Cerita Oleh Miyatan1316
author-avatar

Miyatan1316

TENTANGquote
Ikhtiar dengan menulis.... saya hanya seorang Mama yang ingin menuangkan karya tulisan dengan menulis novel dengan tema kehidupan sehari-hari.... tidak gampang bagi ibu 3 anak yang masi balita bisa berjuang membantu perekonomian keluarga di tengah suasana Covid seperti ini..
bc
menikahi papi mertua
Diperbarui pada May 9, 2024, 12:26
Anastasia, kutanya satu kali lagi, apakah kamu mau dimadu atau kamu ku ceraikan langsung talak tiga" ucap Rey suami ku dengan nada tinggi dan bergetar ku tatap tajam sorot matanya yang begitu menjijikan, ku lihat butiran air mata pun menetes keluar dari matanya. Pandangan ini menatap setiap wajah yang tampak di sekeliling, mereka seolah meledek ketika suamiku mengucapkan talak itu, terutama mami mertua ku yang berhasil menghasut Rey dengan air mata liciknya. Aku pun bamgkit dari kursi, ku tegakan badan ini sambil menahan emosi yang selama ini ku pendam, ingin rasanya sebelum menjawab talak dari suami, aku mencakar wajah wanita munafik itu, tapi dalam batin ku berteriak jangan. "Hmm kalian sudah tahu jawabanku sesuai dengan yang mami mau lantas harus ku jawab apa lagi? Harus aku teriak di halaman rumah?" sambil tersenyum tenang aku menjawab pertanyaan Rey yang sebentar lagi menjadi mantan suami. Dan tanpa terasa butiran air mata menetes beberapa kali. BAB 1 "Selamat datang di rumah mertua" … 1 bulan berlalu "mantu bawa sial semenjak dia pindah kesini ada aja yang terjadi di rumah kami, pih lihat kan menantu kesayangan mu sekarang guci antik milik mami pecah ini baru 1 bulan cia disini gimana 1 tahun" berderai air mata ini mendengar ucapan mertua ku dalam balik kamar. Mami Rita hutomo begitulah panggilannya, seorang sosialita terkenal di jakarta yang hidup penuh glamour menggamburkan uang hasil kerja keras suaminya. Aku hanya bisa sabar 1 bulan lamanya ku pendam tak pernah ku melawan, walaupun rasanya ingin tapi selalu ku pendam karena aku menghargai dan mencintai suamiku. setelah 10 hari menikah dia langsung melanjutkan studinya di oxford, dan dia menitipkan aku di rumah kedua orangtuanya, padahal sudah ku tolak tapi dia terlalu khawatir jika aku hidup seorang diri tanpa pengawasan. "Sudah lah mih, nanti kita ke china untuk beli lagi, sekalian ajak cia liburan ke china kita belum pernah loh jalan sama mantu kita satu - satunya itu" ucap papi mertua ku harry pratama pemilik kerajaan bisnis batu bara yang sangat populer. Papi mertua sangat sayang padaku, tapi aku sangat tidak nyaman dengan kebaikannya, aku selalu merasa takut jika dia memberikan perhatian yang lebih Yahh satu bulan lamanya terasa berat tinggal 1 atap bersama kedua mertua ku, aku menikah dengan putra semata wayangnya yang baik tampan dan pintar, mami mertua ku sangat senang ketika dia mendengar aku akan di titipkan di rumahnya, entah apa maksudnya mungkin mereka menginginkan tenaga ku untuk dijadikan babu di rumah megah ini. aku hanyalah anak gadis yang terlahir dengan kondisi yang pas pasan, aku lahir dan dibesarkan oleh mama tercinta ku seorang diri. Papa sudah meninggal ketika aku berumur 5 tahun dan mama ketika 2 bulan sebelum pernikahan ku dia pergi untuk selama lamanya. Mami mertua ku sangat membenci ku, mungkin karena strata kehidupan kita yang berbeda dan keluarga dia selalu menganggapku rendah dan hina dia selalu berpikir aku hanya mencintai harta anaknya saja, yah begitulah orang miskin hanya dipandang sebelah mata. "Ciaaa cepat kemari, ciaaa dengar dong mami manggil" teriak mak lampir itu dengan penuh tenaga. Dengan santainya aku keluar menggunakan daster lusuh sambil senyum pahit ke hadapan muka mertua ku "ya mami kenapa" saut ku. "Cia kamu belum masak apa apa lihat dong sekarang dah jam berapa" ucap mami sambil mengangkat tudung saji, aku pun menuruni tangga dan bergegas ke arah ruang makan yang terletak dibawah tangga, dan ku datangi wanita berumur 45 tahun itu dengan senyuman dingin. "Mami, lihat bajuku dari sholat subuh sampe jam 8 gini juga belum ganti loh belum mandi aku belum makan, masih ngerjain cucian yang mami kasih loh, mami ga bisa ambil.roti terus oleskan selai sendiri masa nyuruh aku terus sih mih, mami pilih baju aku cuciin apa aku masak buat mami, kalau semuanya aku lakuin aku ga sanggup mi padahal ada bi nyai" saut ku dengan nada rendah sambil menahan emosi. "bi nyai pulang kampung" dengan tatapan melotot kearah muka ku, mami mertua ku langsung menampar ku "prak" "berani kamu bicara seperti itu sama saya" ucap mami dengan kesal, ku tahan dan ku tatap balik wajah nya sambil menahan air mata yang ingin jatuh, ingin rasanya ku tarik sasakan rambut nya dan ku tinju wajah silikon nya itu "baiklah cia ke kamar saja, lebih baik mandi daripada berdebat dengan mami" saut ku sambil meninggalkan dia dengan perutnya yang lapar, ku berlari menuju atas kamarku sambil menangis ku langkah kan kaki ku ke tangga tangga yang beralaskan marmer mahal ku buka pintu dan ku rebahkan badan ku ke kasur empuk nan mahal itu. "Tin tin" suara klakson mobil mertua ku berbunyi tanda menyuruh membukakan pintu untuk satpam penjaga depan. Suara bising mobil nya membuat ku muak Papi mertua ku mendengar suara tangisan ku, dia langsung bergegas menuju kamar ku dan masuk tanpa permisi, bodohnya aku lupa menutup pintu kamar ini. Dia meraba kaki ku danaku refleks karena kaget sehingga menendangnya karena posisiku telungkup.
like
bc
PERNIKAHAN DALAM SANGKAR
Diperbarui pada Feb 20, 2024, 08:38
PERNIKAHAN DALAM SANGKAR Dunia seolah runtuh ketika telapak tangan yang terbiasa mengelus lembut wajahku kini menorehkan luka di wajah ku.  Telapak tangan yang biasa mengelus dengan hangat di rambut ku, kini dengan sadar mencekik erat leher ku.  Telapak tangan yang terbiasa menggenggam erat tangan ku, kini menyeret ku hingga terpelanting.  Aku hanya diam dan menangis, apalah daya ku dengan tubuh ku yang kecil ini, berteriak saja aku sudah tak sanggup, apalagi melawan  Entah setan apa yang merasukinya sehingga dia tega melakukan hal sekeji ini kepada ku.  Tak pernah membayangkan sosok suami yang selalu setia kepada ku dengan biadab menyiksa ku di perayaan ulang tahun pernikahan kami yang ke lima tahun  Suara menggaduh di dalam kamar, putri kecil ku pun menangis ketakutan mendengar sang ayah yang biasa menyanyikan lagu indah kini bersuara mengerikan. Teriakan tangisan mengalihkan perhatian suami ku yang tengah memukul ku, dia berhenti lalu menghampiri putri kecil ku,  aku dengan sekuat tenaga bangkit dan berlari melindungi putri ku yang menangis.  "Anak sialan berisik"  tangan nya sudah mulai di layangkan dan aku berusaha memeluk putri kecil ku agar tak tersentuh tangan kotornya.  "Brukk"  Dengan sekuat tenaga dia memukul punggung ku hingga aku dan putri ku tersungkur
like
bc
JANGAN tiduri SUAMIKU
Diperbarui pada Feb 1, 2024, 06:22
Tubuh ku pun terpelanting, Aku pun berusaha bangkit sambil merintih kesakitan mengejar nya. "Kak, Tunggu," ucap ku sambil melangkahkan kaki berjalan menuju kearah nya. "Apakah kamu benar - benar tidak ada sama sekali cinta untuk Ku,?" ucap ku sekali lagi sambil menangis. Ucapan ku menghentikan langkahnya
like
bc
GORESAN LUKA SANG MERTUA
Diperbarui pada Nov 1, 2023, 17:29
Hari ini kepulangan Ku dari Dinas di luar Kota, ya kepulangan ku lebih cepat dari jadwal sebelumnya. Aku pun tak sabar memberikan kejutan untuk suami Ku, memang sengaja aku suruh dia lebih awal untuk menginap di rumah kedua orang tua nya, agar aku bisa lebih mudah untuk memberikan dia kejutan, apa lagi hari ini adalah hari ulang tahunnya. Tentu saja aku menyiapkan kejutan beserta hadiah spesial. Taxi pun terus melaju hingga sampai di jalan utama menuju rumah, tapi serasa ada yang berbeda di jalan ini, ada banyak mobil - mobil yang ter parkir serta orang - orang yang berpakaian rapi, ada apa ini? Perasaan ku gundah, aku takut terjadi hal yang buruk di keluarga mertua ku. Aku pun segera menyuruh Pak Supir untuk berhenti di depan jalan utama menuju rumah mertua ku, karena ada sedikit hambatan untuk masuk ke dalam komplek. Aku pun turun dan berjalan menyusuri jalanan sambil membawa kotak kue dan sekantonh paperbag berisikan kado untuk dirinya. Tapi, ku perhatikan ada yang aneh dengan keadaan ini. Ramai sekali orang berpakaian rapih berbarengan menuju arah rumah mertua ku, entah kenapa hati ku pun sedikit gelisah, ketika ada beberapa gerombolan yang menatap ku seperti ada sesuatu. Aku tak mengenal mereka tetapi dari tatapan nya saja sudah membuat ku tak nyaman. Aku semakin mempercepat langkah ku agar segera sampai, dan tak mempedulikan pandangan mereka. Hingga... *** BAB 1 NAIK JABATAN "Andika Brawijaya, selamat kamu naik jabatan sekarang kamu adalah Direktur di perusahaan ini," ucap Ibu Lani Tanuharja, seorang yang paling berpengaruh di perusahaan ini. Aku dan suami ku tentu saja kaget dan senang mendengarnya, tak menyangka ini adalah hadiah terindah pernikahan kami. "Loh kalian kenapa malah bengong sih," ucap kembali Ibu. Lani di acara intimate dinner ini, ternyata Ibu. Lani menyiapkan makan malam yang romantis ini untuk merayakan status baru suami ku. "Intan, selamat ya suami mu sekarang sudah menjadi Direktur perusahaan kita, nah sekarang kamu harus mulai sibuk nih, karena kamu juga harus membantu pekerjaan suami Mu, Saya akan menjadikan kamu sekretatis pribadi nya, Agar kalian lebih kompak dan bekerja. Saya yakin ada kalian di perusahaan ku ini, bisa menjadikan keberuntungan untuk perusahaan," Apa yang Ibu Lani ucapkan seolah menghipnotis ku, hingga membuat aku tak sanggup untuk berbicara, aku hanya diam sungguh terpaku. Dan begitu pula Andika, ia hanya bisa membalas setiap ucapan bu Lani dengan terbata - bata seolah tak percaya . Setelah selesai bertemu dengan Ibu. Lani, suami ku dengan antusias mengumumkan kabari ini Di WAG kantornya, dan segera mengajak mereka semua ke Club untuk merayakan pesta, sudah ku larang agar tidak menghambur - hamburkan uang, karena kita baru saja menyicil rumah. Dan Gaji ku juga sudah abis memberikan pesta kejutan untuk Bianca ulang tahun. Gadis manja itu adalah adik ipar ku, dia sudah ku anggap seperti adik ku sendiri walaupun aku dan Mas Dika baru menikah 4 bulan dan masa pacaran yang singkat hanya 2 bulan Aku sayang dengan Bianca, karena aku hanya anak tunggal dan sudah tidak memiliki orang tua. Saudara ku kebanyakan di kampung, aku merantau ke Kota seorang diri, kebetulan Andika adalah rekan kerja ku, ketika aku mulai bekerja, dia langsung mendekati ku, 2 bulan kami saling kenal akhirnya kami pun memutuskan menikah. Keluarga Andika sangat baik kepada ku, mereka ingin membuat pesta pernikahan yang megah tapi ku tolak dengan alasan, uang pesta untuk DP rumah baru saja, alhamdulilah nya keluarga Mas Dika sangat pengertian. " Dreett .... Dreettt" Getar ponsel yang berada di tas ku pun bergetar, aku segera merogoh tas ku kemudian mengambil nya. Melihat layar di ponsel tertera nama Bianca, si manja pasti mengkhawatirkan ku, siap siap kena omel ketika menerima telepon nya. "Intani Larasati, dimana sihhh ihhh, gak pulang dari tadi, aku nungguin tau kak, katanya mau nginep di sini," rengek manja dari bianca, umurnya sebenarnya tak beda jauh dengan diri ku aku 25 dan dia 20. sedangkan Mas Dika juga se umuran dengan ku "Iya adik ku sayang, kakak sebentar lagi pulang, ini lagi nemenin Mas mu dulu mau seneng - seneng dia, kamu jangan iri ya. Oh ya Dek, Kakak nanti pulang bawa kabar baik buat kamu, terus Mami dah tidur belum? sekalian tanya Mami mau makan apa biar kakak sekalian cariin," tanya ku kepada Bian "Hmmmm kok mami yang ditanyain, aku loh kak. Aku mau makan yang manis2 terus jgn lupa es nya, sama mami mah kasih aja mentah nya, dia mah dah tidur kok, lagian mami juga masak makanan kesukaan kakak, cepetan deh ah kakak pulang kalau gak aku ngambek, Bye!!" "Tutt tutt tutt" sambungan telepon pun ia matikan, aku hanya geleng geleng kepala saja mendengar suara dia yang sedang kesal. Mas Dika yang memperhatiakan ku pun langsunh menghampiriku, dan bertanya kenapa aku senyum - senyum sendirian di parkiran. "Kenapa sih sayang senyum sendirian?" Tanya Mas Dika heran, aku pun menjawab karena selesai menelpon dengan Bianca. "Alah si manja, ya
like