bab1 Aqila Amora sitya
Di bawah rintikan hujan yang semakin deras di malam hari yang mengguyur kota Jakarta, terlihat seorang gadis duduk termenung di bangku tepi jalan yang sangat sepi
An hour ago (satu jam yang lalu )
Di kontrakan yang sangat sederhana seorang gadis tertidur di meja makan seakan menunggu seseorang
_cklek_ suara gagang pintu yang di buka memperlihatkan pria paruh baya berjalan sempoyongan dengan membawa botol minuman keras , menyadarkan gadis yang tadi sedang tidur dan mulai melihat ke arah suara dan berbalik
" Apa ayah tidak bisa berhenti, aku sudah muak dengan semua ini" lirih gadis menatap pria paruh bayah dengan mata berkaca-kaca,dengan keadaan mabuk berat ayah nya berjalan sempoyongan kearah meja makan
_plakkk_ suara tamparan yang sangat keras memekikkan telinga terdengar di bawah rintikan hujan malam itu , membuat gadis yang tadi duduk di kursi sekarang terjatuh duduk di lantai dengan tangan memegang pipi akibat tamparan keras tadi
" Siapa kau berani memerintah ku hah anak sialan " gertak pria paruh baya dengan mencengkram kuat rambut gadis tadi dan menarik nya untuk mendongak melihat nya
" S...ttttt, sakit ayah " lirih gadis tersebut dengan wajah yang sudah menerima banyak luka karna ayah nya tidak sekali itu melakukan kekerasan kepadanya
" Jangan berani mencampuri urusan ku paham " gertak sang ayah dengan nada sangat marah , gadis yang meringis kesakitan tadi meneteskan air mata nya membasahi pipi chubby milik nya , dan mendongak melihat sang ayah
" Tolong ayah berhenti melakukan semua pekerjaan ayah itu semua salah " sahut gadis tersebut dengan mata memendam kesedihan
_ptasssss_ suara botol minuman keras yang sekarang telah hancur berserakan karna sang ayah membanting ke arah meja makan, gadis tersebut memejamkan mata dan meneteskan air mata karna terkejut dan takut
" Tetap patuh pada ku atau kau akan jadi seperti botol itu mengertiiii " bentak sang ayah dan terus mencengkeram rambut gadis tersebut semakin kuat
_plakk_ satu tamparan berhasil mengenai pipi gadis itu lagi , dirinya hanya bisa meringis kesakitan
" Buat dirimu berguna , belikan aku makanan"ucap sang ayah yang masih dengan nada menggertak nya dan melepaskan cengkraman pada rambut gadis tersebut dengan kasar
" Ingat jangan belikan aku makanan sampah "
Ketus sang ayah dan mulai beralih duduk di kursi meja makan dan menelungkup kan wajah nya ke meja
Gadis tersebut hanya patuh dan keluar untuk membeli makanan untuk sang ayah, jarak dari kontrakan sederhana dirinya untuk mencapai warung nasi di sana tidak cukup jauh hanya memakan waktu kalau dirinya berjalan sekitar dua puluh menit saja .
Gadis dengan memakai Hoodie hitam dan celana kulot hitam keluar dari rumah kontrakan sederhana, ia berjalan dengan menurunkan kupluk Hoodie untuk menutupi wajah yang tadi di hiasi oleh luka yang di berikan oleh sang ayah , biasanya gadis itu akan memakai Foundation untuk menutupi luka memar yang dia dapat kan, tapi karna sang ayah tadi menyuruh nya untuk cepat, dan ini sudah malam ia akhirnya menutupi dengan kupluk saja
di jalan menuju warung nasi hujan mulai deras gadis tersebut mengulurkan telapak tangan nya untuk merasakan hujan yang menenangkan tersebut dan membuka kupluk Hoodie nya dan mendongak menatap langit yang semakin malam semakin gelap, entah mengapa ia memilih duduk di bangku tepi jalan yang hanya di hiasi lampu redup dan memandang jalan sepi dengan tatapan kosong , dirinya seakan di hipnotis oleh ketenangan air hujan dan gelap nya jalan, bahkan luka di wajah nya terus terkena air hujan yang sangat deras tapi dirinya sama sekali tidak merasakan perih atau sakit sedikit pun .
AQILA AMORA SITYA, gadis remaja cantik yang harus menerima nasib yang naas ketika dirinya menginjak usia sepuluh tahun, ia harus kehilangan sang ibunda tercinta karna penyakit yang di derita, orang kepercayaan ayah nya yang membawa kabur uang perusahaan, dan menggelap kan beberapa dana perusahaan membuat perusahaan milik ayah nya bangkrut, ayah nya menjual aset-aset berharga milik mereka untuk menutupi semua kerugian perusahaan, dan menebus biaya berobat sang ibu, karna saat itu ibu nya harus menjalani operasi ginjal, namun takdir berkata lain bukan membaik justru kondisi ibu nya semakin buruk dan meninggal dunia , semenjak kematian sang ibunda Aqila tinggal bersama nenek nya, namun tiga tahun kemudian dirinya harus menerima kenyataan yang sangat menyakitkan, nenek nya meninggal dunia , kini hanya ayah nya saja yang ia miliki di dunia, tekanan yang membuat ayah nya menjadi seorang pemabuk dan berjudi adalah gambaran frustasi sang ayah ketika kehilangan segalanya, dengan ego yang sangat tinggi ia menyuruh Aqila , bukan ia memaksa Aqila untuk bekerja keras agar bisa menghasilkan uang untuk ia habis kan berjudi ,mabuk dan banyak lain nya intinya hanya untuk foya - foya dan kebahagiaan sesaat dirinya
Ia menjadikan Aqila sebagai robot pekerja dan tempat pelampiasan kemarahan sang ayah ketika mabuk , bahkan tidak pernah memperlakukan Aqila layak nya anak kandung nya sendiri.
Gadis yang masih diam dengan tatapan kosong dan wajah pucat tersebut mengangkat wajah nya melihat ke atas seakan meminta penjelasan kepada sang kuasa mengapa dirinya harus menerima semua ini, di jalan yang sepi terlihat mobil mewah membelah jalanan sepi nan gelap , Aqila yang mendengar suara mobil mengalihkan pandangan nya melihat bingung mobil tersebut
_brummm ckitttt_ suara mobil di rem dan berhenti di depan Aqila ,terlihat seseorang turun dari mobil tersebut
_cklekkk_ suara pintu mobil di buka
" Woiii Lo mau mati kedinginan hah " ucap seorang pemuda dengan mengeraskan sedikit suaranya karna suara hujan yang sangat deras, pemuda tampan yang baru turun dari mobil datang menghampiri Aqila yang masih diam di posisi duduk nya tadi. mata sayu dan wajah pucat Aqila bertatapan langsung dengan tatapan hangat pemuda tersebut , tertegun pria yang mendapat kan tatapan Aqila tertegun di tempat
"Mata ini , kenapa seakan membuat ku ingin membuat nya jadi milik ku " ucap sang pemuda di dalam hati
tak ada sahutan dari Aqila ia bangkit dari duduk nya dan berniat pergi begitu saja namun tangan kekar pemuda tersebut menghentikan Aqila
_ grebbb_ dengan pegangan erat pemuda tersebut menghentikan pergerakan Aqila
Namun beberapa detik memegang tangan Aqila pria tersebut tersentak karna Aqila jatuh pingsan dengan kesadaran yang mulai hilang
_ syuuut grebbb_ dengan cepat pria tersebut menahan tubuh Aqila yang hampir ambruk, ia melihat wajah pucat Aqila yang diam tak bergerak seketika panik dan memukul pelan pipi Aqila untun menyadarkan dirinya
" Hei cewe aneh jawab gw dong masa iya Lo mati " lirih pemuda tersebut dengan wajah panik dan membawa Aqila menuju mobil nya