13

1629 Words

Akhirnya tiba juga hari dimana aku akan naik jabatan ke posisi tertinggi, CEO. Ibu begitu senang dan bangga ketika ayah menceritakannya semalam di meja makan. Arini juga sama halnya dengan ibu, senang mempunyai kakak yang bisa diandalkan keluarga apalagi anak sulung. Sementara karir hidupku menjadi CEO, Arini yang mengambil kuliah lagi untuk menjadi dokter spesialis paru-paru itu terus berusaha menyingkat kuliahnya. Yah, kami sukses di umur kepala dua berkat pendidikan keras dari ayah dan ibu. Arini memilih menjadi dokter atas saranku, memilih SMA jurusan Ipa itu juga atas saranku meskipun awalnya aku ragu untuk menyarankannya. Tetapi akhirnya dia berminat juga buat jadi dokter. Ayah dan ibuku yang dulu sama-sama seorang CEO itu memberi perlakuan tegas atas pendidikan kami. Tak ada hari

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD