BAB 5 : BERJUMPA LAGI (REVISI)

1106 Words
SELAMAT MEMBACA  ****  RARA POV Ku matikan alarm yang menggema diatas nakas, lalu bangun dan membersih kan apartemen ku. Inilah rutinitasku setiap pagi. Lalu kulihat jam sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi Aku pun segera bergegas mandi lalu bersiap - siap untuk pergi kerja. "Awww," aku lupa tanganku terluka karena kejadian semalam. Entahlah apa yang akan kulakukan jika aku bertemu lagi dengan dia, tapi semoga saja aku tidak bertemu lagi dengannya. Pria sombong seperti es tanpa ekspresi, tapi memang tidak bisa kupungkiri bahwa di adalah pria yang tampan. Tapi kalau mengingat sikapnya, membuat aku bergidik ngeri.  Baiklah setelah menyelesaikan sarapan pagiku, aku harus segera berangkat kerja. *** Ruang kerja Disinilah aku sekarang bergulat dengan tumpukan berkas - berkas yang tak terhitung jumlahnya. lalu tiba - tiba pintu terbuka dan munculah pak Jono dari balik pintu. Dia adalah ketua dalam divisiku . "Nona Sera siang nanti kamu akan berangkat ke Trancargo Hotel, untuk membicarakan kerja sama kita soal tour wisatawan China tahun ini," ucap pak Jono tiba - tiba. Aku pun hanya melongo karena setahuku tugas untuk mengurus para wisatawan tahunan dari China yang akan berlibur Indonesia bulan depan bukan lah aku tapi Sari temanku di Divisi lain. "Bukannya harusnya Sari Pak?" tanyaku. "Iya memang seharusnya Nona Sari tapi, Nona sari tidak bisa mengurusnya karena dia ada kerjaan mendadak dan harus pergi ke Bandung selama seminggu." "Ya Pak nanti saya yang akan berangkat ..." "Oiya hampir lupa, karena ini adalah urusan penting. Ingat jangan membuat kecewa client kita, karena client kita kali ini adalah Trancargo hotel, dari Trancargo Company. Kita harus membuat kesan sebaik mungkin dengan pihak mereka. Jadi jangan sampai membuat kesalahan sedikit pun." Ucapnya tak terbantahkan. "Lalu saya harus berangkat kesana kapan dan dengan siapa Pak?" "Kamu tenang saja, semua sudah diurus. Berkasnya sudah saya siapkan, kamu pergi kesana bersama Aryo, Dino dan Tika." "Baiklah kalau begitu, saya akan menghubungi tim saya dalam tugas ini," ucapku tersenyum. "Ya, kupercayakan tour besar tahun ini kepadamu. Selamat bekerja." ucap pak Jono sembari pergi meninggalkanku. Kemudian aku pun mengadakan rapat dadakan dengan timku dalam tugas kali ini, aku menghubungi Aryo, Dino dan Tika dan meminta mereka untuk datang ke ruang rapat dalam sepuluh menit. *** Ruang Rapat Mereka semua datang mematuhi perintahku, karena memang disini aku adalah senior mereka sekaligus ketua tim misi ini. Kami membahas banyak hal yang diperlukan untuk rapat besok bersama Presdir Trancargo Hotel kenapa presdir yang akan rapat dengan kami besok, kenapa bukan manager atau penanggung jawab yang lain dan kenapa harus presdirnya langsung yang turun tangan hanya untuk membahas perkara pekerjaan yang menurut perusahaan sekelas Trancargo adalah pekerjaan sepele. Aku pun juga tidak tau kenapa, mungkin besok hal itu dapat terjawab. Kudengar dari timku yang lain presdir ini adalah orang yang sangat disiplin dan teliti. Dia tidak segan menegur bahkan memecat pekerjanya yang melakukan kesalahaan. Maka dari itu ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim kami. Tapi yang kudengar juga bahwa dia sangat tampan, tidak heran bila banyak kaum wanita yang mengaguminya, aku jadi penasaran seperti apa rupa orang yang mereka bicarakan. 10 menit ... 20 menit … 1 jam … Akhirnya rapat pun selesai dan kami akan membicarakan tentang program kami kepada pihak Trancargo hotel besok. Setelah semua selesai, aku menutup rapat lalu menyuruh mereka semua untuk kembali keruangannya masing – masing. Saat hendak pergi aku mendengar seseorang memanggil namaku. "Rara ..." dan kulihat sahabat tercintaku, siapa lagi kalau bukan Ryana. "Ada apa Ry?" "Kaki kamu kenapa kok pincang begitu?"  Bisa kulihat raut wajahnya berubah menjadi cemas. "Nggak papa kok Ry, ini cuma kecelakaan kecil. Paling besok juga sembuh." Ucapku menenangkan sahabatku ini. "Oooo yaudah lekas sembuh ya." "Iya, terimakasih" "Oiya Ra, ku dengar dari pak Jono tadi kalau kamu yang menggantikan tugas Sari untuk mengurus tour tahunan." "Iya memangnya kenapa?" " Yaampun Ra, kamu beruntung banget," ucap Ryana berbinar. "Memangnya kenapa?" tanyaku bingung. "Tahun ini client Tour kita Trancargo Hotel." "Iya," jawabku "Terus kamu nggak tau, kalau presdir hotel sekaligus Ceo Trancargo itu gantengnya nggak main-main Ra," ucapnya menggebu. "Oooo memangnya kamu perta lihat orangnya?" "Pernah, waktu acara peresmian salah satu hotelnya di Bandung bulan lalu " "Sebenarnya seperti apa sih orangnya, kenapa semua orang memuji dia." "Lihat aja sendiri, oiya good luck ya, semangat." "Iya..." "Yasudah ayo balik kerja, nanti kelihatan sama nenek lampir Riri, panjang urusannya." "Hahahah yaudah ayo," kemudian aku dan Ryana pun bergegas kembali keruangan kami masing - masing untuk kembali bekerja. *** Disini lah aku sekarang Trancargo Hotel bersama Aryo, Dino dan Tika. Seperti kesepakatan kemarin hari ini kami telah membuat janji bertemu presdir untuk membicarakan kerja sama tentang tour tahunan wisatawan China. Saat kami sedang berjalan tiba - tiba ada seseorang yang menepuk bahuku. "Permisi Nona, presdir sudah menunggu Anda di ruang rapat."  Ucap seseorang yang kukira adalah asisten atau manager hotel mewah ini. "Baik lah, tolong tunjukkan letak ruang rapatnya," jawabku dengan sopan. "Mari ikuti saya," ucapnya sembari meninggalkan kami. Kami pun mengikutinya, hingga tiba di depan pintu, berwarna coklat dengan dekor yang mewah. Kemudian kami pun dipersilahkan masuk. Dan apa yang ku lihat di dalam,  betapa terkejutnya aku melihat seseorang yang tengah duduk di kursi di ujung meja bersama beberapa orang yang aku tidak tau siapa mereka. Demi apa kalian tau ternyata presdir yang selama ini mereka puja bak dewa adalah pria sombong tempo hari. Hampir saja aku berteriak, hilang kendali dan memakinya. Namun sekuat tenaga tetap kucoba untuk menguasai emosiku dan menormalkan ekspresi wajahku. "Selamat siang Pak, perkenalkan kami perwakilan dari AD Group. Saya Sera dan ini adalah ketiga rekan kerja saya Aryo, Dino dan Tika," ucapku dengan sopan. Meski ingin sekali rasanya aku memaki - maki pria sombong didepanku ini jika mengingat kelakuannya tempo hari. Tampan sih iya tapi kalau perilakunya minus untuk  apa . Setelah memperkenalkan diri dia mempersilahkan duduk dengan senyum devil di wajahnya. Serasa sekarang juga aku ingin terbang ke pluto untuk menghindari makhluk yang benar - benar menyebalkan itu. Aku berusaha sebisa mungkin untuk menormal kan ekspresiku, dan melakukan presentasi seperti biasannya. Dan selama presentasi kurasa ada sepasang mata yang selalu mengamati gerak gerikku. Hingga aku merasa sedikit risi dengan keadaan ini. Setelah rapat yang sangat panjang ini, karena harus membicarakan program - program yang akan di adakan untuk rencana tour wisatawan China tahun ini. Akhirnya pihak Trancargo Hotel telah menyetujui semua program kerja dan skema kegiatan yang telah kami buat dan ini sungguh melegakan pihak mereka hanya memberikan sedikit masukan itu berarti merka puas dengan kerja sama yang kami jalankan. Setelah pembicaraan selesai, dan kurasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan lagi. Kami memutuskan untuk pamit dan kembali kekantor untuk menyampaikan laporan rapat hari ini.  *******BERSAMBUNG ******* WNG, 14 JULI 2020 SALAM  E_PRASETYO
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD