bc

Marry : AQM-304

book_age12+
49
FOLLOW
1K
READ
murder
powerful
brave
mafia
drama
bxg
moonlight
city
betrayal
cruel
like
intro-logo
Blurb

Marry, anggota kelompok mafia Black Shadow yang memiliki dendam terpendam tentang kematian kedua orang tuanya. Lahir dari pasangan penyelundup n*****a kelas kakap, membuatnya paham betul tentang bagaimana dunia gelap itu. Tumbuh dan menerima pendidikan tentang cara kelahi dan menipu, bahkan membunuh.

Marry yang memiliki identitas anggota tingkat sss, membuatnya mendapat tugas besar, yaitu menyelundupkan n*****a jenis AQM-304 ke Italia. Tanpa dugaan, dia terlibat perselisihan dengan anggota mafia musuh asal Jepang, Sawamura. Dimulai dari sini, perebutan n*****a yang masih dirahasiakan keberadaannya itu dari pemerintah dimulai. Dapatkah Marry menyelesaikan tugasnya?

chap-preview
Free preview
Marry Dan AQM-304
"Cepat pergi dari sini, Marry!" Pria setengah baya meneriakinya dengan wajah memerah penuh rasa khawatir dan panik. Pria itu adalah ayah kandung Marry. Marry, gadis kecil berumur 10 tahun itu bergetar. Wajahnya pucat Pasih karena ketakutan, matanya memerah karena menangis. "Cepat Marry! orang-orang itu tidak menunggu kamu untuk lari dan menyerang! Cepat pergi! bawa tas itu!" Wanita paruh baya juga memberinya perintah untuk segera pergi jauh, wajah wanita itu seperti menahan tangis. Wanita itu adalah ibu kandung Marry. Marry menggeleng pelan. "Namun, aku-" Ayah Marry menyelak,"Ini bukan saatnya untuk ragu dan takut!" Kemudian pria itu merogoh kantung celananya dan mengeluarkan benda pipih segi lima, sepertinya itu adalah sebuah plakat untuk menandakan identitas atau wewenang seseorang. Ayah Marry segera menaruh plakat itu di telapak tangan Marry yang telah terasa dingin karena ketakutan, kemudian dia berkata,"Bawa ini ke markas, kamu masih ingat jalannya, bukan?. David lah yang menjaga pintu masuk markas malam ini, kamu bisa menunjukkan plakat ini kepadanya." Marry kecil menangis, ibunya yang melihat Marry menangis segera menarik Marry ke dalam pelukannya dan berkata,"Teruslah berlari, jangan menoleh ke belakang. Jika kamu mendengar teriakkan atau tembakkan pistol, teruslah berlari, maka kamu akan selamat." Ayah Marry tiba-tiba berdiri dan membuka jendela ruangan yang kini tengah mereka diami. Kemudian pria itu menoleh kembali ke arah Marry dan istrinya, lalu berkata,"Ayolah! cepat! Kita akan kehabisan waktu!" Kemudian ayah Marry menarik tangan putrinya, sebelum mengangkat Marry, pria itu melepaskan kalung yang melingkar di lehernya, kemudian dia pasangkan kalung itu kepada Marry. "Di sini, ibu dan ayahmu tetap bersamamu. Di sini, kamu tidak akan kesepian jika memakai dan melihat ini. Marry, kamu putri ayah yang pemberani, kuatkan bahumu! selanjutnya, kamu lah yang akan meneruskan jejak ayah dan ibu," Ujarnya sembari mengetuk liontin kalung yang sudah terpasang di leher Marry. Saat Marry sudah berhasil keluar, air matanya kembali menetes, hatinya terasa sesak. Belum sampai sepuluh meter dia berlari, namun Marry kecil sudah mendengar suara tembakkan dan teriakkan, hal ini membuat isak tangis anak itu semakin hebat. Marry kecil berlari menjauh dari rumahnya dengan wajah pucat dan air mata berlinang. Kedua tangan anak itu memeluk tas yang berisi n*****a AQM-304. * Dor! "Misi selesai, ketua." Wanita dengan panjang rambut sebahu serta setelan Jaz berwarna hitam berdiri di tengah derasnya hujan. "Bagus, laporan diterima. Cepat kembali ke markas dan beristirahat, Marry," Jawab pria bersuara berat dengan santai. Marry yang mendengar ini tersenyum dingin. "Untuk apa terburu-buru? apa ada sesuatu?" Ketua Mafia Black Shadow yang mendengar balasan Marry tertawa, pria yang kerap disapa Big Papa oleh para bawahannya itu berkata,"Memang hanya kamu yang paling mengerti aku. Ya, kau benar, aku memiliki sesuatu yang sangat penting. Jadi, segera kembali ke markas." Marry menjawab singkat,"Ya." Mata wanita itu menatap dingin ke arah korbannya yang sudah terkapar tak bernyawa di aspal. Marry pergi meninggalkan mayat tersebut dengan mengendarai mobil sport hitamnya yang mewah menuju markas besar Black Shadow. Black Shadow adalah organisasi mafia yang sangat terkenal dan disegani di dalam dunia gelap. Organisasi mafia yang menguasai kota New York dan beberapa kota besar lain yang ada di Amerika. Penyelundup n*****a, bandar n*****a, bahkan sampai penjualan manusia adalah hal yang biasa terjadi. Barusan dia telah menyelesaikan misi dari Big Papa. Seharusnya dia langsung beristirahat setelah menjalankan misi, tetapi tiba-tiba Big Papa menelepon dan meminta untuk segera datang? Jika bukan masalah mendesak, Big Papa tidak mungkin iseng mengganggu waktu istirahatnya. Saat sampai di markas besar Black Shadow, Marry segera turun dari mobilnya dan berjalan masuk. Sepanjang jalan Marry menuju ruangan kerja Big Papa, seluruh anggota Black Shadow yang melihat Marry dengan terburu-buru segera membungkuk dan menyapa sopan. Marry hanya melirik dan tidak menjawab sapaan mereka, hal ini sudah biasa para anggota Black Shadow rasakan. Mereka tahu bahwa Marry adalah wanita yang berdarah dingin, jadi mereka tidak mempermasalahkan hal ini. Justru menjadi masalah jika mereka berteriak dan tidak menyapa Marry, kedudukan Marry di Black Shadow sangat tinggi. Selain memiliki posisi tinggi, Marry juga menjadi anggota kesayangan Big Papa, jadi tentu saja semuanya segan. Begitu mendekati pintu ruangan Big Papa, Marry langsung masuk tanpa mengetuk. Tidak ada yang heran, karena ini juga sudah menjadi hal yang biasa. Big Papa juga tidak masalah, jadi tentu saja lagi-lagi tidak ada yang berani menegur, semuanya segan. "Ada apa? Apa anda tahu? Anda merusak waktu istirahatku," Ujar Marry secara terus terang sembari duduk di sofa dan menuangkan wine ke dalam cangkir baru untuk dirinya sendiri. "Hei, apa ini caramu bertemu ketua?" Tanya Big Papa sembari tersenyum tipis. Marry ikut tersenyum tipis. "Lalu apa? Kamu ingin melihatku membungkuk kemudian berlutut?" Big Papa hanya tertawa renyah dan tidak menjawab apa pun lagi, pria itu segera melanjutkan pembicaraan ke intinya. Tangan kanan Big Papa terulur ke bawah, kemudian menarik tas berukuran sedang dari bawah mejanya. Pria itu meletakkan tas itu di meja, kemudian membukanya dan menunjukkannya ke arah Marry. "Masih ingat ini, Marry?" Tanya Big Papa sembari tersenyum tipis. Marry menggeser tatapannya ke arah meja Big Papa, kemudian menatap isi dari tas tersebut. Mata Marry terbuka lebar, tangannya yang menggenggam cangkir mencengkeram kuat cangkir tersebut. Gejolak emosi muncul di hati Marry, napas wanita itu mulai sedikit tidak beraturan karena merasa marah dan sakit hati. Matanya menatap tajam dan dingin ke arah isi tas tersebut. Dengan dingin, Marry menjawab,"AQM-304." Big Papa mengangguk. "Ya, tugasmu adalah mengantar barang berbahaya ini ke Italia. Di bandara nanti kamu akan bertemu dengan anggota Mafia terkemuka di sana, kamu berikan ini padanya." Marry menaikkan alis kirinya. "Memberikan AQM-304 kepada mereka?" Big Papa mengangguk. "Ya, mereka berani membeli barang ini. Lagi pula aku juga tidak menjual semuanya, masih ada beberapa bungkus plastik di tempat penyimpanan bawah tanah. Aku harap kamu berhati-hati saat mengantar barang ini, bisa saja kabar misimu tersebar dan jadi banyak orang jahat yang menargetkanmu? Ya, semoga lancar. Setelah ini aku akan memberikan tiket liburanmu ke Canada." "Bagaimana jika aku menolak?" Tanya Marry, matanya kembali terpaku dan menatap kosong ke arah n*****a AQM-304. Big Papa yang mendengar ini menyeringai. Jari-jari tangan kanannya membentuk pistol, ujung jari telunjuknya membidik Marry, kemudian dia berkata,"Dor!" Marry menggeser tatapannya lagi ke arah Big Papa, menatap wajah penuh senyum Big Papa yang sebenarnya sangat mengerikan. Marry mengepalkan tangannya, kemudian sedikit membungkuk. "Baik, misi diterima." Big Papa mengangguk dan tersenyum lebih manis. "Ya." Setelah pertemuannya dengan Big Papa, Marry segera kembali ke apartemennya dengan membawa satu tas AQM-304. Marry melepas seluruh bajunya, kemudian berjalan ke kamar mandi, berdiri di depan cermin. Mata Marry menatap wajahnya dengan dingin, kemudian menghela napas. Marry membersihkan luka goresan pisau yang ada di lengan kirinya, kemudian pergi ke bathub dan berendam cukup lama untuk melepas stres dan penat. Setelah selesai merasa cukup, Marry kembali berdiri dan berjalan keluar menggunakan handuk. Tangannya membuka lemari dan secara acak memilih baju tidur. Marry merebahkan tubuhnya di atas kasur king size miliknya. Matanya menatap langit-langit kamar dengan sangat dingin, kemudian melirik ke arah sofa yang terletak di samping kasurnya, di sana ada tas yang berisi n*****a AQM-304 yang dia letakkan. Marry menghela napas kembali, kemudian mengingat kejadian mengerikan sepuluh tahun lalu. Yakuza, sekelompok orang bengis itu benar-benar menjijikan. Tetapi, sebanyak apa pun Marry mengeluh, itu memang sudah menjadi takdir kedua orang tuanya. Hal ini juga menjadi salah satu risiko atau konsekuensi yang tentu sudah kedua orang tuanya ketahui sebelum bergabung ke Black Shadow dan menjadi penyelundup n*****a di sana. Marry memejamkan matanya pelan, berusaha untuk tidur dan beristirahat sejenak dari kesibukan yang telah dia lalui. Entah hal besar atau tragedi apa yang akan terjadi besok saat dirinya mengantarkan barang haram itu ke Italia. Semoga saja semuanya berjalan lancar, agar tiket liburannya juga benar-benar Big Papa berikan sesuai ucapan pria tua itu. Saat hendak terlelap dan menjelajahi dunia mimpi, tiba-tiba suara tembakkan pistol yang disertai suara pecahan kaca kamarnya terdengar. Pranggg!!!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.8K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
624.3K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.9K
bc

PLAYDATE

read
118.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.7K
bc

My Secret Little Wife

read
94.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook