Naya Pov
Hal yang paling menyebalkan ketika kenangan menyakitkan kembali datang ke permukaan, yaitu luka atas masa lalu yang masih melekat.
Hari ini setelah kamu muncul di hadapanku kembali aku benar-benar ingin berteriak padamu. Jika aku sudah pulih dari rasa sakit hati yang telah kamu ukir di hatiku selama 3 tahun ini, tapi entah kenapa aku tidak berkutik saat melihatmu kembali dan mendengar suaramu.
kepergian misterius mu yang begitu melelahkan hati dan pikiran kini hanya akan aku kubur dalam dalam.
Terutama aku harus meyakinkan hati jika kamu bukanlah sesuatu yang harus diajak kembali pulang, melainkan hanya sebatas kenangan indah dan menyakitkan yang pernah datang di hidupku.
ku hentikan langkah kaki di depan pintu UKS. lalu ku buka pintu secara perlahan dan melihat sekeliling ruangan, sepertinya tidak ada orang disini.
aku sangat lelah dengan semua ini jadi aku putuskan untuk diam disini dulu, terdapat 2 tempat tidur dengan penutup jadi aku bisa tenang berada di sini.
aku baru sadar jika aku belum membuka helm, pantas saja Evan mengejar ku. Dasar kenapa aku sangat ceroboh. Bisa-bisanya aku lupa dengan apa yang ku pakai.
lalu ku baring kan tubuhku ini di tempat tidur yang tertutup tirai.
"haaah! pagi yang sangat melelahkan, dan lagi Kenapa ayah takdir di hidupku ini begitu aneh sih. " gumam ku dengan sedih saat mengingat kembali perkataan ayahku.
"terus kenapa aku harus ketemu dia? kenapa harus di sini. apa dia mahasiswa disini? hah! tapi apapun alasannya. Kehilangan orang yang selama ini selalu ada, akan selalu terasa menyakitkan untuk di ingat. ya pernyataan itu emang bener adanya. sekarang aku ngalamin sendiri astaga. " ucapku dengan sedikit teriak, lagi pula berteriak pun disini ga ada Siapa siapa.
kenapa skenario Tuhan begitu rumit?
tiba tiba saat ku berbicara sendiri, tirai yang berada di sebelahku terbuka. memperlihatkan sesosok laki-laki tampan yang sedang berbaring tanpa membuka matanya.
"berisik, tempat UKS ini untuk orang yang lagi sakit. Kalau ingin berbicara sendiri jangan disini, sangat mengganggu. " ucapnya tanpa melihatku. aku terdiam melihatnya, karena betapa tampannya orang ini.
"kenapa kamu diam dan melihat saya seperti itu. " ucapnya sambil perlahan membuka matanya yang berwarna coklat terang, lalu menatap balik pada ku. Aku begitu terkejut kenapa dia tau aku melihat nya.
"e-eh ma-maaf. "
"kalau berisik lagi silahkan keluar. " ucapnya sambil menutupkan matanya kembali.
"a-ah iya maaf, saya tidak akan berisik. maaf mengganggu. " ucapku terbata-bata, entah kenapa aku berbicara seperti ini.
Tapi aku benar-benar canggung, karena tirai yang tadi di buka oleh pria tampan ini tidak di tutup lagi, astaga bagaimana ini, aku harus apa? apa aku harus menutup tanpa bicara atau bagaimana.
sudah lah aku tutup sendiri.
tapi tiba tiba tangan pria itu juga memegang tirai yg ku pegang dan tanpa sengaja tangannya sedikit menempel padaku.
oh astaga kenapa jantung berdetak kencang, apakah ini kekuatan misterius para pria tampan?
ku tarik kembali tanganku yang menempel pada tangannya dengan cepat, lalu dia menutupnya kembali dengan mata yg masih tertutup.
oh Tuhan kenapa jantung ku berdetak lebih kencang daripada biasanya, apakah aku jatuh cinta? eh pikiran apa itu astaga Naya kamu harus tenang oke.
***
Author pov
kelas
Di tempat lain, Evan sangat mengkhawatirkan Naya yang belum datang ke kelas dan mengabaikan pesan yang dia kirim sedari tadi.
"astaga dia kemana sih?. " gumam Evan dengan kesal.
"eh lu tadi ketemu sama Naya ga?. " ucap Evan kepada Bobby yang berada di sebelahnya.
"Naya? oh tadi dia chat gua lagi di ruang UKS, katanya lagi ga enak badan. " jawab Bobby.
"haah? kenapa dia malah bilang sama lu. " ucap Evan dengan kesal.
"ya mana gua tau van, tanya aja sama Naya. Mungkin dia suka sama gua. " jawab Bobby sambil cengengesan.
"lah, mau gua hajar lu. "
"haha tenang dong, gua cuma bercanda yaelah serius banget lu bro. "
"tch, udah ah sana lu. " ucap Evan sambil mengerutkan dahinya karena kesal dengan ucapan Bobby.
"oh ya teman-teman, dosen hari ini gak akan masuk, tapi dia kasih tugas. Gua kirim di grup oke. " ucap Bobby memberitahukan jika dosen tidak akan masuk.
***
Ruang UKS
Di ruang UKS, Naya sedang melamun mengingat kejadian yang menimpanya beberapa menit yang lalu saat dia bertabrakan dengan Dimas dan di tegur oleh pria tampan di disini.
Saat Naya sedang melamun, terdengar bunyi tempat tidur berderit di sampingnya, pertanda jika Sang empu nya terbangun dan beranjak dari tempatnya.
Naya yang menyadari pria tampan itu beranjak dari tempatnya, hanya diam dan memperhatikan langkah pria tampan itu menuju pintu, dari balik tirai yang sedikit terbuka.
ceklek
ceklek
pria tampan itu mengerutkan dahinya, karena pintu nya tidak bisa terbuka. lalu dia melihat kearah tempat tidur yang di pakai Naya dan berjalan kearahnya, dengan cepat dia membuka tirai dan melihat Naya yang sedang terkejut melihatnya.
"apa kamu menguncinya?. " tanya pria tampan bermata coklat terang itu tanpa ekspresi.
"hah? mengunci..apa?. " tanya Naya kembali dengan heran.
"mengunci pintu. " ulangnya.
"nggak, saya gak menguncinya. " jawab Naya sambil mengerutkan dahi.
"tapi kenapa tidak bisa di buka. " ucap pria tampan itu yang membuat nanya kebingungan.
"hah masa sih. "
dengan terburu-buru Naya bangun lalu menuju pintu dan mencoba membukanya, ternyata benar saja pintunya terkunci.
"aduh bagaimana ini, sebentar saya cari bantuan dulu. " ucap Naya.
Lalu naya langsung merogoh celananya dan mengambil handphone miliknya, saat dia membuka handphone nya terlihat Evan menelpon sudah 17 kali dan 30 pesan.
tanpa pikir panjang Naya langsung menelpon Evan. Tak butuh waktu lama Evan langsung mengangkatnya.
"hallo, lu dimana?."
"van, sekarang lu kesini dong gua ke kunci di UKS. " ucap Naya to the poin.
"astaga lu bener-bener ya nyusahin banget jadi orang, lagian kenapa sih lu ada acara lari-larian segala heran dah. "
"udah ah jangan banyak ngomong, nanti aja nanya nya. cepetan lu kesini jangan pake lama. "
"ya udah tunggu. "
Evan langung bergegas meninggalkan kelas dan menuju UKS yang lumayan jauh dari kelasnya.
di sisi lain ada suasana Canggung yang menimpa Naya dengan pria tampan yang terkunci dengannya di ruang UKS.
tak lama Evan datang dan langsung membuka ruang UKS tanpa mengetuk terlebih dahulu.
saat Evan membuka pintu terlihat jelas di raut wajahnya yang terkejut melihat seorang pria bersama dengan Naya di ruangan yang terkunci.
"eh apa-apaan ini, kenapa lu ada disini?. " tanya Evan kepada pria tampan itu. Tapi pertanyaan Evan tak di gubris nya, dia langsung meninggalkan ruang UKS tanpa berkata.
setelah pria tampan itu keluar, Evan langsung melihat Naya dengan tatapan tajam.
"kenapa lu liat gua gitu. " ucap Naya dengan kesal.
"Lu habis ngapain disini sama cowok asing? haaaah! apa jangan jangan lu berbuat m***m?. " ucap Evan dengan was was.
"ih pikiran lu jorok banget sih, ga sengaja dia ada disini terus pintunya ke kunci di luar, gua juga ga kenal dia. ah udah, ayo kita keluar. " ucap Naya sambil mendorong Evan keluar dari ruang UKS lalu kembali ke kelas.