bc

Aku Diantara Mereka

book_age16+
1.2K
FOLLOW
4.5K
READ
goodgirl
confident
doctor
drama
mxb
office/work place
secrets
teacher
like
intro-logo
Blurb

Aira adalah gadis tomboi yang menyukai teman satu sekolahnya yaitu Sabiru. Namun Sabiru adalah pacar dari sahabatnya bernama Marcela. Saat lulus SMA, Marcela memilih kuliah di luar negeri dan memutuskan Sabiru.

Aira menemani Sabiru yang patah hati karena ditinggal oleh Marcela hingga beasiswa kuliah di Inggris ia tolak.

Akankah Sabiru bisa menerima Aira?

chap-preview
Free preview
1
Marcela mulai meneteskan air mata "Aku benar-benar bodoh, bisa terkecoh dengan topeng sahabatku sendiri ha ha ha" Marcela menertawakan dirinya sendiri dengan keras. "Aira, aku tidak menyangka kamu bisa merebut kekasihku!" Teriak Marcela. Seluruh orang yang ada di aula sangat terkejut dengan penuturan Marcela, semuanya tidak pernah menyangka bahwa Aira akan merebut Sabiru dari sisi Marcela, bahkan Aira adalah sahabat baik Marcela. Aira sungguh tega dan kejam. Aira kamu menusuk dari belakang Aira kamu sangat tega Mereka adalah sahabatku sendiri Aira kamu adalah pelakor. Semua orang yang berada di aula menghujat Aira dengan perkataan yang tajam dan kotor. Aira sedih, ia menundukkan kepalanya kebawah sambil menahan air mata yang sedari tadi berdesakan ingin keluar. "Bukan begitu". Dengan suara bergetar Aira berusaha sekuat tenaga untuk menjelaskannya. Tapi semua orang malah mengejeknya semakin keras. Sudut bibir Marcela tertarik keatas "Rasakan Aira. Ini akibatnya kamu berani merebut Sabiru dariku, tidak ada kata teman diantara kita sekarang" kata Marcela dalam hati. Aira menatap Sabiru, berharap dirinya mengatakan satu atau dua kata untuk menyangkalnya, membantunya menjelaskan kepada seluruh teman-teman yang ada disini. Namun Sabiru hanya diam di kursi sambil menundukkan kepalanya. Apakah tidak ada sesuatu tindakan yang bisa kau lakukan? Apa tidak ada usaha untuk menjelaskan? Mengapa kau diam saja? Apakah kau masih mencintaiku?. Menatap Sabiru yang diam saja Aira pun menyerah. Ia sudah tidak kuat lagi, segera Aira menegakkan tubuhnya. "Marcela maaf" kemudian Aira berlari menuju keluar aula. Pergi dari lautan manusia yang sekarang menyalahkannya. Aira pergi tanpa menjelaskan apa-apa. Percuma, toh tidak ada orang yang akan mempercayainya. 000 2 bulan sebelumnya. Di salah satu butik kebaya terkenal di kota Surabaya Aira mencoba berbagai macam model kebaya untuk digunakan pada hari wisuda S2 nya. "Bagus sayang, modelnya modern tapi kesan tradisionalnya masih ada". Kata Ibu memuji penampilan Aira di cermin. Aira menatap dirinya di depan cermin, kebaya ini pas melekat di tubuh indahnya, apalagi tinggi badannya yang hampir mencapai 170 cm, membuat tubuh Aira bak model catwalk fashion week. Aira tersenyum tak sia-sia ia ikut gym beberapa tahun ini. Ia cukup puas dengan bentuk tubuh yang ia dapatkan. Sabiru datang menghampiri Aira dari belakang, ia membalikkan tubuh Aira menjadi menghadap Sabiru. Sebuah bros besar dimana bagian tengahnya berbentuk permata seperti telur merpati, dengan lembut Sabiru sematkan di tengah kebaya bagian daadaa Aira. Kilau Bros tersebut menambah kesempurnaan penampilan Aira. "Perfect" kata Sabiru. Pipi Aira menjadi merah karena malu, Sabiru jarang memuji, tapi kali ini Sabiru memujinya itu berarti Aira benar-benar cantik. "Ya udah aku pilih yang ini aja ya". Aira memutuskan memilih baju itu untuk digunakan pada acara wisudanya minggu depan. Setelah ganti baju, Aira ingin membayar baju kebaya tersebut tapi ternyata sudah dibayar oleh Sabiru. Memang Sabiru sering sekali membelikan Aira baju atau aksesoris lainnya, Sabiru begitu royal terhadapnya, jadi Aira tidak berpikir banyak. Kemudian Sabirupun mengantarkan Aira dan ibunya pulang. Di tengah perjalanan Aira bertanya pada Sabiru "Sayang kamu minggu depan datangkan ke wisuda aku?" Tanya Aira. "Pasti, aku udah minta cuti kok" Jawab Sabiru. Aira senang, karena semenjak Sabiru bekerja di rumah sakit yang baru, kini ia semakin sibuk, bahkan hari minggu pun sering lembur karena ada operasi dadakan. Sehingga mereka jarang bertemu. Sabiru kini bekerja sebagai dokter kandungan ( obgyn ) di RS. Permata Sehat Surabaya. Sebagai dokter muda, di tempat rumah sakit yang baru ini adalah wadah untuk mengejar karier yang menjanjikan. Selain rumah sakit yang cukup terkenal, disana juga terdapat beberapa dokter senior yang bisa memberikan ilmu tambahan dari pengalaman mereka. Mengenai gaji juga sangat memuaskan. Sehingga Aira selama ini tidak pernah mengeluh kesibukan Sabiru, meskipun dalam hati ia ingin Sabiru lebih banyak meluangkan waktu untuk dirinya. Aira tidak boleh egois, ia tahu dokter adalah cita-cita Sabiru sehingga Aira selalu mensupport Sabiru. Disamping itu dia juga bisa mengejar cita-cita nya menjadi seorang guru. 000 Seperti biasanya, hampir setiap hari ketika pulang mengajar di sebuah SMA Negeri Surabaya, Aira menyempatkan diri untuk mengunjungi rumah sakit tempat Sabiru bekerja, hanya sekedar makan siang bersama. Dengan kesibukan mereka masing-masing keduanya berusaha memelihara kemesraan dengan berbagai cara. Aira mengendarai motor matic kesayangannya menelusuri jalanan kota yang padat. Di perjalanan ia mampir ke tempat makan masakan Padang kesukaan Sabiru. Aira memesan menu rendang untuk Sabiru dan kikil untuknya sendiri. Sampai dirumah sakit sudah lewat pukul 2 siang. Memang terlambat untuk makan siang tapi biasanya Sabiru menunggu Aira untuk makan bersama. "Halo Bu guru..." Sapa manis dari Novan ketika berpapasan dengan Aira. Novan adalah teman sesama dokter di RS. Permata Sehat Surabaya, Sabiru cukup dekat dengannya dan dia juga mengetahui jika Aira adalah kekasih Sabiru. "Selamat siang oppa dokter" Sapa balik Aira. Itu adalah sapaan yang hanya diketahui oleh Aira dan Novan, bahkan Sabiru sepertinya tidak tahu karena Novan akan memanggil nama jika bertemu Aira begitupun dengan Aira, juga akan memanggil nama jika ada Sabiru. Aira sengaja memanggilnya Oppa dokter karena Novan sungguh ganteng seperti Oppa idol Korea. Tidak seperti Sabiru yang perawakannya tinggi besar namun berkulit sawo matang khas pria Indonesia. Aira berjalan melewati Novan dan kemudian mengetuk pintu ruangan Sabiru, memastikan dulu apakah ada pasien atau tidak. "Masuk" suara Sabiru dari dalam. Aira kemudian bergegas masuk karena seperti Sabiru sedang tidak ada pasien. "Nih aku bawakan Nasi Padang kesukaan kamu". "Oh ya?" Sabiru segera melepas jas putihnya dan cuci tangan, ia sudah lapar sekarang mendengar Aira membawakan Nasi Padang membuat Sabiru semakin lapar. Keduanya makan bersama sambil bercanda, Sabiru suka dengan sikap Aira yang seperti ini, periang dan ceria. Membuat lelah Sabiru menjadi hilang setelah bertemu Aira. "Oh ya aku punya sesuatu buat kamu" Sabiru kemudian menuju laci meja kerjanya bagian bawah, ia mengeluarkan sebuah kantong kertas "Ini buat kamu". "Apa ini?". "Buka aja". Dengan semangat Aira membukanya, ternyata adalah sebuah tas selempang warna rose gold. Senada dengan warna kebaya wisuda Aira. "Suka?" Tanya Sabiru. "Suka... Terima kasih banyak, tapi bulan kemarin kamu sudah belikan aku tas". "Aira, please. Jangan suruh aku berhenti membelikanmu benda-benda seperti ini. Aku ingin kamu bahagia dan tentunya selalu cantik". Ucap Sabiru sambil membelai pipi Aira. Itulah sifat Sabiru, entah mengapa semenjak berpacaran dengan Aira, Sabiru tak bisa menekan keroyalannya untuk memberikan semua yang terbaik untuk Aira, entah itu pakaian, sepatu, tas ataupun perhatian dan kasih sayangnya. Mungkin karena Sabiru mengetahui jika Aira pernah berkorban untuk dirinya, meninggalkan kesempatan beasiswa kuliah di Inggris hanya untuk menemani Sabiru yang sedang depresi karena putus cinta. Maka dari itu Sabiru berusaha memberikan semua yang terbaik semampunya Sabiru pada Aira. "Ya lebih baik lagi ditabung". Ucap Aira pelan. "Aku ngerti, don't worry baby". Ucap Sabiru sambil mencium pipi Aira sekilas. Setelah makan siang Aira pamit pulang kerumah. Sedangkan Sabiru makasih tetap di rumah sakit karena nanti sore ada jadwal operasi cesar. "Bro besok gue ikut makan siang bareng dong. Titip makanan ke Aira sekalian. Bosen nih masakan kantin" pinta Novan pada Sabiru. Setelah melihat Aira pulang segera Novan pergi ke ruangan Sabiru. "Ngapain sih lu, ganggu orang pacaran tau gak" tolak Sabiru. "Sekali kali bro, seminggu dua atau tiga kali aja. Lagian elu juga pernah mau diajakin makan di kantin". "Gue kan udah dibawain pacar gue makanan, ngapain gue makan di kantin". "Mangkanya gue gabung dong, biar makannya gak sendiri lagi". "Mangkanya elu cari pacar dong". "Kalau Aira boleh gak?". "Gue bunuh loe".

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dinikahi Karena Dendam

read
206.2K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Siap, Mas Bos!

read
13.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
190.6K
bc

My Secret Little Wife

read
98.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.6K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
15.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook