bc

TEAM SEVEN

book_age18+
461
FOLLOW
2.2K
READ
murder
arrogant
bxg
mystery
scary
brilliant
ghost
city
crime
horror
like
intro-logo
Blurb

Kinsey, gadis berusia 19 tahun yang selalu menyembunyikan kemampuannya bisa melihat makhluk halus. Hingga suatu hari dia bertemu dengan Flinn Williams dan Roy Holland, dua pria cenayang yang menyebut diri mereka sebagai TEAM SEVEN. Kinsey tak mampu berkutik ketika dipaksa untuk bekerja di tempat mereka. Bukan pekerjaan biasa, melainkan sebagai perantara roh.

chap-preview
Free preview
CHAPTER 1 BONEKA BERHANTU (PART 1)
Sinar matahari yang masuk dari sela-sela kamarku seketika membuatku tersentak. 07.48 adalah waktu yang ditunjukkan saat ini. Aku bergegas bangun dan merapikan tempat tidurku. Lalu segera aku menuju kamar mandi untuk mandi tentunya. Malam ini aku tidur sangat nyenyak, ku harap seseorang tidak akan memarahiku karena aku bangun kesiangan hari ini.  “Kenapa suara alarmnya tidak kedengaran hari ini?” gumamku sambil tetap melakukan aktivitas mandiku. Setiap hari aku menyetel alarmku agar berbunyi pukul 6 pagi, biasanya aku selalu bangun tepat waktu tapi entah mengapa hari ini suara alarm itu bahkan tak terdengar seolah-olah telingaku menjadi tuli.  Dengan cepat kuselesaikan mandiku, setelah memakai pakaianku, aku pun bergegas keluar dari kamar. Niat awalnya aku ingin membuat sesuatu di dapur, tapi kuurungkan ketika seseorang yang sebenarnya tidak ingin ku temui hari ini sedang berada di sana. Sepertinya dia sedang memasak sesuatu. Aku hendak mengurungkan niatku memasuki dapur itu ketika ku sadari dia tengah menatap ke arahku. Terlambat ... aku sudah tidak bisa mundur lagi, akhirnya aku pun memutuskan untuk menyapanya.  “S-selamat pagi, maaf aku bangun kesiangan.” Dia sama sekali tidak menyahutiku tapi sebaliknya dia kembali mengalihkan tatapannya pada masakannya. Memang dia itu orang yang sangat menyebalkan.  Namanya Flinn Williams, Kudengar usianya 22 tahun saat ini. Sebenarnya dia pria yang super, super tampan. Kulitnya putih mulus, hidungnya mancung, tatapan matanya tajam, dan bibirnya ... errr ... tipis dan sangat sexy menurutku. Rambut dark bluenya yang pendek dan rapi membuatnya terlihat semakin mempesona, Oh jangan lupakan tubuh tingginya yang atletis itu. Jadi, intinya secara fisik dan penampilan dia sangat sempurna, bertolak belakang dengan sifat dan kepribadiannya yang memiliki banyak cacat.  Dia itu, pria yang sangat, sangat irit bicara. Jarang sekali aku mendengarnya bicara pada seseorang. Bahkan entah sudah berapa juta orang yang merasa kesal padanya karena perkataan mereka diabaikan olehnya, seperti yang dia lakukan padaku barusan. Awalnya aku kesal sekali padanya tapi setelah aku tahu dia orangnya memang seperti itu hampir kepada semua orang, aku pun mulai tidak mempermasalahkannya.  OK, dia irit bicara, tapi bukan hanya itu saja cacat yang dimiliki sifat dan kepribadiannya. Dia itu sangat dingin dan suka asal memerintah, dia juga seseorang yang sangat pemaksa. Jika perintahnya tidak dituruti, dia akan mengatakan kata-kata pedas yang akan membuat orang yang mendengarnya mati di tempat saking kesalnya. Hahaha ... rasanya berlebihan ya kata-kataku ini, tapi memang seperti itu kepribadiannya yang ku tahu. Dia sangat pandai membuat orang kesal dengan kata-kata tajamnya, setajam tatapannya yang mampu membuat orang yang ditatapnya merasa terintimidasi detik itu juga. Sekarang paham kan, alasan aku mengatakan dia memiliki banyak cacat secara sifat dan kepribadiannya? Sebenarnya sudah 3 hari ini aku tinggal bersamanya, Ku rasa harus ku ceritakan semua kisahku ini. Awal pertemuanku dengan pangeran dingin itu. Namaku Kinsey, hanya itu saja namaku tanpa embel-embel yang lainnya. Memang sangat pendek namaku ini bahkan tidak ada nama marga keluargaku di belakang namaku. Jangan heran, itu hal yang wajar karena aku memang tidak memiliki keluarga. Lebih tepatnya aku tidak tahu siapa keluargaku, darimana asalku. Bukan karena aku kehilangan ingatanku hingga aku tidak tahu identitas diriku sendiri, aku mengalami semua ini karena sejak dilahirkan ke dunia ini aku sudah tinggal di sebuah panti asuhan. Ya ... orangtuaku membuangku begitu saja di depan pintu panti asuhan. Aku bahkan tidak tahu siapa tepatnya wanita yang telah melahirkanku ke dunia ini. Bukankah wanita itu sangat kejam karena teganya membuang anak yang dilahirkannya begitu saja? Menurutku wanita itu teramat sangat kejam membuatku sama sekali tidak tertarik untuk mencarinya apalagi mengetahui tentangnya.  Nama Kinsey ini pun diberikan oleh orang yang telah mengasuhku di panti asuhan. 18 tahun aku menetap di panti asuhan tanpa ada satupun keluarga yang mengadopsiku. Tapi aku merasa beruntung karena tidak ada yang mengadopsiku, alasannya karena aku sudah nyaman sekali tinggal di panti asuhan itu. semua orang memperlakukanku dengan baik disana. Aku memiliki banyak teman karena cukup banyak anak yatim piatu di panti asuhan itu.  Selama ini aku tidak pernah sekolah, aku bisa membaca pun karena diajari oleh Bu Laila yang merupakan salahseorang pengurus panti asuhan. Dia jugalah yang membesarkanku selama di panti asuhan. Aku sudah menganggapnya seperti ibuku sendiri. Aku sangat menyayanginya. Aku tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang tinggal di panti asuhan itu, namun semuanya berubah ketika Bu Laila meninggal sekitar satu tahun yang lalu.  Sebenarnya aku memiliki sebuah rahasia yang hanya diketahui Bu Laila. Sejak kecil aku bisa melihat mereka yang tak kasat mata. Entah sudah berapa banyak hantu yang pernah ku lihat. Mulai dari hantu yang biasa saja sampai hantu yang penampilannya hancur mengerikan hingga aku tak bisa makan dan tidur ketika mengingatnya. Ketika kecil aku sering berteriak ketakutan ketika melihat mereka, tidak jarang sampai aku menangis bahkan pernah sampai aku kencing di celana saking takutnya. Tapi sebenarnya mereka tidak pernah menggangguku atau menyakitiku, mereka hanya menampakan diri di depanku setelah itu pergi begitu saja. Tidak ada juga yang pernah mengajakku bicara atau meminta bantuanku. Bu Laila pernah mengatakan padaku bahwa kemungkinan hantu itu mendatangiku karena mereka ingin meminta bantuanku, tapi melihat mereka yang menghilang begitu saja setelah memperlihatkan sosok mereka padaku, ku rasa kedatangan mereka itu memang bukan dengan maksud untuk meminta bantuanku.  Bu Laila selalu menasehatiku dan meyakinkanku bahwa aku ini seseorang yang istimewa karena tidak semua orang bisa melihat hantu. Dia juga menasehatiku agar tidak perlu takut lagi pada mereka. Perlahan namun pasti, aku pun mulai bisa menerima kemampuanku ini dan sudah bisa mengabaikan mereka yang tiba-tiba menampakkan diri di depanku. Tidak ada seorang pun yang tahu tentang kemampuanku ini selain Bu Laila. Dia pernah melarangku untuk tidak pernah menceritakan tentang kemampuanku ini pada siapapun. Awalnya aku tidak mengerti kenapa Bu Laila melarangku untuk menceritakannya pada orang lain. Tapi setelah kematiannya, aku pun memahami semuanya.  Malam itu ... tepatnya dua hari setelah kematian Bu Laila. Aku melihat arwahnya mendatangiku, dia tampak ingin mengatakan sesuatu padaku tapi aku tidak bisa mendengar suaranya. Aku terus mengajaknya bicara karena aku penasaran ingin mendengar apa yang ingin dikatakannya itu, tanpa ku sadari ada salahsatu temanku yang melihatnya. Awalnya dia pikir aku sudah gila karena tidak bisa menerima kepergian Bu Laila. Akhirnya aku pun menceritakan rahasiaku ini padanya, dan tanpa ku duga dia menceritakan rahasiaku ini pada semua temanku di panti asuhan. Akibat perbuatannya itu sangat sakit ku rasakan, semua orang mulai menjauhiku. Mereka tampak ketakutan ketika melihatku. Padahal apa salahku, memangnya aku yang meminta kelebihan itu? Intinya aku sangat kecewa dengan perubahan sikap teman-temanku. Terutama ketika mereka membicarakanku di belakangku. Aku mulai tidak betah tinggal di panti asuhan, lalu aku pun memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan itu.  Aku ini memanglah bukan gadis yang berpendidikan, sehingga wajar saja jika aku kesulitan mencari pekerjaan. Akhirnya aku pergi ke agen yang menampung tenaga pembantu rumah tangga. Tak lama aku menunggu hingga akhirnya aku ditugaskan di sebuah rumah yang mewah. Aku bekerja di rumah itu sebagai Babysitter. Lucy adalah nama anak 4 tahun yang harus ku jaga. Orangtuanya sangat baik dan ramah. Mereka memperlakukanku seolah-olah aku bagian dari keluarga mereka. Aku bersyukur karena mendapatkan majikan yang sangat baik.  Satu tahun aku ikut dengan keluarga itu, hubunganku dengan Lucy sangat dekat. Dia sangat menyayangiku, tentu aku pun sangat menyayanginya. Semuanya berjalan dengan lancar, meski terkadang masih ada beberapa hantu yang menampakkan dirinya di depanku tapi selalu ku abaikan seperti biasanya. Intinya hidupku bahagia tinggal bersama dengan keluarga itu.  Tetapi sekitar dua minggu yang lalu, sebuah peristiwa mengerikan terjadi di rumah itu. Awalnya aku menemukan sebuah boneka yang sangat kotor ketika aku membersihkan kamarku. Boneka itu ku temukan di atap kamarku. Begitu melihat boneka itu, aku merasakan firasat buruk, lalu tanpa ragu aku membuangnya ke tong sampah.  Hal yang membuatku terkejut adalah ketika melihat boneka yang ku buang itu berada di tangan Lucy. Dia selalu memainkannya, mengajak boneka itu bicara. Awalnya ku pikir Lucy hanya sedang bermain-main saja dengan boneka itu, wajar bukan jika anak kecil mengajak bicara mainannya? Tapi aku merubah pemikiranku ketika ku lihat sosok hantu yang keluar dari boneka itu. Hantu seorang anak perempuan sekitar 8 tahunan sepertinya. Penampilan hantu itu sangat menyeramkan. Darah tak hentinya menetes dari kedua matanya dan mulutnya. Kulitnya juga meleleh seolah-olah dia kepanasan. Sering sekali hantu itu menggangguku. Berbuat usil padaku seperti melemparkan barang-barang di kamarku atau meniup-niup leherku ketika aku tertidur sehingga membuat rasa dingin seketika menjalari sekujur tubuhku.  Sering juga dia menarik selimutku sehingga membangunkanku yang tengah tertidur lelap. Keusilannya tidak sampai disitu saja, merasa aku selalu mengacuhkannya, dia pun mulai melakukan kekacauan di rumah. Sering ku pergoki dia menerbangkan barang-barang di rumah sehingga membuatnya hancur dan keadaan rumah menjadi berantakan. Tentu saja hal itu membuat majikanku marah dan naasnya mereka selalu menyalahkan pembantu rumah tangga yang bekerja di rumah ini, mengira mereka tidak mengerjakan tugas mereka dengan benar. Aku sangat prihatin melihat mereka dimarahi majikan kami, tapi aku pun tidak bisa membantu mereka. Tidak mungkin aku mengatakan hantu itulah yang melakukannya, aku hanya tidak ingin mengambil resiko akan mengalami kejadian yang sama seperti yang ku alami di panti asuhan. Aku sudah nyaman tinggal di rumah ini, aku tidak ingin kehilangan pekerjaanku ini hanya karena majikanku takut padaku setelah mengetahui kemampuanku ini. Hasilnya aku pun memutuskan untuk bungkam seribu bahasa, berpura-pura tidak melihat ketika para pembantu rumah tangga itu dimarahi majikan kami. kejam memang sikapku ini, tapi aku tidak memiliki pilihan lain.  Puncak dari keusilan hantu itu adalah ketika dia merasuki tubuh mungil Lucy. Kejadian itu terjadi sekitar 1 minggu yang lalu. Lucy yang dirasuki hantu itu bersikap aneh, bahkan suara yang keluar dari mulutnya bukanlah suara Lucy, mungkin suara hantu itu. wajah Lucy yang imut dan lucu itu berubah menjadi menyeramkan. Garis hitam melingkari kedua matanya dan kulitnya terlihat sangat pucat serta sangat dingin jika disentuh, bibirnya sampai berwarna kebiruan saking pucatnya wajah Lucy.  Awalnya, majikanku membawa Lucy ke rumah sakit, tapi ketika dokter mengatakan kondisi tubuh Lucy sehat-sehat saja dan mereka sama sekali tidak mengetahui penyebab keanehan Lucy, akhirnya majikanku meminta bantuan pada cenayang mungkin, aku juga tidak tahu siapa tepatnya mereka. Yang jelas mereka adalah 2 orang pria yang mengaku mampu mengusir hantu. Team Seven itulah nama panggilan mereka atau tepatnya orang-orang memanggil mereka begitu. Nama yang aneh menurutku karena mereka hanya berdua. Aku memang tidak pernah sekolah tapi aku tidak sebodoh itu hingga tidak tahu arti kata seven itu adalah tujuh. Jika mereka beranggotakan 7 orang, aku bisa mengerti alasan mereka menamai tim mereka dengan Team seven, tapi kenyataan mereka hanya berdua, entahlah aku jadi bertanya-tanya sendiri alasan mereka menamai mereka seperti itu.  Kedua pria itu bernama Flinn Williams dan Roy Holand. Ya, itulah pertemuan pertamaku dengan mereka yang merubah hidupku sepenuhnya. 

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

PEPPERMINT

read
369.7K
bc

Nikah Kontrak dengan Cinta Pertama (Indonesia)

read
450.8K
bc

Skylove (Indonesia)

read
109.2K
bc

You're Still the One

read
117.3K
bc

10 Days with my Hot Boss

read
1.5M
bc

Me and My Broken Heart

read
34.5K
bc

The crazy handsome

read
465.3K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook