"Sayang, ini ayah katanya mau bicara." Elia menyodorkan ponsel miliknya. "Ata gak mau bicara sama ayah, Eyang!" tolak Permata. Zean mendengar dari balik telepon, memijat kepala yang terasa berdenyut. Tidak menyangka putrinya akan semarah itu. "Ata gak mau bicara sama kamu," ujar Elia pada putranya yang ada di seberang sana. "Coba mama alihkan ke video," pinta Zean. Tak lama kemudian ia bisa melihat putrinya yang sedang duduk di kursi makan bersama Almira. "Ata!" panggilnya. Permata melirik sekilas lalu membuang pandangan. "Halo, Ayah!" sapa Almira sambil melambaikan tangan. "Ata, itu ayah Ata!" "Enggak mau. Ata gak mau lihat ayah!'' tolak Permata. "Ata, marah sama ayah?" tanya Zean. Sama sekali tidak mendapat tanggapan. "Ayah minta maaf, ya?!" Permata abai. "Nenek, Ata mau maka

