Mulailah

2044 Words
" Tok tok, tok tok,"suara pintu di ketuk. Sang pun menghampiri pintu kamarnya. " Iya bu, ak ( tak ada siapa-siapa di balik pintu ),"Sang berhenti bicara karena saat itu karena saat Sang membuka pintu tak ada orang yang mengetuk pintu saat itu. Sang pun berbalik badan dan langsung mengambil kembali baju yang akan Sang kenakan barusan, tapi. " Tok tok, tok tok,"suara ketukan kembali. Tapi saat Sang mendengar suara ketukan tersebut Sang kembali tak melihatvada orang di balik pintu, karena pintu kamar Sang pun tak Sang tutup saat itu sehingga jika sampai ada orang yang mengetuk pintu kamar Sang tentu saja Sang akan bisa melihatnya. Tapi barusan Sang tak melihat ada orang yang mengetuk pintu kamarnya meskipun dengan jelas Sang mendengar ada suara ketukan pintu. Tentu saja saat itu Sang meras aneh dengan semua itu, sampai Sang pun sadar jika suara ketukan tersebut berasal dari salah satu laci lemari Sang, bukan dari pintu kamar Sang. Perlahan Sang pun langsung saja mencoba untuk menghampiri asal suara ketukan tersebut yang jelas terdengar dari salah satu laci lemari Sang, sampai saat Sang membuka laci tersebut sekelebat hewan kecil langsung saja melintas di tangan Sang, tapi Sang tak kaget degan hal itu dan langsung saja berniat menutup kembali laci lemarinya tersebut. Tapi baru saja Sang akan menutup laci lemarinya Sang melihat ada kayu yang Sang dapatkan dari kandang tempat tragedi pembunuhan domba tersebut ada di sana, dengan tatapan bingung Sang langsung saja mengambil kayu tersebut dan memperhatikannya. " Bukankah aku menyimpannya di laci lemari ku yang dalam? tapi kenapa bisa kau ada disini?"ujar Sang bicara seperti itu bingung. " Sang kau sudah, oh ayo lah cepat pakai bajumu Sang kita makan, ini Sudah jauh terlambat dari waktu kita untuk makan malam. Ayo cepat, ibu tunggu kau di bawah,"ujar Yang dengan mengetuk pintu tapi karena pintu terlihat terbuka Yang pun jadi langsung saja masuk dan mengajak Sang untuk makan malam saat itu. Sang yang barusan mendengar ibunya datang dengan sedikit kaget langsung saja menyembunyikan kayu aneh tersebut di belakang tangannya hingga akhirnya Yang tak bisa melihat benda tersebut. " Oh ya bu maaf, aku sebentar lagi menyusul mu bu,"jawab Sang sambil menyembunyikan kayu tersebut di belakang. Dan dengan cepat Sang pun akhirnya pergi dan tentu saja sebelum itu Sang terlebih dahulu menyimpan kayu tersebut di atas lemari saja, dan dengan cepat Sang pun langsung saja menyusul Yang yang sudah ada di meja makan untuk makan malam. " Ayo Sang cepatlah duduk, ini makanan mu,"ujar Yang menyuruh Sang duduk sambil memberikan makanan yang sudah Sang isikan untuk Sang makan saat itu. Sang pun hanya berterima kasih dan duduk saja di kursi tersebut dengan langsung saja memakan makanan yang sudah Yang berikan padanya saat itu. Beberapa saat kemudian Sang hanya berdiam diri saja tak bicara hal apapun meskipun sebenarnya ada hal yang ingin Sang tanyakan kepada Yang saat itu, yaitu mengenai hal yang sudah Sang bicarakan dengan Yang tadi pagi mengenai apa yang terjadi tadi pagi sehingga tetangga nya kembali di datangi oleh kepolisian, tapi Sang tak langsung menanyakan hal itu Sang membiarkan dulu Yang fokus untuk makan lalu setelah selesai makan barulah Sang akan mencoba menanyakan nya kepada Yang. Karena Sang berpikir untuk fokus makan saja saat ini Sang pun tentu tak bicara apapun dan saat itu Sang hanya melamun memikirkan hal yang tadi terjadi di tempatnya ketika menambal ban, ada yang aneh dengan perilaku dan perkataan penambal ban tersebut ketika Sang menanyakan mengenai lapangan tersebut, terlebih lagi Sang merasa jika penambal ban tersebut sepertinya menjawab pertanyaan Sang dengan tidak jujur dan ada hal yang sengaja dia tutup-tutupi, Sang menduga seperti itu karena saat pria itu menjawab pertanyaan Sang apa lagi mengenai sebuah drum yang Sang lihat begitu sangat berwarna hitam legat seperti drum yang pernah terkena ledakan, jawaban pria tersebut terlihat sedikit aneh dengan prilakunya yang malah seperti bingung dengan jawabannya sendiri. " Apa orang yang menambal ban ku tersebut juga adalah orang yang terlibat dengan beberapa hewan dan beberapa peledak tersebut? sampai sebenarnya saat tadi dia menjawab pertanyaan ku dia sedikit mencari alasan saja dan menjawab pertanyaan ku dengan jawaban yang tidak jujur,"ujar Sang dalam hatinya mengira jika pria penambal ban tadi adalah teman dari pemilik rumah tersebut yang memilki kaitannya dengan hewan dan peledak tersebut. " Sang, kau tak apa-apa? kenapa kau Sang? ibu memanggilmu beberapa kali dari tadi, kau terlihat sangat memikirkan sesuatu sampai kau bisa tak mendengar panggilan ibu beberapa kali tadi,"ujar Yang bertanya seperti itu aneh, dengan Sang yang begitu sangat melamun entah memikirkan apa. " Oh maaf bu aku memang sedang melamun barusan, maaf aku jadi tak mendengar apa yang kau katakan. Bisa kau ulangi pertanyaan mu bu? hehe,"ujar Sang menjawab perkataan Yang dengan sedikit malu karena begitu fokusnya Sang melamun sehingga tak bisa sadar meskipun Yang sudah beberapa kali memanggil Yang barusan. " Apa yang membuat mu melamun sampai seperti itu Sang?"tanya Yang tegas. " Ya maaf bu tadi aku melamun mengenai pekerjaan ku yang begitu sangat banyak dan membuat ku kelelahan, di karenakan ada pekerjaan mendadak itu yang di inginkan klien untuk kita selesaikan hari tadi juga bu dan kebetulan teman ku ada yang tak masuk bekerja sehingga pekerjaan menumpuk itu menjadi tanggung jawab ku dan 1 teman ku lagi yang kedua mendapat halangan untuk bekerja karena dalam keadaan yang tak enak badan, sehingga pekerjaan mendadak yang harus nya menjadi pekerjaan kami bertiga menjadi tanggung jawab kita berdua yang membuat kita menjadi sangat kelelahan bu. Itu yang membuat ku barusan melamun bu, aku sedikit merasa lelah. Dan bagaimana dengan mu mengenai perkataan ku pagi tadi bu? apa kau sudah menanyakan hal apa yang terjadi dengan tetangga kita yang kembali di datangi polisi pagi tadi?"ujar Sang menjawab perkataan Yang saat itu dan langsung saja bertanya balik mengenai hal yang Sang katakan tadi pagi untuk mengalihkan perhatian Yang saat itu. " Oh begitu Sang, kasihan kau sepertinya istirahat mu kemarin jadi tak cukup karena saat kau kembali bekerja kau malah mendapatkan pekerjaan yang sangat banyaks sehingga membuat mu kelelahan seperti itu. Mengenai itu ibu sudah tanyakan kepadanya tadi Sang tak ada hal buruk kembali terjadi tapi sayang sama itu mereka juga tak menemukan hasil yang baik saat melakukan investigasi, dan saat mereka mengunjungi kembali tetangga kita tadi pagi, mereka membicarakan mengenai benda yang kemarin mereka temukan di kandang domba yang terbunuh oleh entah hewan buas, atau manusia. Tadi kepolisian mengatakan jika benda tersebut sudah mereka selidiki tapi benda tersebut begitu asing dan mereka tak bisa mengira apa benda itu sebenarnya karena bentuk benda itu yang begitu aneh dan cukup mengerikan mereka pun tak bisa mengira apa gunanya benda tersebut, dengan mengatakan seperti itu mereka pun bilang jika sepertinya benda yang mereka temukan di kandang tak memiliki hubungan apapun meskipun memiliki bentuk yang aneh, sampai mereka pun memutuskan untuk tak curiga apa lagi kembali melakukan penyelidikan mengenai benda tersebut, tapi meskipun begitu karena kepolisian memberikan pertanyaan akan di apakan benda tersebut tetangga kita pun memutuskan untuk mengambil dan menyimpan benda tersebut hingga akhirnya sekarang benda tersebut ada di tangan mereka Sang, sementara kepolisian terus menyelidiki kasus ini tanpa bergantung atau berharap menemukan sebuah petunjuk dari benda tersebut. Itu yang tetangga kita katakan tadi saat ibu tanya Sang,"ujar Yang jadi bersimpat kepada karena Sang yang mendapatkan pekerjaan yang membuatnya lelah, lalu menjelaskan apa yang di katakan tetangganya tersebut saat Yang tanya. " Tapi tak apa-apa bu bos ku baik, dia tak mengira jika salah satu anak buahnya yang bekerja di ruangan kami akan tak masuk kerja, selain itu dia tentu tak bisa membatalkan pekerjaan yang sudah kliennya berikan dan dengan terpaksa tentu saja dia memberikan pekerjaan itu kepada kami berdua, baiknya adalah dia yang tadi membelikan kami makan dan minuman seperti sebuah vitamin juga yang membuat fokus dan badan kita tahan untuk bekerja lebih keras bu, sampai pada akhirnya kita pun bisa menyelesaikan pekerjaan kita semua ya meskipun dengan sedikit waktu yang melebihi jam kita bekerja. Benarkah seperti itu bu, sayang sekali bu. Tapi benda apa itu? jika benda itu mereka simpan apa mereka memperlihatkan benda tersebut kepada ibu?"ujar Sang kembali bertanya. " Syukurlah jika seperti itu Sang bos mu bertanggung jawab juga dengan kesehatan kalian, jadi semua ini kembali ke diri mu sendiri Sang kau juga harus menjaga diri mu lebih baik lagi. ( Yang tersenyum ) Meskipun ibu melihat benda itu ibu pun tak tahu apa namanya apa lagi kegunaan benda itu Sang tapi jujur saja benda itu begitu sangat asing dan memang aneh bahkan saat ibu melihat benda itu perasaan ibu tak enak bahkan ibu merasa merinding melihat benda itu Sang. Benda itu seperti terbuat dari kayu, kayu yang sangat kuat tapi tak berbentuk kayu biasanya dan ibu melihat kayu tersebut begitu seperti di lukis atau di ukir sampai menyerupai sebuah wajah sesosok manusia tapi sepertinya bukan manusia Sang, seperti iblis karena ibu melihatnya begitu mengerikan, bentuk sebuah wajah dengan memiliki gigi runcing dan taring bahkan di bagian bawah wajahnya ibu seperti melihat nya memiliki sisi-sisi tajam entah apa namanya Sang. Ah sepertinya sudah cukup Sang ibu merasa merinding kembali menceritakan benda itu,"ujar Yang menjelaskan secara lebih detail apa yang di lihatnya mengenai benda tersebut yang saat itu Yang katakan begitu mengerikan, dan sangat asing juga aneh ada di bentuk kayu tersebut. " Kayu, mengerikan? ( Sang terdiam karena ingat dengan juga dengan kayu yang Sang miliki yang juga Sang mendapatkannya dari kendang tersebut ). Begitu mengerikannya sampai ibu kembali keras merinding menceritakan itu bu? aku rasa ibu sebaiknya mungkin memang berhenti menceritakan itu bu, aku sudah cukup mengerti dan mendapat gambaran mengenai kayu mengerikan itu dari apa yang ibu katakan barusan, mungkin lebih baik sekarang ibu beristirahat dan bu, ini sudah malam,"ujar Sang terdiam sejenak karena ingat dengan kayu yang Sang temukan juga, sehingga pada akhirnya Sang menyuruh agar Yang berhenti menceritakan hal itu dan menyarankan agar Yang beristirahat saja di malam yang sudah cukup larut ini. " Ya seperti itu yang ibu lihat dan rasakan mengenai sebuah kayu aneh yang kepolisian temukan dari saat investigasi kepolisian di lakukan di kandang ternak milik tetangga ibu Sang. Ini sepertinya memang sudah cukup larut, yasudah Sang ibu akan beristirahat setelah," " Tak apa-apa bu biarkan aku yang membereskan semua ini bu, ibu lekas beristirahatlah lah gausah khawatirkan ini, aku akan membereskan semuanya bu,"ujar Sang memotong pembicaraan Yang sambil membereskan semua peralatan makannya barusan. " Terima kasih Sang. Jika seperti itu ibu ke kamar duluan Sang, jika sudah membereskan semuanya kau juga langsung beristirahat Sang tadi kau bekerja dengan lebih sibuk dari biasanya kan Sang, jadi set lah ini istirahat lah kau sangat membutuhkan itu Sang,"ujar Yang sambil berjalan perlahan ke kamarnya saat itu. " Ya tentu bu, hati-hati,"jawab Sang sambil membereskan peralatan makannya barusan. Beberapa saat kemudian Sang sudah membereskan semua peralatan makan yang di gunakannya barusan sampai Sang pun langsung saja pergi menuju kenkamarnya untuk beristirahat, atau berdiam diri sejenak menenangkan pikirannya dari semua yang sudah Sang alami barusan. Dan Sang pun tak langsung beristirahat saat itu tapi yang di lakukan Sang hanya meluruskan kakinya sambil dirinya yang duduk di lantai, merasakan dinginnya lantai agar Sang tak merasa gerah bahkan mungkin bisa melepaskan penat Sang saat itu. " Sang bangun, bangunlah Sang, bangun. Kau tak merasakan ku? padahal sedikit dari tubuh ku sudah merasuki jiwa mu? bahkan kau mulai peka dan pikiran mu sensitif mengenai hal yang aneh Sang. Jadi ayo mulai Sang, mulailah untuk melakukan hal yang sebelumnya belum pernah kau lakukan Sang, ayo mulailahhhhh," " Ah, siapa itu? ( Sang melihat ke segala arahnya saat itu kaget karena begitu jelas mendengar hal tersebut ) Oh sial aku seperinya tak sengaja terlelap tidur di lantai, dan barusan tentu saja adalah sebuah mimpi. Huh mimpi yang aneh, sepertinya lebih baik aku lekas tidur karena tubuh ku juga sudah merasakan lelah sampai aku yang hanya berniat bersantai malah tak sengaja tertidur,"ujar Sang saat itu beranjak dari tempatnya duduk dan langsung saja mencoba untuk kembali tidur dengan kondisi Sang yang tidur di kasurnya. Tapi ketika Sang sudah berdiri dan mencoba kembali tidur di kasurnya, Sang di kejutkan dengan benda yang terjatuh seperti dari atas lemarinya sampai Sang pun langsung saja melihat ke arah lemarinya tersebut, dan ternyata benar saja ada benda yang jatuh dari atas lemari Sang tersebut. Tentu saja Sang penasaran apa yang sebenarnya terjatuh dari lemarinya tersebut sampai Sang pun langsung saja mencari benda itu bahkan sampai ke kolong kasurnya tersebut.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD