bc

Better Than Before (Indonesia)

book_age0+
127
FOLLOW
1K
READ
student
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Aku termasuk penganut anti-mainstream. Suka melakukan hal ekstrim yang tidak dilakukan oleh orang lain. Sudah biasa jika orang memanggilku aneh. Setelah terjun bebas dari kamarku di lantai tiga, aku koma selama beberapa minggu.

Semenjak itu, aku bisa melihat 'mereka'. Sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mata orang biasa. Bukan hanya itu yang membuatku panik, tiba-tiba saja aku juga bisa keluar dari 'tubuhku' sesuka hati-berkelana ke Alam Perbatasan.

Satu hal yang kutau. Gadis kecil itu selalu mengikutiku setelah dia berkata kalau aku meninggal. Hingga Nevan pun ikut-ikutan memanggilku aneh. Padahal 'kan, kedua anak kecil itu yang suka ngerjain aku.

Hidupku lebih berwarna. Aku menyukai semua perubahan ini.

chap-preview
Free preview
Prolog
Semuanya terlihat asing di pandanganku. Aku berada di depan rumah, dengan orang-orang yang beraktivitas seperti biasa. Wajah mereka terpancar kebahagiaan namun banyak kejanggalan yang daritadi membuat keningku berkerut. Semua orang melayang, dengan tubuh transparan dan wajah pucat. Ada kantung mata berlipat-lipat di bawah mata mereka. Bahkan yang membuatku terkejut adalah seorang Ibu dengan kepala yang bisa dilepaskan dari tubuhnya. Dia tertawa seperti tak terjadi apapun sambil berbicara dengan seseorang yang tertancap pedang tepat di dadanya. Aku tercengang. Apa ini? "Kakak." Aku menoleh, dan betapa kagetnya melihat gadis kecil dengan gaun keemasan dan wajah pucat, menatapku dengan sorot heran. "Kakak baru sampe sini ya?" tanyanya. Mataku mengedip beberapa kali, lalu keningku berkerut. "Baru sampe?" tanyaku balik. Dia mengangguk beberapa kali, lalu tangannya menunjuk salah satu sudut dan berujar, "Kakak harus lapor dulu sama Oom yang itu." Aku tercekat saat ada seseorang yang menembus tubuhku lalu mengusap kepala gadis itu lembut sebelum pergi meninggalkan kami. "Kenapa Kakak harus lapor?" tanyaku bingung. "Sebenernya ini dimana?" Gadis itu memiringkan kepalanya, menatapku dengan ragu. "Kakak? Ini kan Alam Perbatasan," jedanya. "Kakak udah meninggal." Apa? Meninggal? Aku hampir saja pingsan saat melihat tanganku yang transparan. Jadi yang dikatakan anak ini benar? Aku meninggal? Tak bisa dipercaya. Satu hal yang membuatku percaya aku sudah meninggal. Tubuhku tergeletak di tengah jalan penuh dengan darah yang keluar dari luka sobekan di bagian kepala. Mama dan Papa bahkan menangisi aku, anak semata wayangnya. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hurt

read
1.1M
bc

Sepenggal Kisah Gama ( Indonesia )

read
5.0M
bc

Guru BK Itu Suamiku (Bahasa Indonesia)

read
2.5M
bc

Sekretarisku Canduku

read
6.6M
bc

MY ASSISTANT, MY ENEMY (INDONESIA)

read
2.5M
bc

Perfect Honeymoon (Indonesia)

read
29.6M
bc

GAIRAH CEO KEJAM

read
2.3M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook