bc

Bittersweet Revenge

book_age16+
100
FOLLOW
1K
READ
murder
revenge
counterattack
powerful
brave
tragedy
bxg
betrayal
cruel
brutal
like
intro-logo
Blurb

Cerita penuh aksi dan pembalasan dendam yang terjadi sekitar 5 tahun yang lalu. Di mana Lentera Chawin seorang anggota kriminal terkenal yang kena batunya sendiri karna harus mendekam di dalam bui.

Tetapi itu semua tidak melunturkan semangat Lentera untuk membalaskan dendamnya kepada orang yang tidak bertanggungjawab, malah memberikan uang segepok dan melempar batu kepada dirinya.

Apalagi jika bukan membalaskan dendamnya pada orang yang sudah tega membunuh kedua tuanya ini. Lalu Lentera berniat untuk melakukan penyamaran dengan merubah seluruh gaya menampilannya menjadi perempuan feminim dan ulet.

Kemudian ia bekerja di restoran Erinco Signor yang Lentera jadikan sebagai perantara agar bisa membalaskan dendam kepada Ayahnya.

Tetapi siapa disangka-sangka Erinco malah terbawa dan terhasut dengan perlakuannya ini sampai-sampai memiliki perasaan yang lebih. Dan menjadikan Lentera istri.

Dengan senang hati Lentera menerimanya. Dan satu lagi yang perlu diingat bahwa Lentera menusuk dari belakang Gengnya sendiri dengan masuk ke dalam Geng musuhnya.

Pada suatu ketika Lentera sudah yakin ingin membalaskan dendamnya tiba-tiba saja semuanya jadi terbongkar. Dan yang paling menyakitkan lagi. Lentera harus menerima bahwa pelaku yang sebenarnya adalah.....

"Suami aku sendiri!!!"

chap-preview
Free preview
01. BEBAS
Lima Tahun kemudian.... "Terima kasih Pak." ucap Lentera dengan menarik kedua sudut bibirnya ke atas membentuk lengkungan kecil. Kadang sampai terlihat deratan giginya yang rapi. "Terima kasih." Menurunkan punggung sejenak dengan melangkahkan kakinya keluar dari ruangan yang membuatnya sangat pengap sekali dan rasanya rasanya ingin cepat-cepat keluar. Tetapi mau bagaimana lagi. Lentera tidak punya kuasa seperti orang yang sudah seenaknya, memasukkan dirinya ke dalam bui. Padahal niat ingin melaporkan malah dirinya sendiri yang kena batu. Memang apes hidupnya ini. Atau mungkin ini semua adalah karma untuk dirinya ini yang telah melakukan banyak kesalahan. Tapi sudahlah. Lentera tidak ingin memikirkan hal itu. Karna sekarang ia ingin menyelediki orang orang yang sudah menabrak kedua orangtuanya ini, tanpa tanggung jawab dan malah melempar batu kepada dirinya. "Awas Lo. Tunggu aja pembalasan gue." ancamnya dengan menggemeletukkan giginya secara bersamaan. Dan juga membenarkan topi hitam yang ia pakai serta kacamatanya tak lupa dengan masker yang menutupi wajahnya ini. Lalu Lentera segara saja berlari ke arah markasnya yang memang cukup jauh. Tetapi itu sama sekali tidak menghilangkan rasa semangatnya apalagi untuk menghilangkan amarahnya yang sudah dipendam dalam-dalam. Dan ingin sekali meluapkan kepada teman-temannya yang tidak memiliki rasa peduli apalagi berusaha menyelamatkan Lentera dari jeruji besi tersebut. Sesampainya di luar Markasnya ini. Lentera langsung saja menyembunyikan tubuhnya dibilik tembok. Ketika melihat teman-temannya yang sedang berkumpul dan mengobrol ria. Dan ia sengaja melakukan hal itu. "Hahhaha." Tawa mereka semua yang tanpa menyadari keberadaan Lentera. Lentera benar-benar geram kepada teman-temannya yang bisa tertawa lepas seperti itu. Tidak dengan dirinya yang harus menerima kenyataan pahit. "Kita berhasil lagi dong?" tanya salah satu anggota tersebut dengan mengembuskan asapnya ke udara. "Berhasil. Tidak mungkin akan ketahuan!!!" balasnya dengan nada yang yakin sekali. "Kalau kalian ada yang ketahuan. Tinggal lembar batu saja ke anak bawang itu." "Hahahah. Anak bawang!" Mereka kembali tertawa dengan serempak. Lentera yang mendengarnya dan juga mengerti maksud dari ucapanya itu hanya menahan emosinya saja agar tidak meluap sebelum waktunya. "Biarkan dia saja yang merasakan sesaknya di dalam penjara!!!" "Hahahaha. Benar juga!! Buat apa kita, jika ada anak pungut itu!!" "Bener banget. Lagi pula dia ngapain juga masih hidup." "Bukannya ikut orangtuanya aja di sana!!"Diakhiri dengan tawa yang menggelegar. "Sialan." gerutu Lentera yang tidak terima dikatai seperti itu. Dan jangan-jangan ia bisa di penjara itu karna laporan-laporan dari teman-temannya ini. Argh!! Apa arti teman jika menusuk dari belakang. Awas saja Lentera juga bisa menusuknya kembali. Lalu ia segera saja memutuskan untuk menelpon Garson. Musuh kelompoknya ini. "Halo." Mengucapkannya dengan nada yang tinggi. Dan ia juga melangkahkan kakinya secara hati-hati menjauh dari mereka semua. Karna jika ketahuan. Akan kacau semua rencana Lentera yang sudah direncanakan sebelumnya. "Gue Lentera. Anggota dari perkelompokan ketua geng Markel!" "Nyari mati nih anak. Mau apa telepon gue?" ucapnya yang memang langsung saja tersulut emosi ketika mendengar ucapan Lentera barusan. "Mau pamer kalau kalian berhasil gitu. Memeras lelaki tua itu dengan—" "Gue mau gabung. Dan Jemput gue sekarang juga!!" "Nanti gue sherlock lokasinya." Lentera langsung saja mematikan panggilannya. Dan ia sedikit berlari mencari tempat aman agar tidak dicurigai banyak orang atau gengnya sendiri. Tiba-tiba saja tatapannya tersita pada mobil merah yang melaju kencang di hadapannya. Entah kenapa ia merasa tidak asing sekali dengan mobil tersebut. "Sialan!!" Makinya dengan napas yang memburu dan juga kepalan kedua tangannya di samping tubuhnya. "Awas Lo gue akan balas semuaanya!!" Menajamkan penglihatannya. Dan memperhatikannya secara lekat. Tin! Suara klakson tersebut mampu membuyarkan lamunannya. Dan ia langsung saja menatap ke arah suara tersebut lalu melangkahkan kakinya. "Cepat. Cepat Lo ikutin mobil merah itu!!!" Menaiki motornya secara langsung. "Cepet!!! Kita gak punya banyak waktu. Nanti bisa-bisa kita kehilangan jejak!!" ucap Lentera ketika Garson malah diam saja dan tidak menjalankan motornya. "Kenapa Lo nyuru—" "Sini!! Sini biar gue aja yang bawa motor Lo. Kalo Lo gak mau nurut perkataan gue tadi!" Lentera geram. Geram sekali pada Garson. "Emangnya kalau gue nurutin permintaan Lo. Gue bisa dapat apa dari Lo?" "Ck." Berdecak kecil dengan melayangkan tatapan tajam ke arah Garson yang malah bisa-bisanya bertanya seperti itu. "Gue bakal jadi mata-mata untuk Geng gue sendiri!! Karna sekarang gue udah keluar dan masuk ke dalam Geng Lo." "Apa itu belum cukup?!!" Garson yang mendengar hal itu menaikkan salah satu bibirnya ke atas. "Belum. Satu lagi Lo harus melayani gue malam ini. Honey!!!" ucap Garson dengan menggodanya. Ketika tangannya ini lancang ingin menyentuh wajah Lentera. Dengan cepat Lentera tangkis dan juga melintirnya. Ia langsung saja membawa Garson turun dari motornya. Dan Lentera kembali menaiki motornya. Ketika ia ingin menjalankan motornya. Tiba-tiba saja kakinya dicekal. "Mau gue tendang?!!" Lentera mengucapkannya dengan nada sinis. "Atau masih kurang pu—" "Gue bakal nurutin perkataan Lo." ucap Garson yang langsung saja bangkit dan mengambil alih motornya. "Suruh anak buah Lo untuk gak ikutin kita. Pokoknya gue gak sampe ketahuan." ucapnya dan benar Garson langsung saja menurutinya dengan melambai-lambaikan tangannya ke atas bertanda bahwa mereka semua harus pergi dan jangan ada yang mengikuti dirinya. "Mana mobil merah itu?" Lentera langsung saja mengarahkannya untungnya saja masih terlihat oleh pandangan matanya. Tiba-tiba saja Lentera jadi kehilangan jejaknya. Dan menyuruh Garson untuk memberhentikan motornya terlihat dahulu. "Kemana mobil merah itu!! Lo liat gak tadi?" "Di sana. Dia berhenti di depan Restoran." tunjuknya. Dan Lentera langsung saja menatapnya secara lekat. Mengeluarkan Ponsel yang ada dikantong celananya. Dan langsung saja mengambil gambarnya. "Kembali ke markas Lo." Menepuk pundak Garson. "Gue butuh penjelasan." "Nanti gue jelasin semuanya di markas!!" Garson kembali menurutinya. Dan ia langsung saja menjalankan motornya menuju ke arah markasnya dengan kecepatan yang penuh. Selama perjalanan Lentera terus saja memikirkan rencana selanjutnya. "Turun!!" Lentera tersadar dan langsung saja turun dari motornya. Memperhatikan sejenak markas Geng Enders. "Ikut." ucap Garson yang berjalan terlebih dahulu dan Lentera hanya bisa menurutinya saja untuk masuk ke dalam markas musuhnya. "Khem!!!" Garson berdehem untuk menyadarkan teman-temannya yang sedang asik mengobrol. "Perhatian semuanya!!!" Garson menatap ke arah mereka semua. "Heyy!!! Siapa itu??!" ucap salah satu anggota. "Bukannya orang yang tadi?!" "Kayanya dia emang orang tadi!!" "Jangan-jangan pacarnya kali!!" "Terus kayanya dia cewek!!!" "Diam semuanya!!! Dan sekarang waktu Lo untuk memperkenalkan diri Lo sendiri!!" Lentera menganggukkan kepalanya. Dan mulai melangkah sedikit. "Perkenalkan gue Lentera dari kelompok Markel. Dan di sini gue bakal gabung dengan kelompok kalian!!!" ucap Lentera dengan santainya. Beda dengan reaksi mereka yang terkejut dan tidak percaya. Mengapa musuhnya malah bergabung seperti ini. ***

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Tentang Cinta Kita

read
188.9K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.8K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Pulau Bertatahkan Hasrat

read
624.3K
bc

PLAYDATE

read
118.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.7K
bc

My Secret Little Wife

read
94.0K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook