bc

The Game Over

book_age16+
1.1K
FOLLOW
10.9K
READ
friends to lovers
dominant
badboy
bitch
dare to love and hate
drama
comedy
sweet
bxg
humorous
like
intro-logo
Blurb

Disukai pria setampan Jonathan memang idaman semua wanita. Terlebih pria itu juga memiliki kekayaan yang bisa merubah Sena, si gadis biasa, menjadi kaya raya bak putri mahkota.

Tapi rupanya disukai saja tidak cukup. Keluarga besar Jo tidak pernah menyetujui hubungan mereka. Entah apa yang menyebabkan semua itu. Sena sendiri tidak tahu.

Sena tidak mau memaksa. Tapi Jo ngotot dan tak pernah menggubris larangan kedua orangtuanya.

Hingga satu kata keluar dari mulut ayahnya Jo, Abimanyu.

"The Game Over"

Maksudnya apa?!

chap-preview
Free preview
Satu
"JOJO....!" Satu kali, abaikan. "JOJO!!! KELUAR KAMU!!! UDAH SIANG!!! REZEKIMU KEBURU DIPATOK AYAM!!!" Dua kali, abaikan. Masih ngantuk. "ATM DAN KARTU KREDITMU MAMI BLOKIR!" Anjir! Mati aku! Dengan jurus seribu langkah, buru-buru menuju pintu, sedikit merapikan rambut yang masih acak-acakan. Dan tada...! Pemandangan indah di pagi hari. Mami berdiri berkacak pinggang dengan matanya yang siap memutilasi tubuh keren putranya ini. "Apa sih, Mi? Aku udah bangun dari tadi kok." "Jangan bohong! Masih bau iler juga! Mandi sana! Kuliah yang bener!" "Pasti dong, Mi. Aku udah mandi kok." "Bandel ya, Mami bilang jangan bohong! Baju aja masih yang semalam!" Busyet! IQ emakku emang jempolan dah! Baju yang kupakai semalam aja masih ingat. "Mami tahu aja, makin bangga deh, punya Mami dengan daya ingat sebagus itu." "Mandi sono!" ucap Mami sambil menghadiahkan jeweran super panas di telingaku. Sakit, njir! "Aduduh, Iya, iya." Duh, kalo udah gini, Mami ceramahnya panjang kali lebar, ngalahin ustadz kondang sekalipun. Mending kabur ke kamar mandi, selamatkan telinga yang satu lagi. Mami ngeloyor keluar sambil masih ngomel. "Duh, salah apa ya gue, punya anak bandel kek gitu, mana ini bapaknya gadis yang dia bawa semalem nelpon terus lagi!" Denger omelannya barusan, aku terkejut bukan main! Mami lihat aku bawa cewek semalam? Bukannya semalam aku udah suruh Si Kunyuk Dion buat nganterin dia ya? Bodo ah, mandi dulu. Bersihin otakku yang mulai ngeres bayangin adegan semalam dengan cewek itu. Si Sisil, eh bukan, Saras, eh, Susi? Ah lupa lagi. Terlalu banyak nama cewek di otakku. Setelah segar, aku mematut penampilanku di cermin. Whoah! Keren maksimal! Ganteng, keren, dompet tebel maksimal. Apalagi coba? Semua cewek bertekuk lutut padaku. Sekali bilang 'hai', mereka rela memberikan segalanya padaku. Demi apa? Yes, demi uang! Dan yeah, tentu saja faktor lain karena ketampananku yang melewati batas normal. Motor sport-ku sudah siap menemani petualangan hari ini. Ah, sampai lupa. Aku Jonathan Gerarld Aljabi. Cowok terkeren di Indonesia, cerdas dan calon pria mapan. Yeah, aku pewaris tunggal kekayaan Papi dan Mamiku. Siapa yang tidak kenal pada Nyonya Renata dan Tuan Abimanyu. Pengusaha sukses di usia muda. Orang terkaya se-Indonesia itu? Yes, mereka orang tuaku. Keren kan? Namun entah kenapa, nama keren yang dihadiahkan Mami dan Papi berubah menjadi Jojo. Enggak banget kan? Its Ok, yang tahu panggilan itu cuma Mami dan Papi. Yang lain biasa panggil aku Nathan. Yang lebih k*****t adalah Si Kunyuk Dion, sahabatku satu-satunya, memanggilku dengan sebutan Jojon. Padahal aku belum pernah pake kolor yang sama dengan komedian Jojon itu. Tempat yang pertama aku kunjungi sebelum ke kampus adalah warteg. Kalian jangan tertawa! Aku memang turunan ningrat dengan kekayaan sejagat. Tetapi, kalau urusan makan, aku milih yang merakyat. Satu lagi, di warteg ini juga, aku sering menemukan cewek ori. Yes, cewek