bc

The Bad Boy #Seri-8

book_age16+
2.4K
FOLLOW
25.3K
READ
billionaire
possessive
playboy
arrogant
badboy
others
student
comedy
sweet
asexual
like
intro-logo
Blurb

Datan Augiro Nick Mahya

Aku adalah seorang penakluk wanita titisan crocodile dan nenek lampir dari Stay With Me. Aku mewarisi segala sesuatu yang ada di diri daddy, kecuali hartanya belum dia wariskan padaku.

Aku memang selalu dikelilingi para wanita wanita cantik, dimanapun dan kapanpun. Tak kalah hebatnya dari Leonard si ice balok itu.

Sungguh duniaku ini sangat indah dan menyenangkan.

Tetapi sayang seribu kali sayang,, seseorang datang dan mulai merecoki hidupku. Wanita yang sedang dilanda kegalauan karena ditinggal mati oleh kekasihnya. Dia mengungsi dirumahku karena bekerja sebagai dosen mata kuliah bahasa Inggris di kampusku. Bayangkan saja, hidupku sangat menderita karena dimana-mana selalu bertemu wanita menyedihkan itu.

Aku tak mungkin mengusirnya karena dia anak bungsu dari tante Dewi sahabat dekat daddy...

Dan suatu hari, aku kalah dalam permainan dengan teman kampusku. Dan aku di hukum harus nembak salah satu wanita yang melewati gue saat pulang kampus. Gue anggap itu hukuman paling enteng, tapi ternyata mereka menjebakku.

Dan kalian bisa bayangkan siapa cewek yang melewat itu, satu-satunya cewek yang melewat lorong itu adalah ibu Pretty yang sedang bergalau ria, sue kan. Gue jadinya di tolak mentah mentah. Cewek pertama yang nolak gue, hadeuhhh....

Tapi entah kenapa, gue malah semakin tertantang untuk meluluhkan hatinya.

Sifat dingin, juteknya membuatku penasaran. Apalagi matanya yg indah itu mampu menghipnotisku.

Jangan bilang aku Datan Aguero Nick Mahya kalau tidak mampu meluluhkan dosen jutek itu.

chap-preview
Free preview
Episode 1
  Pagi ini terlihat begitu sejuk, karena semalam baru saja turun hujan. Seorang pria muda nan tampan tengah bergelut di balik selimut. "Datan bangun, sekarang kamu ada jadwal pagi, Kan?" seru seorang wanita yang tengah membukakan gordeng kamarnya. "Sebentar lagi Mom, masih ngantuk," keluhnya menutup kepalanya sendiri dengan selimut. "Astaga Datan, kamu bukannya harus jemput Chella dulu," ujar Chacha yang masih terlihat cantik walau sekarang usianya sudah mendekati setengah abad dan badannya terlihat berisi. "Males Mom, biarin saja si Lonja ke kampus sendiri." "Cepat bangun, Mommy buatkan dulu sarapan untuk kamu." Chachapun berlalu pergi meninggalkan putranya. "Hmm," "Astaga ini anak laki, masih molor saja jam segini." Terdengar suara Okta sang Daddy yang baru saja melewati kamar putranya itu. Okta berjalan mendekati ranjang dan dengan sengaja menarik kedua kaki Datan hingga tubuh Datan tertarik hingga merosot ke lantai. "Kyaaaaaa, Daddy!!!" teriaknya dengan kesal. Kini ia duduk bersidekap di lantai dengan wajah bantalnya. "Heh little Crocodile, cepat sana mandi dan pergi kuliah. Jangan malas-malasan," perintah Okta yang sudah rapi dengan setelan jas formalnya. "Aku masih ngantuk, Dad," keluhnya dengan mulut yang menguap lebar. "Memang semalam kamu pulang jam berapa?" tanya Okta yang kini duduk di sisi ranjang. "Jam 3 pagi," jawabnya dengan santai. "What?” Datan meringis mendengar pekikan sang Aligator. “Habis dari mana saja lu, Bocah? kelayapan mulu kerjaannya," cecar Okta membuatnya meringis karena teriakan Okta tepat di telinganya. "Come on Dad, aku bukan anak kecil lagi, Daddy pernah muda kan. Aku pergi buat seneng-seneng lah, buat apalagi coba," ucapnya dengan santai dan kembali menguap. "Kapan lu mau berubah, nilai nilai di kampus makin ancur. Daddy dulu memang nakal, tapi Daddy tau kewajiban Daddy," ceroscos Okta. "Dad please! Jangan bercuap-cuap di pagi hari,” ucapnya membuat Okta mendengus kesal pada putra semata wayangnya itu. “Daddy jangan kolot deh." Datan hendak menaiki ranjang, tetapi kembali di tarik oleh Okta. "Cepat mandi, sebelum Daddy ceburin ke kandang si Conel."  Conel adalah buaya yang di rawat Datan dari kecil, bisa di bilang buaya itu adalah sahabat Datan. "Iya iya, dasar Aligator kolot," gerutu Datan berjalan menuju kamar mandi dengan malas. "Daddy denger.” "Syukurlah, Daddy kan memang kolot." cekikikan Datan dalam kamar mandi. "Aish, gue punya anak kenapa model kayak gini sih," keluh Okta. "Gak turun dalam waktu 10 menit, Daddy seret kamu ke kampus!" "Yes Dad," teriak Datan dan Okta berlalu pergi. Pria itu adalah Datan Aguero Nick Mahya. Putra semata wayang dari pengusaha hotel terbesar di Indonesia, Oktavio Adelio Mahya dan Clarissa Mahya. Kisah mereka pernah di buat di novel Stay With Me. ♣♣♣   "Datan sarapan dulu," teriak Chacha pada putra semata wayangnya itu. "Nanti saja, Datan langsung jemput si Lonja." Datan beranjak pergi tanpa berpaling lagi. Lonja adalah panggilan kesayangannya pada sahabatnya yang bernama Michella. Lonja singkatan dari lonceng gereja karena suaranya yang begitu menggelegar. Memang aneh sih panggilan yang di berikan Datan itu. Mobil sport keluaran terbaru Bugatti Veyron berwarna hitam pekat melesat begitu saja meninggalkan pekarangan kediaman Mahya. Seperti biasanya Datan selalu memakai kacamata hitam di kedua matanya, dan musik kesukaannya yang mengisi di dalam mobil. "Hari ini jadwal kencan bareng siapa yah." Datan membuka buku catatannya. Melihat jadwal kencannya untuk hari ini. "Ternyata kencan dengan Kartika, tapi Kartika yang mana." Ia melempar buku catatannya dan mengeluarkan handphonenya mengotak atik daftar para wanita-wanitanya. “Oh Kartika adik tingkat gue, oke tinggal gue siapkan jadwal kencannya akan kemana.” Tak lama ia menghentikan mobilnya saat melihat Chella sudah berdiri di gerbang rumahnya dengan bersidekap dan berjalan masuk menaiki mobil sport miliknya.  "Lama," gerutunya saat menaiki mobil Datan. "Gue bukan sopir loe. Nebeng kok ngeyel Mbak-e," ucapan Datan membuat Chella mencibir seraya memakai seatbeltnya. Datan kembali menjalankan mobilnya menuju kampus. "Lonja tolong kirimin pesan ke Kartika di akun Line gue. Bilang nanti pulang kuliah aku tunggu di club musik," ucap Datan membuat Chella mengernyitkan dahinya tetapi tetap mengambil handphone Datan. "Astaga!" Chella terpekik saat melihat isi handphone Datan. "Loe sejak kapan usaha illegal begini, loe memperjualbelikan perempuan?" "Hush, itu mulut kalau ngomong kok suka nyablak. Tak sentil nanti yeh." "Datan, isi handphone loe semuanya data wanita. Dari a sampai z ada, dari alamat sampai no sepatunya loe tulis. Oh God! " Chella mengucapnya dengan ternganga kaget. "Loe gak usah so kaget gitu, itu jadwal cewek kencan gue. Nanti malam jadwal kencan gue dengan Kartika, nah sekarang loe kirimin pesan ke dia." "Astaga loe bener-bener yeh, gue laporin om Gator lho," ancam Chella. "Laporin saja, gue udah dapat acc dia kok." kali ini Chella semakin terpekik kaget. Anak dan Bapak memang sama saja... ♣♣♣   Datan baru saja sampai di salah satu Universitas Angkasa yang merupakan Universitas terbagus di Jakarta. Chella sudah masuk terlebih dulu karena Datan tengah menghubungi seorang wanita. Tak jauh di depannya Leon tengah berjalan dengan cool menyusuri koridor kampus. "Es balok," teriakannya mampu menghentikan langkah Leon. Datan berjalan mendekati Leon dengan penampilan yang tak kalah menarik dan tampan. Deretan kedua tertampan di kampus setelah Leonard. Tetapi Datan begitu berbeda dengan Leonard sang Ice King. Datan begitu ramah dan baik hati pada semua orang khususnya para kaum hawa. Saking ramahnya, banyak korban phpnya di kampus ini. "Apa?" Tanya Leon dingin. "Astaga es Balok, masih pagi juga udah dingin aja. Kagak takut menggigil loe," celetuk Datan membuat Leon mencibir dan melanjutkan perjalannya berdampingan dengan Datan. "Pagi semua," sapa Datan memamerkan senyum pepsodentnya ke setiap wanita yang berpapasan dengannya walau wanita itu melirik ke arah Leon yang terlihat acuh. "Hei Sivana, hari ini kamu ulang tahun yah? Selamat ulang tahun yah manis," ujar Datan saat berpapasan dengan seorang wanita manis yang di ketahui bernama Sivana itu. "Kamu kok tau?" Tanya Sivana kaget. "Apa sih yang nggak Datan tau tentang Sivana. Selamat ulang tahun yah. Emm, bagaimana kalau untuk hadiahnya besok malam kita kencan?" ujar Datan dengan senyuman mautnya, ditambah kedipan matanya yang mampu membuat kaum hawa meleleh seketika. Leonard terlihat jengah mendengar bualan menjijikan ala Buaya kunyuk satu ini. Ia memilih berjalan terlebih dulu meninggalkan Datan yang tengah membual. "Bagaimana Sivana? Kamu mau kan?" "Baiklah," ujar Sivana tersipu. "Baiklah, aku jemput kamu besok jam 7 malam yah, Babe." ujar Datan mengedipkan sebelah matanya. "Kamu tau alamat rumahku?" Sivana kembali kaget. "So pasti dong, Babe. Jangan bilang aku Datan Aguero Nick Mahya kalau aku melewatkan alamat wanita cantik seperti kamu," godanya dan berhasil membuat Sivana tersipu di buatnya. "Baiklah aku pergi dulu yah, sampai ketemu nanti malam. Dah cantik." Datan melambaikan sebelah tangannya dengan senyuman manisnya yang mampu memikat siapa saja. Ia kembali menyusul Leon yang berjalan menuju kelasnya. "Heh Kunyuk, bagaimana loe bisa tau hari ini ulang tahunnya?" "Gini nih kalau kesehariannya b******u sama mobil, kagak update kan. Kalau mau jadi playboy itu harus penuh perjuangan dong," ujarnya dengan bangga. "Maksud loe?" Tanya Leon heran. "Gue nyari data mahasiswi yang cantik cantik di kampus lewat komputernya si Zacki culun anggota senat. Gue update tuh tiap malem, siapa kira-kira yang ulang tahun hari ini," ujar Datan dengan bangganya. "Kagak ada kerjaan. Ini nih yang namanya cowok so kerajinan," cibir Leonard. "Mendingkan, daripada loe dingin dan so cuek. Kehidupan loe suram, Man." ujar Datan terlihat mengiba. "Gue bahagia dengan hidup gue, gue gak butuh cewek genit seperti mereka." ujar Leonard masih tetap datar. "Alah ucapan loe kayak yang iya, bilang aja loe seneng di puja puja para wanita." ujar Datan tak ingin kalah. "Serah apa kata loe aja," ujar Leon. "Kembaran loe mana?" Tanya Datan. "Tau deh, gue gak netein dia," jawab Leon asal membuat Datan mencibir kesal. "Ya udeh ah gue ke kelas. Bye...” Datan berlalu pergi menuju kelasnya. Datan, Michella , Leonard dan Leonna sudah bersahabat dari sejak kecil karena orangtua merekapun sudah bersahabat. Mereka sekola bersama hingga sekarang mereka  memasuki kampus yang sama, hanya berbeda jurusan. Datan, Leonna dan Michella mengambil fakultas Kedokteran. Sedangkan Leon mengambil fakultas Teknik. Datan memasuki kelasnya dan terlihat meja Leonna sudah di kelilingi 5 orang perempuan dari fakultas lain. "Wah wah, ada apa nih?" "Kunyuk usirin mereka kek, gue bukan sekretarisnya si Leon." rengek Leonna. "Ayolah Leonna, loe bantu gue kasihin surat ini ke Leon," ucap salah seorang wanita. "Kalau bisa gue minta no atau pin bbmnya Leon, atau medsosnya yang lain." ujar salah satu dari mereka. "Gue bisa di gorok si Leon kalau ngasih nomornya," keluh Leonna. "Pergilah, kalian gak akan dapat apa-apa dari si Ice King itu. Jangan buat hati kalian terluka," nasihat Leonna. "Tapi kami harus tetap mencobanya," ucap mereka membuat Leonna memutar bola matanya jengah. "Ya sudah simpan di meja suratnya sekalian ongkos kirimnya buat antar ke Leon. Gue kagak gratisan." ujar Leonna membuat mereka menurut dan menyimpan uang untuk Leonna. "Hei ladys, ngapain kalian ngejar-ngejar cowok yang gak mau sama kalian sih? Mending sama gue saja. Gue juga gak jauh tampannya dari si Leon," ujar Datan. "Nggak, gue gak mau jadi korban php loe." cibir wanita itu dan berlalu pergi. Menyisakan tawa Leonna dan Chella. Hampir semua wanita sudah tau  belangnya Datan di kampus, sudah banyak korban darinya. Dan itu membuat mereka berhati-hati dengan seorang Datan Aguero sang Player. "Mampus loe Kunyuk." tawa Michella. "Enaknya jadi kurir cintanya Leon," kekeh Leonna mengipas-ngipaskan uang 50ribuan lima lembar. "Idih dasar mata duitan. Itu sama aja loe malak, Ona." ujar Datan "Apa perduli gue, mereka yang nyuruh. Ya harus ada uang jalannya dong. Kagak ada yang gratisan," jawab Leonna dengan santai. "Sini gue buang aja ke tong sampah surat-suratnya," ujar Chella ingin merebut surat dari tangan Leonna. "Eitzz, jangan macam macam Lonja. Ini amanah, gue tetep harus kasihin surat ini ke saudara kembar gue itu," ujar Leonna membuat Chella mencibir. "Tuh bibir udah maju aja dua centi," kekeh Datan. "Gimana kalau Leon ke cantol sama salah satu dari mereka?" Tanya Chella merengut. "Itu sih DL alias derita loe," kekeh Leonna dan Datan. "Dasar sahabat durhaka kalian berdua," cibir Chella. "Eh besok mau pada ikut ke Bandung, kan kak Pretty mau tunangan di sana." ujar Leonna. "Gue nggak, gue ada acara sama si es batu. Paling Dad and Mom aja, lagian gue gak begitu kenal sama kak Pretty." ujar Datan santai sambil memainkan handphonenya. "Yah, kalau gitu gue juga nggak deh. Lagian mau ngapain coba, gak ada Leon ini." ujar Chella. "Ahh di kepala loe kayaknya penuh dengan Leon." ujar Leonna sebal. ♣♣♣

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Me and My Broken Heart

read
34.5K
bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.2K
bc

Marry Me If You Dare

read
222.8K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.2K
bc

Bad Prince

read
508.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook