
Warning!
(Mengandung apa yang seharusnya dikandung, efek samping tidak menjadi tanggung jawab author. Seperti efek samping jadi lebih mencintaimu misalnya.)
Menjadi yang disembunyikan, tidak serta merta membuat Devasya Wirawan menjadi lemah. Devasya yang seketika dipaksa menelan pil pahit saat Maxel dengan lantang tak mengakui pernikahan mereka sekaligus calon anak kembar yang sedang Devasya kandung, terus bertahan tanpa rengekan.
Apa alasan dibalik tindakan Maxel yang kekeh menolak dan menyembunyikan Devasya? Sedangkan semua orang tahu, Maxel begitu mencintai Devasya.
Keduanya saling membunuh rasa rindu, menekan keinginan untuk bertemu, meski jarak sudah tidak lagi menjadi penentu.
"Kamu boleh nggak mengakui aku sebagai istrimu, setidaknya kamu harus mengakui mereka."
–Devasya–
"Aku hanya ingin melindungi kalian."
–Maxel–
Tahukah mereka jika semua itu tak lepas dari dendam juga obsesi seseorang?
Bukankah jika cinta dibumbui dendam, sama dengan menunggu kehancuran?
"Kamu atau aku yang hancur?"
–Someone–

