bc

jodoh bimbinganku

book_age18+
1
FOLLOW
1K
READ
drama
comedy
like
intro-logo
Blurb

gadis urakan

yaah itulah yang selalu dia dengar dari mulut orang di desanya. namun karakternya yang unik, membuatnya tetap santai dan bersenang ria. enra nera, umur 20 tahun, dan tinggal di malang kota atau biasa disebut kota bunga ...

enra lebih suka hidup di luar rumah dan ngekos di banding tinggal dengan orang tuanya, ber alasan mereka selalu sibuk menyuruhnya menikah. dia anak ke 3 dari 6 bersaudara, dan satu anak laki laki nomor yang k 5.

suatu hari dia mencoba berlibur di rumah ortunya 3 hari. di hari pertama tepat ssat bangun tidur jam 8.30 pagi, dia di kejutkan beberapa orang sedang bertamu kerumahnya. enra menyambutnya dengan sopan dan mempersilahkan mereka masuk sedangkan dirinya memanggil ortu n lenggang ke kamar mandi.

usai ritual pagi, melihat aktifitas ibunya dia diam diam curiga. Tamu itu pasti calon kesekian yang akan di jodohkan dengan dirinya "ahhh tidak... " desahnya dengan kaget yang telan sendiri. " aku harus cepat pergi"... di ambil dompet dan ponsel lalu di selipkan di saku celana santainya. dia memilih lewat pintu belakang, tapi celaka, dia ber papasan dg ibu dan anggota keluarga yang lain. kakak juga neneknya.

dengan tenang dia berpamitan ke warung terdekat " bu aku ke warung sebentar cari pulsa dan jajan".

"cepet pulang, jangan ngeluyur kemana mana, nanti abis dari warung anterin ibu ke puskesmas ya?! "... kilah sang ibu sambil menyiapkan sarapan di meja makan mini dan sederhana di rumah mereka. enra tau betul gerak gerik keluarganya, dia sudah hafal betul tiap keluarganya kapan berbohong dan jujur. enra tidak sepolos yang mereka kira, karna kehidupan bebasnya yang hanya dia yang tahu. " titip apa? " tanyanya sambil pura pura menguap dan olah raga ringan. " ajak adikmu, beliin mereka jajan" jawab ibu.

" gak usah, q beliin jajan dan es, ngajak mereka ribet. dah q pergi dulu" sambil pergi dan dia tahu betul kalo ada yang memantau jaga jaga agar tidak kabur lagi seperti yang dulu dulu. di warung dia memilih jajanan chiki dengan santai dan sambil menelfon seseorang.

" morning, apa kamu dirumah?

" hei enra?! ya aku di rumah, kamu pulkamkah saat ini" jawab suara lelaki di telfon.

" yup, kamu bisa kesini sekarang juga gak? q di warung sebrang jalan rumah, tolong yaa.. " pintanya dengan putus asa.

" ada apa? terjadi sesuatu?

" benar dan sangat genting, aku tak bisa bergerak saat ini, dan hanya kamu yang bisa bantu, pliss yah, tolooong banget" jawabnya sambil ngelirik kanan kiri n luar toko, takut ada yang mendengar

" ok ok, otw sekarang. tunggu ya..

"ok.. d tutup sambungan tersebut dengan sedikit lega. pas ke kasir dia lihat ada pamannya di sebrang jalan. segera dia keluar dengan segala jenis jajanan, saat deket dengan pamannya, enra pura pura kalo dompetnya ketinggalan di meja kasir. dititipkan belanjaannya pada paman dan dia sendiri berlari ke warung tadi. tanpa curiga, si paman kembali kerumah dengan berjalan pelan, sambil nunggu enra menyusul pikirnya.

" hahahhahaa ..." tawa enra dengan lepas mengetahui itu. tepat siteman di telfon tadi datang di depan warung tepat dia berdiri.

" ada apa? " tanya si lelaki yang biasa di panggil Malik

" sekarang tolong anterin aku ke arah sana, tolong ngebut ya. ntar q ganti kok bengsinnya, ok..

" gak usah, ayo deh.. " saat di jalan si malik bertanya dg nada santai " mau kemana sih, kok kayak terburu buru biut?

" pulang kekota, tapi disini gk ada ojek. adapun aku gk tau dimana" jawabnya dg sedih..

" kok dah balik aja? kamu kapan pulang ke sini? malik heran dengan jawaban si manis di belakangnya, dia diam diam menyukai enra. enra sebenarnya peka. hanya saja dia pura pura berteman dengan baik di banding membahas hal yang berbau pasangan.

" aku pulang kenarin sore, trus tadi pagi di telfon atasan ada event dadakan gitu. dan aku harus hadir. ntar sore aku balik lagi, dan kekota lagi lusa " caranya berbohong sangat fasih, enra sangat pantas mendapat piala OSCAR

" ooh, ntar kalo dah pulang telfon ya, aku jemput.

" nggak, q malu dah ngeropin kamu saat ini, gk mau nambah malu lagi.

" apaan sih, jangan malu dong. aku kan seneng" jawwb malik sambil terkekeh...

jawaban malik membuat enra hampir tertawa terbahak...

mereka bercanda ria selama di perjalanan.

sedangkan yang dirumah. masih menunggu anak gadis mereka yang katanya kewarung. apakah yang akan terjadi saat mereka tahu kalau anak gadisnya lagi lagi kabur

chap-preview
Free preview
1
nera namaku, usia 19 tahun asal malang dan memilih hidup jauh dengan keluarga yang selalu sibuk menyumpahi dan perjodohan paksa... sungguh aku tidak mau menikah muda, jika harus pun, aku gak mau menikah dengan lelaki yang sekedar butuh istri untuk mengisi kebutuhan sehari hari, seperti memasak, melayani di ranjang lalu melahirkan dan tak pernah keluar rumah. apa bedanya hidup sendiri jika hari hariku hanya seperti itu. sungguh bukan masa depan yang cerah. mungkin makan sudah tak harus bekerja lagi, tapi oke jika suami orang kaya, tapi jika makan saja pas pasan, apakah tidak makin rumit?! ... aaaah aku tidak mau hidup yang kayak itu... kulangkahkan kaki ini dengan berat dan sempoyongan di jalanan kota. tak ada sepersen pun uang, tak ada tempat tinggal, perut lapar, hari sudah malam setelah aku kabur dari rumah mulai siang tadi. aku bingung harus bagaimana. .. kaos dan celana jins ku sudah lusuh, ah lapar sekali... kududuk di salah satu bangku alun alun kota, sambil memeluk kakiku, menangisi nasib yang sangat waw sekali. tak sampai setengah jam tiba tiba ada yang menepuk pundak dan menyapa " hei , apa mbak tidak apa apa? " aku menjawab dengan gelengan lemah dan bersembunyi lagi di kaki yang masih ku peluk erat. "bicaralah mungkin dengan begitu bebanmu akan sedikit berkurang" katanya dengan lembut " aku kabur dari rumah, karna berkali kali mau di nikahkan dengan paksa oleh keluargaku, aku tidak mau hidup dengan lelaki b******k yang hanya sekedar butuh pelayan pribadi di hidupnya dengan dalih status istri. brengseeeeek .. kataku dengan cepat tanpa jeda dan nada yang makin meninggi. tangis pun pecah dan ter isak lebih keras. lelaki di sampingku sempat terkejut, lalu tersenyum geli mendengar alasan kesedihanku. bisa dimaklumi, bagaimana perasaanku saat ini. "namaku alvan, siapa namamu? apa kamu ada tempat tujuan untuk tinggal? " aku nera, aku tak punya uang, jadi tak ada tempat tinggal dan lapar. pelan dan hampir tak terdengar. " oke, begini. aku punya usaha kecil kecilan. jika kamu mau jadi karyawan sementaraku gimana? nanti kamu jg bs tinggal di kontrakanku. kamu bisa tinggal di kamar sebelah. siapa tau nanti kamu dapat kerjaan yang lebih baik, kamu bisa ganti kerjaan dan bisa pindah ke tempat yang lebih baik kalau kamu mau setelah ada duit, gimana? tenang aja. aku gak akan melakukan hal yang gak baik ke kamu. murni bantu aja. kamu mau?" tawaran tersebut sungguh menggiurkan saat ini, gelagatnya macam orang baik, cara bicaranya terdengar halus dan bijak, ekspresinya pun terkesan biasa. " tapi makanku untuk sementara ngebon dulu ya kak alvan, aku kan gak pegang duit sama sekali.. sungguh aku malu sekali sebenarnya. tapi dari pada jadi gelandang dan mati kelaparan bukan?! . " selama belum gajian kebutuhanmu kubantu, untuk makan kamu gratis kok, itu fasilitas. gimana kalo sekarang kita pulang ketempatku. kamu pasti capek dan sangat lapar bukan? ajaknya sambil berdiri kujawab dengan mengangguk. dan apa ini? dia bawa mobil, mungkin itu milik ortu batinku. tak apa, setidaknya todak jalan kaki lagi.. sementara ini hatiku sedikit lega karna ada yang mau menolong... tanpa kusadari mata ini terpejam dan lelap sekali saking capeknya. tersadar kembali saat tiba tiba kurasakan hangatnya matahari. " oh tuhan , " aku sangat terkejut melihat dimana aku berada. masih di mobil dan berselimut jaket. kulihat kursi di samping, lelaki yang menolongku semalam menemaniku dalam mobil dengan jendela yang setengah terbuka, dia masih tertidur. q bingung harus gimana, mau bangunin sungkan, tidak di bangunin perutku memberontak karna lapar. sepertinya suara perutku mengganggunya, lelaki yang memperkenalkan diri dengan nama alvan tersebut terbangun. kututupi wajahku dengan jaket pink di tanganku. " kenapa tak membangunkanku, " tanyanya sambil menggeliat. " maaf kita tidur disini, aku takut di bilang lancang jika menggendongmu tanpa ijin, jadi kutemani saja disini. kamu pasti laper banget. yuk masuk ke rumah. kamu bersihin diri aja dulu, dan kubuatkan sarapan oke. " kata alvan sambil masuk rumah. " ini kamarmu, " menunjuk arah pintu yang bersebelahab tersebut. " kamar mandi di sebelah dapur. anggap aja rumah sendiri oke. dan hari ini kita bersantai di rumah, karna masuk hari libur. . " " kak al, terima kasih" malunya diperlakukan begitu baik oleh orang tak di kenal, cogan pula " its ok. " masing masing pun sibuk sendiri. nera pergi mandi, alvanpun juga sama, dia segera membersihkan diri di kamr mandi dalam kamar dan memasak setelahnya.. Alvan lelaki yang terkenal cuek sebenarnya, dia merasa terkejut saja saat sedang jalan jalan di alun alun sendirian, melintasi seorang gadis yang sedang terisak sambil bersimpuh. karna jiwa baiknya begitu gatal, akhirnya ia memilih mencoba menyapa. alvan sangat terenyur mendengar alasan tangis gadi tersebut. saat gadis itu mengatakan alasan menangis, dilihat seksama wajah manis tersebut. terlihat menggemaskan dan manis sekali. karna tak ada tujuan, jadi di tawarkanlah tmpat tinggal sementara, dia tak bisa mengalihkan pandangannya k gadis yang mengaku nera namanya, nama yang unik, difikiran alvan saat ini, hanyalah agar gadis ini tertolong dulu. kedepannya di pikirkan besok saja kalau nera sudah tak terlalu sedih... ah akhirnya, tempat tinggalnya tidak akan sepi walau sementara, batin alvan...

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hasrat Meresahkan Pria Dewasa

read
30.0K
bc

TERNODA

read
198.5K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
233.5K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
155.7K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
188.2K
bc

Setelah 10 Tahun Berpisah

read
50.0K
bc

My Secret Little Wife

read
132.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook