bc

Fresia Crazy List

book_age16+
100
FOLLOW
1K
READ
drama
comedy
sweet
like
intro-logo
Blurb

Tips - Tips untuk membuat Calon Mertua Ilfil dengan kita :

1. Bersikap apatis saat calon mertua sedang sibuk.

2. Terlalu cuek dengan calon mertua.

3. Menjelekkan anaknya di depan calon mertua.

4. Memperlihatkan kemesrahan di depan calon mertua.

5. Terlalu blak blakan terhadap segala hal.

6. Berpakaian kurang sopan.

7. Mempunya sifat matre, boros dan sombong.

Jika kebanyakan calon menantu akan berlomba lomba untuk mengambil hati calon mertuanya, namun Fresia justru melakukan sebaliknya. Perempuan yang bekerja sebagai penulis itu justru mencari seribu cara supaya orangtua pria yang melamarnya menolak ia sebagai menantu.

Bukan tanpa alasan, pasalnya ia belum yakin dengan calon suami yang baru ditemuinya sebanyak 5 kali itu.

Ta'aruf?

Oh, Fresia akan lebih menyukai proses perjodohan dalam islam itu daripada permasalahannya saat ini.

Pria yang melamarnya mengatakan hal yang tak terduga di pertemuan pertama mereka, di sebuah stasiun kereta api, tanpa mereka saling mengenal sebelumnya.

Iya, orang yang melamarnya adalah pria asing yang datang entah dari mana.

Cukup masuk akal bukan, jika Fresia mencari cara supaya calon mertuanya ilfil.

Menolak lamaran? Mustahil!

Takdir membuat mereka menyatu dalam ikatan perjanjian.

Fresia Diwijacita dan juga Renggala Elbiru telah menandatangani perjanjian tak tertulis, yang membuat mereka—ah, bukan, hanya Fresia saja yang merasa terjebak dengan pernikahan mereka.

chap-preview
Free preview
Prolog
09.45 wib, Stasiun Tulungagung. 'Kereta api Penataran tujuan Surabaya lewat Malang sebentar lagi akan tiba di jalur 2. Penumpang yang hendak pergi ke tujuan Ngunut, Rejotangan, Blitar, Wlingi, Garum, Talun, Pogajih, Sumber Pucung, Panjen, Pakisaji, Malang [Kota Lama] dan terakhir Malang. Harap melakukan pemeriksaan tiket di pintu masuk dan menunggu di jalur 2. Sekali lagi kereta api Penataran....' Suara dari petugas stasiun Tulungagung terdengar melalui pengeras suara di ruang tunggu stasiun. Para penumpang dengan tujuan yang telah di sebutkan tadi bersiap siap dengan segala barang bawaan mereka. Tas tas besar dengan isi yang berbeda beda. Salah satu dari penumpang tersebut, bernama Fresia. Perempuan berumur 20-an tahun yang hendak pergi ke kota apel untuk menghibur diri. Self Healing, dengan bepergian ke tempat yang dulu pernah menjadi rumah baginya selama 4 tahun. 13.02 wib, Stasiun Kota Malang. Kereta api Penataran tujuan Surabaya lewat malang hendak berhenti di stasiun kota Malang lewat jalur 2. Orang orang yang hendak turun di stasiun ini bergegas mengambil barang barang bawaan, lalu mengantri di depan pintu karena kereta belum berhenti sepenuhnya. Kereta berhenti sepenuhnya. Orang orang yang berada di dalam kereta segera turun satu persatu, berpapasan dengan orang orang yang hendak masuk ke dalam. Begitulah aturannya, yang keluar harus lebih dahulu. "Hah, aku merindukan kota ini," desah seorang perempuan yang baru saja menginjakkan kakinya di lantai stasiun. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 3 jam, ia akhirnya tiba di kota Malang. "Ah, aku lapar," gumam perempuan itu seraya memegang perutnya yang baru saja berdemo. Perempuan itu lantas melihat ke sekeliling, dalam ingatannya ia akan menemukan kedai salah satu roti terkenal milik artis papan atas. Ia tersenyum saat melihat kedai roti tersebut masih ada, ternyata 3 tahun tak menginjakkan kakinya di kota ini, kenangannya tak banyak berubah. Perempuan itu membeli beberapa bungkus roti dengan rasa moca kesukaannya. Ia lalu menunduk dan fokus pada ponsel di tangannya. Selama di Malang, ia akan menginap di salah satu hostel di daerah Suhat [Soekarno-Hatta]. Sebuah restoran Korea yang merangkap sebagai tempat penginapan. Jadi saat ini ia sedang memesan ojek online untuk membawanya ke tempat penginapan. Setelah mendapat notifikasi dari aplikasi ojek online, ia mengambil tempat duduk di ruang tunggu seraya melahap roti yang baru saja ia beli. Nyam! Nyam! Nyam! Perempuan itu makan dengan lahapnya. Saat berangkat ke Malang, ia memang tidak sempat makan terlebih dahulu. Tadi pagi ia juga tidak sarapan, jadi wajar saja jika saat ini ia kelaparan. Tring! Ponsel perempuan itu berbunyi nyaring. "Ah, telfon dari pengemudinya," ujar perempuan itu dengan mulut penuh roti. "Halo," sapanya setelah dengan terburu buru menelan sisa roti di mulutnya. "Saya sudah ada di depan, Mbak. Tapi saya berhenti di depan videotron. Depan stasiun kan zona merah, Mbak." Suara dari pengemudi bernama Jodi terdengar di ujung telfon. "Oh, gitu. Ya sudah, Pak. Saya yang ke sana saja." "Oke, Mbak." Sambungan terputus. Perempuan itu segera mengaruh ponselnya ke dalam tas, meraih tas ransel besar dan menaruhnya di punggung, lalu merapikan bungkus roti yang masih tersisa setengah. Ia simpan ke dalam paperbag, lumayan untuk di makan nanti saat sudah tiba di penginapan. Perempuan itu beranjak dan hendak pergi. Puk. Seseorang tiba tiba saja menepuk punggungnya hingga ia menoleh. "Iya?" tanya perempuan itu dengan raut wajah bingung. "Kamu mau menikah dengan saya?" Hah? Menikah? Ini lamaran? Atau Prank? "Ck, pasti ini prank," fikir perempuan itu. Bagaimana bisa ia berfikir ini lamaran sungguhan saat orang yang melamarnya barusan adalah orang asing yak tidak ia kenal sama sekali. Ia memutuskan untuk mengikuti permainan dari pria yang baru saja melamarnya itu. "Aduh, Mas. Maaf banget ya, saya buru buru banget nih," celoteh perempuan itu tak sepenuhnya berbohong. "Saya jawabnya lain kali saja ya, nanti kalau kita bertemu lagi. Saya janji akan jawab lamaran Mas barusan. Bahkan saya akan langsung jawab IYA. Oke! Bye!" Setelah mengatakan hal tersebut perempuan itu bergegas pergi. Di tengah hiruk pikuknya Stasiun Malang, pemuda yang memakai kaos putih dengan di lapisi jas hitam itu tersenyum tipis. "Kalau takdir tidak mempertemukan kita berdua lagi, maka aku akan membuat takdir kita sendiri," ujarnya lirih. Pria itu lalu berjalan menuju pintu keluar. Sebuah mobil pajero warna putih menanti kedatangan pria tersebut. Sang pria berjas masuk ke dalam mobil dan roda empat itu melaju meninggalkan pelataran Stasiun Malang.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Marriage Aggreement

read
80.9K
bc

Life of An (Completed)

read
1.1M
bc

Scandal Para Ipar

read
693.7K
bc

JANUARI

read
37.1K
bc

Life of Mi (Completed)

read
1.0M
bc

TERPERANGKAP DENDAM MASA LALU

read
5.6K
bc

Sang Pewaris

read
53.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook