“Kouki!” Kouki mengikuti sumber suaranya yang ternyata adalah Lucian, dia lalu segera menyembunyikan benda yang baru dia temui. “Lo ngapain di situ?” tanya Lucian. “Hah? Ah enggak, Gue Cuma lagi nyari kayanya kemarin Gue jatuhin koin Gue di sekitar sini pas nolong Lo waktu itu.” “Seberapa penting koin itu sampai Lo cari gitu?” Kouki menggaruk tengkuknya, “Itu koin keberuntunganku.” Lucian mengangguk, “Ngomong-ngomong soal keberuntungan, Pak Hendry bilang dia mau ketemu sama Lo hari jumat nanti.” “Ada apa?” Lucian hanya mengangkat bahunya, “Mungkin itu keberuntungan Lo? Soalnya beliau bilang dia ingin bicara soal perkembangan musik Lo!” “Gitu ya.” Kouki mengangguk-anggukan kepalanya. “Ya udah, Gue mau balik dulu ke rumah. Pengen istirahat,” ujar Kouki. Lucian mengangguk lalu