Hari ini akhirnya tiba, di mana acara penghargaan IATY dilangsungkan di sebuah stadion yang mampu menampung hampir tiga puluh ribu penonton sehingga secara perlahan stadion Jung mulai terisi penuh oleh para penggemar yang sudah mengantre sejak pagi sekali.
Mereka menunggu seharian untuk bisa masuk lebih cepat ke stadion dan itu benar-benar pengorbanan yang besar untuk bertemu dengan idola mereka. Dan tugas jam sebelum acara penghargaan, mereka baru diperbolehkan masuk dengan menscan barcode tiket yang telah dibeli.
Setengah jam sebelum acara dimulai, grup penyanyi wanita maupun pria mulai berdatangan dengan mobil kelompok mereka. Mereka turun dari mobil dan berjalan di redcarpet sambil melambaikan tangan ke penggemar dan wartawan. Berulang kali suara jepretan dari kamera dan flash terus terdengar hingga sang idola pun tidak tampak lagi.
Berulang kali sorakan penggemar terdengar begitu nyaring setiap kali grup idolanya muncul dengan begitu tampan, cantik dan mempesona. Dan ketika grup Azi muncul, sorakan riuh semakin menggelegar dan sorotan kamera semakin banyak. Bunyi flash berulang kali bersahut-sahutan menyorot wajah, pakaian, aksesoris bahkan dari ujung rambut sampai ujung kaki, tidak luput dari perhatian kamera dan terekam dengan jelas.
Yohan berjalan paling depan di susul dengan Ravel dan Jino yang tak kalah menunjukkan pesonanya seolah mereka berdua adalah pemimpin grup itu. Sementara itu, Davon, Hyun Jae dan Insu justru berjalan dengan lebih tenang di posisi tengah. Mereka berulang kali membungkuk dan tersenyum. Nauta, Deon dan Jevin melambaikan tangannya di posisi belakang.
Pesona mereka benar-benar tak terelakkan lagi. Bahkan ketika wajah mereka muncul di layar besar dalam stadion, suara penggemar langsung terdengar begitu kuat dan membuat mereka tersenyum bangga pada penggemarnya. Setelah sesi foto grup, mereka akhirnya masuk ke stadion dan diarahkan untuk duduk di kursi yang telah disediakan berdampingan dengan grup lain.
"Tahan dirimu, kak." ejek Jevin pada Nauta saat di depan mereka grup The Girls berdiri dan tentu saja Nauta sangat tidak bisa menahan dirinya ketika melihat sang pujaan hati, yaitu Aileen.
***
Acara terus berlanjut dengan menampilkan berbagai penampilan yang telah disiapkan oleh masing-masing grup wanita maupun pria. Penonton terus bersemangat ketika idol yang dinantinya muncul di panggung.
"Nominasi grup dengan MV terbaik, ini dia..." pembaca nominasi kemudian menunjuk layar besar di belakangnya yang bergantian memutar klip music video grup yang masuk nominasi.
"Pemenangnya adalah... Azi." teriaknya bersemangat.
"Huaaaaaa.... Azi Azi Azi." penggemar bersorak sangat riuh karena idola mereka mendapat piala kemenangan untuk kategori MV terbaik.
Azi lantas berdiri dari kursinya dan membungkuk ke setiap grup lain, lalu berjalan menuju panggung utama dengan senyum manisnya. Pesona mereka benar-benar tak bisa ditolak, terlebih saat melihat mereka berjalan seolah menunjukkan bahwa merekalah bintang utama di acara itu.
Tidak bisa dipungkiri bahwa pengaruh mereka memang sangat besar di industri musik K-Pop. Itu sebabnya banyak idol yang menjadikan mereka sebagai role model baik sebagai grup maupun solo.
"Number One. We are Azi." mereka membungkuk setelah perkenalan grup yang dipimpin oleh Nauta.
"Whoaaaa.." suara fans layaknya hujan yang bergemuruh.
"Kami ingin mengucapkan terima kasih atas dukungan penggemar kami sehingga kami membawa kemenangan ini. Kami juga berterima kasih karena telah melihat perkembangan kami sampai sejauh ini. Kami akan berusaha lebih keras lagi untuk menunjukkan kemampuan kami. Tentunya dengan dukungan orang tua, agensi kami Lion Entertaiment, staff yang turut membantu, produser, stylist dan semuanya yang telah bekerja sama." ujar Nauta.
Setelah itu mereka kembali ke tempat duduk dan acara kembali berlanjut dengan penampilan idol lain, lalu diselingi pembacaan pemenang penghargaan. Berbagai kategori dibacakan bergantian dengan beberapa grup lain yang telah memenangi penghargaan.
Azi kembali membawa penghargaan dengan kategori grup pria terbaik tahun ini. Kali ini yang berbicara adalah Deon dan Ravel karena mereka memang bergantian untuk bicara jika ada yang mau. Terkadang member Azi sendiri hanya menyerahkan tugas itu pada Nauta sebagai pemimpin.
***
"Ayo, ke belakang mempersiapkan penampilan." ujar Nauta setelah mendapat arahan dari seorang staff acara yang mengatakan bahwa penampilan mereka akan jadi yang selanjutnya.
Setelah di Backstage mereka dipersilahkan kembali dengan pakaian yang berbeda karena pakaian yang mereka kenakan sebelumnya cukup formal untuk penampilan panggung. Mereka dipersiapkan dengan berbagai hal seperti make up, pakaian, rambut, microphone dan lainnya.
Ketika giliran mereka untuk menunjukkan penampilan, seketika suara penggemar terdengar sangat riuh luar biasa. Fanchant terdengar saat Azi menyanyikan lagu-lagu dari album mereka. Bahkan idol grup lain juga sangat menikmati performance Azi.
Begitu usai penampilan, mereka kembali ke Backstage dan bertemu dengan grup lain. Dan hal yang paling rahasia yang dilakukan idol ketika ada acara yang menyatukan berbagai grup adalah mencari kesempatan untuk bertemu dengan gebetannya. Tuntutan pekerjaan mereka membuat mereka harus serahasia mungkin mengenai hubungan percintaan.
“Oh, sepertinya rambutku tersangkut di kancing baju.” Ujar Aileen saat ia merasa sakit di kepalanya karena ia baru saja menarik rambutnya untuk diurai di bahu kiri.
Kaila yang saat itu bersamanya, segera mengecek rambut Aileen, tapi kemudian ia berhenti karena jari telunjuk seseorang mengetuk lengannya dan membuatnya menoleh. Ia langsung mundur ketika Nauta ingin menggantikan posisi Kaila. Ya, pria itu adalah Nauta yang awalnya berjalan bersama member grupnya. Namun, ketika melihat Aileen, ia menyuruh member lain untuk ke ruang kostum tanpanya.
Tentu saja para member mengerti maksud dan tujuan Nauta, sehingga mereka akhirnya pergi begitu saja. Kaila secara perlahan meninggalkan leader grupnya itu untuk berduaan dengan Nauta, meski ia takut kalau nantinya Aileen merasa terkhianati karena ditinggalkan begitu saja.
Nauta menurunkan sedikit kancing baju Aileen, lalu melepas rambut wanita itu. Ia begitu dekat dengan Aileen sampai bisa merasakan betapa rambut wanita itu sangat harum. Bukan hanya itu, semua yang ada pada diri Aileen benar-benar harum yang menenangkan.
“Sudah, Tuan Putri.” Ujar Nauta hingga membuat Aileen segera memutar tubuhnya dan menatap Nauta heran. Yang ia lebih heran lagi adalah, Kaila tidak ada di dekatnya.
“Mana Kaila?” Tanya Aileen.
Nauta mencebikkan bibirnya, “Tidak merindukan ku sama sekali sampai mencari keberadaan Kaila?” tanyanya.
Aileen berdeham kecil, lalu sedikit membungkuk saat grup lain melintasi mereka dan sempat menyapa lewat gerakan tubuh ‘bow’. Nauta juga melakukan hal yang sama sampai seorang temannya dari grup lain menepuk bahunya dengan tatapan menggoda.
“Nikmati waktumu, Pak Ketua.”
Nauta menggelengkan kepalanya saja menanggapi itu sambil tersenyum tipis karena ya memang ia butuh waktu seperti ini dengan Aileen, jadi dia akan sangat menikmati kesempatan ini. Orang-orang tidak akan menduga kalau di Agensi, Nauta dan Aileen sulit untuk bertemu meski masih di gedung yang sama setiap kali latihan.
“Sepertinya di sini banyak yang lewat.” Ujar Aileen sambil menatap Nauta.
Pria itu melihat sekitarnya, lalu mengangguk, “Kalau kau tidak nyaman, aku bisa pergi.” Katanya.
Aileen segera menggelengkan kepalanya, “Bukan itu.” sanggahnya, “Aku masih benar-benar baru menjadi idol, jadi rasanya aku takut jadi bahan pembicaraan idol dari grup lain.” Ungkapnya.
Nauta mengerti hal itu, “Jadi, mau berbicara di tempat lain atau lain kali?” tanyanya.
Aileen meneguk ludahnya sendiri, lalu dengan beberapa pertimbangan ia mengatakan, “Bagaimana kalau bertemu di luar setelah acara?”
“Itu sudah sangat malam. Memangnya kau tidak apa-apa?” Tanya Nauta khawatir. Ia takut menyita waktu istirahat Aileen karena ia yakin kalau besok pasti wanita itu masih harus latihan seperti biasanya.
Aileen mengangguk cepat, “Aku ingin minum denganmu.” Ujarnya.
Nauta memejamkan matanya untuk menahan senyumnya, sayangnya tidak bisa. Rasanya terlalu menyenangkan mendengar Aileen mengajaknya minum bersama. “Mau minum di mana?” tanyanya setelah menetralkan dirinya dari rasa salah tingkah.
“Kau bisa menentukannya sendiri. Aku tidak tau. Nanti kabari saja lewat chat. Aku harus segera pergi.” Ujar Aileen.
Nauta mengangguk untuk merelakan Aileen meninggalkannya. Meski tak rela, tapi mereka harus segera berganti pakaian lagi untuk acara penutup nanti. Aileen kemudian melangkah pergi, tapi setelah lima langkah, ia kembali pada Nauta dan sedikit berjinjit, lalu mencium pipi pria itu.
Mendapat perlakuan seperti itu secara tiba-tiba membuat Nauta terdiam kaku untuk beberapa saat, lalu menyentuh pipinya yang dicium sembari menatap langkah Aileen. Ia benar-benar tidak lagi dapat menghentikan bibirnya berkedut untuk tersenyum. Rasanya benar-benar menyenangkan dan mendebarkan.