= 1 =

1252 Words
Raja Ampat, Papua, Indonesia 12 Mei 2178 Aku mengerjapkan mataku berkali-kali ketika layar LED transparan di hadapanku menampilkan sebuah tampilan sukses lalu menguap lebar-lebar ketika akhirnya merasa lega karena proyekku kini telah selesai total.  Lebih tepatnya satu proyek individu. Proyek yang lain tentu tidak dihitung. Kulihat jam dinding di sisi kananku sudah menunjukkan pukul 3.40. Dini hari. Sedikit meregangkan otot yang mulai kaku, akibat terlalu lama duduk di depan layar kompiter, aku lantas bangkit dari kursi untuk bergegas ke kamarku. “Apa yang anda butuhkan, Nona?” Aku sedikit berjengit kaget ketika suara robot itu memasuki pendengaranku. Ah, itu Panda. Bisa-bisanya aku lupa dengan Maid-Bot satu itu untuk memberitahunya soal jadwalku hari ini. “Tidak, Panda. Aku hanya ingin beristirahat. Jika aku membutuhkan sesuatu aku akan mengabarimu. Kau kembali ke mode siaga saja, dan tetap awasi seluruh mansion.” ucapku pada akhirnya, lalu mengambil minuman dalam lemari pendingin tak jauh dari meja kerjaku. “Baiklah, Nona. Selamat malam dan selamat beristirahat.” Aku hanya terkekeh pelan mendengar jawabannya. Terkadang Maid-bot satu itu lupa kondisi siang dan malam karena jadwalku yang tidak beraturan. Atau entah diriku yang memang tidak bisa mereset sistemnya dengan baik. Kembali melangkahkan kakiku menuju kamar, aku pun meletakkan sidik jariku tepat di tengah-tengah pintu geser di hadapanku. Pintu dihadapanku tengah sibuk memindai sidik jariku untuk beberapa saat hingga lampu hijau menyala tanda akses telah dibuka. “Access Approved. Welcome back, Miss Gabriel.” Aku mengacuhkan sapaan itu karena sibuk menguap dan berjalan menuju tempat tidurku. Membuang kaleng kosong bekas minumanku tadi ke tempat sampah, kemudian langsung menghempaskan tubuhku ke kasur. Disaat seperti ini rasanya kasurku menjadi tempat paling nyaman di dunia. Badanku yang tadinya merasa kaku dan cukup nyeri di beberapa bagian, perlahan merasakan kenyamanan. “Aku bahkan baru sadar tidak tidur dua atau tiga hari.” gumamku pelan ketika melihat layar LED yang menampilkan kalender di nakas sebelah kanan kasurku.  Mataku mengerjap pelan sembari bergulat kecil diatas kasur demi mencari posisi paling enak untuk segera tidur dan pergi ke alam mimpi. BIP … BIP … BIP Aku yang baru saja menutup mataku dalam sepersekian detik, seketika langsung terbangun dari kasurku ketika mendengar bunyi ponselku yang menandakan adanya pesan masuk. Pesan khusus, lebih tepatnya.  “Open my message, Lion.” Perintahku cepat pada Maid-Bot yang ditempatkan khusus di kamarku sambil menjetikkan jariku untuk mematikan lampu kamar. “Okay, Miss.”  Dan, sepersekian detik kemudian keluar sebuah layar dari balik tembokku dan menampilkan layar LED transparan di dinding kamarku dengan wajah seseorang di situ. Ahh, itu salah satu anggota asosiasi dunia bawah yang kujalani saat ini. Namanya, Grevio. Seorang pria dengan pola pemikiran yang selalu tidak sinkron dengan keputusanku dalam asosiasi karena menganggap ideku selalu konyol, gila dan individualis. Dia sendiri berharap asosiasi saling membantu, ungkapnya. Dan bagiku itu jauh lebih tidak masuk akal. Sejak kapan sesama Hacker saling bekerja sama, bukan? “Gabriel … asosiasi hari ini mengadakan rapat khusus. Untukmu, sebenarnya. Sedikit banyak mereka menyinggung keterlibatan dirimu yang hampir tidak pernah hadir sama sekali dalam rapat sebagai anggota asosiasi. Mereka mulai mempertanyakan eksistensimu dalam dunia bawah karena nyatanya akhir-akhir ini kau selalu bekerja sendirian dan tidak pernah membantu anggota lain dalam melaksanakan sebuah misi. Kau tahu sendiri kita memiliki peraturan baru untuk setidaknya bekerja sebagai tim. Tapi, melihat sepertinya kau tetap dengan ideologimu soal individualism, akhirnya keputusan akhir asosiasi adalah mereka memutuskan untuk mengeluarkanmu dalam jejeran anggota mulai hari ini. Semua aksesmu akan segera dicabut secepatnya.“ Dan layarpun menjadi transparant kembali. Aku terdiam selama beberapa menit ketika perlahan layar LED tersebut telah kembali ke tempat semula setelah menampilkan pesan video dari Grevio. “Cih … b******k! Berani-beraninya mereka mengeluarkanku tanpa persetujuanku, mereka piker mereka siapa, b*****h sialan.” desisku kesal sembari bangkit untuk duduk di pinggir kasur. Seketika rasa kantukku menghilang dan berganti menjadi emosi.  Aku yang mendirikan organisasi itu dari minus, berjalan seorang diri hingga akhirnya mulai merangkak naik dalam persaingan asosiasi dunia bawah lainnya dan kini aku yang dikeluarkan hanya karena alasan klise, individualis? Sialan! Mereka butuh pelajaran ekstra rupanya … “Lion! Call Vaea! Now!” sentakku sembari membuka laci di sebelah kasurku lalu segera memakai gelang khususku yang dilengkapi S-chip di kedua tangan untuk kebutuhan pekerjaan yang jauh lebih simple karena bisa dibawa kemana saja. “Okay, Miss.” Aku langsung menjentikkan jariku, dan lampu kembali menyala. Cukup silau dan membuat mataku cukup merasa sakit karena mau tidak mau aku kembali gagal mendapatkan jam istirahat yang cukup. Lihat saja. Jika ini selesai, aku akan tidur 24 jam kedepan dan siapapun yang kembali mengusik, aku akan membunuhnya detik itu juga. Aku lalu mengatupkan kedua telapak tanganku seperti saat berdoa lalu membukanya lebar-lebar dan tampillah 4 layar LED transparan mengelilingiku. Layar satu menampilkan akses untuk masuk ke organisasi. Aku pun mengetikkan username dan passwordku untuk login. Kemudian mataku beralih menuju layar LED kedua. Di sana menampilkan panggilan terhubung untuk Vaea. Salah satu orang kepercayaanku. Vaea Ernestine, dia adalah tersangka pembunuhan belasan guru di Surabaya, Jawa Timur, pada hari pengesahan dan pelantikan 10 April 2175. Ditangkap dan dituduh memiliki kelainan mental atau disorder yang membuat dirinya tak menyangkal kalau itu adalah kesalahannya. Rencananya dia akan dieksekusi di pulau Bangka Belitung pada 13 Juni 2176 , tetapi dengan kemampuanku kapal tersebut meledak di tengah perjalanan dan dia berhasil kuselamatkan. Dan hingga detik ini aku biasa menggunakan dirinya untuk keperluan lapangan jika, darurat. Aku kembali memfokuskan mataku ke layar LED ketiga yang menampilkan susunan blueprint ruang organisasi. Sementara, layar keempat menampilkan daftar anggota organisasi yang kini masih terdaftar berstatus aktif dan semi-aktif. Semi-aktif adalah tanda prestasi tiap hacker. Jika proyeknya baru menyentuh angka 100, dia akan dikatakan semi-aktif. Diatas itu, ia akan menjadi aktif. Aku tak lama kemudian berhasil login dan langsung menghubungi ketua organisasi. Sedikit banyak bersyukur karena mereka belum memblock aksesku untuk masuk. Atau, jika itu memang sudah terjadi … bisa kupastikan mereka tinggal nama detik ini juga. Aku tidak bodoh untuk membiarkan anak baru mengerti seluk beluk asosiasi 100%. Setidaknya aku masih memilki key master untuk ini. Aku kemudian fokus dengan layar blueprint organisasi. Sedikit menyeringai ketika mempersiapkan sebuah coding istimewa khusus untuk mereka yang berani berurusan denganku. Sebuah kejutan coding yang tak akan terlupakan. Layar kedua lantas berubah warna dan seketika menarik perhatianku ketika layar tersebut menampilkan sosok Vaea yang tengah duduk di sebuah ruangan berdarah dan mengunyah permen karet dengan santai dan sedikit menyeringai.  Cih, makhluk satu ini, terkadang tak memikirkan penampilannya sendiri. “V, aku punya tugas baru untukmu. Aku akan kirim data orang yang harus kau atasi, paham? Jika lebih cepat, itu jauh lebih bagus. Aku akan menaikkan bayaranmu.” perintahku datar sembari mengirim sebuah file ke Vaea. “Aku membenci intonasimu ketika memerintahku, tapi aku akan memaafkanmu karena kau membayarku. Jadi, apa yang harus aku lakukan? Easy, Medium or Hard?”  balasnya tak kalah datar setelah mengeluh lebih awal. Well, dia memang seperti itu. Ah ya, Easy, Medium dan Hard ini adalah kode kami berdua. Khususnya untuk dia yang melakukannya. Jadi kode tersebut maksudnya adalah Easy ; Luka ringan, bisa dikatakan hanya patah tulang di bagian tertentu.  Medium ; Luka berat yang skalanya mencapai cacat seumur hidup dan Hard ; Bunuh atau sebut saja mati. “Terserahmu.” sahutku malas pada akhirnya. Toh, kalaupun anggota organisasiku mati di tangannya tiak merugikan apapun padaku. Justru mereka yang rugi. Dan kulihat Vaea hanya menyeringai senang. Well, siapa yang tidak senang? Dia diberi mainan dengan kendali total penuh ada pada keputusannya sendiri. “Okay, siapa kali ini targetku?” sergahnya terlihat bersemnagat. Aku hanya menyeringai tanpa dosa. “Ketua Organisasi Hacker dunia bawah.” ElHacker Wikipedia's corner: = LED transparent : Sebuah layar computer yang transparan. Berbeda dengan layar computer di masa kini. = Maid-Bot : Robot pembantu yang sistemnya mirip seperti Siri/Alexa namun dengan versi yang lebih canggih, karena bisa diupgrade berupa bentuk robot manusia, atau bisa dibiarkan hanya sebagai asisten suara saja. = S-chip : Sebuah kartu chip yang mirip dengan LED transparent, tapi versi mini dan bisa dibawa kemana saja. NB : All of this part is fiction! Ini hanya fiktif belaka. Semua nama sistem, hanya rekayasa!
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD