Bab 1 calon pengantin
" Bagaimana ini suamiku, apa yang harus kita perbuat sekarang." Ucap seorang wanita tua yang tengah berdiri diatas balkon ditemani oleh suaminya. Nama wanita tua itu linda Hendrawan, usianya kini sudah 54 tahun. Cuaca malam itu cukup dingin. Namun sayang sekali tak mampu mendinginkan kegelisahan dalam hatinya. Udara sejuk serta pemandangan indah pun. Seaka tak mampu mengubah suasana hatinya.
Malam itu suasana malamnya gelap sekali. Di langit tiada satu pun bintang yang biasanya menerangi malam dengan cahaya indahnya. Seakan membawa pertanda bahwa hari itu akan terjadi sesuatu yang buruk.
" Ya mau bagaimana lagi, terpaksa kita harus membatalkan pernikahan ini!. Memangnya bisa apa lagi?" ucap pria itu begitu enteng. Terlihat pasrah dengan keadaan. Tapi harinya terasa sakit saat membayangkan keuntungan dari pernikahan putrinya. Bagaimana tidak, seorang pria muda nan tampan. Datang untuk melamar putrinya. Bukan hanya tampan, tapi juga sosok penguasa dalam kerajaan bisnis dikawasan asia. Bahkan nama calon mantunya itu bertengger di urutan sepuluh besar. Orang paling kaya dan terpandang di dunia. Bagaimana mungkin dirinya rela? Tentu saja tidak.
Tapi sayangnya, pria tua itu tak bisa melakukan apapun. Sebab putrinya lari entah kemana.
Nama lelaki tua itu adalah Jefry Hendrawan, usianya 6 tahun diatas Linda . Ya tampang jauh dari kata good looking. Sudah badanya pendek, gemuk, buncit, kepalanya besar, mukanya bak lelaki pemuja s**********n wanita. Seorang pria tua penjahat kelamin.Pokoknya satu kata untuk sosok ini " jelek", begitulah kira - kira.
Linda tiba- tiba memasang wajah yang tak enak untuk dipandang. Ia menatap suaminya dengan tajam lalu berseru " sembarangan saja kamu kalau ngomong. Pokoknya ya suamiku hal yang begitu baik begini tak boleh kita lewatkan. Asalkan kamu tahu ya suamiku, keluarga kita bisa menjalin hubungan kelurga Hendrawan yang terhormat. Bagaikan berkah dari kehidupan kita yang lalu. Jadi kita tak boleh melepaskan kesempatan ini. Coba bayangkan suamiku, seberapa sukses dan berpengaruhnya kita dimasa depan dengan adanya dukungan dari keluarga itu" Omel Linda kepada suaminya yang tampak menganggap remeh masalah ini.
" Ya ya kamu benar istriku, kalau sampai putri kita menikah dengan keluarga Wijaya.Kita memang akan sangat beruntung, perusahaan kita juga akan semakin jaya dan kita akan semakin disegani dikalangan atas." Jawabnya menyetujui perkataan sang istri.
Akan tetapi, tatapannya berubah. Kalau tadi mukanya berseri- seri, sekarang jadi amat masam.
Jangan
" Brakkkk" suara hentakan kaki lelaki tua buncit dengan keras.
" Dasar gadis sialan, anak durhaka, tidak bisakah dia menjadi gadis penurut sekali saja?. Kenapa dia selalu memberontak,
lihatlah sekarang saja kita berdua tidak tahu kemana dia menghilang. Mengapa aku punya anak tak berbakti seperti dia?." Omel lelaki tua buncit itu sambil menahan emosi.
" Sekalian saja dia tak usah balik lagi ke rumah ini. Biarkan saja dia berkeliaran entah dimana selama - lamanya" timpal Jefry kesal.
Sadar bahwa suasana hati sang suami tidak baik. Linda yu angkat bicara" Suamiku,
sekarang pun kamu marah sampai urat - urat tubuhmu pecah pun, masalah ini ngak akan bisa selesai begitu saja. Hal yang harus kita pikirkan saat ini adalah bagaimana cara yang harus kita lakukan. Bagaimana caranya supaya pernikahan ini tetap terlaksana, suamiku kita tak boleh melepaskan kesempatan emas ini." Katanya dengan nada tegas, membuat sang suami diam seketika.
" Entah bagaimana pun caranya, aku tak boleh diam saja melihat kesempatan emas ini terbuang begitu saja. Apapun dan apa saja yang harus dilakukan, akan ku usahakan semaksimal mungkin. Demi kejayaan dan kehidupan sejahtera dimasa depan" Celotehnya dalam hati.
" Iya iya aku tahu istriku...memangnya aku ngak mengerti apa artinya buat kita. Tapi kita bisa apa lagi?, kita hanya punya satu orang putri saja, dan itu pun sudah hilang entah kemana. Sudah banyak orang yang sengaja ku sewa untuk melacak keberadaan anak durhaka itu. Namun sampai hari ini belum ada kabar yang mengatakan bahwa mereka berhasil menemukan anak itu. Lalu katakan padaku, apa yang harus kita lakukan. Sementara pernikahan itu harusnya berlangsung dua minggu lagi.
" Hemmmm..." Linda berdehem dengan nafas berat. Biar bagaimana pun yang dikatakan oleh suaminya adalah fakta. Mereka hanya memiliki satu anak gadis saja dan sekarang anak gadisnya pergi entah kemana.
" Ahaa....aku ada ide," Kata Linda secara tiba -tiba hingga membuat Jefry suaminya terkejut.
" Apa - apaan sih kamu, kalau mau ngomong biasa aja suaranya?. Kamu mau buat aku mati berdiri ya, jantung tuaku ini hampir copot tahu. Omel jefry kepada sang istri dengan nada kesal.
" Hehehehe....suamiku tiba- tiba aku terpikir satu ide cemerlang. Dengan ini pasti masalah kita dapat teratasi, aku jamin itu akan berhasil." Ucap linda wanita tua licik itu sambil menyeringai.
"Oh ya ....coba katakan ide apa yang kamu punya?" jawab Jeffry penuh antusias.
" Kamu lupa ya, kan beberapa hari yang lalu kita membawa seorang gadis dari tepi pantai. Mengapa tidak kita gunakan saja dia?.
Dengan begitu masalah kita saat ini akan selesai dan kebahagiaan dan kejayaan perusahaan kita dimasa depan akan terwujud" Linda menjelaskan rencana liciknya. Senyum penuh tipu muslihat itu terbit dibibir keriputnya.
" Linda ohhh Linda,betapa pintarnya dirimu. Kamu memang wanita yang paling pintar, kalau tidak bagaimana mungkin kamu bisa sampai posisimu sekarang" gumamnya dalam hati. Senyum liciknya masih terbit dengan cerahnya.
Mendengar rencana istrinya, jefry langsung memisingkan matanya. Kemudian ia berkata" Tidak...tidak boleh, bagaimana kamu membiarkan gadis itu menjadi pengganti Luna. Kalau sampai ketahuan oleh mereka, bisa habis riwayat kita. Bahkan kita tak akan tahu bagaimana kita mati. Pokoknya kamu singkirkan pemikiranmu itu jauh- jauh." Ucapnya kepada istrinya penuh penolakan dan pandangan tidak suka kepada istrinya.
" Dasar wanita tua sialan, bagaimana mungkin aku setuju menyerahkan gadis itu kepada lelaki lain. Aku kan belum pernah menyentuhnya, bagaimana mungkin aku rela dengan rencanamu. Lagian bukankah aku yang menemukan dan membawa gadis cantik itu. Jadi atas dasar apa kamu yang menggunakan dia?" ungkapnya di dalam hati.
" Lebih baik kamu singkirkan pikiran m***m mu itu Jefry Lee. Jangan kira aku tidak tahu rencana busuk yang sedang kau simpan di otakmu. Gadis itu tetap akan kita gunakan untuk tujuan besar kita. Kamu tenang saja, kamu hanya perlu duduk tenang, biar aku yang urus semuanya. Lagian pihak keluarga Wijaya tak pernah bertemu dengan Luna, jadi bagaimana mungkin mereka sadar kalau kita mengganti pengantinnya." Omel Linda emosi ketika menyadari tatapan m***m suaminya saat membahas gadis yang mereka bawa beberapa hari yang lalu.
" Lagian kata dokter, setelah gadis itu siuman, dia akan hilang ingatan. Dengan begitu akan semakin mempermudah kita untuk melancarkan rencana kita. Hal yang harus kita lakukan saat ini adalah mencuci otak gadis itu. Serta menanamkan keyakinan kepadanya bahwa kita berdua adalah orangtuanya. Sudah kamu ikutin saja apa kataku, kamu mau kan. Perusahaanmu lebih maju dan keluarga kita semakin populer serta punya pengaruh di kota ini? ucap Linda menyakinkan. Suaminya.
" Dasar tua bangka sialan, b******n busuk bau tanah. Kamu pikir aku ngak tahu hal jijik apa yang kamu rencanakan. Pasti kamu akan jadikan gadis itu sebagai alat pemuas nafsumu. Kamu kira aku ngak tahu, kalau selama ini kamu bermain gelap dengan para gadis murahan itu. Kalau bukan karena semua saham milikku belum cukup. Sudah lama aku berniat menendang- mu dari rumah ini. Dasar b******n tua tidak tahu diri. Sudah tua malah suka main daun muda dan menganggap aku layaknya seongok sampah. Awas saja kamu Jeffry, kamu akan membayar rasa sakit ku ini." Batin Linda berusaha tidak mencabik-cabik pria tua yang adalah suaminya.
