bc

Hidup Baru Elma [2024]

book_age12+
0
FOLLOW
1K
READ
single mother
mystery
like
intro-logo
Blurb

Elma selalu berpikir menyendiri di kamarnya yang kumuh adalah cara terbaik untuk mengobati lukanya. Setelah berkali-kali percobaan bunuh diri, dia akhirnya menyadari dia tak betul-betul ingin menghilangkan nyawanya sendiri.

Maka, hari itu ia menerima tawaran Detektif Yaka untuk melanjutkan kuliah… yang seharusnya menjadi kehidupan normal yang biasa. Akan tetapi, yang Elma temukan tak lain adalah dendam dan rencana busuk yang disusun tanpa belas kasih.

(Met membaca!)

chap-preview
Free preview
Prolog: Sella
Semua orang menyukai Sella. Laki-laki atau perempuan, tidak ada bedanya. Sebagai kaum hawa, aku juga menyukai Sella. Gadis idola yang menyihir semua orang dengan suaranya itu benar-benar menjadi obsesi kami. Aku bisa menyebutkan setiap peristiwa di mana Sella mengadakan konser dadakan sehingga jalanan menjadi sesak. Tapi yang paling membekas, tentunya di hari itu. Hari ketika Sella mengunjungi sebuah perguruan tinggi kecil di pelosok kota. Hari itu, tanpa pemberitaan di mana pun, Sella memasuki auditorium kampus bersama manajemen dan petugas keamanan, lalu mulai bernyanyi. Mahasiswa yang kebetulan mendengar suaranya berebut bangku yang tersisa. Sebagian lagi memviralkan kunjungan Sella, sehingga sudut kota pelosok yang sepi itu menjelma seperti toko yang mengiklankan diskon besar-besaran. Penonton berbondong-bondong memenuhi kawasan kampus itu. Bahkan, kudengar perkuliahan pada hari itu mendadak diliburkan. Aku membicarakan gadis idola itu, yang menunjukkan kehangatannya lebih banyak daripada idola lain sepertinya. Aku bisa membandingkannya dengan grup idola yang sudah lama eksis di negeriku—meskipun aku bukan orang yang senang membanding-bandingkan. Aku sangat yakin sebab aku pernah ikut festival di mana Idola X—girlband nomor satu pesaing Sella, sebut saja begitu—ikut meramaikannya. Aku memesan tiket yang mahal dari jauh-jauh hari hanya untuk bertemu salah satu member-nya. Aku baru saja melakukan jabat tangan dengannya selama dua detik, lalu acara itu selesai begitu saja. Tidak terasa sama sekali. Senyumku bahkan belum pudar ketika petugas menyuruhku berhenti. Aku hampir merobek tiketku saat itu juga. Tapi, aku tetap paksakan diriku untuk tersenyum. Kudengar senyum fans adalah penyemangat bagi idola. Aku memang belum pernah menjabat tangan Sella, tapi dari forum komunitas yang kuikuti, aku tahu Sella tidak keberatan untuk menjabat tangan penggemarnya lebih dari 10 detik. Karena kemurnian hatinya itu, selalu ada fans yang membuat antrian panjang selama berjam-jam. Hal itu membuat Sella ditegur pihak manajemenya. Akan tetapi, semua orang bersimpati kepada Sella. Mereka membuat petisi dibuat agar pihak manajemen tidak memberikan sanksi apa pun kepada Sella. Berkat kejadian itu, Sella semakin populer. Dia bahkan dipanggil ‘malaikat’ oleh penggemarnya yang fanatik. Manajemen Sella pada akhirnya tidak memberi sanksi apa pun untuk Sella. Sella lalu live streaming di akun media sosialnya, mengucapkan banyak terima kasih kepada fans sambil membentuk tanda hati dengan jarinya. Aku membicarakan gadis idola itu, yang populer bukan hanya karena cantik dan pandai menyanyi, tapi juga membuat semua fansnya merasakan kedekatan dengannya. Aku tahu banyak idola yang bersaing dengan Sella. Musik mereka tidak kalah bagus. Urusan penampilan apalagi. Sayang sekali, banyak yang ditimpa nasib buruk. Beberapa wajah yang rupawan itu tiba-tiba saja menghiasi headline media sebagai pelaku tindak kejahatan. Kebanyakan penyalahgunaan n*****a. Satu per satu, mereka disebut munafik oleh fans mereka sendiri. Sella berbeda dari mereka. Ia tidak pernah mengalami hal itu. Sama sekali tidak. Sebaliknya, wajah Sella selalu muncul di media sosial dengan sentimen yang positif. Aku bisa menyebutkan ‘3 Bukti Bahwa Sella adalah Malaikat’ versiku sendiri. Sella tidak pernah menolak permintaan penggemar yang dijumpainya di jalanan untuk memberi tanda tangan atau mengambil video singkat. Sella juga sering menyumbang ke panti asuhan dan sekolah-sekolah kecil. Dan favoritku, Sella pernah tertangkap basah memberikan kardus air mineral kepada tim sepak bola di suatu sekolah secara diam-diam. Pada akhirnya, paparazzi membongkar kebaikan Sella ke publik. Ya, pada akhirnya semua orang makin menggandrungi Sella. Aku membicarakan gadis idola itu, yang harus kuakui juga adalah gadis yang kubenci. Ketika aku membicarakan semua ini, malaikat itu hanya tinggal nama saja. Sella tidak pernah lagi naik ke atas panggung. Hilang tanpa meninggalkan jejak. Penggemar terus memaksa pihak manajemen Sella memberitahu di mana Sella berada. Akan tetapi, dalam sebuah konferensi pers, pihak manajemen juga mengaku menyerah, lalu minta maaf kepada penggemar. Sekitar satu setengah tahun sejak hilangnya Sella, televisi terus membicarakannya tanpa henti. Tapi setelah genap dua tahun, tidak ada lagi yang peduli. Penggemar pupus harapan. Teori konspirasi banyak yang dibantah. Yang tersisa dari Sella hanya lagu-lagunya saja. Sayup-sayupnya masih terdengar di sudut-sudut Terademis yang jauh dari keramaian. Penggemar membenci Sella karena meninggalkan mereka begitu saja. Tanpa perpisahan. Tanpa ucapan terakhir. Aku juga membenci Sella, sekaligus berharap agar keajaiban datang dan membuatnya kembali ke atas panggung, tempat di mana lampu-lampu sorot bersinar terang dan yel-yel penonton menyemarakkan malam yang sepi. Tempat seharusnya Sella berada. Untuk itulah, aku masih berharap agar gadis idola yang selalu memberikan yang terbaik bagi penggemar, akan kembali. Baru-baru ini, ada berita lain yang tidak kalah mengejutkan. Dalam potongan berita digital yang kulihat di ponselku, kantor agensi Sella mengumumkan mereka mengalami kebangkrutan. Yah, mau bagaimana lagi. Semua yang di atas pasti akan turun, cepat atau lambat. Aku membicarakan gadis idola, yang populer lalu menghilang, yang identitasnya selalu menjadi misteri. Sampai saat ini, wajah Sella masih terpampang di papan-papan billboard Teradermis. Bukan karena polisi menemukannya. Melainkan karena dosa besarnya yang, secara tragis terumbar ke publik. Ah, mengingat hal tersebut aku sangat bersimpati kepadanya. Namun, itu sudah berlalu. Aku memalingkan wajahku dari kaca mobil angkutan kota yang kutumpangi. Menghela napas. Aku meraba-raba goresan luka yang memanjang di dahiku. Belakangan, rasa nyeri itu terasa sakit kembali. Dokter bilang tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jadi, aku percaya saja. Aku tutup bekas luka itu dengan poni yang sengaja kupanjangkan dengan bentuk yang aneh. Aku tidak mau anak kecil di depanku takut melihat wajahku. Dia telah memperhatikanku sejak tadi. Secara ajaib, dia tidak terlihat takut. Padahal bagiku sendiri, wajahku dan bekas sayatan di pergelangan lenganku cukup menyeramkan. Sambil menunggu mobil angkotku tiba di kantor kepolisian resor, aku akan memberitahu satu rahasia. Kalian boleh percaya atau tidak: aku adalah satu-satunya orang yang tahu di mana Sella berada. Dan aku jugalah satu-satunya orang—selain manajemen Sella— yang mengetahui siapa dia sebenarnya.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Her Triplet Alphas

read
7.0M
bc

The Heartless Alpha

read
1.5M
bc

My Professor Is My Alpha Mate

read
462.4K
bc

The Guardian Wolf and her Alpha Mate

read
496.2K
bc

The Perfect Luna

read
4.0M
bc

The Billionaire CEO's Runaway Wife

read
601.2K
bc

Their Bullied and Broken Mate

read
463.6K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook