Bad Boys VS Ketua Osis

Seperti hari hari sebelumnya, perempuan cantik yang diketahui bernama Kayra, si Ketua Osis di sekolahnya melakukan aktifitas seperti biasanya.  Berangkat kesekolah tercinta, bel masuk, mengikuti pelajaran dengan baik, dan setelah itu menunggu istirahat pertama dan kedua lalu pulang. Mungkin kalau ada rapat osis atau ekskul ia tidak langsung pulang. Tapi sepertinya hari ini akan berbeda karena sekolah atau lebih tepatnya kelasnya didatangi murid baru, Laki laki yang menurut pandangan pertama Kayra sangatlah tengil, jauh dari kriteria anak baik, murid teladan seperti dirinya. "Anak anak hari ini kita kedatangan murid baru" Bu Kania mengucapkan kata kata yang berbeda saat memasuki kelas XI.1 IPA. Biasa guru ini akan mengucapkan selamat pagi ipa satu tapi mungkin khusus hari ini tidak. Bu Kania memanggil anak baru 'itu' yang masih berada diluar kelas. Anak itu memasuki kelas kami dengan gaya yang sedikit angkuh, dan seketika semua mata tertuju padanya, terutama perempuan perempuan dikelas ini. Oh ralat, kecuali mata Kayra yang hanya melirik sekali, lalu kembali fokus kepada buku yang lebih penting daripada murid baru itu. "Perkenalkan dirimu Zero" kata Bu Kania lalu berjalan menuju meja guru yang berada dipokok kiri dan menaruh segala perlengkapan belajarnya. "Hai," laki laki itu memberi jeda "Nama gue Zero Raynold Brahmana, kalian bisa panggil gue Zero" kata anak baru itu lalu memberi sedikit jeda untuk melanjutkan kalimat selanjutnya "Gue anak pindahan dari Bandung. Tepatnya dari SMA Pelita Harapan" lanjut laki laki itu singkat padat dan jelas. Bisa Zero lihat dari awal dirinya memasuki kelas barunya itu hingga selesai mempekenalkan diri, semua mata tertuju ke arah Zero. Apalagi para perempuan perempuan dikelas ini. Udah biasa jadi sorotan Ucap Zero dalam hati sambil tersenyum miring. Ralat, tidak semua mata perempuan, tapi ada satu perempuan yang kelihatannya tidak sedikitpun tertarik dengan kedatangan gue disini. "Zero kamu bisa duduk disebelah Kayra, dia adalah Ketua Osis disekolah ini" kata Bu Kania setelah Zero memperkenalkan diri sambil menunjuk kearah meja perempuan yang sedari tadi menarik perhatian gue Wah. Tepat sasaran Lagi lagi Zero tersenyum miring Bisa dilihat, perempuan cantik itu langsung menatap Bu Kania dengan tatapan jengkel lalu menatap gue dengan tatapan malas "Ibu harap kamu mau membantunya Kayra" kata Bu Kania lagi setelah mendapat tatapan jengkel dari perempuan yang bernama Zero ketahui bernama Kayra Angelica. Yang memegang jabatan sebagai ketua osis disekolah baru Zero ini. Cantik, tapi sinis. Lagi lagi Zero hanya bisa berbicara dalam hati _____ Selama pelajaran berlangsung si anak baru tengil atau yang bernama Zero asik dengan ponselnya, tanpa sedikitpun memperhatikan pelajaran Bu Kania, padahal dia adalah anak baru masuk beberapa jam yang lalu. Harusnya ia bisa menjaga sikap didepan Guru, setidaknya sedikit mencari perhatian agar dirinya bisa mengikuti pelajaran yang tertinggal Dengan kehadiran Zero disini dan perilakunya dihari pertama, Kayra sudah menyimpulkan bahwa ia akan mendapat pekerjaan baru didepannya Pasti anak ini akan membuat banyak ulah dan itu akan menjadi pekerjaan tambahan untuk Kayra, Si Ketua Osis. Saat Kayra sedang asik menilai manusia yang akan menambah pekerjaannya itu, tiba tiba seorang guru memasuki kelas mereka, ternyata Pelajaran Bu Kania telah selesai dan digantikan dengan pelajaran Pak Anwar, guru sejarah yang sangat.. sangat... sangat..... membosankan. Tidak ada candaan kalau belajar bersamanya, hanya terdengar ocehan dari mulutnya yang membuat para siswa disini bisa tertidur pulas. Bagaimana tidak, Sudah tidak ada candaan, dan Pa Anwar berbicara lelet serta pelan. Baru setengah jam pelajaran itu berlangsung hampir semua murid udah pada tepar dimeja masing masing. beberapa saat kemudian si murid baru tengil bernama Zero meminta Kayra bergeser sedikit. "Geser dikit" kata Zero dengan muka datar. Tanpa menjawab, Kayra langsung menggeser tubuhnya dan Zero keluar dari meja lalu kedepan menuju meja guru dan meminta izin pergi ketoilet. 20 menit berlalu dan laki laki itu belum sama sekali kembali kekelas barunya "Yailah, bentar lagi juga dapet kerjaan gua" gumam Kayra kesal saat menyadari si anak baru dengan gaya tengil itu belum kembali 1 2 3 Kayra menghitung dalam hati sambil memperhatikan Pa Anwar yang sedang sibuk membaca buku di meja guru, dan Gotcha "Kayra" panggil Pak Anwar dari depan kepada Kayra dan itu membuat Kayra mendengus kesal dari dalam hati. Benarkan dugaannya. "Iya pak" kata Kayra sembari berjalan ke arah meja guru yang ada dipojok kiri dan menghampiri Pak Anwar "Anak baru itu kemana ya? sudah 20 menit dia nggak balik dari toilet, apa jangan-jangan dia tidak pergi ke toilet ya?" tanya Pak Anwar menduga duga sambil mengabsen beberapa laki laki berandal dikelas XI. IPA 1 yang sering cabut jam pelajaran nya dengan lirikkan matanya. Dan untungnya semua masih ada ditempat duduk dengan posisi buku terbuka dan berdiri, Dan Kayra tau dibalik buku itu mereka tertidur pulas. "Tapi diakan anak baru pak masa udah berani sih?" tanya Kayra heran sekaligus tak percaya dengan dugaan Pak Anwar, walaupun dirinya percaya dugaan Pak Anwar tidak meleset "Kamu coba cek dulu, siapa tau benar" kata Pak Anwar sambil menaiki kedua alisnya "Oke pak saya cari dulu" Kayra mengiyakan lalu tersenyum tanda hormat lalu langsung pergi keluar kelas tanpa banyak bicara lagi.