bc

Kurindu Senyum Istriku

book_age18+
1.3K
FOLLOW
7.6K
READ
goodgirl
drama
like
intro-logo
Blurb

Kebahagian yang di harapkan oleh Saskia Dwi Fahira setelah ia lulus kuliah kini hilang sudah, Saskia harus menerima takdirnya yang kini menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia dalam musibah kebakaran yang menghanguskan Rumah mereka. Semua impian dan cita-cita Saskia untuk bisa membahgiakan orang tuannya setelah lulus kuliah Lenyap sudah. hal terakhir yang bisa ia lakukan adalah ia ingin memakamkan kedua orang tuanya dengan layak. Sudah 3 hari jenazah kedua orang tua sakia berada di Rumah sakit karena tidak ada biaya Saskia tidak bisa membawa pulang jenazah kedua orang tuanya, semua harta dan surat berharga habis terbakar bersama Rumahnya dan tidak ada lagi yang tersisa. Di saat keterpurukkannya datang seorang wanita paruh baya yang menolong Saskia, tapi tanpa di sangka wanita itu mempunyai maksud dan tujuan tertentu.Wanita itu lalu meminta saskia untuk menikah dengan anaknya. Karena merasa berhutang Budi saskia akhirnya menerimanya, saskia tidak pernah menyangka ia akan menikah dengan Abyan Permana seorang pria tampan berusia 28 tahun, meskipun usianya sudah hampir memasuki kepala tiga tetapi Abyan masih bersikap seperti seperti kekanak-kanakan.

Bagaimanakah kehidupan Saskia selanjutnya?

Bisakah ia merubah sikap suaminya?

chap-preview
Free preview
Hilang Harapan
Seorang gadis cantik dengan balutan kebaya merah muda lengkap dengan toga hitam yang membalut tubuhnya, tampak sedang berlari menuju rumahnya dengan senyum penuh kebahagiaan, sambil memeluk sebuah bingkai penghargaan. Dia adalah Saskia Dwi Fahira, yang saat ini tengah bergembira karena telah berhasil meraih gelar sarjana nya setelah bekerja keras selama Empat tahun di Universitas ternama di kota Riau. Tidak mudah baginya yang hanya anak dari tukang seorang penjual bubur keliling untuk bisa sampai ke titik ini. Saskia sudah tidak sabar ingin segera menemui kedua orang tuanya dan memberikan kabar gembira ini. Saskia terus berlari menuju Rumahnya, tetapi belum sampai ia tiba di rumah. langkah Saskia terhenti tatkala di depan rumahnya banyak orang-orang yang berkumpul sambil membawa air. "Kebakaran, Kebakaran," teriak beberapa warga terdengar di telinga Saskia, Saskia merasa penasaran Rumah siapa yang mengalami kebakaran. Saskia lalu berjalan melewati keramaian orang-orang untuk melihatnya, tiba-tiba... "Prrannggg!” bingkai piagam yang di pegang Saskia jatuh dan pecah menjadi berkeping-keping. Kaki Saskia terasa lemas, dadanya terasa sesak seakan jantungnya berhenti seketika. Saskia tidak bisa berbicara hanya Air mata yang mengalir di pipinya menatap kobaran api yang begitu besar yang menghanguskan semua rumahnya, Beberapa warga datang menghampiri Saskia untuk menenangkannya. "Saskia, yang sabar ya.” Saskia benar-benar Syok, ia tidak Menyangka kalau ternyata Rumahnya lah yang menjadi korban kebakaran. Saskia kemudian di bawa ke salah satu Rumah tetangganya yaitu Bu Wina, Bu Wina lalu memberikan segelas Air untuk Saskia, setelah merasa tenang Saskia langsung menanyakan di mana keberadaan Ayah dan ibunya. "Bu Wina, dimana Ayah dan Ibu Saskia?". "Ayah dan Ibumu sudah di bawa ke Rumah sakit Saskia," jawab Bu Wina. "Rumah sakit mana Bu?" tanya Saskia menahan tangisnya. "Rumah sakit Citra Medika," jawab Bu Wina. Setelah mengetahui dimana Ayah dan Ibunya Saskia lalu berlari ke Rumah sakit, ia tidak memperdulikan orang-orang yang melihatnya. Saskia terus berlari, sesekali ia mengelap keringat yang mengalir di dahinya, yang ia inginkan saat ini hanyalah melihat Ayah dan ibunya, Saskia harus berlari menempuh jarak 2 Km untuk sampai ke Rumah Sakit Citra Medika. "Suster dimana Ayah dan Ibu Saya yang menjadi korban kebakaran?" tanya Saskia begitu sampai di Rumah sakit dengan napas ngos-ngosan. "Maaf Mbak, Ayah dan Ibu Mbak sudah meninggal, sekarang sudah berada di Ruang jenazah," jawab Suster itu. "Apa! Meninggal!” Saskia menutup mulutnya tak percaya. Saskia lalu pergi ke Ruang Jenazah untuk melihatnya secara langsung, Dan betapa terkejutnya Saskia mengetahui kalau Ayah dan Ibunya benar-benar sudah meninggal. "Ayah, Ibu, jangan tinggalkan Saskia, Sekarang Saskia sudah lulus kuliah. Saskia janji akan membahagiakan Ayah dan Ibu.” Saskia terus menangis di hadapan jenazah orang tuanya. Tidak lama seorang Suster penjaga Ruang jenazah datang menghampiri Saskia. "Maaf Mbak, kapan kira-kira jenazah orang tua mbak mau di bawa pulang dan di makamkan biar kami yang mengurusnya?" tanya Suster itu. "Saya ingin secepatnya Sus, tapi berapa Biaya semuanya Sus?" tanya Saskia sambil menghapus Air matanya. "Untuk masalah biaya mbak bisa tanya langsung ke bagian Administrasi," jawab Suster itu. Saskia menganggukkan kepalanya, kemudian ia melangkahkan kakinya menuju Administrasi. "Ada yang bisa di bantu Mbak," Sapa pegawai administrasi. "Begini Mbak, Saya mau tanya berapa ya kira-kira biaya untuk kepulangan dan pemakaman jenazah Ayah dan Ibu Saya?" tanya Saskia. "Untuk Biaya Ambulance dan pemakamannya satu jenazah 15 juta jadi dua jenazah semuanya 30 Juta belum di tambah dengan biaya penanganan Dokter, jadi total semua 40 juta Mbak," jawab pegawai itu. "Apa 40 juta, apa tidak bisa kurang Mbak?" tanya Saskia. "Maaf Mbak itu sudah menjadi kebijakan Rumah sakit.” Saskia terdiam, ia bingung bagaimana ia bisa mendapatkan uang sebanyak 40 juta. Sementara semua uang tabungan dan surat berharga sudah habis terbakar bersama rumahnya, yang kini semuanya telah berubah menjadi abu dan rata dengan tanah. ******* Hari-hari berganti sudah Tiga hari Saskia tinggal di Rumah Bu Wina dan selama itu pula jenazah Ayah dan Ibu Siska masih berada di Rumah Sakit. Saskia duduk di depan Ruang jenazah sambil menundukkan kepalanya, Saskia kecewa pada dirinya sendiri, ia merasa menjadi anak yang tidak berguna bahkan untuk memakamkan Ayah dan ibunya secara layak ia tidak sanggup. Di saat Saskia hampir putus asa, Tiba-tiba datang Seorang wanita paruh baya menghampiri Saskia. "Kamu kenapa Nak?". "Saya, saya tidak apa-apa Bu.” "Kamu tidak perlu sungkan, Ayo katakan saja apa yang sudah terjadi denganmu. Ibu sudah memperhatikanmu selama 3 hari ini, kenapa kau selalu duduk dan menangis di depan Ruang jenazah?". "Itu karena Saya belum bisa memakamkan kedua Orang tua Saya Bu karena Saya tidak punya uang untuk membayar biaya mobil Ambulans dan Pemakaman kedua Orang tua Saya.” Saskia kemudian menceritakan peristiwa kebakaran rumahnya beberapa hari lalu yang menimpa dirinya sampai merenggut nyawa kedua orang tuanya. "Ow, jadi itu masalahnya, kamu tidak perlu khawatir lagi Nak. Ibu akan membayar semua Biayanya.” Bu Ratna memegang tangan Saskia sambil tersenyum. Saskia merasa sangat senang karena akhirnya ia bisa memakamkan jenazah kedua Orang tuanya dengan layak. "Yang benar Bu, terima kasih banyak Bu. Saya berjanji begitu saya bekerja dan mendapatkan uang, Saya akan segera mengembalikan uang Ibu,” ucap Saskia dengan mata berbinar. "Kau tidak perlu menggantinya Ibu ikhlas membantumu. Ow ya, nama kamu siapa Nak?". "Nama Saya Saskia Bu, kalau nama Ibu siapa?”. "Ow Saskia, nama ibu Ratna Widiawati. kau bisa memanggilnya dengan Ibu Ratna saja.” Saskia menganggukkan kepalanya, kemudian Bu Ratna dan Saskia pergi ke bagian Administrasi untuk mengurus semua Biaya pemakaman Ayah dan ibu Saskia. Setelah pemakaman Ayah dan Ibu Saskia selesai, Bu Ratna lalu meminta Saskia untuk tinggal di Rumahnya. Awalnya Saskia menolak tapi karena Bu Ratna terus memaksa akhirnya Saskia menerimanya. Sebelum pulang ke Rumah, Bu Ratna mengajak Saskia kembali ke Rumah sakit untuk menemui mertuanya yaitu Pak Tirta yang saat ini sedang koma di Rumah Sakit. "Bu Ratna siapa yang sakit di sini?" tanya Saskia saat tiba Ruang rawat VIP. "Mertua Ibu, dia sedang koma. Ow ya, Saskia kamu tunggu dulu di luar ya sebentar," pinta Bu Ratna. Saskia menjawab dengan anggukkan kepalanya dan menunggu di luar. Bu Ratna lalu masuk ke dalam kamar dan di sambut dengan amarah pak Anton yang tak lain adalah Suami Bu Ratna. "Dari mana saja kamu Ma, pergi seenaknya meninggalkan Papa bersama Pria tua ini," ucap Anton sedikit keras. "Pa, kamu jangan keras-keras ngomongnya di depan ada calon menantu kita yang akan membuat kita kaya," bisik Ratna. "Apa maksud Mama?". "Is.. Papa ini masih tidak mengerti juga, di dalam surat wasiat Pria tua ini, ia akan memberikan semua hartanya untuk calon menantu cucunya. Sebab itu Mama akan memaksa Abyan anak kita untuk menikahinya agar kita bisa menguasai harta Pria tua ini," jawab Ratna tersenyum senang. Beberapa bulan lalu sebelum masuk Rumah sakit , Kakek Tirta sengaja diam-diam menghubungi Rendy pengacaranya untuk membuat Surat wasiat dengan memberikan semua hartanya termasuk Rumah, semua pabrik dan perkebunan kelapa sawit puluhan hektar kepada calon menantu cucunya itu karena Tirta sudah mengetahui Sifat buruk Ratna dan Anton suaminya juga cucunya Abyan permana, yang hanya bisa menghabiskan hartanya saja. Tirta takut semua pabrik dan perkebunan yang sudah ia bangun dengan susah payah dari Nol di sia-sia kan oleh Ratna dan Abyan, untuk itu ia berharap istri dari Abyan bisa menyelamatkan semuanya. Jika Ratna dan Anton tidak menjalankan wasiatnya maka semua hartanya akan di berikan ke panti asuhan. Ratna dan Anton memang tidak pernah menyayangi Tirta karena Tirta bukanlah orang tua kandung mereka, karena Anak kandung Tirta adalah Abimanyu suami pertama Ratna yang sudah meninggal dan Abyan adalah anak dari Abimanyu tapi karena didikan Ratna yang salah membuat Abyan menjadi manja dan tidak mau mendengarkan nasihat kakeknya. "Ya ampun mama... Mama ini memang benar-benar pintar, mudah-mudahan nanti setelah Abyan menikah, Pria tua ini cepat mati. Papa tidak mau terus-terusan menunggunya disini," sahut Anton. "Iya Pa, Papa tunggu sebentar Mama ajak gadis itu masuk, ingat Papa harus berpura-pura baik di depannya.” Pak Anton menganggukkan kepalanya pelan, Lalu Bu Ratna memanggil Saskia. Mereka masuk bersama ke dalam ruang VIP tersebut kemudian Bu Ratna memperkenalkan suaminya kepada Saskia. "Saskia perkenalkan ini pak Anton, suami ibu.” "Nama Saya Saskia Pak.” Saskia menyodorkan tangannya dan di sambut Pak Anton. Saskia lalu mencium punggung tangan pak Anton. "Saskia, Kalau ini adalah kakek Tirta, Mertua ibu saat ini ia sedang koma.” Bu Ratna juga memperkenalkan kakek Tirta. Saskia merasa ikut sedih melihat kakek Tirta yang sedang terbaring lemah dan tak berdaya. "Iya Bu, Saskia doakan semoga kakek Tirta cepat sembuh.” "Amin...terima kasih sayang," sahut Bu Ratna. Setelah menjenguk kakek Tirta, Saskia dan Bu Ratna pulang ke Rumah, sepanjang perjalanan Bu Ratna berpura-pura sedih di hadapan Saskia. "Bu Ratna kenapa?" tanya Saskia. "Ibu sedih Saskia karena sampai saat ini, ibu masih belum bisa memenuhi keinginan Mertua ibu di saat-saat terakhirnya, Kau lihat sendiri kan Saskia bagaimana keadaan kakek Tirta,” jawab Bu Ratna sambil mengusap air mata palsunya. "Iya Bu, Saskia juga merasa kasihan dengan Kakek Tirta, memang apa Bu keinginan terakhir Kakek Tirta?" tanya Saskia lagi. "Kakek Tirta ingin melihat cucunya menikah tapi sampai saat ini, Anak ibu belum mempunyai kekasih, ibu bingung harus bagaimana agar Ibu bisa memenuhi permintaan terakhirnya," jawab Bu Ratna. "Ow...Maafin Saskia ya Bu. Saskia tidak bisa bantu Ibu.” "Saskia, kamu bisa bantu Ibu," tukas Bu Ratna. "Apa yang bisa Saskia bantu Bu?" tanya Saskia bingung. "Saskia kau bisa membantu Ibu dengan menikah dengan Anak Ibu," jawab Bu Ratna tersenyum. "Apa menikah Bu!" pekik Saskia terkejut. "Iya Saskia, bagaimana kamu mau kan jadi Menantu Ibu?". Saskia terdiam ia bingung harus menjawab apa, Di satu sisi ia ingin membantu Bu Ratna tetapi di sisi lainnya ia tidak bisa menikah dengan orang yang tidak ia kenal. "Saskia, Ibu tahu kamu masih bingung, Ibu kasih waktu sampai besok untukmu berpikir, Ibu harap itu keputusan terbaikmu," pesan Bu Ratna begitu sampai di Rumahnya. Rumah Bu Ratna sangat besar dan luas, Saskia sangat takjub melihatnya ini pertama kali bagi Saskia melihat Rumah sebesar ini seperti Istana yang dulu selalu ia impikan saat waktu kecil. "Saskia, Ayo masuk!" ajak Bu Ratna ketika melihat Saskia terdiam mengagumi Rumahnya. "Ini Rumah ibu?" tanya Saskia. "Bukan, ini Rumah Kakek Tirta," jawab Bu Ratna sambil terus berjalan masuk ke dalam rumah. "Saskia, sekarang kau beristirahat ya, itu kamarmu.” Bu Ratna menunjuk salah kamar tamu yang kosong. Saskia menganggukkan kepalanya mengerti kemudian ia masuk ke dalam kamar, sementara Bu Ratna langsung pergi menuju kamar putranya Abyan. "Abyan sayang!" panggil Bu Ratna begitu tiba di kamar Abyan. "Apa Ma," sahut Abyan yang baru saja keluar dari kamar mandi. "Abyan, besok Mama minta kamu menikah ya,” tutur Bu Ratna. "Apa Menikah! Mama gak salah Abyan mau Nikah sama siapa Ma?”. "Sama calon pilihan Mama, kamu mau ya?" pinta Bu Ratna. "Abyan gak mau Ma," sahut Abyan langsung menolak. "Abyan ini semua demi harta Kakek Tirta. Kamu mau setelah Kakek meninggal nanti semua hartanya di berikan kepada Panti Asuhan terus kita jadi Gelandangan Kamu mau?". "Ya Gak mau lah Ma, amit-amit jadi orang susah," Abyan menggidikkan bahunya. Abyan permana seorang pria tampan berusia 28 tahun, meskipun usianya hampir memasuki kepala tiga tetapi Abyan masih bersikap seperti ke kanak-kanak kan. Sejak masih kecil Abyan selalu di manja dan semua keinginannya harus terpenuhi, setiap hari Abyan hanya bermain game Online, berfoya-foya bersama teman-temannya dan tidak mau bekerja seperti Pria dewasa pada umumnya. "Makanya Mama minta Kamu menikah sesuai dengan isi wasiat dari Kakekmu, Dia akan memberikan semua hartanya kepada Calon istrimu yang akan menjadi ATM hidup kita.” Bu Ratna mencoba untuk membujuk Abyan putra semata wayangnya itu. Abyan berpikir sejenak lalu ia menyetujui keinginan ibunya. "Ya Baiklah terserah Mama, yang penting itu Cewek cantik dan seksi Abyan mau." "Iya, ya sudah besok Kamu siap-siap Menikah di Rumah sakit di hadapan Kakek Tirta," pesan Bu Ratna lalu meninggalkan Kamar Abyan. Bu Ratna lalu menyiapkan semua keperluan untuk pernikahan Saskia dan Abyan dari baju pengantin, cincin pernikahan dan memanggil penghulu untuk menikahkan Abyan dan Saskia besok di Rumah Sakit.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

My Secret Little Wife

read
94.0K
bc

Tentang Cinta Kita

read
188.9K
bc

Single Man vs Single Mom

read
97.1K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
203.8K
bc

Siap, Mas Bos!

read
11.7K
bc

Iblis penjajah Wanita

read
3.4K
bc

Suami Cacatku Ternyata Sultan

read
14.5K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook