Saya hanya orang biasa yang sedang mewujudk
an mimpi masa kecil dulu. Suka membaca dan sedang mencoba menulis. Terlambat memang, tapi bagi saya lebih baik terlambat dari pada tidak mencoba sama sekali.
Laras berkali-kali dijodohkan orangtuanya untuk menikah lagi. Mereka bilang, sebentar lagi Farrel pasti akan membutuhkan figur seorang ayah. Tapi Laras masih belum bisa menggantikan posisi Fadly di hatinya. Baginya hanya Fadly-lah satu-satunya papa Farrel, walaupun lelaki itu telah tiada.
Tapi suatu hari, Laras terjebak cinta segi empat. Antara dua kakak beradik si duren Alvaro dan brownies Edgar, dan satu orang lagi manusia es dari kutub utara Faizan.
Lalu siapa yang akan dipilih Laras untuk menjadi papa barunya Farrel? Jika Farrel sendiri lebih menyukai Faizan yang bagai pinang dibelah kampak dengan Fadly. Sementara Alvaro membutuhkan dirinya untuk menjadi mama sambung Laras, sang anak perempuan yang bernama sama dengan dirinya. Lalu hatinya sendirinya lebih nyaman dengan Edgar, si brondong tampan.
“Haduuh.. pusing jadi orang cantik!” gumam Laras sok imut.
Naya dikutuk! Setiap cowok yang menjadi pacarnya akan mati dengan tragis! Dan yang melontarkan kutukan itu adalah Sandra, sahabatnya sendiri!
Naya tidak peduli. Zaman sekarang mana ada kutuk-kutukan? Lagipula ia bukan malin kundang yang durhaka kepada ibunya.
Tapi dua orang pacarnya benar-benar mati dengan tragis setelah kutukan itu. Naya nyaris frustasi karenanya. Tapi ia orang yang logis!
Diam-diam Naya menyelidiki kematian para pacarnya. Dan menemukan kenyataan mengerikan bahwa Sandra-lah dalang dibalik semua ini!
***
“Oke San, gue ikuti permainan lo! Kita lihat apa lo bakal sanggup menghabisi pacar gue selanjutnya?” Naya menyunggingkan senyum sambil memandang Gavin, kakak satu-satunya Sandra!
Devan: Hai Lu.. Apa kabar nih? Tumben banget kepoin gw. Kangen ya..? Hehehe...
Lulu terperanjat tiba-tiba ada pesan masuk dari nomor yang hampir 3 tahun udah gak pernah dia hubungi lagi. 'Nih orang masih pakai nomor ini?
Lulu: Idih.. Ngapain gw kepoin lu? Kek kurang kerjaan aja!
Devan: Gak kepo ya...? Tapi kok tumben nge-like foto gw yang di Bromo?
Sedetik kemudian Lulu langsung tersadar. Buru-buru dibuka nya fesbuk yang udah bertahun ia acuhkan. Entah kenapa setelah cekcok sama Andra semalam, Lulu iseng bukain fesbuk yang udah lumutan saking lamanya dianggurin.
"Haduh!! Mati gw! Kenapa bisa ke-like?"
Lulu meraung sambil melempar ponselnya kesembarang arah. Untung ponsel malang itu disambut baik sama sofa di pojokan kamar Lulu. Coba kalau lantai yang menyambut baik. Bisa tambah meraung si Lulu bodoh ini.
Devan: Lu, lu masih idup kan? Balas dong.. Gw KEPO nih. Hahahaa
Lulu menggigit ponsel nya gemas.
"Siaaal!! Si gelo ini akan mengejek gw habis-habisan!"