malu-malu meong yang masih peralon eh perawan. Meski aku bukan penjahat kelamin, tapi untuk urusan cewek, aku memilih yang masih ori. Seru aja maininnya. Berasa pangeran yang dinantikan kalau sama cewek ori. Serius deh! "Mau pesan?" Suara tegas milik seorang..... what?! Cewek?! Wow! Cantik. Ah bukan, sangat-sangat cantik! Tapi sayang, mukanya galak. "Tentu, Nona. Layani aku dengan menu terbaikmu," jawabku dengan menjilat salah satu jari tanganku. Reaksinya? Sulit dipercaya! Dia datar. Kayak tembok. Ah tidak, tembok saja kalah. Dia ngeloyor begitu saja. "Woi! Gue belum pesan makan!" Aku berteriak saat gadis itu meninggalkanku dengan muka datarnya. Aku berdecih sebal. Satu pelayan lain dengan baju kurang bahan menghampiriku. Ini warteg atau caffe? Kok ada model beginian sih? "Maaf, Tuan. Ada yang bisa saya bantu?" "Gue pesan makan! Menu terbaik warteg ini." "Siap, Tuan." Saat gadis itu hendak mengiyakan, tiba-tiba gadis datar tadi kembali dengan nampan berisi makanan. "Apa itu?" "Ini menu terbaik kami." "Ini?" "Ya, lapis jengkol pedas, tumis pete ikan peda, jengkol goreng plus sambal ijo." Mataku melongo. "Jengkol sama pete semua?" "Ya, ini menu terbaik kami. Best seller di warteg ini." Anjir! Pete sama jengkol?! Aku lihat si cewek kurang bahan menahan tawa. Bangke! Aku dikerjain! *** "Anda siapa, Nyonya?" "Saya ibu dari pria gagah yang kamu bikin kesal kemarin siang." "Apa?" "Ya, saya Maminya Jonathan alias Jojo alias Jojon." Sena bengong. Ia malah sudah lupa ada pria gagah yang dia kerjain kemarin. Terlalu sering ia melakukannya pada pria genit atau hidung belang yang menggodanya saat bekerja. Yah, dan sekarang untuk pertama kalinya orang tua dari salah p****************g yang jadi korbannya datang. "Apa Anda mau ganti rugi?" tanya Sena. "Ah bukan. Saya malah senang. Akhirnya pesona putra saya tidak mempan pada wanita." "Maksud Anda?" "Begini. Melihat aksimu. Saya takjub. Selama ini tidak ada yang menolak putra saya. Jadi saya berpikir agar kamu bisa membawa putra saya dalam kehidupan kamu." "Apa?!" "Ya, saya akan bayar kamu. Buat dia jadi orang lempeng. Otak bengalnya harus dicuci. Dan saya rasa kamu cocok untuk pekerjaan ini." "Saya tidak bisa, mana mungkin saya menampung putra Anda, Nyonya?" Renata mengeluarkan amplop coklat. "Ini... gaji pertamamu untuk sebulan kedepan." Sena diam. Ia memang butuh uang itu. Tapi... mendidik pria? Hah, yang benar saja! Memikirkan biaya kuliahnya dan biaya sekolah adiknya saja sudah membuat sakit kepala. Apa terima saja ya? "Nanti saya akan buat putra saya kehilangan semua fasilitasnya. Dan akan saya suruh dia untuk menemuimu." Sena masih diam. Terima... Jangan... Terima... Jangan... Oke, cuma memberi pelajaran pada anak badung itu kan? Sepertinya tidak sulit. "Baiklah. Ada hal lain?" "Syarat yang harus kamu penuhi adalah jangan sampai kamu masuk dalam pesona putraku." "Tentu saja. Saya tidak menyukai pria manja dan sombong seperti putra Anda." "Bagus. Berarti kita membuat kesepakatan?" "Ya, Nyonya." Renata menyodorkan foto putranya. "Ini foto putraku. Jika ia menemuimu, maka kupastikan sejak saat itu, ia sudah tak punya apa-apa." "Baik." Sena menatap amplop coklat di tangannya. Lalu melihat foto yang diberikan Renata. Baiklah, welcome to the jungle, anak manja!

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Dependencia

read
186.4K
bc

Kupu Kupu Kertas#sequel BraveHeart

read
44.1K
bc

The Ensnared by Love

read
103.8K
bc

Mentari Tak Harus Bersinar (Dokter-Dokter)

read
54.1K
bc

Mrs. Rivera

read
45.3K
bc

Satu Jam Saja

read
593.3K
bc

Pinky Dearest (COMPLETED) 21++

read
291.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook