Cold Blooded Love

Aku mohon, jauhi aku karena Allaah. "Arrrgghhh!!" Seketika Andrew mengerang frustasi ketika mengingat ucapan seorang gadis yang beberapa tahun lalu pernah singgah di hatinya. Benar, Andrew di sini adalah seorang lelaki yang tak lain adalah sahabat Ikfan dulu. Ya, dulu. Banyak yang berubah dalam hidup Andrew sejak beberapa tahun yang lalu. Kini diusianya yang sudah menginjak 27 tahun, Andrew masih hidup sendiri dan ia sudah tidak tinggal di Indonesia lagi, melainkan di California, AS. Sejak meninggalnya sang Ayah karena sebuah kecelakaan mobil, Andrew menyerahkan secara penuh kedai coffe miliknya kepada Ikfan yang dulu pernah ia kelola bersama sahabatnya itu. Setelah memberikan kedai coffe tersebut, Andrew pun memutuskan pindah ke luar negeri untuk meneruskan pekerjaan sebenarnya yang Ayahnya kelola sejak dahulu. Sementara beberapa usaha sang Ayah yang berada di Indonesia—yang sudah berkembang jauh—dengan sengaja Andrew berhentikan tanpa rasa keraguan sama sekali. Andrew tidak memikirkan kerugian apapun saat akan memberhentikan usaha Ayahnya itu, hanya satu keinginan Andrew, yakni segera pindah dari negara Indonesia dan kembali ke negara asalnya, AS. Saat ini Andrew menjabat sebagai seorang CEO muda di California. Diusianya yang menginjak 27 tahun, hal itu tak membuatnya gencar untuk segera menikah. Entahlah, sejak meninggalnya sang Ayah yang secara tiba-tiba, hal itu membuat CEO muda tampan itu merasa hampa. Termasuk ia merasa tidak memiliki minat untuk segera menikah diusianya yang padahal sudah matang untuk menikah. Saat di Indonesia dahulu, Andrew kerap kali dipanggil dengan sebutan nama Andre karena memang tidak ada yang mengetahui nama aslinya yang sebenarnya. Di Indonesia Andrew mengganti namanya menjadi Andre Alhaq Zaydan dengan membuat akte baru di sana. Padahal nama asli ia saat dahulu lahir di AS adalah Andrew Lingdon Kendrick. Bukan hanya Andrew, bahkan Ayahnya pun—Yusuf—sebenarnya nama aslinya bukanlah itu, melainkan Alex Kendrick. Alex dan Andrew ini adalah seorang mualaf. Alex mengalami kegagalan dua kali dalam menjalani pernikahan. Pertama ia menikahi seorang perempuan asal New York yang bernama Roseline. Alex dan Roseline bercerai karena dahulu Alex tergoda oleh seorang wanita dan menyebabkan ia berselingkuh di belakang Roseline. Roseline ini adalah ibu kandung asli Andrew. Setelah bercerai dengan Roseline, Alex menikahi wanita yang dahulunya adalah wanita simpanannya. Wanita ini bernama Lucy. Lucy sendiri adalah wanita keturunan Indonesia-Amerika. Sejak menikahi Lucy yang beragama islam, Alex dan Andrew pun memutuskan untuk menjadi seorang mualaf, hingga keduanya tinggal di Indonesia dan membuka kehidupan baru di sana. Namun siapa sangka, entah ini adalah bentuk balasan dari Yang Maha Kuasa, entah hanya sebagai pengingat dari-Nya. Ketika Alex dan Andrew menetap di Indonesia bersama Lucy yang tak lain adalah ibu tiri Andrew, ternyata setelah menikah sikap Lucy berubah menjadi wanita 'bar-bar'. Lucy juga ketahuan mengkhianati Alex dan setelah mengetahui dirinya dikhianati, Alex pun langsung menceraikannya. Saat menikah dengan Alex, Lucy adalah seorang janda dua anak. Anak pertama Lucy adalah seorang laki-laki dan anak keduanya adalah seorang perempuan. Mereka bernama Xander dan Tara. Melihat pertikaian hidup keluarganya, Andrew pusing bukan main. Bahkan ia sempat menaruh dendam kepada Lucy dan anak-anaknya karena telah menghancurkan rumah tangga kedua orangtuanya. Tapi lagi-lagi Alex selalu menasihati anak semata wayangnya itu, bahwa ini adalah salahnya. Alex-lah yang bersalah di sini karena dahulu ia telah mengkhianati Roseline—ibu kandung Andrew. Mengetahui fakta demikian, Andrew pun menjadi sosok yang tak memiliki hati lagi jika berkaitan dengan keluarganya. Andrew membenci Ayah kandung dan Ibu tirinya. Bukan hanya itu, Andrew juga membenci Xander dan Tara. Bahkan sejak pernikahan Alex dan Lucy terlaksana dahulu, Andrew, Xander, dan Tara memang tidak pernah akur. Ketiganya selalu bersitegang dan selalu saling melempar tatapan menghunus. Hanya satu orang yang tidak pernah Andrew benci dari pertikaian keluarganya, yakni Ibunya. Ya, Andrew sama sekali tidak pernah membenci Roseline. Sejak Roseline bercerai dengan Alex, dengan berat hati pula karena tekanan dari Lucy, Roseline pun memutuskan meninggalkan Andrew yang saat itu masih duduk di bangku SMA. Roseline menghilang sejak saat itu bak ditelan oleh bumi ke permukaan terdalam. Andrew sempat berniat untuk mencari keberadaan Ibu kandungnya yang tiba-tiba menghilang dari kehidupannya, namun karena dahulu Alex masih dibutakan oleh cintanya kepada Lucy. Alex selalu menghalangi Andrew untuk berbuat demikian dan Andrew kesal bukan main kepada Alex jika ia harus mengingat itu. Sampai akhirnya setelah lulus SMA di California, Andrew pun pindah ke Indonesia bersama keluarga barunya dan kuliah di negara yang kaya akan rempah-rempah itu. "Kau masih memikirkan gadis Indonesia itu?" Tanya seseorang, tiba-tiba masuk ke ruang kerja Andrew yang berada di mansion-nya. Andrew menatap orang itu dengan tatapan tajam. "Tutup mulutmu itu!" Zack terkekeh melihat tingkah sepupunya yang tempramen. "Drew.. Drew.. untuk apa kau masih memikirkan gadis itu? Belum tentu ia juga masih memikirkan masa lalunya." "Siapa yang kau sebut masa lalu?" Tanya Andrew, tajam. Zack menyeringai. "Siapa lagi jika bukan dirimu." "Kurang ajar!!" Umpat Andrew seraya melempari Zack dengan kertas yang sudah ia gulung sejak kedatangan sepupunya itu ke dalam ruang kerjanya. Zack semakin terkekeh mendapat perlakuan seperti itu dari Andrew. Zack adalah satu-satunya keluarga yang Andrew percaya. Percaya atau tidak, keluarga Andrew yang berada di California ini bukanlah keluarga yang sempurna dan hidup normal pada umumnya. Keluarga Andrew yang berada di California ini selalu terlibat masalah. Entah itu kriminal atau hal lainnya. Selalu saling mengkhianati sesama keluarga sudah bukan hal yang aneh lagi di keluarga Andrew. Bahkan sejak Alex meninggal, Zack yang memang sejak dahulu adalah seorang mafia, Andrew pun menjadi terbawa kembali—menjadi seorang mafia. Juga, sejak Andrew pindah dari Indonesia, seolah tak sadar, Andrew malah kembali menjadi jauh dari agama. Padahal dahulu sejak ia kuliah di Indonesia dan mengenal dekat dengan Ikfan, pribadi Andrew sedikit membaik. Namun kini Andrew malah kembali ke tabiat awalnya, menjadi sosok mafia kejam dan berhati dingin. Alex meninggal di Indonesia karena kecelakaan dan selama beberapa bulan sejak meninggalnya sang Ayah, Andrew ditemani oleh Zack untuk menetap sementara di Indonesia karena mengurusi beberapa usaha Ayahnya yang sengaja mesti ia berhentikan. Jadi tidak aneh juga jika sedang berada di mansion yang berada di California, baik Andrew maupun Zack, keduanya kerap kali bisa berbicara menggunakan bahasa Indonesia.