bc

Marriage With Mr. Stranger (Bahasa Indonesia)

book_age18+
2.0K
FOLLOW
21.0K
READ
billionaire
spy/agent
love-triangle
possessive
love after marriage
manipulative
heir/heiress
drama
city
asexual
like
intro-logo
Blurb

WARNING!!!

Cerita ini mengandung konten dewasa yang tidak cocok dibaca anak-anak.

***

Serafina Hardwin (Sera) tanpa sengaja menemukan seorang perempuan yang di kejar segerombolan preman hingga terjatuh ke sebuah jurang yang ternyata sangat mirip dengannya, Serafina Dominik (Nana). Setelah di tolong, Nana yang mengalami cedera sangat parah meminta Sera untuk menemui Stefano McKenzi (Steve), kekasihnya dan Sera diminta untuk berpura-pura menjadi dirinya sampai dia sembuh.

Namun ketika Sera menggantikan Nana, ternyata Steve sudah merencanakan pernikahan dengan Nana hingga Sera tidak bisa mengelak lagi dari pernikahan itu. Sera benar-benar merasa dicintai oleh keluarga Steve, Sera merasakan kenyamanan itu hingga tanpa sadar Sera jatuh cinta, begitu juga dengan Steve yang merasa semakin mencintai Sera yang diketahuinya sebagai Nana.

Sampai akhirnya Nana kembali menemui Steve, membuat Steve yang sebelumnya sangat yakin mencintai Nana, justru menjadi bimbang. Apa yang akan terjadi setelah itu? Siapa yang sebenarnya Steve cintai? Sera ataukah Nana?

***

DAILY UPDATE

chap-preview
Free preview
PROLOG
Jalan kehidupan terkadang terjadi di luar dugaan kita. Entah itu jalan kehidupan sehari-harimu atau bahkan kisah cintamu. Semua hal terkadang terjadi di luar kendali dan kuasamu. Akan tetapi ketika nasi sudah berubah menjadi bubur, jika membuang bubur itu tentunya akan menjadi hal yang sia-sia bukan? Maka dari itu, daripada membuangnya, lebih baik kita membumbuinya menjadikan bubur tersebut lebih nikmat untuk di nikmati. Serafina tak pernah berpikir bahwa niatnya menolong seseorang akan membuatnya terjebak dalam sebuah ikatan pernikahan yang tidak pernah ada dalam mimpinya sama sekali. Sebuah ikatan pernikahan yang seharusnya ia jalani bersama dengan seseorang yang dicintai, kini harus ia jalani bersama seorang lelaki asing yang baru ia kenal bernama Stefano. Ibarat nasi yang sudah menjadi bubur, Sera pun tidak bisa mengembalikannya kembali menjadi nasi. Ia hanya bisa membumbuinya, membuat pernikahannya tampak manis seperti pernikahan pada umumnya. Setidaknya ... harus terlihat manis di mata orang lain. Karena sejujurnya bagi Sera sendiri, pernikahannya bersama dengan Stefano adalah kecanggungan luar biasa yang pernah ia jalani di sepanjang hidupnya. Namun sekali lagi, tak akan pernah ada yang menebak cara kerja takdir. Ketika takdir menghendaki sesuatu pada manusia, manusia tak bisa mengelak sama sekali. Termasuk tentang cinta. Sera perlahan justru jatuh cinta pada Stefano, bersamaan dengan itu pula Stefano semakin terpesona oleh Sera yang di ketahuinya sebagai Nana, sang kekasih. Perasaan cinta itu menjadikan mereka terjebak dalam hubungan rumit antara Sera, Stefano dan juga Nana yang merupakan kekasih asli Stefano. Lalu apakah yang akan terjadi selanjutnya? Kisah seperti apa yang terjadi diantara ketiganya?   ***   “Ma ... Pa ... ada yang ingin aku sampaikan.” “Katakan nanti setelah makan siang selesai Steve, sekarang makan makananmu setelah itu baru berbicara lagi.” ujar seorang perempuan paruh baya yang tak lain adalah ibu di dalam keluarga itu.   Siang itu sepasang orangtua dan anak berkumpul di meja makan untuk santap siang bersama di akhir pekan. Mereka bertiga masing-masing menikmati makan siang dalam diam. Tak ada percakapan berarti sampai makanan dalam piring mereka masing-masing habis dan di lanjut dengan memakan kudapan penutup.   “Aku sudah memutuskan akan menikah dengan Serafina, aku juga sudah menyiapkan cincin untuk melamarnya dalam waktu dekat.” “Maksudmu Nana? Tidak Steve. Perempuan itu ... tidak pantas menjadi istrimu. Dia bahkan tidak bisa mengurus dirinya sendiri, bagaimana mungkin akan menikah denganmu? Dia tidak bisa berbenah, tidak bisa memasak. Dia bahkan tidak bisa membuat simpul dasi. Membuat kopi saja tak pernah bisa. Apa yang kau cari darinya? Dia tak akan pernah bisa menjadi istri yang sesuai dengan standar hidupmu. Aku yang lebih mengenalmu, aku tahu apa yang kau butuhkan, dan dia! Perempuan itu tidak akan pernah bisa memenuhi semua kebutuhanmu Steve.”   Mereka adalah keluarga McKenzi. Leonardo McKenzi, Feronica McKenzi dan Stefano McKenzi. Keluarga yang selalu menjunjung tinggi ke sempurnaan pada apapun. Termasuk terkait pasangan untuk sang putera. Serafina Dominik yang selalu di panggil Nana oleh orang-orang dan selalu di panggil Sera oleh Steve. Merupakan kekasih Steve sejak empat tahun. Namun tidak pernah sekalipun Nana bisa memenuhi ekspektasi Feronica, Nana tidak pernah masuk dalam standart istri sempurna yang di idamkan Feronica, dan hal itulah yang membuat Steve kesulitan untuk menikahi Nana.   “Aku bisa menyewa koki untuk memasak, aku bisa menyewa jasa asisten rumah tangga untuk membersihkan rumah. Aku juga bisa membayar tukang kebun untuk membersihkan halaman rumah. Aku ... tidak akan membiarkan Serafina melakukannya. Sera ... tak akan pernah melakukan pekerjaan kasar seperti itu. Karena aku menikahinya untuk aku jadikan pendamping Ma! Bukan babu.” “Jadi kau menganggap Mama di babukan Papa?” “Aku tidak berkata begitu.” Balas Steve, ia membasahi bibirnya yang mengering sesaat. “Aku hanya berusaha menjelaskan bahwa istri tak seharusnya mengerjakan semua pekerjaan seperti itu!” “Steve kau tak mengerti ... .” “Apa yang tidak aku mengerti Ma? Aku ingin menikahi Sera dan kami akan bahagia meskipun Sera tidak masuk dalam istri sempurna seperti Mama.” Feronica mendesis. “Seharusnya yang kau jadikan istri itu perempuan Amanda. Karena Amanda sudah dewasa, berpikiran terbuka, dia juga sudah terbiasa mengurus semua keperluanmu. Dia pintar memasak, pintar merawat dirinya, berpendidikan. Apa kekurangan dia? Dia juga tak kalah cantik dari Nana, bahkan lebih cantik daripada perempuan itu. Amanda memiliki semua hal yang bisa Mama banggakan. Tidak seperti perempuan itu.” Steve tak langsung menjawab pernyataan itu. Ia menarik nafas sesaat sebelum berujar. “Jadi ... Mama mencari kesempurnaan dari bakal calon istriku itu untuk kebaikanku atau untuk Mama pamerkan pada teman Mama?” Ibu dan anak itu saling berpandangan dengan tatapan yang sangat tajam. Sementara Leo hanya memandang mereka secara bergantian kemudian menggelengkan kepalanya perlahan. Ia menghembuskan nafas sebelum membuka suara. “Bagi Papa siapapun boleh kau jadikan istri Steve. Tapi ada satu hal yang harus kau tahu. Ketika istrimu yang menyiapkan semuanya untukmu kau akan selalu rindu padanya, kau juga akan lebih menghargainya, kau akan selalu memikirkannya dan ingin segera pulang hanya untuk menikmati masakannya, hanya untuk mendapatkan pelayanannya. Sekalipun hanya memasangkan dasi. Memasangkan dasi adalah salah satu hal dari banyak kegiatan romantis antara suami-istri. Lalu jika bukan istrimu yang ikatkan, mau di pakaikan siapa? Asisten rumah tangga?” Leo menghela nafas panjang. “Jangan menganggap remeh sesuatu hal yang sederhana Steve. Pikirkan semuanya dengan matang. Papa tak mau kau menyesal pada akhirnya.” Leo menepuk pundak sang putera sesaat. “Seperti yang Papa katakan. Papa tak akan pernah memihak, terserah kau akan menikahi siapapun. Tapi ... itu pandangan dari Papa sebagai seorang suami yang selalu merindukan rumahnya.”   “Selain itu ... Steve ... kenyamanan berumah tangga itu ketika dalam rumah tanggamu hanya ada kau dan istrimu.” Kali ini Feronica yang membuka suara. “Mama melakukan semuanya bukan atas perintah Papa, bukan karena Papa babukan. Tapi karena ... Mama tak ingin tempat pribadi kita di sentuh oleh orang lain. Memangnya kau mau kamarmu dan istrimu di masuki asisten rumah tangga? Jangankan setelah menikah, sekarang saja kau tidak pernah suka itu Steve. Kau tak lupa kan?”   Steve menghela nafas panjang. Memang benar, semua barang pribadinya dan tempat pribadinya tak pernah ada yang menyentuh kecuali dirinya dan ibunya. Ia tak pernah suka jika ada asisten rumah tangga yang menyentuh barang-barangnya itu. Tapi ... . “Tapi aku tetap ingin menikahi Serafina Ma, Pa. Cepat atau lambat ... aku akan tetap menjadikannya istriku.” “Steve ... .” “Ma ... kau tak ingat pesan orangtua Serafina? Mereka menitipkannya padaku untuk di jaga. Tentu aku harus menjaganya dengan baik. Jadi aku mohon ... kali ini saja.” “Steve pernikahan bukan tentang balas budi. Tapi kau juga harus mencintainya.” “Aku mencintainya Ma, karena itulah Steve akan menikahinya.” Feronica menarik nafas panjang kemudian di hembuskannya kembali. “Terserah ... tapi bisakah kau menikahinya setelah ... setidaknya ... dia bisa memasak dan membereskan kamar? Karena itu pelajaran dasar untuk menjadi seorang istri Steve.”   ***   Sementara itu di tempat lain di sebuah hamparan rumput hijau yang dihiasi ilalang setinggi pinggang dua orang sedang berjalan beriringan. Kedua orang itu sepasang manusia satu usia, Serafina Hardwin bersama dengan Baron Hardwin yang merupakan saudara satu pekerjaan. “Bagaimana perasaanmu sekarang? Senang tugasmu selesai?” “Baik, tentu saja. Aku bahagia akhirnya Mr. Austin dan Miss Milla benar-benar hidup bahagia.” “Tapi kau harus menyaksikan sendiri orang yang kau sukai bersama perempuan lain. Tak sakit?” Perempuan itu, Sera. Dia terkekeh pelan sebelum menjawab. “Aku memang menyukai Mr. Austin. Namun sekarang aku sadar, itu hanya perasaan kekagumanku saja. Tidak lebih dari itu.” “Jika ada sesuatu yang ingin kau katakan. Katakan saja padaku. Tak apa. Daripada menutupinya.” Sera terkekeh pelan. “Aku baik-baik saja baron.” “Sera ... kau tahu cara tercepat melupakan perasaan pada seseorang?” “Hng? Aku sudah bilang aku tidak ...” “Memulai hubungan baru. Carilah lelaki yang mencintaimu dan kau cintai Sera ... aku harap kau juga bisa bahagia seperti orang lain bersama dengan pasangannya.” Sera mengulas senyumannya, tangan kanannya pun terulur menepuk pelan lengan Baron sebelum berujar. “Pasti Baron. Suatu saat aku akan menemukannya. Bukan sekarang, tapi nanti.” Baron mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. “Ya ... benar ... .” “Kau juga ... kau juga harus mencari pendamping untuk ... .” Ujar Sera menggantung. Sera tiba-tiba menghentikan langkahnya dengan iris mata yang terfokus pada sesuatu di depannya. “Sera ... .” “Baron ayo tolong dia!”   Baron mengalihkan pandangannya. Barulah ia menyadari ada sekelompok preman yang sedang mengejar seorang perempuan. “Kalian semua! Berhenti!” Seru Sera dengan kencang. Tapi sayang sekali ... semuanya terlambat.   Perempuan itu sudah terjun ke dalam jurang, sementara para preman itu berlari tunggang langgang meninggalkan tempat tersebut.      

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Secret Marriage

read
943.0K
bc

Hurt

read
1.1M
bc

Beautiful Madness (Indonesia)

read
221.9K
bc

Hello Wife

read
1.4M
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.1K
bc

A Secret Proposal

read
376.5K
bc

Marriage Agreement

read
590.7K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook