Story By rizqaamaliaefendi
author-avatar

rizqaamaliaefendi

ABOUTquote
We live and breathe words. .... It was books that made me feel that perhaps I was not completely alone. They could be honest with me, and I with them. Reading your words, what you wrote, how you were lonely sometimes and afraid, but always brave; the way you saw the world, its colors and textures and sounds, I felt--I felt the way you thought, hoped, felt, dreamt. I felt I was dreaming and thinking and feeling with you. I dreamed what you dreamed, wanted what you wanted--and then I realized that truly I just wanted you.
bc
Margaretha van der Lijn
Updated at Oct 26, 2020, 16:12
Namaku Margaretha van der Lijn. Orang-orang mungkin akan kaget mendengarnya, tapi biarlah mereka tahu bahwa aku ini adalah hantu Belanda yang hidup bergentayangan selama ratusan tahun di dunia. Selama itu pula, aku kesepian; nelangsa benar takdir yang mesti aku jalani. Sampai akhirnya ratapanku didengar. Semesta sudi mempertemukanku dengan Nay Ridu Manik, anak perempuan yang bisa melihatku. Lalu, kuputuskan untuk mengikutinya. Sebab dia bisa menjadi jembatan untuk jiwaku yang penasaran, kembali pada Tuhan. Hubungan kami menjelma semacam simbiosis mutualisme. Manik akan membantuku mencari apa yang hilang dari diriku saat meninggal dahulu, dan aku—dengan senang hati aku mengajari anak ini bagaimana caranya lelaki pribumi harus diperlakukan; aku ingin dia membenci mereka.
like
bc
Fajar Merah di Atas Langit Aljazair
Updated at Feb 24, 2020, 04:19
[21+] Nobelia dan Saif terjebak di penampungan korban perang Aljazair. Tak saling kenal, bahkan tak menyadari jika keduanya berasal dari satu negara yang sama. Hingga suatu peristiwa tak terduga memaksa mereka duduk dalam satu pelaminan. Menikah. “Bagiku, menikah bukan hanya menyelesaikan ijab qabul. Esensinya lebih dalam daripada itu. Tentang restu, niat, dan tujuan rumah tangga ke depannya. Dan kamu, malah dengan santainya menyepelekan hal yang bagi orang lain dianggap penting. Maaf, tapi sampai sekarang aku masih belum bisa melihat di mana letak hatimu.” [Nobelia T. Wiratama] “Lalu apa yang kamu inginkan? Kamu ingin aku membawamu pulang, bertemu kedua orang tuamu dan memohon restu mereka? Kalau iya, tolong nona, buka matamu dan berjalanlah di bawah sinar matahari dengan kaki telanjang. Agar kamu lekas bangun dan berhenti bermimpi.” [Saif Ali Yazein] Ketika Saif Ali Yazein—sang penunggang kuda negeri Timur yang dingin, mengenalkannya pada satu buah suku kata; luka. Dan kata lainnya; terluka. Langkah apa yang harus Nobelia ambil? Tenggelam bersama luka itu, atau berlari menjauh, atau mungkin, kembali pada perasaan masa lalunya? ***
like
bc
Cinta yang Sama di Pernikahan Kedua
Updated at Dec 4, 2019, 15:14
"Kau bukanlah orang jahat. Kau orang baik yang mengalami hal buruk. Di samping itu, dunia tidak terbagi atas orang baik dan jahat. Semua manusia dilahirkan dalam keadaan suci, tetapi proses dalam hidup memaksa kita untuk memiliki terang dan gelap di dalam diri kita. Yang penting adalah sisi mana yang kita pilih, itu yang menentukan diri kita." Asha Az-Zahra kepada Khairul Azam. "Kau tahu betul betapa kasar dan emosionalnya aku. Tapi ketahuilah, kau adalah satu-satunya wanita yang akan kulindungi lebih dari diriku sendiri. Sekarang yang harus kau catat, kau menikah dengan manusia biasa." Khairul Azam kepada Asha Az-Zahra. *** Adalah sebuah kisah mengenai pencarian jati diri seorang anggota badan intelijen yang berbahaya. Sebuah kisah yang menceritakan bagaimana putusasanya ia dalam menghadapi permainan takdir. Dalam upayanya melupakan kecamuk hidup yang rumit, ia menelan kekecewaannya hingga berani pergi dari jalan kebenaran. Kenyataan yang ada membuatnya hilang arah, ia seolah menjelma menjadi sosok baru yang tidak dikenali siapapun. Kasar, sulit mengendalikan emosi, dan tak pernah segan membunuh demi tugas yang diembannya. Di antara huru-hara persimpangan itu, ia menemukan setangkai bunga mawar yang menarik perhatiannya. Mawar yang mampu membuat hatinya berdesir. Sampai ia menyadari bahwa mawar itu terlalu suci untuk dipandang sebelah mata, sebab sang bunga berbeda. Aroma lembut nan manis katanya selalu mengingatkannya pada hal-hal baik yang susah payah ingin dilupakannya. Apakah segenggam perasaan cinta yang tak pernah utuh bisa mengembalikannya pada cahaya? Khairul Azam melalui dirinya ingin menunjukkan bahwasanya tak ada satupun manusia yang sempurna dengan jalan hidup yang juga tak sempurna. ***
like