bc

Cintaku, Kamu!

book_age18+
6
FOLLOW
1K
READ
drama
like
intro-logo
Blurb

Sebenarnya dia itu musuhku apa sahabatku sih? Kenapa sepanjang perkenalan kami, dia hanya sibuk menganggu hidupku. Tapi saat tidak melihatnya, kok aku rindu ya. Sementara semua wanita pasti mengagumi rayuan gombalnya. Aku sudah pasti tak akan termakan rayuan gombalnya. Wajahnya yang ala Justin Bieber ala Indonesia tak akan membuatku jatuh cinta. Lihat saja!

chap-preview
Free preview
Aku Ingin Jauh Darinya
"Kamu masih kegemukkan Cinta. Untuk mempromosikan produk pelangsing ini sepertinya kamu tidak cocok, "seru Tresna saat Cinta menceritakan bahwa ia mendapatkan produk pelangsing untuk di promosikan di salah satu situs penjualan daring.  Halo perkenalkan, namaku sebenarnya adalah Cindy Febriani. Namun, nama akunku adalah Cinta hmm.. Cintaku_Kamu tepatnya. Dan cowok cerewet yang mengomentariku tadi bernama Tresna Pribadi. Dia temanku di sosmed yang pekerjaannya kurang lebih sama denganku yaitu mempromosikan produk - produk secara daring.  Aku pun segera menghentikan teksku dan kuletakkan telepon genggamku lalu pergi keluar kamar dan mencari hiburan lain di televisi.  Masih terdengar bunyi dering pesan singkat yang memanggilku. Namun kali ini aku masih malas untuk melihatnya. Selalu dia yang buat aku kehilangan moodku. Kenapa sih manusia ini harus jadi temanku. Tidak penting juga sebenarnya aku harus cerita kepadanya soal endors yang kudapat tadi.  Bunyi dering telepon genggamku nampak semakin panjang yang berarti seseorang sedang meneleponku. Aku abaikan saja bunyi itu. Aku sudah tahu kebiasaan Tresna, kalau aku tak menjawab dia kemudian akan menelepon aku.  "Cin, itu lho ada telepon kok kamu tidak angkat?," ibu yang mulai terganggu dengan dering teleponku mulai mengingatkanku. Aku pun segera memasuki kamar dan mengangkat teleponku.  "Cin, kamu kenapa sih segitu aja ngambek. Baperan banget. Gak asik ah," sahut suara di seberang sana. "Udah ah, aku mau nonton TV sambil makan kacang biar tambah bulet," sahutku dengan nada kesal. Terdengar suara tertawa di seberang sana, "Kamu aku kasih tau yang benar maksudnya saat kamu nanti promosikan pelangsing itu kamu harus lebih kurus dari sekarang dong!"  "Bisa tidak kita ganti topik. Tidak usah serang aku terus. Aku capek dengar omonganmu yang tidak mendukung teman sendiri, " seruku masih dengan perasaan kesal. Masih terdengar suara tertawa Tresna di seberang sana. Tresna pun memamerkan beberapa produk yang akan di promosikannya pada minggu ini. Aku sudah malas dengar penjelasannya. Si sok ganteng ini, melelahkan bicara dengannya.  "Cin, ada cewek cantik yang kirim pesan singkat ke aku. Menurutmu dia suka aku atau hanya menggodaku ya?" tanya Tresna satu pertanyaan yang puluhan kali sering Tresna tanyakan kepadaku, yaitu pendapatku soal cewek yang memperhatikannya.  Hari ini aku sedang malas menanggapi omongannya. Dia pun membacakan teks dari wanita yang ia ceritakan. Menurutku sangat tidak penting aku tahu hal ini. Kalian pikir aku cemburu? No way! Aku tidak akan cemburu dengan cowok sok kegantengan gitu.  Sepertinya Tresna mengetahui aku kurang menanggapinya. Dia pun memutuskan pembicaraan dan sepertinya dia tahu aku sedang tidak ingin bicara dengannya.  "Ya sudahlah, kamu lagi tidak bisa diajak ngobrol. Aku mau makan siang dulu dan siap - siap Live, nonton ya kalau kamu sempat!" serunya kemudian karena aku tidak mau menaggapinya. Aku pun mengiyakannya dan segera menekan telepon genggamku untuk menutup pembicaraan kami. Hari ini aku mulai mempromosikan produk pelangsing yang dikirimkan untuk ku review. Awalnya semua berjalan dengan baik. Banyak yang berkomentar mengenai harga dan berapa lama harus mengkonsumsinya agar terlihat hasilnya. Aku berusaha menjawabnya dengan baik dan menjelaskan dengan bijak soal produk ini.  Hingga di akhir review, aku membaca komentar dari JustinB, itu adalah akun Tresna. Aku marah dengan komentarnya yang terkesan menyudutkanku sebagai Pembawa Acara. Apa maunya dia sih, kok dia bercanda di ruang publik seperti ini. Membuatku malu pada pengikutku dan pada pemilik produk yang sedang aku promosikan. Aku berusaha tidak menanggapi komentarnya dan menyudahi Live ku karena memang sudah selesai bertugas. Selesai Live, aku segera mengirim teks ke Tresna, "Kamu kenapa sih, menganggu sekali komenmu di saat aku lagi promosi. Kamu sangat mengganggu presentasiku tadi!" Tak lama kemudian Tresna membalas teksku. "Aku kan hanya bertanya, untuk kamu sendiri berapa lama obat ini akan berhasil?. Kan kamu tinggal jawab saja kenapa kamu marah?" Aku mulai merasa kesal dengan Tresna. Kami kenal baru kurang lebih setahun tapi begitu banyak hal yang kurasakan menyebalkan dengan sikapnya yang cuek dan tampak tak peduli dengan teman sendiri. Tresna memang kalau bekerja sangat bersemangat dan bersungguh - sungguh namun yang tak kusuka darinya adalah jika dia memberikan komentar yang sangat mengganggu. "Sudah beberapa kali kamu kalo melihat Live ku selalu memberikan komentar yang menyudutkanku? Pertanyaan itu dapat kamu tanyakan saat aku tidak Live kan bisa," aku berkata dengan kesal. Tresna minta maaf, namun entah kenapa aku benar - benar merasa sikapnya sudah kelewatan. Hatiku kesal saja dengan yang ia lakukan. Aku merasa dia tidak mendukungku sebagai teman. Padahal dulu dia pernah berkata, "Tenang Cinta, aku akan selalu support kamu!" Dukungan macam apa kalau malah terkesan pernyataan dia di publik malah menyudutkanku. Dia ini sahabat apa musuhku sih sebenarnya? Aku menjadi tak terima dengan perlakuan dia kepadaku. Aku menutup teksku dengan perkataan yang cukup keras untuk Tresna, "Sekali lagi kamu datang saat aku promosi, lalu kamu bicara asal yang memojokkanku, maka aku tak mau lagi kenal kamu dan silahkan saja kamu pergi dari kehidupanku. Aku tak mau menjadi temanmu. Kalau kamu menilai aku tidak cukup baik jadi temanmu dan baperan, kenapa kamu masih sibuk mencariku bahkan saat aku sudah tak berkirim pesan lagi kepadamu. Sudah jangan ganggu aku lagi." Saat itu Tresna hanya menjawabku dengan permintaan maaf namun aku malas untuk menjawabnya kembali. Biarlah dia pergi menggoda para ciwi - ciwi itu . Ciwi - ciwi adalah istilah Tresna untuk menyebut perempuan. Aku merasa kecewa saja akan sikapnya yang tadinya kuberharap akan mendukungku.  Beberapa lama aku tak memperhatikan kabar Tresna karena aku sibuk dengan persiapan kuliah karena liburan semester telah usai. Ini adalah tahun ketigaku kuliah dan aku ingin kuliah selesai tepat waktu. Promosi produk secara daring hanya kulakukan untuk mengisi waktu luangku. Niatku adalah jika aku mendapatkan penghasilan maka aku akan tabung dan membuka usaha sendiri sesaat setelah kuliahku selesai.  Soal Tresna, aku tak mau tahu lagi tentang dia karena aku pun sibuk tak punya waktu luang untuk memikirkannya. Sebenarnya Tresna anak yang ulet. Dia tidak meneruskan kuliah karena faktor ekonomi. Namun dia saat ini cukup memiliki penghasilan meskipun dia masih berusia belia sama denganku. Dia juga sudah memiliki usaha penjualan  melalui daring. Kesibukannya adalah promosi produknya dan sibuk merapikan jualan di tokonya.  Tiba - tiba aku dikagetkan oleh suara pesan singkat dari telepon genggamku. Pesan ini dari Ratna, temanku di tempat penjualan daring bersama dengan Tresna juga. Berikut isi pesannya," Cinta apa kabar, aku lama tak melihatmu? Apa karena kamu sibuk? Eh, apa kamu sudah dengar kabar terkini tentang Justin Bieber kita?" Hmm.. yang dimaksud Justin Bieber oleh Ratna adalah Tresna. "Sudah lama aku tak bicara dengan dia sih. Kenapa dengannya?" kataku dengan perasaan ringan saja. "Dia sudah punya pacar lho, Cin! Katanya sih serius. Mau menikah sebentar lagi!" jelas Ratna. Entah kenapa, sesaat jantungku serasa berhenti berdetak. Aku bukan kekasihnya, aku hanya teman dekat si cowok usil itu. Harusnya aku biasa saja mendengar dia memiliki pacar. Tapi mengapa sedikit ada perasaan sedih setelah membaca teks dari Ratna. Bukankah aku sendiri yang mengusirnya dari kehidupanku?  Tiba - tiba perasaan rindu akan sahabatku ini menyergap perasaanku. Namun aku merasa sudah bukan waktu yang tepat jika aku berharap lebih dari hubungan kami. Aku memutuskan menutup obrolan singkatku dengan Ratna dan membebaskan pikiranku sebentar mengenai Tresna.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Byantara-Aysha Kalau Cinta Bilang Saja!

read
284.7K
bc

(Bukan) Pemeran Utama

read
19.6K
bc

Head Over Heels

read
15.9K
bc

DENTA

read
17.1K
bc

Tentang Cinta Kita

read
189.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
205.3K
bc

Single Man vs Single Mom

read
102.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook