bc

Ksatrio dan Tuan Putri

book_age0+
3.0K
FOLLOW
33.0K
READ
possessive
family
friends to lovers
badboy
princess
sweet
EXO
like
intro-logo
Blurb

Ksatrio sudah lebih dari biasa mendengar dirinya dibandingkan dengan kembarannya, Ksatria, si murid teladan. Kehidupan Ksatrio yang semula berjalan begitu-begitu saja mulai berubah ketika Ksatria meminta Ksatrio mengantar jemput pacarnya, Anin, si gadis populer yang manja.

Ditambah lagi ada seorang gadis pendiam yang tidak bisa bersosialisasi bernama Karisa yang menyatakan perasaannya pada Ksatrio! Waduh, kehidupan Ksatrio semakin nano-nano saja.

chap-preview
Free preview
1
Ksatrio menguap untuk kedua kalinya sejak ia sampai di depan sebuah rumah mewah bergaya minimalis yang didominasi warna broken white itu. Ksatrio bahkan sempat memejamkan matanya beberapa kali karena matanya masih sangat mengantuk. Ksatrio sempat melirik kepada jam yang melingkar di pergelangannya. Pukul enam lewat sepuluh, yang mana bagi Ksatrio masih terlalu pagi untuknya bersiap-siap ke sekolah. Normalnya, Ksatrio baru akan bangun dari tempat tidur pukul enam lewat lima belas, itu pun setelah perjuangan panjang Bi Lasmi dan Mama untuk membuatnya bangun. Padahal bel masuk berbunyi pukul enam lewat tiga puluh tepat. Wajar saja nama Ksatrio nyaris memenuhi hampir separuh buku absen siswa telat selama empat semester dia bersekolah di SMA Angkasa. Tepat ketika Ksatrio menguap untuk yang ketiga kalinya, sosok yang sejak tadi Ksatrio tunggu pun muncul. Dengan selembar roti gandum di mulut dan tangan yang sibuk menguncir rambut, gadis itu dengan rusuh berlarian ke arah Ksatrio. "Soriii..." Gadis itu berucap, masih sibuk dengan rambut panjangnya yang tengah ia kuncir asal-asalan namun justru meninggalkan kesan manis. Ksatrio memutar matanya kemudian menyerahkan sebuah helm putih yang biasa gadis itu pakai ketika berkendara motor. "Hm, buruan makanya. Ntar kalau lo telat gue yang kena damprat soalnya." Gadis itu mencebikkan bibir sambil menerima helm tersebut dan mengenakannya. Ketika gadis itu sudah bersiap untuk naik ke atas motornya, Ksatrio dengan cekatan menarik tangannya. "Heh, heh!" tegurnya membuat gadis itu mengurungkan niatnya untuk naik. Tatapan bingung gadis itu terarah pada Ksatrio. Ksatrio pun hanya menjawabnya dengan menunjuk ke arah dagu gadis itu. Gadis itu sontak menunduk, menatap pengait helm yang tergantung bebas karena belum ia kaitkan. "Ohhh, hehe." Sambil nyengir, gadis itu mengaitkan helmnya. "Lupa." "Bukan lupa tapi kebiasaan," cibir Ksatrio sambil menyalakan mesin motornya. "Yaudah buruan naik! Ini kalau telat percuma gue udah bangun pagi-pagi," titahnya yang langsung disambut duck face dari si gadis. Jurus andalan gadis itu jika sedang kesal. Anin, gadis itu, segera naik ke atas motor. Lalu bersama Ksatrio, mereka membelah jalanan pagi ibu kota menuju tempat mereka akan menuntut ilmu. *** Pemandangan Anin yang datang dibonceng Ksatrio bukanlah pemandangan asing lagi bagi murid SMA Angkasa. Tradisi itu sudah berlangsung sejak Ksatria resmi menjabat sebagai ketua OSIS. Tidak ada yang tau pasti alasan sebenarnya kenapa Ksatria justru menyerahkan kewajibannya mengantar atau jemput kekasihnya ke sekolah kepada saudara kembarannya sendiri. Orang-orang hanya membicarakan sambil lalu, beberapa berpikiran mungkin karena Anin juga dekat dengan Ksatrio, hal itu hal yang biasa dan wajar saja. "Thanks ya, Rio!" ucap Anin begitu turun dari motor dan menyerahkan helm putihnya kepada Ksatrio. "Sama-sa..." ucapan Ksatrio terputus karena Anin sudah berlari meninggalkannya, tanpa menunggu jawaban dari Ksatrio. Anin berlari menuju beberapa orang anak OSIS yang berdiri di dekat mulut koridor, yang sedang bertugas dengan para guru piket yang bertugas untuk memeriksa kelengkapan atribut siswa dan menyambut murid-murid yang tidak mengikuti aturan. Misalnya para siswa yang berambut gondrong, siswi yang memakai make up dan lainnya. Selesai menyalami para guru piket dan lolos pemeriksaan karena Anin tidak melakukan satu pun pelanggaran, gadis itu menyapa lelaki yang berdiri di paling ujung dari barisan tersebut. Laki-laki yang membuatnya berlarian seperti anak kecil mengejar balon terbang. Sosok yang nyaris serupa secara fisik dengan laki-laki yang memboncengnya datang ke sekolah. Si ketua OSIS yang merupakan murid teladan. Ksatria. Ksatrio hanya bisa menghela napas melihat pemandangan tersebut. Perannya sudah selesai hari ini. Pada akhirnya, tuan putri akan kembali ke sisi ksatrianya. Dan itu berarti bukan di sisinya. "Sama-sama, Nin." *** Mungkin ini memang sedikit aneh. Anin adalah kekasih dari Ksatria, tetapi gadis itu seringkali berboncengan dengan kembaran pacarnya yaitu Ksatrio ke sekolah. Jika pun Anin dan Ksatrio akrab, setidaknya kewajiban mengantar jemput tetaplah milik Ksatria. Ksatrio sendiri punya alasan kenapa dirinya mau direpotkan untuk menjadi ojek tidak langsung kekasih sang kembaran. Terlepas dari dirinya dan Anin yang selalu menjadi teman sekelas sejak kelas tujuh—kebetulan mereka memang satu SMP—serta hubungan mereka yang mirip kucing dan tikus. Sekitar dua bulan yang lalu, Ksatria baru saja dilantik sebagai ketua OSIS. Sebagai ketua OSIS, bersama anggotanya Ksatria bertanggung jawab untuk ikut berjaga di pintu gerbang bersama guru piket untuk pemeriksaan kelengkapan atribut dan pemeriksaan rambut sebelum bel berbunyi. Hal itu membuat Ksatria harus berangkat jauh lebih pagi daripada murid lainnya. Ksatrio ingat. Hari itu pertama kalinya Ksatria meminta tolong pada dirinya untuk mengantarkan Anin pulang karena dirinya harus rapat OSIS dan Anin yang tidak boleh pulang terlambat tidak mungkin diminta menunggunya selesai rapat. "Supirnya lagi sakit, nyokap sama bokapnya lagi pergi dan adik laki-lakinya masih SMP. Please, Yo, gue nggak mungkin minta tolong lo kalau nggak urgent banget gini." Ksatria setengah memohon pada saat itu. Ksatrio adalah satu-satunya orang yang bisa Ksatria percaya untuk mengantar pacarnya. Ksatrio tidak langsung mengiyakan. Dia malas karena dia dan Anin juga tidak begitu dekat. Meskipun faktanya Anin adalah teman sekelasnya saat ini. Sejak kelas sepuluh, Ksatrio sudah tidak begitu suka dengan sosok Anin. Gadis itu sudah menunjukkan bibit-bibit akan menjadi gadis populer yang menyebalkan. Tipikal gadis manja yang seenaknya. Oleh sebab itu Ksatrio tidak pernah mau dekat-dekat dengan gadis itu. Sampai akhirnya mereka sekelaspun, Ksatrio mencoba tetap berada di lingkar terluar dari pergaulan gadis itu. Sampai ketika kembarannya memacari gadis itu, Ksatrio seolah mau tidak mau harus ikut terseret ke dalamnya. Terpaksa mengenalnya. "Emang nggak bisa balik naik taksi apa ojek?" tanya Ksatrio, masih belum mau mengiyakan permintaan Ksatria. "Kalau emang bisa ngapain gue minta bahkan sampe ngemis sama lo? Ayahnya tuh protektif banget sama dia. Gue pun butuh dua bulan buat bener-bener bisa anter jemput dia ke sekolah, itu juga karena rumah kita satu komplek. Udah deh, Yo, itung-itung lo sekalian balik juga." Ksatria sudah tidak tau lagi harus membujuk kembaran yang lahir dua menit setelahnya itu dengan cara apalagi. Ksatrio mendengus pada akhirnya. Jengah melihat ekspresi saudara kembarannya yang menampakkan keputus-asaan. "Lo bayarin service hp gue, deal?" tanya Ksatrio sambil mengangkat sebelah alisnya. "Nggak ada tawar-tawaran." "Gila lo! Itu hp lo yang rusakin kok gue yang nanggung?" Ksatria nampak tidak terima. Masalahnya kalau Cuma seratus dua ratus ribu sih nggak masalah. Lah ini, nyaris mencapai lima ratus ribu. Ksatrio tersenyum meremehkan. "Lah sama. Lo yang macarin itu cewek, kenapa gue yang nganterin balik?" Skakmat. Ksatria berdecak. "Fine, tapi setengahnya aja. Lagian Cuma sekali ini doang, kok!" putus Ksatria. Ksatrio akhirnya mengangguk. "Deal." Namun kenyataannya, kali itu bukan hanya sekali saja terjadinya. Kesibukan Ksatria dengan urusan OSIS dan hal lainnya membuat lelaki itu kerap kali harus memohon bantuan kepada Ksatrio sampai akhirnya hal itu terus berlanjut hingga saat ini, hingga bukan lagi menjadi sebuah pertolongan namun, kebiasaan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Ay Lub Yu, BOS! (Spin Off MY EX BOSS)

read
263.6K
bc

Perfect Marriage Partner

read
809.9K
bc

HELP ME - BAHASA INDONESIA (COMPLETE)

read
9.9M
bc

JODOH SPESIAL CEO JUDES

read
288.4K
bc

GADIS PELAYAN TUAN MUDA

read
464.8K
bc

Bridesmaid on Duty

read
162.1K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
53.1K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook