88. Mau Adik

1003 Words

"Astaghfirullah, Mas ... bikin keget aja!" Binar menepuk pelan lengan suami yang melingkar di perut. Ia baru saja berdiri setelah membersihkan wajah sebelum tidur. "Mumpung Ata udah tidur. Jadi kita bisa berduaan," ujar Zean sambil mencium pundak sang istri yang tertutup pakaian tidur. Binar berbalik menghadap suami kemudian melihat jam yang menempel di dinding. "Kok bisa?" "Apanya?" "Kok bisa Ata tidur jam segini?" "Bisa lah. Ini 'kan udah malam, Sayang." "Tapi 'kan dia tadi udah tidur, Mas. Bisanya dia 'kan suka begadang kalau kayak gitu." "Itu 'kan biasanya. Sekarang luar biasa." Binar menatap curiga. ''Mas gak kasih dia obat tidur 'kan?" tudingnya. "Sembarangan kamu!" Zean menyentil pelan kening sang istri. "Ya enggak lah." Binar tertawa kecil. "Siapa tahu aja 'kan?! Mas peng

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD