bc

Dikejar Berondong Manis

book_age18+
238
FOLLOW
1.6K
READ
family
age gap
friends to lovers
independent
confident
CEO
sweet
genius
ambitious
addiction
like
intro-logo
Blurb

(Spin of Istri Kontrakku Gendut // Bukan Bucin Biasa)

Andini Zhifara (32th) berniat menemani Leonard Argantara Kim (26th) untuk melupakan luka hatinya, akibat harus merelakan wanita yang ia cintai. Menghabiskan waktu di taman hiburan bersama membuat Leon memutuskan untuk menjadikan Zhi tambatan hatinya.

"Lo searang tinggal buka hati, cari seseorang yang akan menemani lo. Perempuan yang bisa mengikuti ritme kerja dan emosi lo."

"Yaudah ayo," ajak Leon.

"Kemana?"

"Kan Lo yang minta gue cari perempuan yang bisa ikutin emosi dan ritme kerja gue."

"Terus?" Zhi bertanya heran.

"Ya, lo harus tanggung jawab." Jawab Leon dengan tatapan penuh arti.

"Tanggung jawab apa?"

Leon hela napas lalu ia memutar tubuhnya agar kini bisa benar-benar bertatapan dengan Zhi. "Tanggung jawab, karena gue mau lo yang coba mengisi hati gue."

chap-preview
Free preview
Kiss Muah
Andini Zhifara seorang selebgram dan juga menjadi model untuk beberapa brand pakaian lokal. Meniti karir sebagai selebgram sejak ia masih SMU memulai dengan mempromosikan beberapa brand UMKM. Salah satunya adalah makanan kesukaan yang kini telah menjadi makanan yang viral bagi kalangan remaja. Basreng, seblak dan juga cilor adalah sederet kecil makanan yang sering ia promosikan di akun ** miliknya. Sejak itu ada beberapa tawaran yang masuk dan kini membuatnya menjadi salah satu selebgram yang cukup terkenal. Di usianya yang kini menginjak 32 tahun, gadis itu masih memutuskan untuk sendiri. Masa lalunya dengan mantan kekasihnya membuat ia takut untuk menjalin hubungan serius dengan laki-laki lain. Damar, pria yang ia pacari sejak SMA kemudian laki-laki itu terpaksa pindah ke Jepang untuk melanjutkan kuliah. Kemudian tiba-tiba ia kembali dan memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan terang terangan mengatakan kalau dirinya telah memiliki wanita lain. Jelas saja itu membuat Zhi terluka meski ia terlihat baik-baik saja. Apalagi bukan hanya memberikan kepercayaan dan menggantungkan kesetiaan pada Damar, Zhi juga banyak membantu Damar dalam masalah finansial. Malam ini ia berada bersama Leon. pria yang jauh lebih muda darinya. Jarak usia mereka adalah enam tahun. Leon adalah anak bungsu dari sahabat sang ayah, yang juga telah ia kenal sejak kecil dulu. Pulang dari pemotretan tadi, Leon datang ke rumah lalu dengan terang-terangan bahwa ia menyukai Zhi pada sang ayah. Kini tinggal mereka berdua di kamar Zhi. Zhi terdiam entah mengapa ia merasa kalau ia sulit untuk menolak si brondong manis yang kini duduk di sampingnya. Leon tak banyak berkata-kata, ia menatap Zhi keduanya bertatapan, lalu Leon tersenyum manis sekali dan itu menarik atensi Zhi. Tangan Leon mengusap lembut wajah Zhi. “Kamu cantik,” puji Leon sementara Zhi mengangguk mendengar apa yang dikatakan Leon. Leon bergerak mendekati Zhi dan kini ia bahkan menyentuh tangan gadis itu. Ibu jari Leon mengusap lembut bibir peach Zhi lembut dan itu buat darah Zhi berdesir. Seolah ada yang menahan Zhi tak bisa bergerak juga berkata-kata. Kemudian Leon semakin mendekat dan kini bibir keduanya bertaut. Leon mengecup bibir itu dengan perlahan . Membuat d**a Zhi berdesir dan jantungnya berpacu kencang, Pagutan itu diikuti dengan desah yang entah mengapa lolos begitu saja dari bibir Zhi. Sentuhan Leon bagai stimulus yang buat otaknya menolak akan tata krama. Pria itu terus memanggut bahkan menggigit-gigit kecil bibir Zhi layaknya permen manis. Bahkan ketika ada suara panggilan ia tetap bergerak. “Zhi!!” “Zhi!” “Zhi! Andini Zhifara!” Zhi membuka matanya ia terengah-engah kemudian segera duduk di tepian tempat tidur. “Alhamdulilah mimpi,” ucapnya kemudian memegangi bibirnya. “Tapi, nanggung anjir.” Yang terjadi kemudian ia memukul mulutnya sendiri atas ap yang ia katakan barusan. Ia juga mengacak rambutnya meruntuki kekesalan atas mimpinya barusan. “Zhi!” “Iya Yah! Udah bangun!” sahutnya. Gadis itu segera bangkit dari duduknya, sebelumnya ia menguncir rambut pendeknya. Tadi malam ia minta dibangunkan pagi karena akan ia diundang pembukaan butik milik salah satu perancang di daerah Surabaya. Ia segera mengambil handuk dan pakaian ganti. Kemudian berjalan ke luar untuk segera mandi dan membersihkan diri. Berjalan ke kamar mandi ia melihat ke lantai bawah ada sang ayah dan mama yang tengah menyiapkan sarapan. Di balkon rumah Zha sedang sibuk memberi makan kucing peliharaannya. "Ayah udah teriak-teriak dari tadi lho," kata Zha pada sang kakak. "Iya, gue capek tau. Kemarin kan pemotretan sampai malam." Zhi menjawab sambil berjalan mendekati sang adik dan kini duduk di kursi kayu dan memangku si Abu, kucing ras peliharaan Zha. "Sana mandi ih, kesiangan nanti." Zhi mengembalikan Abu dan segera berjalan cepat menuju kamar mandi untuk segera membersihkan diri dan segera berangkat untuk memenuhi undangan hari ini. *** Siang ini Leon masih berada di ruangannya beberapa laporan sedang ia pelajari. Masih banyak hal yang perlu ia pahami dan ia mempelajari semua dengan membaca laporan-laporan dan juga mendengarkan voice note yang dikirimkan Juna padanya. Leon hela napas, sebenarnya bekerja di kantor itu melelahkan sekali. Ia lebih suka berada di rumah sakit dan bisa berinteraksi dengan banyak orang. Mengobrol dan berbagi pengalaman. Kini yang ia hadapi adalah tumpukan kertas yang harus ia baca dengan teliti dan ia pahami baik-baik. Argantara Leonard Kim, diusianya 26 tahun beranjak 27 tahun. Ia telah memiliki gelar dokter dan juga kini menjadi CEO perusahaan Karuna Textile dan Kreatif yang bergerak di bidang textile dan memenuhi kebutuhan entertainment khusunya dunia promosi. Leon harus menggantikan sang kakak untuk sementara. Semua itu lantaran Juna akan menjalani liburan bersama keluarganya selama beberapa bulan untuk menghibur sang istri yang barru saja kehilangan anak kedua mereka. Saat tengah mempelajari laporan, pintu diketuk. "Pak Leon ada Bu Biyan," ucap Dina ketika ia membuka pintu. "Suruh masuk Mbak." "Baik Pak." Dina kemudian membuka pintu lebih lebar dan membiarkan Biyan berjalan masuk ke dalam. Biyan terlihat begitu anggun dan semakin cantik. Tubuh mungil, bibir penuh yang ia poles dengan lip gloss berwarna cherry yang diombre dengan sempurna, rambut hitam yang ia buat panjang bergelombang, gadis itu kini berjalan masuk. Ia tersenyum lalu duduk di kursi yang berhadapan tepat dengan leon. "Ada apa Kak?" leon bertanya. "Aku tadinya mau ketemu Juna, tapi baru tau kalau sekarang kamu yang jadi CEO karuna." Biyan menjawab. Leon anggukan kepala, ya tak banyak yang tau tentang pergantian kepemimpinan untuk sementara waktu ini. KArena memang ini sedikit mendadak. "Emang agak mendadak sih, karena memang tadinya papi mau minta Mbak luna yang naik jabatan." Biyan anggukan kepala, "Gimana waktu lo balik ke Indo?" Leon tersenyum kecut. "Udah masa lalu sih, gue udah menyerah juga dan memilih perempuan lain. Apapun itu gue terima kasih karena lo udah kasih tau semuanya kak. Gue mungkin bakal lebih syok sih kalau enggak tau dari awal. Berat banget awalnya karena gue merencanakan pura-pura enggak tau. Ada rasa puas juga karena gue seolah berhasil membuat orang-orang yang menyakiti gue berusaha menjelaskan dan terlihat bodoh karena sebenarnya gue tau segalanya." Ucap Leon menjelaskan. Biyan mengangguk, ia sedikit banyak bisa mengerti apa yang Leon rasakan. "Dari awal justru gue mengira Juna memang mengincar Reres. Karena dari awal dulu kita pacaran semua selalu tentang Reres." "Buat gue sekarang ini, itu udah enggak penting lagi kak. Karena gue memang sudah menemukan perempuan lain dalam hidup gue. Meski belun sepenuhnya, tapi gue yakin dan percaya kalau dia yang paling tepat buat gue," jawab Leon. "Siapa?" "Kak Biyan kenal kok, nanti juga akan tau siapa."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
12.7K
bc

My Secret Little Wife

read
96.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
204.8K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.5K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.5K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook