Will You Be My DestinyUpdated at Mar 29, 2022, 20:18
Kisah cinta antara Ibrar dan Anna. Seorang pemuda berkewarganegaraan Pakistan dan seorang gadis berkewarganegaraan Indonesia.
Ibrar adalah seorang pengusaha muda yang mengembangkan usaha auto workshop and auto sparepart establishment di Dubai.
Dalam hidupnya, Ia hanya fokus belajar dan bekerja. Ia tidak pernah memikirkan untuk menjalin hubungan dengan gadis manapun, karena Ia tahu, Ia pasti dijodohkan nantinya.
Ketampanan, kesuksesan, kekayaan, dan kepribadian yang menarik, membuat Ibrar dikagumi oleh para gadis yang mengenalnya. Tak ayal pula, beberapa rekan bisnis ayahnya berharap agar Ibrar bisa menikah dengan putri mereka.
Suatu hari dengan tidak sengaja, takdir telah membawa Ibrar dan Anna ke Pantai Marina. Beberapa kali bertemu dalam ketidaksengajaan dan terlibat dalam sedikit perbincangan, akhirnya mereka pun berkenalan.
Lockdown membuat Ayah Ibrar tidak bisa kembali ke Dubai, karena semua penerbangan dari Pakistan ditutup. Begitupun dengan Anna, Ia tidak bisa kembali ke Indonesia.
Anna pun tinggal di Dubai untuk beberapa bulan. Mengenal Anna semakin dekat membuat Ibrar benar-benar mengagumi akan sosok gadis Indonesia itu. Ibrar pun jatuh cinta, dan cintanya dibalas oleh Anna.
Namun kisah tidak berjalan sempurna. Janji Ibrar untuk menikahi Anna tidak bisa Ia tepati. Pertentangan besar dari keluarga besar Ibrar membuat Ibrar putus asa dan terpuruk.
"Janii. Maafkan Ibrar. Ibrar sangat mencintai Anna janii. Anna Jani gadis yang sangat baik. Akan tetapi janii, keluarga Ibrar, mereka semua tidak baik. Mereka tidak mengijinkan Ibrar menikahimu, janii. Ayah, Paman dan Ibuku bilang, Aku hanya akan menikah dengan gadis Pakistan. Mereka juga memintaku untuk memutuskan hubungan Kita. Kalau Aku tidak menurut, maka Aku bukan lagi Putra dari keluarga Kareem," ucap Ibrar sedih dari seberang telponnya.
Haruskah Ibrar benar-benar menikahi gadis Pakistan yang dijodohkan dengannya? Akankah Ibrar dan Anna hanya pasrah dengan keadaan dan tidak memperjuangkan cinta mereka? Atau akankah terjadi sebuah keajaiban yang bisa mengubah semua kesedihan menjadi kebahagiaan?"