bc

Bintang untuk Aries

book_age16+
3.2K
FOLLOW
32.9K
READ
family
love after marriage
comedy
sweet
bxg
like
intro-logo
Blurb

Aries Antoine Kavindra menjadi orang tua pengganti bagi si kembar Venus dan Mars, keponakannya yang kehilangan kedua orang tua di usia enam bulan. Aries melimpahkan kasih sayangnya kepada mereka yang tertolak menjadi cucu dua keluarga besar.

Empat tahun kemudian, Aries kembali menjadi pengganti. Kali ini menggantikan menikahi seorang gadis desa yang seharusnya menjadi saudara iparnya, bahkan ia harus kehilangan 500 juta untuk membayar hutang keluarga gadis itu.

Starla Prameswari, nama perempuan yang akhirnya ia peristri. Entah kebahagiaan atau penyesalan yang ia dapatkan setelah membawa masuk Starla dalam kehidupannya karena ternyata istrinya itu terkenal dengan julukan Ratu Apes di desanya.

***

Cover by Aciamedia

chap-preview
Free preview
CHAPTER 1 : ARIES
Seorang pria berusia 26 tahun menatap sendu dua pusara yang bertuliskan nama Estella Davina Kavindra dan Evano Derya Gaozhan. Dua orang yang ia sayangi, kakaknya dan kakak iparnya harus pergi untuk selamanya, bahkan meninggalkan dua malaikat kecil berusia enam bulan si kembar Venus dan Mars. "Aries, tolong jaga Venus dan Mars, sayangi mereka, maaf kakak selalu saja merepotkanmu karena hanya kamu yang kakak percaya di dunia ini. Maaf, tidak punya waktu banyak, Kakak akan menyusul Mas Evan …." "Kak, jangan berbicara seperti itu. Kakak kuat dan pasti bisa sembuh …." "Maafkan Kakak, Aries …." Sekelebat bayangan detik-detik meninggalnya sang kakak masih terus membekas di kepala sosok pria yang bernama Aries Antoine Kavindra tersebut. Estella, kakaknya dan Evano, kakak iparnya mengalami kecelakaan saat hendak pergi ke kediaman orang tua mereka. Sengaja saat itu tidak membawa Venus dan Mars karena memang keduanya tahu bahwa ayah dan ibu tiri Estella tidak menyukai si kembar, menolak mengakui mereka sebagai cucu. Pernikahan Estella dan Evano memang tidak direstui keluarga kedua belah pihak. Aries berjalan meninggalkan makam dengan hati yang masih diselimuti duka mendalam. Padahal keduanya adalah anggota keluarga yang selalu mendukungnya, tapi ternyata begitu cepat pergi dari hidupnya. *** Aries yang dulunya lebih sering tinggal di apartemen sekarang memilih menetap di rumah cukup besar dua lantai mendiang kakaknya. Ia kini sedang memandang lucunya, si kembar yang sedang terlelap begitu damai. "Venus, Mars, sekarang om adalah papa kalian menggantikan ayah dan bunda kalian yang sudah tenang di sana. Papa berharap bisa menjadi orang tua yang terbaik untuk kalian." Aries berjanji akan melimpahkan kasih sayangnya pada kedua keponakannya sehingga mereka tidak kekurangan kasih sayang. Sehari-harinya Aries bekerja sebagai asisten dari pemimpin perusahaan kosmetik yang cukup ternama, Yogaswara cosmetics. Pemimpinnya sekarang adalah Leo Hadrian Yogaswara, merupakan sahabat dari Aries. Yogaswara cosmetics adalah perusahaan yang dibangun oleh papa Leo yang sekarang memilih melepaskan jabatannya untuk sang putra. Dia hanya sekedar mengontrol perkembangan perusahaan saja. Papa Leo yang bernama Wildan sangat menyayangi Aries seperti putra kandungnya. Sementara ayah kandung Aries sendiri, tidak perlu ditanya, pria itu disibukkan dengan keluarga barunya, bahkan pergi ke pemakaman Estella, putri sulungnya saja tidak. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan tahun pun berganti tahun, Venus dan Mars tumbuh menjadi anak yang ceria. Mereka tidak pernah kekurangan kasih sayang Aries, meski pria itu sebagai orang tua tunggal. Sebelumnya ia pernah berpikir untuk mencarikan mama bagi Venus dan Mars serta tentu istri baginya, tapi sayang dia yang memang sudah pernah dua kali dikhianati oleh wanita harus kembali bertemu dengan wanita yang tidak baik, bahkan mencelakai Venus dan Mars yang saat itu berusia dua tahun. Si kembar hampir tenggelam di kolam renang karena dijaga oleh wanita itu dan Aries baru tahu fakta jika wanita itu sering mencubit mereka. Aries menyesal mengapa dia bisa memasukkan wanita jahat ke dalam rumahnya. Mbok yang biasa menjaga Venus dan Mars saat itu sedang pulang kampung, makanya tidak ada yang memperhatikan tindakan wanita tersebut. Aries sempat berpikir mungkin dia memang tidak beruntung untuk mendapatkan seorang pendamping yang setia dan tentunya bukan wanita jahat. Lebih baik fokus saja pada si kembar daripada harus gagal untuk ke sekian kalinya. Hingga kini usianya sudah masuk kepala tiga Aries belum mencoba membuka hati pada wanita lain. "Papa!!!" Aries yang baru masuk rumah langsung dikejutkan dengan sorakan si kembar yang memanggilnya. Dua bocah kecil sepasang berkulit putih, hidung mancung, bulu mata lentik, alis tebal dan mata jernih berlari ke arah Aries penuh semangat. Mereka sudah berdiri berjajar di depan sang papa. Keduanya tahu akan diajak ke mal sore ini. Siapa yang tidak gemas dengan mereka? Aries saja selalu dibuat gemas. Wajah keduanya memang terlihat seperti keturunan Turki karena ayah mereka juga keturunan Turki. "Assalamu'alaikum." Aries mengucap salam berharap kedua anak pintar itu membalasnya. "Wa'alaikumsalam, Papa!!!" sorak mereka yang memenuhi seisi rumah. "Pintar sekali anak papa, lain kali jangan teriak-teriak ya sayang, jawabnya pelan-pelan saja." "Oke, Papa!!!" Kembali mereka bersorak. Aries mengelus d**a. Sabar anak-anak gue. "Papa, kita sudah mandi, ayo pelgi!" ajak Venus. Dia adalah kakak dari Mars. "Tunggu Papa mandi dulu ya." "Cepetan, Papa!" Keduanya menarik tangan Aries untuk segera membersihkan diri. Pria itu memang sengaja pulang lebih awal karena sore ini berjanji mengajak mereka ke mal. Sebentar lagi tahun ajaran baru Venus dan Mars akan masuk TK kecil rencananya ingin membeli beberapa perlengkapan sekolah. Nyatanya yang membuat Venus dan Mars semangat karena ingin bermain di wahana bermain anak. Aries bergegas ke kamarnya tak ingin membuat si kembar menunggu. Setelahnya sekitar pukul empat sore, Aries beserta dua anaknya bergegas menuju mal yang tidak jauh dari rumah, hanya lima belas menit mereka sudah sampai. Si kembar berjalan di depan sang papa, keduanya begitu bersemangat bahkan sesekali bernyanyi riang membuat pengunjung yang melihatnya pun gemas. Dua balita tersebut sangat tampan dan cantik dengan pipi sedikit tembam. Saat mereka melihat arena bermain keduanya segera berlari. Aries pun terkejut. Astaga duo bocil. Tiba-tiba keduanya menabrak seseorang hingga Venus dan Mars jatuh terduduk dan tampak ingin menangis. Apalagi saat melihat siapa yang mereka tabrak, sepasang pria dan wanita yang pernah bertengkar dengan sang papa. "Papa!!!" teriak mereka. Aries dengan cepat menghampiri, menatap tajam kedua pasangan tersebut sambil membantu si kembar untuk berdiri. "Jangan nangis, Sayang. Jangan kalah sama orang jahat." Aries mengusap pipi si kembar. Mereka pun mengangguk, keduanya harus kuat. Sementara dua sejoli di hadapan mereka tersenyum meremehkan. Dua sejoli itu bernama Fabian Ethan Kavindra dan Tavisha Zenta Kireinia. Fabian dan Aries saudara seayah. Fabian hanya beberapa bulan lebih muda dari Aries. Tentu karena ayahnya berselingkuh dan membawa masuk ibu dari Fabian ke rumah bahkan saat bunda dari Aries tahu keberadaan Fabian, Fabian sendiri sudah memiliki kakak yang bernama Malven beda tiga tahun dari Fabian. Alasan ayah Aries yang bernama Danu Caka Kavindra itu berselingkuh adalah bunda dari Aries saat itu melahirkan anak perempuan karena memang baru enam tahun kemudian Aries hadir. Danu hanya takut saat Estella lahir tidak akan mendapatkan anak laki-laki. Tidak masuk akal, bukan? Bilang saja tergoda wanita lain. Sementara wanita di sebelah Fabian yaitu Tavisha adalah mantan kekasih Aries, saat tahu Aries yang dulu ia puja karena wajah tampan bak dewa dan tubuh tinggi tegap nan atletis, lalu yang terpenting adalah putra dari pengusaha hotel ternama yang kaya raya adalah seorang anak yang tidak dianggap oleh ayahnya, Tavisha mengkhianati Aries menjalin kasih dengan Fabian. Tentu saja Aries sakit hati, dulu dia mencintai kebaikan dan kelembutan Tavisha yang nyatanya hanya kepura-puraan. Namun, dia berusaha tidak berlarut-larut seperti lelaki lemah yang mengemis cinta. "Siapa ini? Aries sang pengasuh anak yang bekerja hanya sebagai asisten," hina Fabian dan Tavisha tertawa mendengarnya. Aries masih terlihat santai. "Benar, lebih baik menjadi pengasuh anak-anak daripada jadi dompet berjalan sepertimu." Aries tersenyum tak mau kalah. Tentu Tavisha yang suka foya-foya akan membuat Fabian menjadi dompet berjalannya. Lihat saja di belakang mereka ada seorang gadis yang tangannya penuh dengan barang belanjaan mereka. Kasihan sekali. Fabian dan Tavisha tampak geram ingin membalas ucapan pria itu, tapi Aries lebih dulu berucap, "Ayo sayang-sayangnya papa, kita pergi dari sini, enggak baik dekat-dekat sama orang jahat." Aries segera menggandeng tangan Venus dan Mars menjauh dari kedua orang tersebut. Tavisha akan meledak apalagi kedua bocah kembar tersebut menjulurkan lidah seperti mengejeknya, tapi Fabian berusaha menenangkannya, mal adalah tempat umum, jika mereka menjadi pusat perhatian, pasti nanti akan direkam dan ujung-ujungnya menjadi viral. Fabian tentu tidak mau. "Sudah, Sayang, ayo kita pergi," ajak Fabian dan Tavisha memilih menurut. Tidak lupa wanita itu melihat barang-barangnya yang sedang dibawa oleh gadis di belakangnya. "Pendek, bawa yang benar! Jangan sampai belanjaan gue jatuh!" serunya pada gadis tersebut. "Baik, Nona," jawab gadis itu sambil menunduk takut. Tavisha berjalan kembali menggandeng tangan Fabian diikuti oleh gadis dengan banyak bawaan yang berjalan sambil terseok-seok karena memang kaki gadis itu sedang tidak baik-baik saja. "Kacian Tante itu ya, Papa," ucap Venus menoleh ke belakang, begitu juga Aries dan Mars ikut memperhatikan gadis yang berjalan di belakang Fabian dan Tavisha. "Iya, makanya Papa sering katakan jangan mau berdekatan dengan orang jahat seperti mereka." Venus dan Mars mengangguk, keduanya kembali bersemangat menuju tempat arena bermain. *** Di sebuah kediaman cukup luas dua lantai tampak Venus dan Mars sedang bermain dengan seorang wanita paruh baya berpakaian modis, masih cantik diusianya yang sudah setengah abad. "Kapan Tante datang ke Jakarta?" tanya Aries yang baru saja turun ke lantai bawah. Pakaian sudah rapi akan berangkat kerja. Nova Zahra Kavindra, adik bungsu dari papanya ini masih berhubungan baik dengan dirinya, meski wanita paruh baya tersebut memang tinggal di luar negeri lebih tepatnya Turki mengikuti sang suami. "Baru kemarin, om dan sepupu kamu tidak bisa ikut, jadi Tante sendirian. Nginap sini boleh, kan Aries?" Nova menunjuk kopernya di sana. Aries mengangguk, sambil menyesap teh yang telah disediakan untuknya. "Memang dalam rangka apa Tante ke Jakarta sendiri?" tanya Aries, tumben sekali, pikirnya. "Kamu belum tahu? Fabian akan menikah Sabtu ini." Aries mengangkat bahunya tidak terkejut, memang Fabian dan Tavisha pacaran sudah cukup lama. Mereka menikah ya baguslah daripada terus melakukan hal-hal diluar batas. "Kalau tidak salah nama calon istrinya Starla Prameswari. Tante belum pernah lihat orangnya." Kening Aries mengernyit, ini baru membuatnya terkejut, ternyata Fabian bukan menikah dengan Tavisha. "Padahal dua hari lalu, aku masih melihatnya jalan dengan Tavisha di mal." "Itulah Aries, Tante juga tidak mengerti jalan pikiran keluarga mereka, jadi yang Tante dengar Starla di sini hanya dibayar untuk mengandung anak Fabian karena Tavisha dinyatakan oleh dokter akan susah hamil. Terus nanti setelah Starla punya anak mereka akan cerai, Fabian akan menikah dengan Tavisha, dan anak Starla akan diambil mereka." Nova memegang keningnya, pusing dengan kelakuan keluarga kakaknya itu. "Hanya untuk keturunan? Dan si Starla itu mau?" Aries tidak habis pikir. "Mau bagaimana lagi, sepertinya dia gadis desa yang orang tuanya terlilit hutang, keponakan dari sopir ayahmu. Mereka sepertinya membayar hutang keluarga Starla." Aries menggeleng mendengarnya, tapi life is choice, hidup adalah pilihan kalau gadis yang bernama Starla memilih seperti itu, dia harus siap menanggung risikonya yang mungkin sangatlah menyakitkan apalagi setelah nanti dia melahirkan harus pergi dari rumah itu tidak boleh bersama anaknya. "Hari Sabtu kamu ikut ke sana, kan Aries?" tanya Nova, wajahnya terlihat memohon. "Buat apa?" Aries jelas tidak mau ikut. "Please, keponakan kesayangan tante yang berhati mulia, ikut ya, Tante tidak ada teman nanti." Nova tak pantang menyerah, namun Aries tetap menggeleng. "Memangnya mau ke mana Oma?" tanya Venus. "Ke pesta Sayang, mau ikut?" "Mau!" soraknya. "Asyik … banyak makanan!" Mars ikut bersorak, mereka pun melompat-lompat kegirangan. Aries menghela nafas. Bukan hanya banyak makanan saja, Nak, tapi banyak orang yang berhati busuk di sana, batinnya. Setelah Aries menolak ajakan tantenya untuk pergi ke pernikahan Fabian, ternyata bosnya yaitu Leo juga mengajaknya. Leo berkata papanya diundang, tapi papanya tidak bisa hadir sehingga memintanya untuk hadir. "Ayolah, Friend." Leo tampak memohon. Memang sepertinya hanya Leo seorang bos yang sering memohon pada asistennya. "Lo ngapain mau ke sana? Jangan bilang biar bisa ketemu Mika. Move on, Bos. Sudah jelas tidak baik masih dikejar." Mika adalah mantan Leo, sekaligus sepupu Fabian dari pihak ibunya. "Gue cuma mau lihat dia untuk yang terakhir kali habis itu gue move on." "Dasar Keripik Kentang!" hardik Aries. Asisten yang menyebut bosnya keripik kentang secara terang-terangan mungkin hanya Aries. *** Sabtu pagi yang cerah Aries sudah bersiap untuk pergi ke pernikahan Fabian. Setelah berbagai bujukan nyatanya ia luluh juga. Mereka pergi dari pagi tentu karena ingin menyaksikan akad nikahnya agar lebih afdal. "Anak papa cantik dan tampan sekali." Aries tersenyum gemas melihat Venus dan Mars yang sudah menunggunya. Venus tampak cantik dengan dress biru mudanya, sedangkan Mars tampil keren dengan rompi, dasi kupu-kupu, serta topi. "Papa juga cakep!!!" sorak mereka bersamaan. Kebiasaan bersorak keduanya memang harus selalu diingatkan. Aries tak kalah rupawan dengan kemeja putih dilapisi blazer abu gelap yang senada dengan celananya. Aries mengecup sayang pipi si kembar, dibalas dengan kecupan sayang dari keduanya. Nova tersenyum haru melihatnya, kalau ia katakan Aries seseorang berhati mulia, menurutnya benar adanya. Aries rela menjadi orang tua pengganti bagi Venus dan Mars yang tertolak menjadi cucu dua keluarga. Tentu keluarga kakaknya tidak mengakui si kembar sebagai cucu karena tidak merestui hubungan mendiang Estella dan Evano. Keluarga Evano, juga tidak mau mengakui karena termakan ego tidak suka dengan keluarga Estella. Di sinilah mereka sekarang duduk di antara keluarga calon mempelai pria yang sebentar lagi akan mengucapkan ijab kabul. Calon mempelai wanita dipersilakan masuk terlebih dahulu untuk duduk bersanding dengan calon mempelai pria saat ijab kabul berlangsung. Saat gadis yang bernama Starla itu masuk, Aries mengernyit memperhatikan wajah itu lekat. "Bukannya dia yang …."

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.9K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.7K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

My Secret Little Wife

read
94.0K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook