Karena Kamu Spesial

563 Words
Jam sudah menunjukkan pukul 21.00 WIB artinya jam jaga Rara sudah selesai. Rara tengah sibuk merapikan tas dan lokernya. "Tumben dok udah langsung mau pulang,"Nina yang melihat Rara tidak seperti biasanya bertanya penuh penasaran. "Iya ada perlu Nin,"duluan ya. Memang tidak biasanya Rara pulang tepat waktu biasanya dia masih akan membaca ulang laporan yang dia tulis hari ini, atau kalau memang kondisi sedang sibuk dia akan membantu menangani pasien. "Aman Ra.... sana buruan pulang,"Nandrika yang sedari tadi melihat Rara gelisah malah tambah menggodanya. "Apaan sih kak,"Rara menjadi tak enak hati "Udah buruan pulang keburu dia nyampek sini," "Iya ini mau pulang,"Rara melangkah mantap menuju mesin absen. "Duluan ya semua,"sapa Rara melewati petugas jaga malam ini. Rara merasa sedikit aneh dengan jadwalnya, akhir-akhir ini dia lebih sering mendapatkan giliran jaga siang. Padahal sebelumnya dia lebih banyak mendapat giliran jaga malam, terutama jika mendekati long weekend. "Udah siap pulang?"tanya laki-laki yang tiba-tiba saja muncul dihadapan Rara. Rara yang terkejut reflek mundur menghindar. Satu detik kemudian Rara sudah dapat menguasai diri lagi. Dilangkahkan kakinya mantap untuk pergi dari tempat itu. "Dokter Rara, boleh kan hari ini saya antar anda pulang?"tanya Aska yang lebih mirip perintah pada dasarnya, karena tangan Rara sudah cekal dengan kuat. "Maaf jam jaga saya sudah lewat. Jika anda perlu tindakan medis, rekan kerja saya yang lain akan dengan senang hati menolong anda. Permisi," Rara mencoba melepaskan genggaman tangan Aska. "Aku cuman mau nganter kamu pulang Ra, nggak lebih,"Aska membuka percakapan "Terima kasih niat baik nya, tapi maaf saya bisa pulang sendiri,"Rara menolak sopan "Kamu beneran nggak mau aku anterin pulang?"Aska menanyakan ulang Rara tampak berfikir sejenak, mengingat kembali kejadian lalu yang berujung keributan. "Terserah kamu aja,"Rara menyerah Sekarang Rara sudah duduk dengan nyaman di bangku belakang mobil Aska. Kadang Rara tidak habis fikir dengan jalan pikiran Aska. "Entah lah...," batin Rara "Gimana kerjaan kamu hari ini?"Aska membuka percakapan. "Lancar,"jawab Rara singkat. Suasana menjadi hening kembali. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Rara baru menyadari bahwa Aska masih menggunakan jas lengkap saat menjemputnya. "Kamu baru pulang juga?"Rara memecah keheningan. "Iya.. hehehe,"Aska tersenyum lebar menjawab "Kenapa sih kamu harus repot-repot juga, toh kan kita nggak kenal,"Rara masih tak habis pikir "Ya karna aku mau aja Ra. Aku mau kenal kamu," "Buat apa juga Ka?"Rara bertanya frustasi "Karna aku mau nikahin kamu,"jawaban Aska telak Hening dan canggung memenuhi sisa waktu mereka sampai akhirnya mobil Aska berhenti di depan kost Rara. "Aku nggak maksa kamu buat jawab sekarang Ra. Tapi at least kasih aku kesempatan buat ngenal kamu lebih jauh,"pinta Aska "Aku nggak tau apa yang kamu cari, aku masih nggak habis pikir apa yang bikin kamu sampai kayak gini"Rara frustasi "Karena kamu spesial Ra buat aku," "Come on, nggak ada yang spesial Ka dari aku," Rara menatap tak percaya "Bagi ku kamu spesial,"jawab Aska mantap. "Trima kasih atas tumpangannya hari ini,"Rara bergegas masuk ke kost "Ra, besok aku boleh jemput kamu lagi kan?"Aska menatap penuh harap "Terserah kamu,"Rara segera berlalu sambil masih bingung memikirkan kejadian akhir-akhir ini. Rara sempat mengintip dari jendela kamarnya untuk memastikan apakah mobil Aska masih terparkir di depan. Aska masih nampak menatap ke arah kost Rara sambil bersandar di mobilnya. Cukup lama sampai akhirnya Aska masuk ke mobil dan melaju pergi.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD