bc

PSYCOPATH

book_age18+
582
FOLLOW
2.3K
READ
dark
drama
tragedy
comedy
sweet
bxg
kicking
mystery
scary
like
intro-logo
Blurb

Jesslyn Evelyn adalah gadis yang sangat pendiam jika di keramaian. Mempunyai trauma yang sangat mendalam. Pada sat usianya 7 tahun, keluarga mereka dibantai habis habisan oleh seorang Investor yang ditolak sang Ayah. Kematian kedua orangtuanya sangat menyakitkan. Kedua orangtuanya habis di mutilasi dan disiksa sebelum mati oleh orang orang jahat itu. Kejadian yang mampu mengubah Jesslyn yang mempunyai sifat ceria dulunya menjadi sangat pendiam dan tak mau berbnaur bahkan bersosialisasi bersmaa orang orang.

Hidupnya yang jauh dari euphoria karena memang ia dikekang oleh kakaknya itu membuat dirinya menjadi pribadi yang pemalu. Gadis mungil itu juga memiliki sahabat dari masa kecilnya. Jerry Lee. Pemuda yang mencintai Jesslyn namun tak pernah mengakuinya karena ia takut pada Sean. Kakak dari Jesslyn itu sangat protektif pada Jesslyn. Bahkan tentang pertemanan saja Jesslyn dipilih oleh sang kakak. Hal itu juga yang membuat Jesslyn menjadi pribadi yang tak mengenal dunia.

Kehadiran Allen Matthew membuat kehidupan datar Jesslyn sedikit ada kebahagiaan. Allen yang menjadi murid baru disekolahnya itu menyukainya bahkan mengajak berpacaran walau baru jumpa beberapa hari. Bahkan gadis itu menerima ajakan pacaran oleh Al. Maksud awalnya baik. Hanya ingin Al merasakan cinta yang tidak ia dapat dulu. Begitulah kata Al.

Tapi apakah Al memang masuk dalam hidup Jesslyn dengan membuatnya bahagia? Atau ia hanya ingin menghancurkan Jesslyn yang polos dengan jiwa Psycopathnya?

chap-preview
Free preview
Part 1 | Psycopath
    Seorang gadis kelas 3 SMA sedang berjalan ke kelasnya. Dengan menenteng tas berwarna merah maroon dengan motif bunga sebagai penghias. Ia berjalan hanya menundukkkan kepalanya karena rasa takut dan canggung saat menatap manik mata seseorang. Bahkan tubuh mungilnya seakan bergetar hebat jika di ajak bicara oleh seseorang yang begitu asing baginya.     Kaki pendeknya mengarah ke kelas XII IPA. Kelas yang sudah menjadi tempatnya menimba ilmu selama 1 tahun ini. Sekolah elite yang sudah menjadi tempatnya belajar hampir 3 tahun. Jesslyn menaikkan kepalanya ketika sudah sampai depan kelas. Ia menghela nafas panjang dan menenangkan pikirannya. Jesslyn, gadis dengan trauma yang sangat besar ketika berjumpa dengan orang. Bahkan ia harus selalu menyediakan inhealer nya jika dia di kagetkan atau bertemu orang asing yang mengajaknya bicara.     Mata Jesslyn mengarah pada dua sahabatnya yang tengah duduk sembari bercerita dengan tawa. Ia tersenyum dan menaikkan tasnya yang sedikit merosot. Dengan perlahan, Jesslyn melangkahkan kakinya dan menyapa kedua sahabatnya yang masih bercanda ria.     "Morning," sapa Jesslyn setelah masuk dan beralih duduk di bangkunya tepat di belakang bangku 2 sahabatnya yang kebetulan duduk bersama. Sahabat yang selalu bersamanya dari awal masuk SMA sampai sekarang. Sahabat yang menerimanya walau tau keadaan Jesslyn yang megalami trauma bahkan depresi.     "Morning too," jawab 2 sahabat Jesslyn yaitu Zee dan Mike dengan senyuman sumringah. "Kenapa kau  terlambat?," tanya Zee pada Jesslyn. Gadis dengan  rambut keriting dan tinggi 160 cm. Lebih tinggi dari Jeslyn yang hanya 155 cm. Jauh dari ukuran anak SMA mengingat berat badan Jesslyn saja hanya 45 kg.     "Aku terlambat bangun  tadi, karena Jerry sudah duluan akhirnya aku berangkat dengan kakakku,"  jelas Jesslyn dan duduk dengan memangku pipi chubby nya. Mereka membicarakan sesuatu sambil tertawa. Hanya bersama Zee dan Mike lah Jesslyn bisa tertawa bahagia seperti ini. Kalau bersama yang lain, jangan harap Jesslyn mengajaknya bicara. Bahkan menatap mata lawan bicaranya saja Jesslyn sudah ketakutan setengah mati. Ia bahkan tak segan lari menjauh jika kakak kelasnya mengajaknya bicara. Katakanlah Jesslyn tidak sopan. Tapi penyandang trauma atau depresi akan ketakutan jika bertemu dengan orang yang menurutnya asing. Jadi, jangan salahkan Jesslyn jika gadis itu lari seperti orang gila jika bertemu dengan siapapun yang menyapanya.     Ketika mereka sedang  asik berbincang, tibalah seorang pria yang sehabis berlari. Terlihat dari butiran kelringat yang menghampiri pelipisnya dan nafasnya yang terengah engah. Ia berjalan mendekati Jesslyn dan menatap manik mata abu abu gadis tersebut. "Hei," sapa pria bertubuh tinggi sekitar 179 cm. Dia Jerry, sahabat Jesslyn dari kecil. Mereka tinggal bersebelahan. Dan yang harus diketahui adalah Jerry terjebak asmara pada sahabatnya semenjak SMP. Tapi gadis itu tak peka atas perasaan sahabatnya itu. "Kenapa kau duluan tadi?," tanyanya pada Jesslyn masih dengan nafas sehabis berlari. "Bukankah kau yang duluan tadi?." "Aku menunggumu di depan perumahan. Kulihat kau bersama kakakmu." "Haha maafkan aku. Aku pikir kau sudah duluan tadi," jawab Jesslyn sambil sambil senyum hingga terlihat gigi kelincinya menambah keimutan gadis itu. Bagaimana Jerry bisa marah ketika melihat wajah manis Jesslyn saja sudah membuatnya K.O.             "Lain kali katakan kalau pergi bersama kakakmu. Jadi aku kan tidak harus menunggu. Kau tau? menunggu itu melelahkan," ucap Jerry sembari mempoutkan bibirnya. “Kenapa seperti kode?,” ujar Mike dengan wajah datar andalannya. Pria ini memang pendiam dan tak banyak omong. Tapi jika bicara, mohon jangan di ragukan kualitasnya. Langsung masuk ke hati dan pas jadi tahan batinlah jika mau berbicara dengannya. Atau siapkan samsak di depanmu jika kau kesal dengannya. “Shut up!.” Jerry mengangkat tangannya menginterupsi Mike agar tak banyak bicara. Cukup ia dan Mike yang tau tentang patah hatinya Jerry padahal belum berperang. Buakannya apa apa, Jerry tak mau jika pertemanan mereka menjadi berantakan hanya karena cintanya yang belum tersampaikan. Tunggu saja waktu yang benar benar tepat untuk menyatakan perasannya itu.  "Iyaya, sudah jangan marah," "Hehe iyaya." Jerry mencubit pipi Jesslyn dan mengaduk pipi chubbynya Jesslyn. Jesslyn  pun membalas cubitan di pipi Jerry juga. Iya, seperti ini saja dulu sudah cukup. Pasti ada lain waktu untuk mengutarakan perasaannya yang belum tersampaikan itu. "Hei, Mr Smith masuk," interupsi Mike kemudian beralih duduk menghadap ke depan. Jesslyn dan Jerry langsung menghentikan kegiatannya dan berlalu duduk di bangku mereka. Kebetulan Jerry dan Jesslyn satu bangku. Sudah dari dulu sih mereka satu bangku. Dan lebih beruntungnya lagi bagi Jesslyn karena ia takkan ketakutan jika duduk dengan orang lain selain Jerry. Sebenarnya sih, semua sudah di atur oleh orangtua Jerry agar mereka selalu sebangku dan sekelas. Kalau tidak, mungkin Jesslyn akan selalu pingsan jika duduk dengan orang lain. Bahkan waktu berkenalan dengan Zee dan Mike saja, gadis tersebut harus selalu menggunakan inhealernya seiap bicara dengan mereka.     Guru memasuki ruangan. Tampak seorang pria bertubuh atletis masuk bersama Mr Smith. Semua murid tertegun melihat wajah tampan pria itu. Bagaimana tidak, wajahnya mirip sekali dengan aktor hollywood. Rahangnya tegas dan matanya berwarna almond. Rambut cokelat dan hidung mancung menambah betapa coolnya dia. Tatapan matanya tajam tapi dengan cepat dapat meluluhkan kaum hawa yang melihatnya. Sungguh ciptaan Tuhan tak bisa ada yang meragukannya. "Oke anak anak, hari ini kita kedatangan murid baru," Mr Smith menyuruh pria itu maju satu langkah. "Introduce yourself," izin Mr Smith pada pria itu. Ia maju satu langkah ke depan dan tersenyum. "Hi, My name Is Matthew Allan. You can call me Al. Nice to meet you,"  katanya dan menundukkan tubuhnya sekitar 90°. Semua murid terpaku melihatnya termasuk Jesslyn. Pria di depannya ini benar benar tampan dan berkharisma. Tidak ada yang bisa memungkiri itu. Kemudian Mr Smith mempersilahkan Al duduk. "Baik sekarang buka buku kalian tentang anatomi tubuh. Dan yang sudah selesai pekerjaan rumahnya, kumpulkan ke depan kemudian kerjakan halaman 39!," perintah Mr Smith. Semua murid ke depan mengantar  pekerjaan  rumahnya lalu bergegas mengerjakan tugas kembali. Al duduk di samping meja Jesslyn. Tiba tiba mata Jesslyn dan Al bertubrukan. Al menampilkan senyuman andalannya dan mampu membuat Jesslyn salah tingkah. Senyuman Al sangat menawan. Jantung Jesslyn berdetak kencang. Ada apa dengannya?. Biasanya ia takut pada seseorang yang baru dikenal. Tapi kenapa dia menjadi seperti ini?. Apa dia menyukai Al?. Jessslyn menepuk pipinya pelan dan kembali melihat Al yang masih menatapnya. Jesslyn tertegun dan merona. Ia kembali melihat bukunya dan menundukkan kepalanya. Jerry yang teman sebangku Jesslyn mendengus saat Jesslyn terus melihat ke Al. Dia akan mendapatkan saingan baru. Belum saja benderanyaberkibar. Sudah ada orang lain hadir diantara mereka. Sepertinya Jerry harus ekstra keras. Di sisi lain Al, pria itu tersenyum smirk seakan ia akan memulai rencana yang telah di susunnya. Di tatapnya wajah gadis di sampingnya itu. Jesslyn gumamnya. Rencananya akan terlaksana dengan mudah. Mangsanya ada di depan mata dan akan dengan segera ia hancurkan. Al tertawa keras dalam hatinya. Ini harus berhasil, pikirnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

DRIVING ME CRAZY (INDONESIA)

read
2.0M
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

See Me!!

read
87.9K
bc

HELP ME - BAHASA INDONESIA (COMPLETE)

read
9.9M
bc

Om Bule Suamiku

read
8.8M
bc

DESTINY [ INDONESIA ]

read
1.3M
bc

YUNA

read
3.0M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook