Semakin Sensitif Atau Hanya Sebuah Kebetulan

2127 Words
Kaget dan penasaran dengan benda yang terjatuh dari lemarinya tersebut Sang pun langsung saja mencarinya bahkan sampai ke kolong kasurnya saat itu. " Tunggu sebentar, benda jatuh? dari atas lemari ku? tapi benda apa yang sempat aku simpan di bagian atas lemari?"ujar Sang bingung sambil terus saja mencoba meraba ke bawah kasurnya mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya jatuh dari atas lemari nya tersebut Saat Sang akan berhenti mencari benda yang tadi sempat Sang pikir jatuh dari atas lemarinya Sang pun tak bisa menemukan apa-apa, sehingga tak melanjutkan mencari benda tersebut dan memutuskan untuk berdiri saja menganggap jika apa yang jatuh tersebut bukan hal penting. Tapi kebetulan saat Sang mencoba berdiri tangan Sang malah seperti meraba sesuatu yang entah apa itu, dan saat Sang mengambilnya. " Oh ternyata kau yang tadi jatuh, kenapa kau bisa terjatuh apa kau di dorong oleh cicak atau benda yang lainnya haha. Baiklah sebaiknya kau sekarang aku kembalikan ke," Saat Sang bercanda bicara seperti itu Sang seketika berdiam diri dengan terus saja menatap kayu tersebut, entah ada sihir apa saat itu tapi Sang begitu tajam melihat ke kayu tersebut, saat itu Sang melihat jika kayu tersebut memancarkan cahaya mata yang merah tajam ke arah mata Sang sehingga pada akhirnya sedikit demi sedikit kenapa Sang merasa jika kayu tersebut seperti tersenyum menyeringai ke wajah Sang, saat itu Sang pun aneh karena Sang malah terus saja melihat ke arah kayu tersebut dan anehnya cukup lama Sang memandang kayu aneh tersebut sampai pada akhirnya tiba-tiba Sang mendengar suara ketukan pintu, sehingga membangunkan Sang yang saat itu ternyata baru bangun dari tidurnya. " Aku baru bangun? ternyata sepertinya aku tadi tertidur kembali tapi kenapa aku merasa jika apa yang aku lalui tadi bukan mimpi?" " Sang kau sudah bangun? ini sudah siang, kau harus kembali bekerja kan?"suara pintu di ketuk dan panggilan ibu Sang yang saat itu memberitahu Sang jika hari sudah siang langsung saja membuat Sang berhenti bicara mengenai kebingungannya saat itu. " Y-ya Bu aku sudah bangun, aku akan menyusul ke bawah jika aku sudah siap bu,"ujar Sang langsung saja menjawab pertanyaan Yang meskipun barusan Sang dalam keadaan yang merasa bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi barusan. Terdengar jika Yang pun langsung saja meninggalkan Sang yang masih dibkamarnya untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum Sang menghampiri Yang yang akan sepertinya biasa sudah menyiapkan sarapan pagi saat Sang sudah siap nanti. Dengan cepat Sang langsung dan masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya sehingga tanpa waktu yang lama pun Sang selesai membersihkan dirinya, saat Sang memakai baju terlintas di pikiran Sang mengenai kayu mengerikan tersebut, sampai Sang pun memutuskan untuk mencari dan melihat kayu tersebut apakah kayu tersebut masih ada di tempat Sang kemarin menyimpannya atau tidak, dengan cepat saat itu Sang langsung saja mencari kayu tersebut di tempat terakhir Sang menyimpannya sampai pada akhirnya Sang pun menjangkau atas lemari dimana terakhir kali Sang ingat menyimpan kayu tersebut. " Kenapa tidak ada? apa aku keliru, sebaiknya aku mengingat dimana tempat aku benar-benar menyimpan kayu tersebut. ( Sang pun terdiam sejenak ) aku ingat mungkin kayu itu terakhir aku simpan di laci lemari ku,"ujar Sang sambil langsung saja memeriksa laci lemarinya. Sampai pada akhirnya Sang pun memeriksanya tapi kebingungan dalam pikirannya tetap saja tak bilang di karenakan kayu tersebut juga tak ada di dalam laci lemarinya. " Kemana kayu tersebut? apa mungkin ada hewan yang tak sengaja membawa atau menyenggol kayu itu yang awalnya ada di atas lemari hingga jatuh, jadi sekarang aku harus mencarinya?"ujar Sang dengan pikirannya yang bingung berpikir seperti itu. " Sang, kau sudah selesai? kenapa kau begitu lama menghabiskan waktu di dalam Sang, apa ada masalah?"ujar Yang kembali memanggil Sang sambil mengetuk pintu kamar Sang saat itu karena ternyata cukup lama Sang berada di kamarnya saat itu sehingga membuat Yang bingung karena tak biasanya Sang lama seperti ini. " Oh ya bu, maaf jika membuat mu menunggu cukup lama, aku datang bu,"Sang menjawab dengan sedikit berteriak. Dengan berpikir untuk menghampiri Yang saja dulu dan melanjutkan pencarian yang Sang rencanakan mengenai kayu tersebut nanti, Sang pun keluar dari kamar dan langsung saja menghampiri Yang yang sudah cukup lama menunggu Sang di meja makan untuk sarapan pagi. " Akhirnya kau datang juga Sang, ayo cepat makanlah Sang, jangan sampai kau tak tak sempat makan sehingga pergi bekerja dengan perut kosong Sang,"ujar Yang memperingatkan Sang saat itu. " Ya maaf bu tadi karena aku lupa menyimpan pakaian kerja ku, dan begitu kesulitan menemukannya aku jadi agak lama di kamar, Tapin semuanya sudah tak apa-apa sekarang bu, ayo bu lebih baik kita sarapan terlebih dahulu kau juga harus mementingkan sarapan sebelum kau pergi bekerja juga bu,"ujar Sang menyarankan balik agar Yang juga mementingkan sarapan terlebih dahulu sebelum melakukan aktifitasnya apa lagi untuk pergi bekerja. " Ya tentu Sang. Ini makanan untuk mu, makanlah,"ujar Yang sambil memberikan sepiring nasi dengan sudah Yang berikan lauknya untuk Sang makan. " Ya Bu terima kasih,"jawab Sang sambil menerima makanan yang Yang berikan padanya saat itu. Beberapa saat Sang makan, Yang pun tiba-tiba bertanya sesuatu. " Apa hari ini kau tak akan kembali bekerja ekstra Sang?"tanya Yang. " Entahlah bu, tapi sepertinya aku akan pulang dari pekerjaan seperti pada jadwalnya kembali bu, tak akan ada lagi kerja lembur atau pekerjaan ekstra. Walaupun ada sepertinya pekerjaan yang juga lakukan tak akan sampai memakan waktu lebih panjang hari ini karena mungkin teman ku yang bernama Cang akan masuk bekerja, jadi meskipun ada pekerjaan tambahan kembali sepertinya kita akan bisa menyelesaikannya sebelum waktu pulang Karena kita memiliki full tim kembali bu. Ada apa bu? apa ada hal yang ingin kau katakan bu? mungkin kau ingin aku bawakan sesuatu makanan atau hal lain?"ujar Sang menjawab lalu menanyakan kembali apa yang Sang inginkan, dan apa Yang memiliki sebuah permintaan atau tidak kepada Sang. " Ya baguslah Sang jika seperti itu. Tidak Sang tak ada apa-apa, ibu hanya merasa khawatir jika kau kembali melakukan apa yang kau lakukan kemarin bahkan kau pulang hingga hampir larut malam Sang, ingat kau harus selalu hati-hati dalam segala situasi Sang, jangan sampai kau lengah apa lagi ceroboh sehingga hal itu bisa membuat mu dalam keadaan yang merugikan diri mu sendiri Sang,"ujar Yang kembali bicara mengenai Sang yang sebaiknya terus berhati-hati dalam melakukan hal apapun saat itu. " Pasti bu aku pasti akan sangat berhati-hati dalam melakukan apapun dan dalam situasi apapun aku sangat berjanji pada mu, jadi kau tak usah terlalu cemas dan khawatir mengenai keadaan ku karena aku akan sangat ingat dan akan selalu mendengarkan apa yang kau katakan bu. Yasudah bu sepertinya aku harus berangkat bekerja sekarang terima kasih untuk sarapannya bu sangat enak sekali, oh ya aku lupa sesuatu di kamar ku masih ada waktu sebentar untuk aku mencari dompet ku sepertinya tertinggal di celana ku kemarin, aku ke atas dulu sebentar bu ya,"ujar Sang menjawab perkataan Yang dengan maksud agar Yang bisa tenang dan tak terlalu mencemaskan Sang, sampai pada akhirnya Sang pun Pamin untuk pergi bekerja tapi Sang ijin ke kamarnya terlebih dahulu berdalih akan mengambilnya dompetnya yang tertinggal. Dengan cepat Sang pun pergi ke kamarnya saat itu dan langsung saja berlagak mencari sesuatu tapi bukan dompetnya yang Sang cari barusan, tapi hal sehenarnya yang Sang cari adalah kayu tersebut yang sepertinya menghilang dari tempat Sang terakhir Kali menyimpannya. " Sialan tak mungkin jika kayu itu menghilang begitu saja, aku benar-benar ingat jika terakhir kali aku menyimpan kayu tersebut di atas lemari ini, tapi kenapa sekarang bisa bilang begitu saja. Apa mungkin jika kayu ini bukan kayu biasa dan sebenarnya ini adalah kayu jimat yang di pakai orang atau benda yang memang berharga untuk makhluk misterius tersebut? bagaimana jika ini.( Sang terdiam ) Lebih baik aku mencoba berpikir tenang jangan sampai semua ini membuat ku kesal dan berujung dengan diri ku yang kembali tak bisa mengontrol emosi ku, sabar Sang,"Sang pun bicara seperti itu dan pada akhirnya Sang mengusap wajahnya dengan langsung saja duduk di kasur, Sang pun meletakan tangannya ke belakang menahan tubuhnya agar merasa sedikit relax. " Ah apa ini? ( Tangan Sang menyentuh sesuatu ), jimat ini? kenapa kau bisa ada disini? ( Sang terdiam bingung ) aku ingat mengenai mimpi yang aku alami tadi, dimana pada akhir mimpi itu aku memegang jimat ini, tapi entah kenapa semakin aku perhatikan jimat ini semakin aku merasa jika ada yang salah, dan ada hal yang tak biasa mengenai jimat ini sampai pada akhirnya aku langsung saja bangun dengan keadaan matahari yang sudah bersinar terang, dan bangun karena ibu ku yang sudah mengetuk pintu bersama suaranya yang memanggilku tadi. Tunggu dulu, jika jimat ini ada disini sepertinya apa yang aku alami tadi bukanlah mimpi sehingga tentu saja pada saat aku terus saja memperhatikan jimat ini karena semakin terasa aneh, aku tak sengaja tertidur sampai jimat ini pun ada si kasur ku karena aku yang tadi tak sadar tertidur. Seperti itu kah?"ujar Sang bicara sendiri dalam hatinya mencoba realistis dengan apa yang sudah Sang alami barusan yang sepertinya berkaitan dengan jimat tersebut yang bisa ada di kasurnya saat itu. Sampai Sang pun di kejutkan dengan dirinya yang saat itu melihat jam yang sudah menunjukkan jika waktunya Sang berangkat untuk bekerja sudah lewat, karena melihat hal itu dengan cepat Sang langsung saja keluar dari kamarnya bertujuan untuk pergi ke kantornya kembali bekerja dengan jimat tersebut yang saat itu tak sempat Sang simpan sehingga Sang pun membawanya saja dengan di masukkan ke dalam tasnya, agar aman. Karena itu adalah hari biasa Yang pun tentu saja pergi bekerja sampai di rumah pun sudah tak ada siapa-siapa, dengan Sang yang saat itu pergi tentu saja rumah menjadi kosong dengan seperti biasa Sang pun mengunci pintu dan langsung pergi untuk ke kantornya kembali bekerja. Saat itu Sang memang belum terlambat untuk bekerja dan sepertinya waktu dia diperjalanan tak akan membuatnya terlambat karena Sang yang memacu kendaraannya dengan kecepatan yang lebih kencan dari biasanya. Di tengah perjalanan di sebuah tempat yang biasa Sang berhenti untuk membeeikan makanan kepada banyak kucing jalanan terlihat hal berbeda dimana saat itu tak ada satupun kucing yang menunggu atau menyambut Sang saat itu, sehingga itu memunculkan kembali rasa cemas sang mengenai kucing tersebut yang tentu saja berbeda dari biasanya. Tapi saat Sang berhenti sejenak di tempatnya biasa memberikan makanan kepada kucing-kucing jalanan di sana dengan sangat jelas Sang pun mendengar banyak sekali kucing yang mengeong entah apa yang membuatnya bersuara seperti itu, tapi entah darimana asal suara tersebut sampai Sang pun tentu saja melihat ke segala arah di sekitarnya mencoba mencari dari mana asal suara kucing tersebut, beberapa saat Sang melihat keadaan di sekitarnya Sang pun begitu aneh dan bingung karena tak ada kucing yang bisa Sang lihat saat itu, tapi dengan sangat jelas Sang bisa mendengar beberapa kucing yang mengeong saat itu sampai membuatnya melihat ke segala arah di sekitarnya saat itu mencoba mencari di mana kucing-kucing yang begitu jelas terdengar olehnya tersebut. Saat Sang melihat ke sebelah kanan dirinya dengan jarak yang cukup jauh Sang melihat ada sebuah tumpukan sampah bekas rumah yang bergoyang, saat itu juga Sang bisa melihat jika di tempat itu ada sebuah benda yang bergerak dan melihat seperti ada yang melompat sampai Sang pun mengira jika suara kucing tersebut berasal dari sana. " Mungkin mereka sedang berebut makanan sampai mereka mengeluarkan suara yang bisa aku dengar cukup jelas sekarang. Baiklah waktu semakin sempit dan aku semakin terlambat untuk bekerja lebih baik aku tak terlalu memikirkan mengenai kucing ini dulu dan fokus untuk secepatnya sampai di kantor agar aku tak terlambat untuk bekerja,"ujar Sang saat itu dengan langsung saja dirinya yang menaiki kendaraannya kembali dan langsung saja memacu kendaraannya dengan cepat karena begitu cemas mengenai dirinya yang akan terlambat masuk kerja saat itu. Saat Sang sampai di kantor dengan cepat Sang memarkirkan kendaraanya dan langsung saja berlari masuk ke kantor agar dirinya tak terlambat hadir untuk kembali bekerja karena saat melihat jam, saat ini sudah sengat begitu masuk bahkan akan terlambat untuk bekerja tapi untunglah dengan kecepatannya Sang bisa berada di ruangannya dengan waktu yang sangat tepat, dan berarti Sang tak terlambat masuk bekerja saat itu. Hanya saja saat Sang sudah berada di kantor ya teman Sang pun melihat Sang dengan tatapan bingung, dan bertanya ada apa dengan Sang yang saat ini begitu sangat berantakan, bahkan Sang datang bekerja dengan wajah yang begitu terlihat kelelahan, tapi Sang pun mencoba menenangkan dirinya saat itu agar dirinya tak merasa malu dengan pekerja yang lain apa lagi merass malu jika sampai di lihat oleh bos nya dengan keadaan Sang yang begitu kacau sekarang ini. Kebetulan di ruangan kerja Sang saat itu hanya ada temannya yang lain sementara teman Sang yang bernama Cang di panggil ke kantor bos barusan, begitulah yang di katakan teman Sang saat itu, sampai karena keadaan Sang yang begitu kacau saat itu Sang pun tentu saja dengan cepat masuk dalam toilet untuk menenangkan dirinya dan membereskan kondisinya yang sudah sangat kacau saat itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD