"Efek ditolak Alleta gitu banget, ya?" celetuk Bima mengundang perhatian Rama dan Gara. Ketiga laki-laki itu tengah berada di kediaman Gara saat ini. Mereka memang sengaja langsung ke rumah Gara yang memang cukup sepi daripada harus pulang ke rumah. Mereka ingin istirahat setelah pulang dari berkemah bukan diomeli oleh sang ibu setiap waktu. Rama mengubah posisinya menjadi duduk. Dia memandang serius sang sahabat yang tengah memakan bolu yang dia ambil dari kulkas milik Gara. "Maksud lu apa?" tanya Rama keheranan. Bima menoleh ke belakang, laki-laki itu memang duduk di lantai. Sedangkan Gara dan Rama berada di atas kasur. Bima menelan bolunya sebelum menjawab. Dia sempat terdiam mengingat wajah keruh Rion saat berada di dalam bus tadi. "Muka Rion noh lesu banget kayak suami nggak dape

