bc

On That Day, I fall in Love with You

book_age16+
1.0K
FOLLOW
6.8K
READ
fated
goodgirl
sensitive
independent
drama
sweet
lighthearted
city
office/work place
friendship
like
intro-logo
Blurb

What happens if your destiny is already in front of your eyes?

Andra adalah seorang konsultan keuangan yang telah bekerja selama 10 tahun. Karirnya berkembang cukup baik, mempunyai rumah yang cukup luas, dan keluarga yang harmonis. Namun tidak dengan kisah percintaannya yang tidak begitu sukses.

Karisa adalah gadis yang baru saja lulus dari universitas terkenal di Singapura. Selama di Singapura, ia bekerja paruh waktu di sebuah toko roti dekat kampusnya bersama dengan temannya. Ia pintar dan ceria, nyaris seperti tak ada beban di dalam hidupnya. Tak ada yang tahu bahwa ia gadis yang sensitif. Hatinya begitu dingin untuk dibuka terutama oleh pria.

Keduanya bertemu dalam satu pertemuan yang tidak terduga.

Dari mata kemudian turun ke hati.

Apakah benar takdir sedekat itu ?

chap-preview
Free preview
Chapter 1
Jakarta, Juni 2015  "Andra, kalau sudah sampai, kabari ibu ya. Jangan lupa makan. Vitaminnya juga diminum. Kamu itu kalau sudah kerja suka lupa waktu." Seorang wanita paruh baya berusia sekitar 50 tahunan berbicara kepada anak lelaki nya.  Sang anak tersenyum. Tangan nya kemudian mengelus bahu ibu nya perlahan. "Tidak usah khawatir, bu. Andra hanya berangkat selama 4 hari dan tidak begitu jauh dari Indonesia. Andra pasti makan dengan baik. "  Sang ibu, Anita, menghela nafasnya. Memang tidak begitu jauh dan tidak sampai sebulan. Namun, seorang ibu tidak pernah tidak khawatir dengan anaknya. Apalagi anaknya ini seorang workaholic yang bisa bekerja hingga pagi.  Jam sudah menunjukkan pukul 9. Sekitar 2 jam lagi, pesawat akan berangkat. Andra pun bergegas mengambil kopernya lalu menuju pintu rumahnya. Tak lupa ia mencium tangan ibu nya.  "Andra berangkat dulu ya, bu"   "Hati-hati ya nak." ujar sang ibu  Andra memasuki mobil nya lalu pergi menuju bandara. Sebenarnya ia juga tidak terlalu ingin untuk pergi. Hanya saja, tidak ada orang di kantornya yang dapat mewakilkan kecuali dia sendiri. Seminar yang ia hadiri ini merupakan acara yang cukup bergengsi dan hanya orang-orang hebat yang datang. Andra adalah karyawan senior, seorang konsultan keuangan di kantornya yang cukup berpengalaman. Mau tidak mau ia yang harus berangkat. Setiba nya di bandara, Andra melangkahkan kaki nya ke bagian check -in  bagasi.   "Bapak Andra Pratama. Tujuan Singapura. Nomor kursi 20. Silahkan masukan bagasi nya di tempat ini pak. Bapak bisa menunggu di pintu keberangkatan nomor 2. "  “Terima kasih." Andra tersenyum ramah kepada sang petugas.  "Ok Singapore, Here I Come!" Ujarnya dalam hati  Singapura, Juni 2015  (Percakapan dilakukan dalam Bahasa Inggris) "Thank You! Jangan lupa dateng lagi ya." Seorang gadis muda tersenyum kepada dua orang pelanggan.  Ia kemudian merapikan meja dan mengambil piring juga gelas yang telah selesai digunakan.  "Huh! Hari ini banyak sekali yang datang.” Seorang gadis lain mengeluh sambil merengangkan tangannya. Ia kemudian duduk di sebuah kursi.  "Karisa, mau beliin aku orange juice di uncle Jason gak?" Sarah, sang pemilik toko kue bertanya kepada si gadis muda. Karisa mengangguk.  "Boleh. Aku ke Juice Bar ya." karisa mengambil dompetnya lalu keluar menuju sebuah kedai jus kecil di seberang toko roti tempatnya bekerja "Uncle Jason, Jus jeruk 2 ya." Ujarnya pada sang pemilik kedai.  “Karisa! Apa kabar? Sepertinya semakin banyak yang berkunjung ya ke toko rotimu.” Ujar Jason sambil membuat orange juice milik Karisa dan Sarah.  "Sejauh ini lumayan. Semakin banyak yang tahu semenjak beberapa food blogger datang ke The Sweet Treat.” Karisa tersenyum pada Jason. Bapak berusia kurang lebih 55 tahun ini cukup ramah dengannya. Ia seperti mengobrol dengan ayahnya di Indonesia.  Setelah cukup lama berbincang, jus pesanan nya pun selesai. Ia kemudian pamit kepada Jason lalu kembali masuk ke The Sweet Treat. Toko roti yang sudah hampir 2 tahun ini menemani hari-harinya menjadi seorang mahasiswa di Singapura.  "Karisa, ayo cepet sini. Banyak yang dateng." Sarah melambaikan tangan nya. Memberi isyarat untuk segera masuk dan kembali melayani pelanggan.   Karisa kembali memakai apron putih nya dan menyapa pelanggan seperti biasa.   "Hari yang sibuk." Kata nya dalam hati.  Karisa yang sudah memakai apron putihnya kini sudah bersiap untuk membuat beberapa pesanan para pelanggan yang datang. Terlihat ada beberapa pasangan yang sibuk dengan kegiatan mereka berdua. Lalu ada pula sekumpulan anak muda yang tampak sedang mengerjakan tugas mereka bersama. Di sudut kanan, nampak beberapa lelaki dan perempuan yang sibuk sendiri di depan laptop mereka, mengerjakan pekerjaan yang sedang deadline.  Karisa tersenyum. The Sweet Treat sudah seperti rumah keduanya di Singapura. Awalnya ia hanya iseng agar ada kerjaan sampingan namun kini ia senang bisa diberikan kesempatan yang berharga ini.  "Kar? Ayo kamu ngapain?" Sarah menepuk pundak Karisa. Karisa pun reflek mengangkat bahunya.  "Ah, Sarah! Kamu bikin kaget aja! Enggak sih. Aku cuma seneng aja bisa lihat toko ramai seperti ini."  Sarah tersenyum. "Sepertinya sudah banyak yang tahu tentang The Sweet Treat. Aku denger udah banyak yang masukin The Sweet Treat ke dalam list mereka kalau ke Singapura."  "Oh wow really? No wonder sih, cake sama roti kita kan emang enak-enak. Apalagi kalau gratis." ujar Karisa kemudian terkekeh sendiri.  "Ah kamu nih! Kalau gratisan tiap hari, aku yang rugi besar. Yasudah sana, banyak pesanan Ice chocolate yang harus dibuat."  Sarah kemudian mengusir Karisa untuk membuat pesanan para pembeli. Karisa hanya tertawa kecil lalu kembali membuat pesanan para pembeli yang sudah menunggu cukup lama.  Tangannya sudah hafal dengan beberapa racikan minuman yang harus dibuat namun Ice Chocolate adalah minuman andalan yang selalu ia sediakan setiap hari.  Dengan cekatan,  Karisa menuang dua gelas s**u rasa full cream dan cairan coklat ke dalam blender. Tak lupa ia juga menambahkan es batu yang banyak. Kurang dari 20 menit, 4 pesanan ice chocolate sudah selesai ia buat.  "4 Ice chocolate for Mr. Tan! "  seru Karisa dari balik meja kasir. Seseorang yang bernama Mr. Tan pun kemudian datang dan menghampirinya.  "Enjoy Yourself!"  Ujar Karisa tersenyum.  Kakinya kemudian melangkah ke salah satu meja dan membersihkannya perlahan.  Setelah selesai, ia putuskan untuk duduk sebentar di salah satu kursi sambil membuka laptopnya.  Hari ini ia ada rencana membereskan tugas dari dosennya.   "Karisa? kerjaan kuliah?"  Karen, salah satu pegawai menyapanya  "Yup! Ada beberapa tugas yang harus aku kirim ke dosen jadi sekalian aja mumpung semua pelanggan udah dapet pesenan mereka. Biar nanti dirumah aku tinggal tidur." sahut Karisa sembari terus menatap layar laptopnya.  Karen tersenyum. "Oke. Kalau gitu nanti aku yang ambil kerjaan kamu ya. Kamu selesaikan saja dulu urusan kuliahnya."  "wah, makasih ya! " ujar Karisa yang ikut tersenyum. Memang email yang ia kirim lumayan banyak. Ia juga harus mengedit beberapa tugas-tugas yang belum sempat ia edit. Mendengar ada salah satu temannya yang mau membantu membuat Karisa bisa sedikit lega.  "Oke, mari kita selesaikan semuanya hari ini." Seru Karisa. Jari-jarinya kini mulai lincah menari di atas laptop.  Dari kejauhan, seseorang tersenyum melihatnya.  "Karisa, you're surely a hardworking girl." ujar Sarah 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
50.0K
bc

LARA CINTAKU

read
1.5M
bc

Wedding Organizer

read
46.7K
bc

Dua Cincin CEO

read
231.4K
bc

Bukan Cinta Pertama

read
52.3K
bc

Chandani's Last Love

read
1.4M
bc

Dear Doctor, I LOVE YOU!

read
1.1M

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook