukan sebuah toko makanan atau minuman yang saat itu masih buka karena sepertinya Sang terlalu larut mencari makan dan minuman saat itu sehingga Sang pun tentu saja datang kembali ke tempat ronda tersebut dengan tangan kosong karena tak mendapatkan toko yang masih beroperasi untuk Sang bisa membeli makan dan minum. Dan tentu saja tetangganya tersebut langsung saja tak bertanya apa-apa lagi kepada Sang dan langsung saja bicara jika Sang tak perlu membeli sesuatu apapun kepada mereka, karena mereka melakukan kegiatan ronda seperti ini untuk keselamatan mereka semua, sehingga tentu saja salah satu di antara kita tak usah repot-repot membelikan makan atau minuman untuk menemani semua orang yang ada di sana melakukan ronda. Tapi tetangga tersebut pun saat itu bertanya hanya saja bukan bertanya mengenai dari mana Sang tapi saat itu tetangga Sang bertanya apa yang akan Sang lakukan saat ini, di saat jadwal ronda bukan untuk dirinya. Sang pun hanya menjawab jika dia melakukan itu karena dirinya tak memiliki pekerjaan ketika di rumah, dan Sang pun mengatakan jika melakukan aktifitas ini lebih baik dari pada hanya tertidur, karena seperti apa yang di katakan tetangga Sang tadi yang mengatakan jika semua ini mereka lakukan untuk keamanan bersama tentu saja Sang pun langsung saja mengatakan hak yang sama dan pada akhirnya tentu saja tetangganya tersebut hanya tersenyum mendengar jawaban Sang yang saat itu tentu saja datang dengan sukarela ke tempat mereka melaksanakan ronda mengikuti kegiatan ronda mereka yang sedang mereka lakukan sekarang. Ketika Sang ada di antara mereka melaksanakan ronda malam itu tentu saja Sang tak hanya diam meskipun bukan hari yang menjadi jadwal Sang melakukan aktifitas ronda, tapi Sang pun ikut tetangganya yang lain ketika mereka melakukan pengecekan ke beberapa titik yang ada di sana, sampai Sang pun tentu saja seperti merekah yang sedang melakukan ronda tersebut. Setelah beberapa saat Sang mengikuti kegiatan ronda hari itu Sang pun langsung saja mengikuti mereka untuk kembali ke pos jaga, tadinya Sang akan terus mengikuti aktivitas ronda tersebut sampai selesai, tapi salah satu di antara pengurus ronda tersebut saat itu mengatakan jika waktu sudah menunjukan pukul 03.00 pagi dan ini tentu saja sudah cukup bagi mereka berkeliling atau menjaga di tersebut sampai beliau pun mengatakan jika kegiatan ronda yang mereka lakukan sudah cukup untuk hari ini, dan akan di lanjutkan kembali di kemudian malam dan beliau pun langsung saja mengatakan jika Sang dan yang lainnya bisa pulang saja untuk ronda hari ini. Karena mendengar hal tersebut tentu saja Sang langsung pulang mengakhiri ronda yang saat itu berlangsung, kebetulan saat itu Sang memang sepertinya sudah merasa lelah dengan apa yang sudah Sang lakukan barusan, tapi untunglah karena saat itu kegiatan ronda sudah selesai sehingga Sang pun bisa pulang dan sepertinya Sang akan langsung beristirahat hari itu, menjaga kondisi nya agar pagi ini Sang bisa dengan normal bekerja kembali. Sang pun dengan cepat mengendarai kembali kendaraannya berniat untuk pulang, dan karena jarak pos jaga ke rumahnya tak jauh tentu saja Sang bisa sampai dengan waktu yang singkat ke rumahnya saat itu. Tanpa melakukan apa-apa lagi saat itu Sang langsung saja membersihkan dirinya dan tentu langsung membaringkan dirinya di kasur untuk beristirahat, agar Sang bisa bangun di pagi hari tanpa terlambat untuk bekerja. Ketika Sang bisa menutup matanya untuk beristirahat entah apa yang Sang pikirkan saat itu tapi Sang tiba-tiba malah merasa jika saat itu badan Sang tak begitu nyaman dan seperti merasakan gatal di bagian kaki dan tangannya, sampai Sang pun tentu saja langsung menggaruk bagian kaki dan tangannya yang saat itu begitu gatal. Ketika Sang menggaruk bagian tubuhnya yang gatal entah kenapa Sang langsung saja berpikir mengenai kejadian yang Sang lalui malam tadi. " Sepertinya gatal yang aku rasakan ini berasal dari kotoran atau hewan yang mungkin saja menempel di semak yang aku lewati, dan aku bisa gatal seperti ini mungkin saja ada sarang ulat berbulu yang tadi tak sengaja aku pegang, sehingga sekarang aku bisa merasakan gatalnya,"ujar Sang berpikir positif saja saat itu. Karena saat itu Sang bisa menutup matanya beristirahat sambil menggaruk bagian tubuhnya yang gatal karena gatal dirinya yang tak bisa menahan gatal tersebut Sang pun jadi malah terus saja menggaruk tubuhnya tersebut sampai karena saking gatalnya kulit Sang saat itu, Sang langsung saja terbangun dari tidurnya, langsung melihat ke tangan dan kakinya yang saat itu terasa begitu gatal, Sang merasa aneh dengan gatal yang begitu dia rasakan saat itu karena kulit Sang terlihat normal tak ada ruam atau pun kulit Sang yang merah apa lagi bentol, menandakan jika sebenarnya Sang tak perlu sampai merasakan gatal yang begitu sangat tak tertahankan saat itu, tapi karena gatal yang begitu Sang rasakan saat itu Sang pun tak berpikir lagi dan langsung saja masuk ke dalam kamar mandinya untuk mencuci tangan dan kakinya yang begitu sangat gatal tersebut. Dengan cepat Sang masuk ke dalam toilet dan menggosok seluruh bagian badannya yang merasa sangat gatal, sampai ketika Sang membersihkan tubuhnya yang merasakan gatal itu tiba-tiba seketika hilang. " Hilang? ( Sang terdiam sambil melihat tangannya yang saat itu tak kembali gatal ) apa yang sebenarnya aku alami barusan, aku merasa gatal yang sangat luar biasa di tubuhku tapi ketika aku membersihkannya dengan sabun seketika semua hilang yang aku rasakan barusan hilang. Dan sekarang aku tak merasakannya kembali,"ujar Sang bingung dengan kejadian yang menimpanya saat itu. Sang pun tak berpikir panjang dan langsung saja berniat untuk ke kamarnya lagi berpikir untuk beristirahat kembali, agar Sang tak bangun terlambat di saat waktu bekerjanya sudah tiba pagi ini. Ketika Sang baru saja berbalik, dengan sangat cepat tiba-tiba ada sebuah benda yang melayang entah apa karena wujudnya tak begitu Sang bisa lihat dengan jelas, yang Sang lihat dengan jelas saat itu hanya sosok yang terbang dengan kecepatan yang cukup tinggi tersebut memancarkan cahaya yang begitu menyala, seperti sebuah bola mata yang menyorot merah tajam saat itu. Tanpa merasa takut sedikitpun tentu saja Sang langsung mencoba untuk menangkap benda tersebut, agar dirinya bisa melihat dengar jelas wujud sebenarnya dari benda tersebut, tapi jawab Sang menangkap benda tersebut tak bisa mudah dia lakukan karena benda tersebut begitu melayang dan bergerak dengan cukup cepat bahkan benda itu terlihat begitu terus saja menghindar dari tangan Sang yang akan menangkapnya. Sialnya saat itu Sang melihat jika benda tersebut malah terlihat melayang ke ruangan yang biasanya digunakan Sang melihat ke kandang tetangganya yang beberapa hari lalu mengalami insiden pembunuhan ke semua ternaknya dengan cara yang sadis. Tak berpikir apa-apa saat itu Sang hanya fokus ke benda tersebut yang ingin Sang dapatkan sehingga Sang bisa melihat dengan jelas bentuk dari benda tersebut yang begitu sangat asing sehingga terlihat aneh. Sang pun saat itu berlari ke ruangan tersebut mencoba mencari benda tersebut kembali, tapi sepertinya usaha Sang yang ingin menangkapnya saat itu tak bisa kembali Sang lakukan karena benda tersebut tak bisa Sang lihat kembali. " Kemana benda itu pergi, di sini tak ada saluran udara atau yang lainnya dan jendela pun tentu saja aku tutup sehingga tak mungkin jika benda tersebut masuk ke ruangan ini dan langsung menghilang seperti ini. Kemana sebenarnya benda tersebut,"ujar Sang sambil melihat ke seluruh area ruangan tersebut. Sang pun tak bisa menemukan kembali benda tersebut sampai Sang pun memutuskan untuk kembali ke kamarnya saja, lalu melanjutkan kembali dirinya yang saat itu ingin beristirahat agar ketika dirinya harus bekerja Sang tak akan sampai mengalami masalah dengan kesehatannya. Ketika Sang akan berbalik sampai bisa melihat ke jendela yang ada di kamarnya tersebut Sang begitu sangat merasa jika dirinya harus melihat ke luar jendela tersebut yang saat itu kembali menyajikan keanehan, dimana saat itu Sang melihat jika jendela tersebut terbuka dari gorden yang ada di sana. " Seingat ku jendela ini tak pernah aku biarkan gordennya terbuka, dan ketika terakhir kali aku kemari untuk melihat sosok misterius tersebut aku melihat keluar jendela tapi dengan gorden jendela ini yang tertutup, tapi kenapa sekarang gorden ini malah jadi terbuka,"ujar Sang aneh sambil mendekati gorden tersebut berniat untuk menutupnya saat itu. Ketika Sang akan menutup gorden tersebut dengan tangan Sang yang hampir saja akan bisa menyentuh gorden itu, dengan cepat saat itu sesosok makhluk tinggi besar dan hitam dengan mata merah dan mulutnya yang menyeringai ada di hadapan Sang, entah bagaimana caranya tapi tangannya yang berkuku panjang seperti menusukkannya ke bagian tembok yang ada di sebelah kanan dan kirinya, sampai Sang pun sangat merasa kaget dan karena kagetnya tersebut Sang langsung saja terlempar ke belakang sambil menjatuhkan dirinya. Begitu menyeramkan sosok tersebut sampai Sang bisa terlempar menjatuhkan dirinya sendiri dan pada akhirnya sosok tersebut terus saja melihat ke arah Sang dengan tatapan mengerikannya karena mata merah menyalanya saat itu. Dengan cepat saat itu tiba-tiba sosok misterius tersebut bicara. " Bangunnnnnn,"dengan nada bicara yang bergetar dan menakutkan. Seketika Sang langsung saja bangkit duduk dirinya saat itu sepertinya tengah tertidur, dan yang barusan sang alami sepertinya hanya sebuah mimpi mimpi yang mengerikan. " Sang kau sudah bangun? bangun nak. Ini sudah waktunya untuk mu bersiap agar bisa bekerja,"ujar Yang sambil mengetuk pintunya. " O-oh ya bu aku sudah bangun. Sebentar aku akan keluar,"jawab Sang. Karena sepertinya waktu sudah menunjukan jika sekarang waktunya untuk Sang bekerja tentu saja dengan cepat Sang pun berdiri, dengan mengusap wajahnya melupakan apa yang barusan Sang alami tentu saja Sang keluar kamarnya untuk pergi ke toilet membersihkan dirinya agar bisa berangkat bekerja. Karena jam yang sepertinya sudah pas-pasan untuk Sang pergi bekerja Sang pun bergegas membersihkan dirinya saat itu, tanpa memikirkan apapun apa lagi memikirkan kejadian yang sepertinya memang mimpi buruk yang di alaminya barusan. Ketika sudah selesai membersihkan dirinya dan bersiap untuk kembali bekerja Sang pun langsung saja keluar kamar berniat untuk menghampiri Yang yang sudah menunggunya di meja makan, sambil Yang yang saat itu terlihat sudah menyiapkan sarapan pagi sebelum Sang harus berangkat bekerja. " Sepertinya ini sudah lebih dari waktu biasanya kau bersiap bekerja Sang, jadi ini cepat makanlah,"ujar Yang sambil memberikan makanan yang sudah Yang ambilkan barusan kepada Sang. " Ya bu terima kasih. Maaf sepertinya karena tadi malam adalah malam pertama ku bergadang sampai pagi aku jadi agak sulit di bangunkan karena mungkin aku kelelahan,"ujar Sang. " Ibu mengerti Sang, tapi semoga tak ada hal yang bisa membuat kondisi mu drop sehingga kau jadi sakit Sang,"ujar Yang. " Tapi jika untuk sakit sepertinya tidak bu, tenang saja aku tak akan sampai sakit hanya karena malam tadi ikut kegiatan ronda bu. Kau tak usah khawatir aku hanya belum terbiasa dengan rutinitas malam ku yang baru,"ujar Sang. " Ibu percaya pada mu Sang, teruslah jaga kesehatan mu,"ujar Yang. " Ya tentu bu. Oh ya bu maaf sepertinya aku akan kembali ikut aktivitas ronda nanti malam karena tetangga ku yang kemarin tak bisa melakukan ronda masih tak enak badan, dan jika aku tak datang karena tadi malam sudah ikut melakukan ronda aku merasa sedikit tak enak karena aku yang sehat ini tak bisa menggantikan dia yang sakit. Tak apa-apa kan bu?"ujar Sang, kembali meminta izin pergi melakukan ronda kembali nanti malam. " Jika kau kuat dan tak mengalami masalah dengan kesehatan mu, ibu tak akan melarang mu. Ibu mengijinkan mu nak, tapi ibu harap kau tak memaksakan diri mu demi menolong orang, karena tujuan baik mu menolong juga tak harus membuat mu memaksakan diri nak,"ujar Yang. " Ya bu, tentu aku tak memaksakan diri ku bu, karena saat ini aku memang sedang dalam kondisi fit jadi tentu saja aku tak masalah jika harus menolong teman ku yang sedang sakit bu. Jika aku merasa lelah tentu aku tak akan sampai memaksakan diri ku bu,"ujar Sang. " Yasudah Sang ibu ijinkan kau pergi lagi. Tapi ingat Sang kau harus terus hati-hati dan menjaga kesehatan mu karena kau juga bertanggung di sebuah perusahaan Sang. Sekarang ayo makan dulu Sang,"ujar Yang memperingatkan Sang kembali. " Ya terima kasih bu,"jawab Sang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD