MENDADAK NIKAH

Kampus Aku itu Kampus kecil, jadi acara Wisuda jam 1 siang juga sudah Selesai. Setelah selesai Acara, Ayah langsung mengajakku ke suatu tempat yaitu ke restoran untuk acara makan-makan bersama keluarga besar untuk merayakan kelulusanku. #katanyeeee Kita berangkat dengan kendaraan masing-masing, Aku di mobilku seperti biasa dan Pak Trisno pun sudah dikasih tau alamat restonya. “Yes, yesss... Ya Allah ya Tuhanku terimakasih atas berkahnya Aku lulus sesuai target,” ucapku bersyukur dan merasa bangga karena sudah jadi Sarjana. Sembari menghentak-hentakan Kaki untuk ikutin irama musik, dengan judul lagu we are the champions. “Selamat ya Non, Pak Tris ikut seneng dan akhirnya Non Bunga sudah jadi sarjana,“ timpal Pak Trisno dan sesekali melirikku dari spion dan tersenyum. “Iya makasih banyak juga Pak tris, udah nemenin Aku lama loh dari kelas 5 SD,” sahutku. Embuhlahh... Tiba-tiba mataku rembes karena inget Pak Tris sudah jadi supri (supir pribadi) ku lama. Sesampainya di restoran yang di booking ternyata restonya tutup, tapi Pak Tris tetep masuk ke parkiran karena melihat adanya Mobil Ayah sudah nongkrong dan sesuai perintah. Begitupun Aku No coment dan ikutin apa saja yang sudah Ibu perintahkan, meskipun depan pager resto terdapat tanda bacaan tutup. We’re Closed (tanda baca besar di depan pintu masuk) Restaurant itu adalah restaurant tradisional dengan khas Jawa Tengah yang beratapkan Joglo, lengkap dengan dinding gebyok dan ukiran cantik nan rumit khas Jepara. “Ibuuu, kan restonya tutup kok kita masih tetep masuk sih?” Tanyaku penasaran pada Ibu lewat sambungan Ponsel, sembari menengok kanan-kiri di parkiran kok banyak Mobil yang Aku kenal. “Buka kok sayang, tuh buktinya rame banyak Orang sibuk wara-wiri,” jawab Ibu santai. Sembari tersenyum dan melambaikan tangan kanan untuk mengarahakanku supaya menghampirinya. . Deg!!! Aku mulai tak enak hati dan curiga, tapi Aku tutup rapat mulutku dengan Mata waspada lirik kanan-kiri. Demi apa? Demi acara Makan-makan dengan Keluarga besar yang “super langka” ini supaya tetep berjalan dan sukses. Sampai diakhiri sesi photo bersama “before and after”, Cekrekkk cuzz update Sosmed dengan tagar #qualitytime #dibuangsayang prettt!!!... Di meja besar yang sengaja disusun rapih untuk Keluarga Besar, hadir pula Kakak-kakakku yang berjumlah 7 Orang, lengkap dengan Anak-anak beserta Istri dan Suaminya. Belum lagi, Mbak dan Suster yang momong Anak-anaknya, jika dihitung ada sekitar 47 Orang yang ngumpul di Meja Makan ini. Semua Kakak-kakakku beserta pasangannya berpakaian glamour ala pesta malam, lengkap dengan Gaun dan Tuksedo. Begitupun denganku, yang masih mengenakan kebaya dan kain batik dengan rambut bersanggul rapih karena belum sempat mengganti baju sehabis acara wisuda siang tadi. Semua orang bersikap manis, ramah dan ‘pura-pura’ welcome. Tak seorang pun yang berani bercakap macem-macem atau berbicara aneh-aneh. Semua yang ada hanya makan, tertawa sambil becanda haha-hihi dan ngalor ngidul (bahasa jawa; utara dan selatan). “Bunga, udahan kan makannya? Ikut Ibu yuk ke ruangan sebelah seru deh,” ajak Ibu. Sembari menarik tanganku sedikit maksa karena Aku lagi fokus pada permainan daring (online game) ular makan ular. Dengan terpaksa Aku ‘ngekor’ dan baru sadar jika di luar ruangan sebelah sudah banyak yang berubah, dibandingkan tadi siang pas Aku datang. Semakin malam, semakin romantis karena tempat ini sudah disulap bak istana raja. Dipenuhi Bunga mawar disetiap sudut, lampu-lampu pesta temaram atau lampu obor taman, tenda, meja dan kursi sudah dihiasi dengan lilitan bunga-bunga mawar merah, putih dan peach ala-ala pesta nikahan kekinian. Meskipun memang tempatnya sederhana dan jauh dari pusat Kota, tapi Aku acungi dua Jempol, the besttt! Mata dimanjakan dengan warna Bunga Rose yang super cantik nan eksotis. Fyi, Rose adalah Bunga favoriteku, meskipun namaku Bunga Matahari. Hidung sebagai Indra pencium, dimanjakan wangi-wangian yang berasal dari bunga-bunga mawar. Terlihat setiap sudut ruangan semua dijejali Bunga Mawar, dari atas ke bawah dan kanan ke kiri, tak lupa juga kursi dan meja didekor sangat cantik dililit bunga Mawar. “So beautiful, smell so nice and so perfect,” pujiku. Sembari berjalan terus menyusuri tempat Badass ini, tujuanku cuma satu untuk cuci Mata yaitu Sapa tau ada yang keceh dimari, hehehe... . ...Surprised… Sementara itu, di ruangan sebelah yang nyambung langsung ke taman belakang terlihat luas karena jendela sudah dilepas. Tampak Pelaminan lengkap dengan kursi pengantin, yang dipayungi atap lilitan bunga mawar berwarna merah dan lampu-lampu kecil. Terdapat pula beberapa set Meja bundar dengan Kursi untuk keluarga besar, dan puluhan kursi lainnya telah berjajar rapih menghadap pelaminan. Dihiasi Bunga Mawar yang berjejal saling mengisi disetiap sudutnya, yang menjuntai dari atas ke bawah. So Awesome Mommy! Selain tempat yang sudah disulap bak istana raja, telah disajikan pula Makanan dan Minuman ala-ala prasmanan dengan bermacam-macam rasa, bentuk dan warna lengkap dari sajian Asia dan Eropa. Dimulai dari hidangan pembuka sampai penutup, dihiasi buah-buahan yang telah ditata dengan sangat mewah dan apik. “Mewah banget ya Bu, kok Aku berasa kondangan di Hotel Kempinski ya, sumpah ini keren abis Bu,” pujiku. Sembari Aku genggam tangan Ibu karena kagum, lalu Mataku gak mau rugi melemparkan pandangan ke berbagai arah dan mulai mengendus-endus Bunga yang sejajar dengan Wajahku. “Pastinya,” timpal Ibu singkat. Lalu tersenyum, dengan tangan terus menggandeng tanganku, untuk mengarahkan ke sebuah ruangan yang lebih kecil. Bisa jadi Ruangan ini adalah Private dinning room karena hanya ada 1 meja makan dan 6 kursi. Dengan dinding dihiasi lukisan dan sebagian lagi jendela kaca besar yang menghadap ke taman belakang. Selain, taman sudah disulap bak istana raja, makanan dan minuman yang sudah ditata rapih dan cantik dengan dekorasi ala-ala pesta di Ballroom Hotel. Coba tebak di ruangan Private itu ada apa lagi? Ada seserahan banyak dengan bertumpuk-tumpuk kotak yang sudah didekorasi mewah. Yup, ada juga MUA (makeup artis) yang lagi hits nan centil itu. Terlihat pula menggantung setelan Tuksedo, Gaun panjang berwarna Putih mutiara, satu Set perhiasan mutiara dan Sepatu high heels dari merk Jimmy Choe dengan warna senada. “Cuzzz duduk di mari zeyeng, Eike dah gak sabar bikin Kamu Cantik,” ucap Kang Make-up sembari menarik Tanganku. Sumpah deh Aku cuma bisa “cengo” sampai Aku tak bisa berkata-kata lagi, dan ingin lari sejauh mungkin tapi tak mungkinlah juga secara Orang-orangnya (Bodyguard) Ayah telah siap siaga berjaga di depan pintu. “Ibuuuu... Ini apaan sih!?”Tanyaku dengan suara mulai naik, dan sekuat tenaga Akupun menghindar dengan mengibaskan kadua tangan Ibu. Dengan sigap tangan “iron women” Ibu mulai beraksi, lalu memapah dan mengapitku supaya Aku duduk bersiap-siap dan tak boleh dibantah. “Udah Kamu duduk aja, gak usah banyak bantah nanti Kamu tau sendiri. Buat Anak Gadisku secantik mungkin ya Cint, cepetan Kita sudah gak punya waktu,” perintah Ibu ke tukang makeup. Dengan tatapan mata tajam menusuk Mataku dan memasang 1000 cara supaya Aku nurut. “Hikss... Iya, iyaa! Tapi jangan tebel-tebel ya, Aku mau tampil alami,” pintaku ke tukang Makeup ketus. Akhirnya, Akupun pasrah, ikhlas dan nerima untuk mengikuti alur yang sudah Ayah siapkan. Jika memang ditengah jalan Aku give up, ya itu artinya tangan Tuhan sedang bekerja untuk kebaikan Aku. Btw, untungnya tadi siang Aku sudah makan lumayan banyak, jadi bisa kuat menjalani peran “acting” ala Cinderella yang dinikahi Pangerannya. Ayahku ini Kepala batu jadi kalau Beliau bilang A ya A. Salah satu contohnya saja ini, sedari Aku SMP, lanjut SMA dan Kuliah, sering melarangku pacaran, “Bunga, gak pake pacaran-pacaran, Lu udah Gue jodohin!” Ancam Ayah. Ya bener banget, sekarang juga setelah acara Wisuda selesai Aku dinikahkan dengan Laki-laki pilihannya. Saat ini hatiku bener-bener pedih, hancur, sakit dan d**a berasa sesak. Satu hal lagi, Aku duduk di ruang make-up ini berasa mimpi. Gimana tidak coba? Ya iyalah berasa mimpi! Asal tau saja, kemaren malam Aku masih di Kamar makan indomie sambil nonton Drakor (Drama Korea). Ehh… Malam ini ternayata Aku nikah, sama persis seperti pemeran utama yang nikah di episode terakhir. “Seruuuu khannn hidupku?” Tanyaku dalam hati. Hemm... Nasib Orang tak ada yang tahu, tapi nasibku, Ayah yang tahu karena sudah Beliau atur semua. Hahaha… “Curiga deh, Apa Aku dijual? Untuk lunasin Utang-utang Pabrik Kasur yang disita Bank.” Bathinku terus meracau sembari mikir keman-mana. Sumpah demi Tuhan ini semua surprised. Antara bahagia karena Aku Nikah, ya tapi sedih juga karena Akupun tak kenal dengan Lelaki ini dan yang paling sedih adalah Aku tak mencintainya. Tiba-tiba kok Aku jadi keinget Film Siti Nurbaya pada jaman dulu ya, rembes juga nih air mataku, Huhuhuuu… . ...the groom.. Tibalah seorang Lelaki datang ke ruang Make-up yang digandeng Ibu. Dari gestures-nya Ibu waktu berbincang-bincang dengan Dia sepertinya sudah kenal lama. Apa cuma Aku yang baru ngeuhh ya? Kalo sebenernya Keluargaku punya hubungan deket sama Doi.